Anda di halaman 1dari 5

ANALISA TINDAKAN

Tanggal : 29 Juli 2019

A. Tindakan Keperawatan Yang Dikerjakan


Perawatan kateter urin
Nama Pasien : Ny. M
Usia : 65 tahun
Diagnosa Medis : Caarsinoma Buli-buli
Tanggal dilakukan : 29 Juli 2019 (10.00 WITA)
Ruangan : Kelas III kamar 11 Bed 6 Lontara 2 Bawah Depan (Urologi)
Riwayat penyakit saat ini : pasien terpasang kateter urin menetap karena pasien tidak
dapat BAK spontan
B. Diagnosa Keperawatan
Risiko infeksi dengan factor risiko prosedur invasive yang ditandai dengan :
Data Subjektif : pasien mengatakan terpasang selang kencing
Data Objektif : terpasang selang kateter menetap
C. Tujuan
Untuk mencegah resiko terjadinya infeksi dan mencegah terjadinya aliran balik atau
refluks.
D. Standar Prosedur Tindakan
Prinsip Tindakan :
1. Pertahankan sterilitas
2. Mempertahankan kepatenan posisi kateter
Alat :
1. Kassa steril
2. Bengkok
3. Larutan desinfektan sesuai kebutuhan
4. Pengalas
5. Sarung tangan non steril
6. Plester
7. Gunting
8. Meja troly

1|Page
Dokumentasi :

Area pemasangan kateter dan respon klien

Pelaksanaan :

1. Mengecek program terapi medic


2. Mengucapkan salam terapeutik
3. Melakukan evaluasi/validasi
4. Lakukan kontrak (waktu, tempat, topic)
5. Menjelaskan tujuan langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan
6. Mencuci tangan dan mempersiapkan alat
7. Mengecek identitas pasien dan memasang sarung tangan
8. Pastikan privacy pasien terjaga
9. Mengatur posisi pasien dengan posisi Supinasi/Terlentang
10. Memasang pengalas diletakkan dibawah glutes pasien
11. Bersihkan area supra pubis dan pubis dengan kasa yang telah diberi cairan
disinfektan.
12. Kaji adanya kemerahan ditempat pemasangan kateter, dan tanyakan klien apakah
terdapat rasa tidak nyaman atau rasa terbakar
13. Bersihan daerah vulva, buka labia dan bersihkan pintu masuk ke meatus urinarius
dengan menggunakan kasa steril yang telah diberi cairan desinfektan. Bersihkan dari
permukaan terdalam keluar. Lap dengan kasa steril kering dan kasa yang kotor
dibuang ke bengkok.
14. Bersihkan selang caterer dari area insersi kearah distal sejauh 10 cm dengan kasa
desinfektan dan keringkan dengan kasa steril. Kasa kotor dibuang ke bengkok. Hati-
hati agar tidak menarik kateter. Perhatikan dan bersihkan setiap sekresi yang telah
kering.
15. Fiksasi kateter secara longgar menggunakan plester ke paha disisi tempat kantong
drainase akan digantung. Pastikan bahwa selang tidak terlekuk, terpelintir, terjepit
dipintu pagar yang terkunci atau tersumbat.
16. Ambil pengalas, pasien diatur ke posisinya seperti semula/ posisi yang nyaman.
17. Membersihkan dan merapikan alat.

2|Page
18. Lepaskan sarung tangan
19. Mengevaluasi respon klien
20. Merencanakan tindak lanjut dan melakukan kontrak yang akan dating.
21. Melakukan dokumentasi tindakan hasil.
E. Hasil tindakan
Persiapan alat :
1. Kasa steril
2. Cairan NaCl 0,9%
3. Sarung tangan non steril
4. Plester
5. Gunting
6. Plastik sampah
7. Meja trolly
Pelaksanaan :
1. Mengecek program terapi medis
2. Menyapa pasien dan melakukan validasi dan mengecek identitas pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan.
4. Mempersiapkan alat dan memasang sarung tangan.
5. Memastikan privacy pasien dengan menutup sampiran.
6. Mengatur posisi pasien (Supinasi/Terlentang).
7. Melepaskan plester pada fiksasi luar selang kateter
8. Melakukan tindakan perawatan membersihkan daerah vulva dengan tangan kiri
membuka labia dan membersihkan pintu masuk ke meatus urinarius sampai bersih
dengan tangan kanan menggunakan kasa steril yang telah diberi cairan NaCl 0,9%,
bersihkan dari permukaan terdalam keluar. Kemudian dikeringkan menggunakan kasa
steril kering dan kasa yang kotor dibuang ke plastic sampah.
9. Membersihkan selang kateter denga cara tangan kiri mengfiksasi kateter, tangan
kanan melakukan pada selang kateter kearah distal 10cm dari pangkal kateter
menggunakan kasa yang sudah diberi cairan NaCl 0,9% dan keringkan dengan kasa
steril. Kasa kotor dibuang ke plastic sampah.

3|Page
10. Fiksasi luar selang katerer dengan plester ke bagian paha ke sisi kantong urin bag.
Setelah selesai pasien diatur posisinya seperti semula.
11. Membersihkan dan merapikan alat. Mengevaluasi respon klien, merencanakan tindak
lanjut, melakukan kontrak yang akan datang dan melakukan dokumentasi tindakan
hasil.
F. Analisa tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan perawatan kateter urin pada Ny. M terdapat
beberapa tindakan yang tidak dilakukan sesuai SPO yaitu :
1. Persiapan alat yang tidak standar seperti : tidak menggunakan alas dan sarung tangan
yang digunakan telah dipakai pada beberapa pasien sebelumnya. Setelah selesai
melakukan perawatan kateter urin sarung tangan yang digunakan pada Ny. M tidak
dilepas oleh petugas tetapi dilanjutkan kepada pasien berikutnya. Hal ini tidak sesuai
dengan tujuan dan prinsip perawatan kateter urin yaitu untuk mencegah terjadinya
risiko infeksi dan menjaga sterilitas. Kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya
infeksi nosocomial.
2. Pada pendokumentasian tidak ditulis secara lengkap bagaimana area pemasangan
kateter dan respon klien. Hal ini terjadi karena pada saat melakukan perawatan kateter
urin perawat lupa menanyakan respon klien. Pendokumentasian yang kurang lengkap
dapat mempengaruhi tindak lanjut selanjutnya terhadap pasien, misalnya lupa
mengoverkan kondisi pasien kepada petugas shift berikutnya sehingga mereka tidak
tahu kondisi pasien.
G. Hambatan
Hambatan yang terjadi pada perawatan kateter urin Ny.M adalah petugas tidak
mempersiapkan alat perawatan kateter urin sesuai standar dan tidak bekerja sesuai SPO
Referensi
Kozier, B. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses dan praktik.
Jakarta: EGC.
Fakultas Ilmu Keperawatan (2018). Buku Praktik Profesi Keperawatan Dasar.
Universitas Hasanuddin
Jhonson, Smith-Temple.2010. Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan. Jakarta:EGC.
(hal 593-599)

4|Page
5|Page

Anda mungkin juga menyukai