Anda di halaman 1dari 2

Himpunan Mahasiswa Islam sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang tertua di

Indonesia secara eksplisit menyatakan diri untuk hadir dan ikut andil dalam ranah pengkaderan
ummat dan bangsa, hal ini termaktub secara jelas pada Anggaran Dasar Himpunan Mahasiswa
Islam BAB III Pasal 4 tentang Tujuan yang berbunyi sebagai berikut : “Terbinanya Insan
Akademis, Pencipta, Pengabdi yang Bernafaskan Islam dan Bertanggung Jawab atas
Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur yang Diridhoi Allah SWT.” Dengan demikian dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwasanya seorang kader HMI berkewajiban untuk membina kader penerus
dan yang paling terutama sendiri membina diri sendiri baik di bidang intelektual maupun
spiritual semata-mata demi menjadi kader penerus ummat dan bangsa

Mahasiswa adalah seseorang generasi yang berpengaruh terhadap keberlangsungan


umat beragama, berbangsa, dan bernegara. Sehingga dituntut untuk menjadi seorang insan
akademis yang mempunyai tanggungjawab, keintelektualan, dan integritas yang tinggi. Sebagai
kaum intelektual muda dan sebagai generasi penerus bangsa mahasiswa memiliki peran yang
sangat penting yaitu sebagai “agent of change” yang dapat membawa perubahan-perubahan
yang berdampak positif dan membangun, serta mampu menanamkan nilai-nilai positif terhadap
masyarakat. Sehingga peran mahasiswa yang sebenarnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Memang tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar, menyelesaikan tugas


kuliahnya dan menjadi pribadi yang lebih dewasa dan matang. Siap bekerja untuk negeri.
Terlepas dari itu semua, ternyata mahasiswa tidak bisa diartikan biasa-biasa saja. Nyatannya
berkat mahasiswa, banyak peristiwa-peristiwa besar yang menjadi catatan sejarah seperti
gerakan sumpah pemuda pada 28 oktober 1928. Mahasiswa juga disebut sebagai agent of
change dalam kehidupan, sebagai generasi penerus, aksi mahasiswa dalam skala besar
ternyata efektif untuk memberi pengaruh perubahan politik, mahasiswa secara tidak langsung
sebagai kader penerus bangsa. Mahasiswa memiliki kekuatan yang luar biasa jika disatukan
dalam satu kesatuan. Mahasiswa tidak sekedar belajar dan menuntut ilmu. Nyata Nya
mahasiswa di tahun 1998 juga mampu meruntuhkan orde baru dan mengawal memasuki masa
reformasi. Dengan kata lain, mahasiswa sebagai pioner dalam perjuangan dan pembangunan
bangsa.

Melihat kondisi mahasiswa saat ini sangat jauh dari harapan bangsa dan Negara.
Fenomena mahalnya biaya pendidikan saat ini terutama mahasiswa kesehatan, banyak
menuntut mahasiswa untuk mampu menyelesaikan study nya tepat waktu. Sehingga segala
energy dicurahkan demi menyandang gelar sarjana. Mahasiswa hanya mementingkan hasilnya
tanpa mementingkan bagaimana memulai. Kenyataannya gelar sarjana dan indeks prestasi
yang tinggi tidak mampu menjamin masa depan yang lebih baik. Kecenderungan bersifat
prakmatisme dan apatis yang membuatnya terlihat acuh tak acuh dan tertutup dari lingkungan
luarnya, mereka cenderung akan peduli jika sesuatu hal membawa keuntungan yang secara
jelas bagi mereka. Oleh karena itu, komisariat kedokteran mengalami krisis kader dan kurang
mendapatkan perhatian dari mahasiswa kesehatan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai