Anda di halaman 1dari 6

Nama:Aldyta lugina yuliantika

Kelas:3E
NIM:G2A022280

Kasus materi 5:

SKENARIO KLINIK:
Seorang anak 3 tahun, dirawat di ruang rawat inap anak dengan gizi buruk. Keluhan utama anak
tampak lemah, kurus, tidak dapat makan melalui oral, konjungtiva anemis, berat badan 10 kg,
tinggi badan 100 cm, terpasang NGT, hemoglobin 10 g/dL, anak mendapatkan diet ReSoMal 8 x
50 cc. Saat ini waktu pemberian diet ke anak dan anak sedang ditunggui ibunya.

TUGAS
1. Sampaikan diagnosa keperawatan utama pada kasus tersebut ke penguji
2. Lakukan tindakan pemberian makan melalui NGT dengan diit cairan ReSoMal 5 ml/kg BB
(50 cc) dalam 1 kali pemberian
3. BUATLAH STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN TERAPIS

Jawab

1. Defisit nutrisi
2. Langkah-langkah pemberian makan melalui NGT dengan diet cairan ReSoMal 5 ml/kg
BB (50 cc) dalam 1 kali pemberian adalah sebagai berikut:
 Suhu makanan sekitar 37-40 derajat Celsius.
 Bantu pasien setengah duduk atau setengah berbaring atau naikkan kepala ranjang
30-60 derajat.
 Sebelum membuka penutup selang NGT, gunakan satu tangan untuk melekuk
selang untuk mencegah udara masuk ke dalam lambung.
 Periksa posisi selang NGT.
 Basahkan dinding selang dengan air hangat sebelum pemberian makan.
 Jarak ketinggian cairan dalam jarum pemberian makan dari hidung sekitar 30-45
cm.
 Cegah udara masuk ke dalam lambung saat pemberian makan.
 Selama pemberian makan, tanyakan kepada pasien apakah baik-baik saja.
 Setelah pemberian makan, gunakan air hangat untuk mencuci selang.
 Lekuk selang NGT untuk diselip ke dalam atau gunakan penyumbat untuk
mencegah udara masuk
3. Strategi pelaksanaan tindakan terapis
A. Proses terapis
1) Kondisi klien
Klien adalah seorang anak berusia 3 tahun dengan gizi buruk, lemah,
kurus, tidak dapat makan melalui oral, konjungtiva anemis, berat badan 10
kg, tinggi badan 100 cm, terpasang NGT, dan hemoglobin 10 g/dL
2) Diagnosa terapis

3) Tujuan khusus
Untuk memastikan pasien mendapatkan nutrisi yang cukup untuk
mendukung pemulihan kondisi gizi buruknya, serta meminimalkan risiko
komplikasi seperti aspirasi dan infeksi
4) Tindakan terapis
Mengajarkan kepada ibu pasien cara memeberi makan melalui selang ngt
dengan memastikan berikut ini:
 Memastikan kebersihan dan sterilisasi alat sebelum pemberian
makan.
 Memantau posisi dan kondisi pasien selama pemberian makan.
 Memastikan pemberian makan dilakukan dengan benar sesuai
prosedur yang telah ditetapkan.
 Memantau respon pasien terhadap pemberian makan dan
mengambil tindakan jika terjadi komplikasi atau reaksi yang tidak
diinginkan.
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan terapis
a. Fase orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu,adek…”
2. Evaluasi/validasi
“bagaimana keadaan adek sekarang bu? Apakah ibu masi ingat
dengan saya?”
3. Membuat kontrak
Baiklah,sesuai dengan janji kita kemaren ya bu,sekarang saya akan
memberikan makan untuk adek lewat selang ini tujuannya supaya
makanan, minuman, dan obat bisa masuk ke dalam lambungnya si
adek ,nah rencananya saya akan membantu ibu bagaimana caranya
memasukkan makanan ke selang NGT si adek dan juga
mengajarkan kepada ibu agar sewaktu-waktu jika saya atau
perawat lainnya sibuk, ibu bisa memberikan makanan kepada anak
ibu nantinya. Bagaimana ibu apakah ibu mau? Baik saya akan
mulai yah ibu
b. Fase kerja (langkah langkah tindakan terapis)
 “Nahh..,sekarang saya akan memulai tindakan nya ya bu.nanti ibu
bisa melihat saya dulu.”
 “Sebelum nya saya harap ibu tidak perlu kawatir dengan kondisi
yang terjadi pada bayi ibu,karna nanti setelah ini ingsyaallah
keadaan adek bakal membaik”
 Mencuci tangan
 Mempersiapkan alat
 Mengkaji: Adanya alergi terhadap makanan,Bising usus,Adanya
masalah-masalah yang berkaitan dengan pemberian makanan
melalui NGT (seperti: mual, muntah, distensi abdomen dan
konstipasi)
 Menyiapkan makanan dan obat jika ada yang diberikan sesuai
dengan terapi medis
 Menjaga privasi jika klien atau keluarga menginginkan
 Membantu klien posisi fowler di tempat tidur atau duduk di kursi.
Jika posisi duduk merupakan kontraindikasi bagi klien, posisi
miring kanan dengan kepala agak tinggi boleh dilakukan
 Mengecek penempatan/kepatenan selang NGT. Menempatkan
kateter tip dalam keadaan tertutup pendorongnya di ujung selang
NGT. Aspirasi isi kemudian cek PH.
 Mengkaji residu lambung. Aspirasi semua isi lambung dan
bandingkan dengan jumlah pemberian makanan sebelumnya
o Memberikan makanan melalui NGT bolus/intermiten
feeding -Klem selang dengan cara menekuk ujung selang
menggunakan tangan yang tidak dominan, melepaskan
kateter tip dari selang menggunakan tangan dominan,
kemudian lepaskan pendorongnya dari kateter tip.
o Memasukkan kembali spoit tanpa pendorongnya di ujung
selang Tangan yang tidak dominan tetap mengklem selang.
Meninggikan ujung selang 18 inchi/ 45 cm dari abdomen
klien
o Memasukkan makanan/formula ke dalam spoit sampai
penuh, kemudian buka klem sehingga makanan masuk
melalui selang secara perlahan-lahan.
o Mengisi kembali spoit dengan makanan jika makanan
masih bersisa ketika makanan/formula dalam spoit
sebelumnya tinggal sedikit (jangan sampai spoit kosong)
o Memperhatikan respon klien selama pemberian makanan
o Menghubungkan selang dengan pengaturan kecepatan
aliran (seperti selang infus) dengan botol makanan.
Mengalirkan makanan/formula sampai keujung selang atau
keluar sedikit kemudian klem pengaturan kecepatan
menggunakan botol makanan/formula 12 inch/30 cm dari
hidung
o Menghubungkan selang dari botol dengan NGT
kemudian.membuka klem dan mengatur kecepatan aliran

 Setelah makanan/formula habis, bilas dengan air putih 60 ml,


sisakan air terakhir tetap berada di selang NGT. Lepaskan kateter
tip dariselang NGT lalu klem dan tutup selang
 Membantu klien posisi yang nyaman sesuai keinginan klien setelah
30 menit pemberian makanan
 Merapikan dan membersihkan alat
 Mencuci tangan

c. Fase terminasi
Tdhkh
 Evaluasi Subjektif:
"Bagaimana adek udah masi laper? setelah kakak berikan
makanan?"
 Evaluasi Objektif.:
"Tampaknya anak ibu terlihat lebih baik setelah diberikan
makanan melalui selang NGT. Nah, setelah melihat dan diajarkan
cara memberi makanan tadi apakah ibu dapat menjelaskan
kembali caranya?" "Baik, bagus sekali ibu. Jadi untuk selanjutnya
ibu sudah bisa memberi makanan sendiri kepada keluarga yah?
nanti kalo ada kesusahan/butuh bantuan bisa panggil saya atau
perwat yang lainya ya bu"
 Rencana tindak lanjut:
"Baiklah bu tindakan pemberian makanan melalui selang NGT
tadi, apa ada yang ingin di tanyakan setelah saya melakukan
tindakan pemberian makanan?" "apakah ada hal lain yang ingin
ibu diskusikan?"
 Kontrak yang akan datang
"Baiklah, karena saya sudah selesai melakukan tindakan ini, saya
permisi dulu. Nanti saya akan datang kembali untuk mengecek
keadaan si adek. Jadi, silakan beristirahat kembali, saya permisi
dulu."

Anda mungkin juga menyukai