Anda di halaman 1dari 21

“KONSEP DASAR PEMERIKSAAN

FISIK PADA IBU”


Kelompok 7 :

1. Izati Dwi Cahyarini (P1337424316006)


2. Wiwit Sulastri (P1337424316010)
3. R.Diyah Permata Sari (P1337424316014)
4. Deandra Zara Grizelda (P1337424316047)
Pengertian pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah salah satu elemen penting
dari proses menentukan diagnosis sebuah penyakit.
Diagnosis dilakukan untuk mengetahui penyakit
pasien, agar dapat memberikan terapi yang tepat pada
pasien tersebut.
Pemeriksaan fisik dibagi menjadi 4
yaitu:

1. Inspeksi
Inspeksi adalah memeriksa dengan melihat dan mengingat.
Langkah kerja :
a. Atur pencahayaan yang cukup.
b. Atur suhu dan ruangan nyaman
c. Posisi pemeriksa sebelah kanan pasien
d. Buka bagian yang diperiksa
e. Perhatikan kesan pertama pasien : perilaku,
ekspresi, penampilan umum, pakaian, postur tubuh,
dan gerakan dengan waktu yang cukup.
Lakukan inspeksi secara sistematis, bila perlu bandingkan
bagian sisi tubuh pasien.
2. Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan dengan perabaan,
menggunakan cara propioseptif ujung jari dan tangan.
Cara kerja :
a. Daerah yang diperiksa bebas dari gangguan yang
menutupi.
b. Cuci tangan
c. Beritahu pasien tentang prosedur dan tujuannya.
d. Yakinkan tangan hangat tidak dingin
e. Lakukan perabaan secara sistematis, untuk
menentukan ukuran, bentuk, konsistensi, dan permukaan
:
Jari telunjuk dan ibu jari : menentukan besar atau ukuran
Jari 2,3,4 bersama : menentukan konsistensi dan kualitas
benda
Jari dan telapak tangan : merasakan getaran
Sedikit tekanan : menentukan rasa sakit
3. Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan dengan cara
mengetuk permukaan badan dengan cara
perantara jari tangan untuk mengetahui keadaan
organ-organ di dalam tubuh.
Cara kerja :
a. Lepaskan pakaian sesuai dengan keperluan
b. Luruskan jari tangan kiri, dengan ujung jari tekan
pada permukaan yang akan diperkusi.
c. Lakukan ketukan dengan ujung jari tengah
kanan diatas jari kiri, dengan lentur dan cepat,
dengan menggunakan pergerakan pergelangan
tangan.
d. Lakukan perkusi secara sisitematis sesuai dengan
keperluan.
4. Aulkutasi
Aukultasi adalah mendengarkan
suara dalam tubuh menggunakan
stetoskop.
Alat-alat yang digunakan dalam
pemeriksaan fisik :

1. Tempat tidur
Berfungsi sebagai tempat untuk berbaring
pasien saat dilakukan pemeriksaan.
2. Termometer
Untuk mengukur suhu tubuh
pasien
3. Stetoskop
Untuk melakukan pemeriksaan aukultrasi,
untuk mendengarkan bunyi yang
terbentuk di dalam organ tubuh.
4. Tensimeter
Untuk mengukur tekanan darah pasien

5. Jam
Untuk mengukur durasi lama bunyi
yang terdengar.
6. Hammer
Untuk mengetahui reflek rangsangan
pada lutut

7. Sarung tangan lateks


Untuk APD bagi tenaga
kesehatan
8. Bengkok
Untuk tempat alat yang sudah terpakai.

9. Timbangan berat badan


Untuk mengetahui berat
badan pasien.
10. Handuk
Untuk mengeringkan tangan setelah
cuci tangan.

11. Senter
Untuk melihat bagian mata
dan mulut pasien.
12. Tissue
Untuk membersihkan ketiak pasien saat
di pasang termometter dan
termometer yang telah digunakan
Prosedur Pemeriksaan
a. Jelaskan pada ibu maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan

b. Susunlah alat secara ergonomis untuk memudahkan dalam bekerja

c. Cuci tangan

d. Atur posisi pasien senyaman mungkin (berbaring pada tempat tidur


yang rata)

e. Lakukan penilaian secara sistematis keadaan umum pasien, dengan


melakukan inspeksi terhadap keadaan umum, status nutrisi, warna
kulit, tekstur kulit dan pigmentasi.
f. Lakukan pemeriksaan pada kepala dan
wajah, dengan melakukan inspeksi dan
palpasi pada kepala dan kulit kepala untuk
melihat kesimetrisan, warna rambut, adakah
pembengkakan, kelembapan, lesi, edema
dan bau.
g. Lakukan inspeksi pada wajah apakah ada
cloasma, pembengkakan palpebra
h. Lakukan pemeriksaan pada mata : melihat
pergerakan bola mata, posisi dan kesejajaran
mata, kelainan pada bola mata, sklera dan
conjungtiva (apakah tampak ikterus pada
sklera dan apakah tampak anemi pada
konjungtiva), inspeksi adakah sekret pada
sklera dan konjungtiva.
i. Lakukan inspeksi pada hidung dari arah depan
dengan memeriksa septum hidung berada ditegah
atau tidak, adakah benda asing, sekret hidung,
perdarahan, polip.
j. Lakukan pemeriksaan pada mulut dan
kerongkongan.
k. Lakukan inspeksi pada telinga dengan melihat
canalis bersih atau tidak, radang, cairan yang
keluar, adakah benda asing.
l. Lakukan pemeriksaan pada leher
m. Lakukan pemeriksaan dada
n. Lakukan inspeksi dan palpasi pada daerah ketiak
o. Lakukan pemeriksaan pada abdomen
p. Lakukan pemeriksaan ekstremitas
q. Periksa punggung pasien, inspeksi
adakah kelainan pada spina,
bagaimana bentuk bujursangkar
michelis.
r. Lakukan pemeriksaan genetalia dan
kelenjar limfe inguinal
s. Lakukan pemeriksaan pada anus
t . Rapikan pasien
u. Bereskan alat
v. Lepas sarung tangan
w. Cuci tangan
x. Jelaskan hasil pemeriksaan
pada ibu
y. Lakukan dokumentasi
tindakan dan hasil
pemeriksaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai