Anda di halaman 1dari 7

OBSERVASI PEMASANGAN CATHETER URINE

(29 Juli 2019)


Nama : Fatma Syam
NIM : R014191031
A. Tindakan
Tindakan yang dilakukan yaitu pemasangan kateter urin pada Tn.H dengan diagnosa
medis encelopalopaty hepaticum
B. Justifikasi terhadap tindakan
Tindakan ini dilakukan untuk mempertahankan balance cairan karena pasien dalam
kondisi kesadaran menurun
C. Teori singkat tindakan
Tindakan pemasangan kateter urin dilakukan dengan memasukan selang plastik atau
karet melalui uretra ke dalam kandung kemih. Kateter memungkinkan mengalirnya urin
yang berkelanjutan pada klien yang tidak mampu mengontrol perkemihan atau klien yang
mengalami obstruksi. Kateter juga menjadi alat untuk mengkaji haluaran urin per jam pada
klien yang status hemodinamiknya tidak stabil (Potter dan Perry, 2002 ).
Pemberian informasi dan edukasi tentang tindakan pemasangan kateter merupakan
hal yang paling penting untuk memberi pengetahuan kepada pasien agar kecemasan pasien
berkurang dan pasien juga bisa mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi masalah
setelah tindakan dilakukan (Elizabeth, Janice & Lesley, 2002)

Tujuan pemasangan kateter urin:


1. Retensi urine
2. Obstruksi urethra akibat perubahan anatomis : Hipertrophy prostat, Kanker prostat,
atau penyempitan urethra
3. Kondisi untuk memonitor urine pada pasien-pasien trauma/kritis
4. Pengumpulan urine untuk tujuan diagnostik
5. Nerve-related bladder dysfunction misalnya trauma spinalis
6. Kepentingan Imaging pada traktus UG bagian bawah
7. Setelah suatu operasi
Langkah-langkah pemasangan kateter:
1. Melakukan validasi dan kontrak
2. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
3. Cuci tangan
4. Siapkan alat
5. Letakkan alas tahan air dibawah bokong pasien
6. Posisikan klien, wanita: posisi dorsal recumbent dengan litut fleksi dan kedua kaki
direntangkan. Laki-laki: kaki abduksi dengan posisi supine
7. Tutup area pinggang kecuali daerah perineal dengan kain
8. Gunakan sarung tangan. Lakukan desinfeksi pada vulva atau perianal dengan
sublimat dan keringkan dengan kasa kering
9. Buka set kateter urin dan tempatkan di set steril
10. Gunakan sarung tangan steril untuk membuka bungkusan set kateter steril dan cek
apakah balon berkembang sempurna.
11. Ambil kateter sesuai ukuran dan dan berikan jelly diujung kateter dengan tetap
mempertahankan teknik steril
12. Masukkan kateter ke dalam uretra sampai urin keluar. Laki-laki 22,5 cm dan
perempuan 5-7,5 cm. jangan paksakan jika ada tahanan.
13. Pindahkan tangan non dominan dari labia atau perineal jika urin mengalir keselang
kateter. Pegang 2 cm dari meatus uretra agar selang tidak terdorong keluar.
14. Hubungkan kateter dengan urin bag
15. Masukkan kateter 5cm setelah urin keluar. Isi balon dengan aquabides 20-30 cc
kemudian tarik kateter perlahan untuk memastikan balon terfiksasi dengan baik
didalam kandung kemih
16. Lepas sarung tangan dan lakukan fiksasi luar dengan plester
17. Rapikan klien dan atur pada posisi nyaman
18. Bersihkan dan rapikan alat
19. Dokumentasi
D. Hasil tindakan
Tindakan yang dilakukan dimulai dengan persiapan alat yang akan digunakan
kemudian dibawah ke pasien untuk dilakukan prosedur pemasangan kateter urin.

E. Analisa tindakan
Prosedur pemasangan kateter urin yang dilakukan di rumah sakit tidak sesuai dengan
SOP. Pertama saat perawat akan memasang harusnya memvalidasi atau mengidentifikasi
apakah pasien sudah betul. Hal ini untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam
megidentifikasi pasien dimana pemasangan kateter merupakan tindakan invasiv. Kedua,
kurangnya komunikasi terapeutik terhadap pasien. Komunikasi sangat penting dilakukan
untuk mengurangi kecemasan pada pasien. Ketiga, tidak ada persiapan alat untuk alat-alat
yang sudah digunakan seperti bengkok. Hal ini bisa saja berisiko menimbulkan infeksi
silang jika tidak menyimpan alat-alat yang sudah dipakai pada tempat yang seharusnya.
Keempat, alat yang disiapkan tidak semuanya lengkap seperti perawat tidak menyiapkan
spoit disposable untuk mengembangkan balon, hal ini menghambat atau mengurangi
efisisensi waktu kerja yang dilakukan.
F. Hambatan
Selama tindakan pemasangan kateter urin dilakukan, alat yang disiapkan tidak
semuanya lengkap seperti perawat tidak menyiapkan spoit disposable untuk
mengembangkan balon, hal ini menghambat atau mengurangi efisisensi waktu kerja yang
dilakukan
G. Kesimpulan dan saran
Tindakan pemasangan kateter adalah hal yang perlu dilakukan pada Tn.H karena
klien dalam keadaan kesadaran menurun untuk mempertahankan input dan outputnya.
Pada pemberiannya diharapkan dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah ada.

Sumber:
A Potter, & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan
Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC.
Elizabeth, Janice & Lesley. (2002). Clinical Nursing Praktices. Elzevier. Philadelphia
Tim Keperawatan Dasar. (2019). Target kompetensi skill praktik profesi keperawatan dasar.
PSIK Fakultas Keperawatan Unhas
PENGAMBILAN DARAH VENA DENGAN TABUNG VAKUM

( 30 Juli 2019 )

Nama : Fatma Syam

NIM : R014191031

A. Tindakan
Tindakan yang dilakukan yaitu pengambilan darah vena pada Tn. M dengan
diagnosa Acute myloma leukemia.
B. Justifikasi terhadap tindakan
Tindakan ini dilakukan untuk kontrol pemeriksaan darah lengkap dan kimia darah
C. Teori singkat tindakan
Pengambilan darah vena merupakan bagian dari prosedur diagnostik, yaitu
mengambil darah pasien untuk keperluan pemeriksaan laboratorium. Pengambilan sampel
darah harus dilakukan secara tepat karena persiapan pasien dan tehnik pengambilan
sampel darah ( pemilihan antikoagulan, volume darah yang diambil, pemilihan container
serta pengiriman sampel darah ke laboratorium) sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan
pasien. Lokasi pengambilan darah vena yang paling sering adalah vena mediana cubiti
karena ukuran vena cukup besar, lurus dan letaknya superfisial ( Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret, 2019).
Tujuan pengambilan darah vena yaitu untuk spesimen tes laboratorium.
Langkah-langkah pengambilan darah vena dengan menggunakan tabung vakum:
1. Melakukan validasi dan kontrak
2. Menyiapkan alat : sarung tangan, tabung vakum, vacutainer, tourniquet, kapas
alkohol, label identitas pasien, plaster, formulir permintaan laboratorium.
3. Mencuci tangan
4. Memberi tahu tindakan yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga
5. Memasang sarung tangan
6. Memilih lokasi vena dengan benar dan sesuai kondisi pasien. Hindari daerah yang
hematom, luka, oedema.
7. Pasang jarum vacutainer pada holder, pastikan terpasang erat
8. Minta pasien meluruskan lengan dan mengepalkan tangannya
9. Pasang torniket kira-kira 10 cm di atas lipat siku
10. Melakukan tindakan antiseptic dengan kapas alcohol, biarkan sampai kering.
11. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Masukkan
tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum pada bagian posterior tertancap
pada tabung maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung, setelah tabung
pertama terisi ( warna ungu untuk pemeriksaan darah lengkap), cabut dan ganti
dengan tabung kedua (tabung warna merah untuk pemeriksaan kimia darah,
imunologi dan serologi).
12. Lepas torniqet dan minta pasien membuka kepalan tangannya.
13. Letakkan kapas alcohol ditempat suntikan lalu segara lepaskan/tarik jarum. Tekan
kapas beberapa saat lalu plaster. Jangan menarik jarum sebelum turniqet dibuka.
14. Komunikasikan dengan keluarga pasien untuk membawa sampel darah ke
laboratorium lantai 2 Unit Gawat Darurat (UGD).
15. Rapikan pasien
16. Kembalikan alat ke tempatnya dan mencuci tangan
17. Dokumentasi

D. Hasil tindakan
Pasien Tn. M ( Kamar 4 Bed 3) telah dilakukan pengambilan darah vena. Setelah
dilakukan tindakan tersebut pasien dapat beristirahat kembali dengan kondisi pasien yang
lemah dan mengeluh demam.
E. Analisa tindakan
Pengambilan darah vena yang dilakukan di ruang perawatan tidak sesuai dengan
SOP yang telah diajarkan di kampus. Saat ini pengambilan darah vena menggunakan
jarum yang dihubungkan oleh sambungan berulir. Jarum pada sisi anterior digunakan
untuk menusuk vena dan jarum pada sisi posterior ditancapkan pada tabung. Jarum
posterior diselubungi oleh bahan dari karet sehingga dapat mencegah darah dari pasien
mengalir keluar. Sambungan berulir berfungsi untuk melekatkan jarum pada sebuah
holder dan memudahkan pada saat mendorong tabung darah menancap pada jarum
posterior. Dan jarum ini digunakan sebagai pengganti spuit.
Keuntungan dari metode pengambilan darah ini adalah tidak perlu membagi-bagi
sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali penusukan, dapat digunakan untuk
beberapa tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes yang diperlukan.
F. Hambatan
Pemilihan lokasi vena pada pasien yang agak susah karena banyak vena sudah
luka akibat pasien sudah berulang kali pindah area infus karena flebitis.
G. Kesimpulan dan saran
Pengambilan darah vena dengan menggunakan vacutaier adalah tindakan
keperawatan baru bagi saya dan dengan adanya alat jarum pengganti spuit dapat
mengurangi beban dan waktu kerja perawat dalam pengambilan darah pasien yang
membutuhkan beberapa jenis pemeriksaan darah.

Sumber :

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. (2019). Buku pedoman keterampilan klinis
injeksi, pungsi vena dan kapiler. Surakarta.

Tim Keperawatan Dasar. (2019). Target kompetensi skill praktik profesi keperawatan dasar.
PSIK Fakultas Keperawatan Unhas

Perawatan luka sederhana

Memindahkan pasien di atas tempat tidur

(30 Juli 2019)

A. Tindakan

Tindakan yang dilakukan yaitu memindahkan pasien di atas tempat tidur ke

brankar pada Tn. H (kamar 2 bed 5) dengan diagnosa medis tumor osefagus

B. Justifikasi tindakan yang dilakukan


Tindakan ini dilakukan untuk mengantar pasien ke poli gastro untuk mendapatkan

tindakan endoskopi.

C. Teori singkat tindakan

Memindahkan pasien di atas tempat tidur ke brankar atau sebaliknya yaitu

memindahkan pasien tidak berdaya, pasien yang mengalami imobilisasi dan tirah baring

serta ketidakmampuan lain seperti fraktur. Pemindahan pasien dari tempat tidur ke

brankar atau dari brankar ke tempat tidur dilakukan agar pasien selalu dalam kondisi

aman serta menghindari risiko cidera pada saat berjalan ( Tim penyusun SOP

keperawatan Rumah Sakirt Wahidin Sudirohusodo Makassar, 2019).

Anda mungkin juga menyukai