Anda di halaman 1dari 5

No Diagnosa NOC NIC

.
1. Resiko perfusi Status sirkulasi Pheriperal sensation
jarin Kriteria hasil: management
gan serebral Mendemonstrasikan (manajemen
b.d tumor otak, status sirkulasi yang di tandai sensasi perifer)
neoplasma otak, dengan: 1. monitor daerah tertentu
cedera kepala. 1.Tekanan sistole dan yang peka terhadap panas, dingin,
2.diastole dalam rentang yang tajam, dan tumpul
Diharapkan. 2. monitor adanya paretase
3.Tidak ada orthostatik 3. instruksikan keluarga jika
hipertensi. ada lesi atau lasserasi
4.Tidak ada tanda-tanda 4. gunakan sarung tangan
peningkatan tekanan untuk proteksi
intrakranial 5. monitor kemampuan
(tidak lebih dari 15 mmHg). BAB
6. batasi gerak pada kepala,
leher, dan punggung
7. kolaborasi pemberian
analgestik
8. monitor adanya
trombophlebitis
9. diskusikan mengenai penyebab
perubahan sensasi
10. monitor TTV
11. monitor AGD, ukuran
pupil, ketajaman, kesimetrisan,
dan reaksi
12. monitor adanya diplopia,
pandangan kabur, nyeri kepala
13. monitor level kebingungan
dan orientasi
14.monitor tekanan intrakranial
dan respon neurologis
15. monitor status cairan
16. pertahankan parameter
hemodinamik

2. Risiko cidera b.d Risk kontrol (kontrol resiko) Pencegahan kejang


kejang Kriteria hasil: 1. Sediakan tempat tidur yang
1. Klien terbebas dari cedera rendah, dengan tepat
2. Klien mampu menjelsakan 2. Monitor pengelolaan obat
cara/metode untuk mencegah 3. Instruksikan keluarga untuk
injury/ cedera memberikan pertolongan pertama
3. Klien mampu menjelaskan saat Kejang
faktor risiko dari lingkungan / 4.Singkirkan obyek potensial
prilaku personal yang membahayakan yang ada
4. Mampu memodifikasi gaya di lingkungan
hidup untuk mencegah injury 5. Gunakan penghalang tempat
5. Menggunakan fasilitas tidur yang lunak
kesehatan yang ada 6.Instruksikan keluarga untuk
6. Mampu mengenali melapor ke petugas kesehatan
perubahan status kesehatan saat tanda kejang dirasakan.

3. Risiko infeksi Status imun Kontrol infeksi


b.d efek prosedur Kriteria hasil: 1. Bersihkan lingkungan setelah
invasif 1. Menunjukkan prilaku hidup dipakai pasien yang lain
sehat 2. Pertahankan teknik isolasi
2.Suhu tubuh dalan batas 3. Cuci tangan sebelum dan
normal sesudah melakukan tindakan
3. Jumlah sel darah putih keperawatan
absolut 4. Pertahankan lingkungan
aseptik selama pemasangan alat
5.Tingkatkan intake nutrisi
6. Berikan terapi antibiotik
bila perlu
7. Monitor hitung granulosit,
WBC
8. Monitor kerentanan terhadap
infeksi
9. Inspeksi kulit dan membran
mukosa
10. terhadap kepanasan,
kemerahan dan drainase
11. Dorong masukan caira
12. Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
13. Laporkan jika ada kecurigaan
infeksi

4. Nyeri akut b.d Kontrol nyeri Manajemen nyeri


agen pencedera Kriteria hasil: 1. Lakukan pengkajian nyeri
fisiologi 1. Mampu mengontrol nyeri secara kompherensif termasuk
(peningkatan 2. Pasien mengetahui kapan lokasi, karakteristik , durasi,
TIK) nyeri terjadi kualitas, dan faktor presipitasi
3. Melaporkan gejala yang 2. Obsrevasi petunjuk nonverbal
tidak terkontrol pada petugas dari ketidaknyamanan
kesehatan 3. Gali pengetahuan dan
4. Mengenali apa yang kepercayaan pasien mengenai
terkait dengan gejala nyeri nyeri
5. Melaporkan nyeri yang 4. Bantu keluarga dalam mencari
terkontrol pada petugas dan menyediakan dukungan
kesehatan. 5. Berikan informasi mengenai
6. Mampu mengontrol nyeri. nyeri seperti penyebab nyeri,
7. Melaporkan bahwa nyeri berapa lama nyeri akan dirasakan,
berkurang menggunakan dan antisipasi dari ketidak
manajemen nyeri nyamanan akibat prosedur
6. Kurangi faktor-faktor yang
dapat mencetuskan dan
meningkatkan nyeri
7. Ajarkan teknik non
farmakologi seperti teknik nafas
dalam,
mendengarkan music, dll
8. Evaluasi keefektifan dari
tindakan pengontrol nyeri yang
dipakai selama pengkajian nyeri
dilakukan
9. Dukung istirahat atau tidur

5. Resiko gangguan Growth and development, Peningkatan perkembangan


pertumbuhan dan delay (perumbuhan dan anak :
perkembangan b.d perkembangan yang tertunda) 1. Bangun hubungan saling
kelainan genetic Kriterian hasil: percaya dengan anak
atau kongenital 1. Anak berfungsi optimal 2.Lakukan interaksi personal
(hidrosefalus) sesuai tingkatannya dengan anak
2. Keluarga dan anak mampu 3. Bangun hubungan saling
melakukan koping terhadap percaya dengan orang tua
tantangan karena adanya 4. Ajarkan orang tua mengenal
ketidakmampuan tingkat perkembangan normal dri
3. Keluarga mampu anak dan perilaku yang
mendapatkan sumber-sumber berhubungan
sarana komunitas 5. Bangun suasana yang nyaman
4. Kematangan fisik: wanita: bagi anak untuk mencari bantuan
perubahan fisik normal pada dari orang lain ketika anak
wanita yang terjadi transisi dari memang memerlukan bantuan.
masa kanak-kanak ke dewasa 6. Dengarkan dan diskusikan
5. Status nutrisi seimbang tentang musik
6. Berat badan normal 7. Dampingi aktifitas
. menggunting, memotong
berbagai bentuk dan mengelem
8. Ajarkan anak untuk
mengenali dan memanipulasi
bentuk
9. Ceritakan atau bacakan
cerita bagi anak
10. Bantu untuk mengenal bentuk
dan ruang
11. Berikan kesempatan dan
mendukung aktifitas motorik
12. Sediakan kesempatan untuk
bermain di area bermain
13. Berjalan-jalan bersama anak
14. Yakinkan bahwa tes medis
dan perawatan dilakukan pada
waktu yang tepat sesuai dengan
aktifitas anak

Referensi: http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=5222&keywords=#

Anda mungkin juga menyukai