1|Page
Dokumentasi :
Pelaksanaan :
2|Page
18. Lepaskan sarung tangan
19. Mengevaluasi respon klien
20. Merencanakan tindak lanjut dan melakukan kontrak yang akan dating.
21. Melakukan dokumentasi tindakan hasil.
E. Hasil tindakan
Persiapan alat :
1. Kasa steril
2. Cairan NaCl 0,9%
3. Sarung tangan non steril
4. Plester
5. Gunting
6. Plastik sampah
7. Meja trolly
Pelaksanaan :
1. Mengecek program terapi medis
2. Menyapa pasien dan melakukan validasi dan mengecek identitas pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan.
4. Mempersiapkan alat dan memasang sarung tangan.
5. Memastikan privacy pasien dengan menutup sampiran.
6. Mengatur posisi pasien (Supinasi/Terlentang).
7. Melepaskan plester pada fiksasi luar selang kateter
8. Melakukan tindakan perawatan membersihkan daerah vulva dengan tangan kiri
membuka labia dan membersihkan pintu masuk ke meatus urinarius sampai bersih
dengan tangan kanan menggunakan kasa steril yang telah diberi cairan NaCl 0,9%,
bersihkan dari permukaan terdalam keluar. Kemudian dikeringkan menggunakan kasa
steril kering dan kasa yang kotor dibuang ke plastic sampah.
9. Membersihkan selang kateter denga cara tangan kiri mengfiksasi kateter, tangan
kanan melakukan pada selang kateter kearah distal 10cm dari pangkal kateter
menggunakan kasa yang sudah diberi cairan NaCl 0,9% dan keringkan dengan kasa
steril. Kasa kotor dibuang ke plastic sampah.
3|Page
10. Fiksasi luar selang katerer dengan plester ke bagian paha ke sisi kantong urin bag.
Setelah selesai pasien diatur posisinya seperti semula.
11. Membersihkan dan merapikan alat. Mengevaluasi respon klien, merencanakan tindak
lanjut, melakukan kontrak yang akan datang dan melakukan dokumentasi tindakan
hasil.
F. Analisa tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan perawatan kateter urin pada Ny. M terdapat
beberapa tindakan yang tidak dilakukan sesuai SPO yaitu :
1. Persiapan alat yang tidak standar seperti : tidak menggunakan alas dan sarung tangan
yang digunakan telah dipakai pada beberapa pasien sebelumnya. Setelah selesai
melakukan perawatan kateter urin sarung tangan yang digunakan pada Ny. M tidak
dilepas oleh petugas tetapi dilanjutkan kepada pasien berikutnya. Hal ini tidak sesuai
dengan tujuan dan prinsip perawatan kateter urin yaitu untuk mencegah terjadinya
risiko infeksi dan menjaga sterilitas. Kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya
infeksi nosocomial.
2. Pada pendokumentasian tidak ditulis secara lengkap bagaimana area pemasangan
kateter dan respon klien. Hal ini terjadi karena pada saat melakukan perawatan kateter
urin perawat lupa menanyakan respon klien. Pendokumentasian yang kurang lengkap
dapat mempengaruhi tindak lanjut selanjutnya terhadap pasien, misalnya lupa
mengoverkan kondisi pasien kepada petugas shift berikutnya sehingga mereka tidak
tahu kondisi pasien.
G. Hambatan
Hambatan yang terjadi pada perawatan kateter urin Ny.M adalah petugas tidak
mempersiapkan alat perawatan kateter urin sesuai standar dan tidak bekerja sesuai SPO
Referensi
Kozier, B. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses dan praktik.
Jakarta: EGC.
Fakultas Ilmu Keperawatan (2018). Buku Praktik Profesi Keperawatan Dasar.
Universitas Hasanuddin
Jhonson, Smith-Temple.2010. Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan. Jakarta:EGC.
(hal 593-599)
4|Page
5|Page