Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

“ELIMINASI”

NAMA : Laras Chinta

NPM : F0G019027

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Linda yusanti, S.ST, M.keb Lindayusanti,S.ST, M.keb

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AJARAN 2020


MEMBANTU PASIEN YANG MENGALAMI KESULITAN

TEKNIS MELAKUKAN PROSES ELIMINASI

PEMASANGAN KATETER

1. Definisi
Memasukkan selang karet atau plastic melalui uretra dan kedalam kandung kemih
pada wanita.
2. Tujuan
a. Mengatasi distensi kandung kemih
b. Pengambilan specimen urin/bahan pemeriksaan laboratorium
c. Mengukur jumlah urin setelah miksi
d. Mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan
3. Indikasi
Pada ibu yang mengalami distensi urine
4. Prosedur pelaksanaan
Alat:
 Alat-alat steril di dalam bak instrumen besar.
1. Kateter blon
2. Kateter metal
3. Pinset anatomis
4. Sarung tangan
5. Spuit 10-20 cc
6. Kain kassa dan tempatnya
7. Kapas sublimate dalam tempatnya
8. Air/aquabidest NaCl 0,9 % 1 botol
9. Xylocain jelly 2% atau sejenisnya
10. Selang dan kantong untuk menampung urine
11. Duk lobang
 Alat-alat tidak steril:
1. Bengkok 2 buah
2. Perlak dan alas
3. Lampu sorot
4. Sampiran
5. Selimut mandi/kain penutup
6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan urine
7. Handuk kecil
8. Sabun cair/handsoap
9. Ember keran 1 buah
10. Clorin 1 botol
11. Waskom plastik
12. Troli dan alas
13. Baki dan alas
14. Plaster
15. Gunting perban
16. Celemek

Cara kerja:

a. Informent consent, jelaskan prosedur tindakan dan minta persetujuan tindakan


b. Siapkan alat secara ergonomis
c. Pasang sampiran dan pintu ditutup, dekatkan alat
d. Atur posisi klien dengan posisi dorsal recumbent dan lepaskan pakaian bawah
e. Perlak dan alasnya dipasang dibawah gluteus
f. Letakkan 2 bengkok diantara kedua tungkai klien
g. Pakai alat pelindung diri dan cuci tangan secara benar
h. Pakai sarung tangan
i. Pada klien pria: lakukan penis hygiene, pasang duk bolong,selang kateter
diberi jellysecukupnya pada permukaan yang akan dimasukkan pada uretra,
penis ditegakkan lurus keatas dan kateter urine dimasukkan perlahan sedalam
15-23 cm atau hingga urine keluar, anjurkan kliean untuk menarika nafas
dalam
j. Pada klien wanita: labia mayora dibuka dengan ibu jari dan telunjuk tangan
petugas lakukan vulva hygiene/bersihkan vulva sekurang-kurangnya tiga kali,
pasang duk bolong steril, selang kateter diberi jeli secukupnya pada
permukaan yang akan dimasukkan pada uretra kurang lebih 2-3 cm,
memasukkan kateter perlahan-lahan sedalam 5-7,5 cm atau hingga urine
keluar, klien dianjurkan menarik nafas dalam.
k. Menyambungkan kateter dengan urine bag
l. Isi balon kateter urine dengan aquabidest/nacl 0,9% -m10 cc sesuai dengan
petunjuk yang tertera pada pembungkus kateter urine
m. Fiksasi kateter urine di daerah pangkal paha
n. Letakkan urine bag lebih rendah dari pada kantung kemih atau gantung urine
bag di bed
o. Disinfeksi sambungan urine bag dengan kateter urine
p. Marapikan pasien, bersihkan alat
q. Rendam sarung tanagan dalam larutan klorin 0,5% lepaskan secara terbalik
keringkan
r. Memberikan penjeasan kembali tentang prsedur tindakan yang sudah
dilakukan pada klien
s. Dokumentasi, hari tangal dan jam pemasangan kateter, tipe dan ukuran katater
yang digunnakan, jumlah,warna, bau urine dan kelainan-kelainan lain yang
ditemukan, nama terang dan tanda tangan pemasang.

PELEPASAN KATETER

1. Definisi
Melepaskan drainase urine pada klien yang terpasang kateter
2. Tujuan
Untuk melatih klien berkemih secara normal tanpa menggunkan kateter
3. Indikasi
Pada ibu setelah post operasi SC hari ke 2
4. Prosedur pelaksanaan
Alat :

a. Informent consent, jelaskan prosedur tindakan dan minta persetujuan tindakan


b. Siapkan alat secara ergonomis
c. Pasang sampiran dan pintu ditutup, dekatkan alat
d. Atur posisi klien dengan posisi dorsal recumbent dan lepaskan pakaian bawah
e. Perlak dan alasnya dipasang dibawah gluteus
f. Letakkan 2 bengkok diantara kedua tungkai klien
g. Pakai alat pelindung diri dan cuci tangan secara benar
h. Membuka plester
i. Pakai sarung tangan
j. Mengeluarkan isi balon kateter dengan spuit
k. Menarik kateter dan anjurkan pasien untuk tarik nafas panjang kemudian
letakkan kateter pada bengkok
l. Olesi area preputium (meatus,uretra) degan betadin
m. Merapikan pasien,bereskan alat
n. Rendam sarung tanagn dalam larutan klorin0.5% lepaskan secara terbalik
cuci tangan dan keringkan
o. Memberikan penjelasan kembali tentang prosedur tindakan yang sudah
dilakuakan pada klien
p. Dokumentasi

HUKNAH RENDAH

1. Definisi
Tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon
desendens melalui anus dengan menggunakan kanula rektal. Kanul masuk 10-15 cm
ke dalam rektal dengan ketinggian irigator 50 cm posisi sims kiri.
2. Tujuan
a. Merangsang peristaltik usus, sehingga pasien dapat air besar karena kesulitan
untuk defeksi (obstipasi konstipasi)
b. Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi
c. Tindakan
3. Indikasi
a. Pasien yang obstipasi
b. Pasien yang akan di oprasi
c. Persiapan tindakan diagnostika misalnya (pemeriksaan radiologi)
d. Pasien dengan melena
4. Prosedur pelaksanaan
Alat:
1. Sarung tangan bersih
2. Selimurt mandi atau kain penutup
3. Perlak dan pengalas bokong
4. Irigator lengkap dengan canule recti, selang dan klemnya
5. Cairan hangan sesuai kebutuhan (misalnya cairan Nacl,air sabun, air biasa)
Air hangat:
Bayi: 150-250 cc
Anak : 250-350 cc
Usia sekolah : 300-500 cc
Remaja : 500-700 cc
Dewasa : huknah rendah 700-1000 ml
6. Bengkok
7. Pelicin (vaselin, sylokain, jelly 2%/ pelumas larut dalam air)
8. Tiang penggantung irigator
9. Pispot, air pembersih dan kapas cebok/tissue toilet

Cara kerja:

a. Informed consent, jelaskan prosedur tindakan dan minta persetujuan tindakan


b. Siapkan alat secara ergonomis
c. Pasang sampiran dan pintu ditutup, dekatkan alat
d. Pakai celemek/alat pelindung diri, mencuci tangan
e. Berdiri disebelah tangan klien dan pasang sarung tangan
f. Pasang perlak dan pengalas
g. Pasang selimut mandi sambil pakaian bagian bawah klien ditinggalkan
h. Atur posisi klien sim kiri
i. Sambung selang karet dan klem (tertutup) dengan irigator
j. Isi irigator dengan cairan yang sudah disediakan
k. Gantung irigator dengan ketinggian 40-50 cm dari bokong klien
l. Keluarkan udara dari selang dengan mengalirkan cairan ke dalam bengkok
m. Pasang kanul rekti dan olesi dengan jelly
n. Masukkan kanul ke anus sedalam 10-15 cm, klem dibuka masukkan cairan
secara perlahan
o. Jika cairan habis, klem selang dan cabut kanul dan masukkan ke dalam
bengkok
p. Atur kembali posisi klien dan minta klien menahan sebentar
q. Bantu klien ke wc jika mampu, jika tidak tetap dalam posisi miring lalu
pasang pispot di bokong klien.
r. Klien dirapikan
s. Alat dirapikan kembali
t. Rendam handscoon dalam larutan klorin 0,5%. Lepaskan secara terbalik dan
cuci tangan keringkan
u. Melaksanakan dokumentasi :
1) Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada
lembar catatan klien
2) Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama petugas yang
melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien

HUKNAH TINGGI

1. Definisi
Tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon
desendens melalui anus dengan menggunakan kanula rektal. Kanul masuk 15-20 cm
ke dalam rektal dengan ketinggian irigator 30 cm posisi sims kiri.
2. Tujuan
a. Membantu mengeluarkan fesces akibat konstipasi
b. Tindakan pengobatan/pemeriksaan diagnostic
3. Indikasi
a. Pasien yang obstipasi
b. Pasien yang akan dioperasi
c. Persiapan tindakan diagnostika misalnya (pemeriksaan radiologi)
d. Pasien dengan malena
4. Prosedur pelaksanaan
Alat:
10. Sarung tangan bersih
11. Selimurt mandi atau kain penutup
12. Perlak dan pengalas bokong
13. Irigator lengkap dengan canule recti, selang dan klemnya
14. Cairan hangan sesuai kebutuhan (misalnya cairan Nacl,air sabun, air biasa)
Air hangat:
Bayi: 150-250 cc
Anak : 250-350 cc
Usia sekolah : 300-500 cc
Remaja : 500-700 cc
Dewasa : huknah rendah 700-1000 ml
15. Bengkok
16. Pelicin (vaselin, sylokain, jelly 2%/ pelumas larut dalam air)
17. Tiang penggantung irigator
18. Pispot, air pembersih dan kapas cebok/tissue toilet

Cara kerja:

a. Informed consent, jelaskan prosedur tindakan dan minta persetujuan tindakan


b. Siapkan alat secara ergonomis
c. Pasang sampiran dan pintu ditutup, dekatkan alat
d. Pakai celemek/alat pelindung diri, mencuci tangan
e. Berdiri disebelah tangan klien dan pasang sarung tangan
f. Pasang perlak dan pengalas
g. Pasang selimut mandi sambil pakaian bagian bawah klien ditinggalkan
h. Atur posisi klien sim kiri
i. Sambung selang karet dan klem (tertutup) dengan irigator
j. Isi irigator dengan cairan yang sudah disediakan
k. Gantung irigator dengan ketinggian 40-50 cm dari bokong klien
l. Keluarkan udara dari selang dengan mengalirkan cairan ke dalam bengkok
m. Pasang kanul rekti dan olesi dengan jelly
n. Masukkan kanul ke anus sedalam 10-15 cm, klem dibuka masukkan cairan
secara perlahan
o. Jika cairan habis, klem selang dan cabut kanul dan masukkan ke dalam
bengkok
p. Atur kembali posisi klien dan minta klien menahan sebentar
q. Bantu klien ke wc jika mampu, jika tidak tetap dalam posisi miring lalu
pasang pispot di bokong klien.
r. Klien dirapikan
s. Alat dirapikan kembali
t. Rendam handscoon dalam larutan klorin 0,5%. Lepaskan secara terbalik dan
cuci tangan keringkan
u. Melaksanakan dokumentasi :
1) Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada
lembar catatan klien
2) Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama petugas yang
melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien

BUANG AIR BESAR (BAB) BUANG AIR KECIL (BAK)

1. Definisi
Membantu pasien buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) menggunakan
pispot dan urinal
2. Tujuan
3. Indikasi
Psien yang tidak bisa turun dari tempat tidur
4. Prosedur pelaksanaan
Alat:
1. Tempat tidur pasien
2. Selimut
3. Pispot
4. Urinal
5. Perlak
6. Kapas sublimat dalam tempatnya
7. Kanduk
8. Botol berisi air bersih
9. Sarung tangan

Cara kerja:

a. Memberi tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan


b. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
c. Memasang selimut mandi dan menurunkan selimut pasien
d. Memint pasien untuk mengangkat bokongnya atau membentangkan als
bokong pasien
e. Menanggakan pakaian pasien bagian bawah
f. Memakai sarung tangan
g. Menganjurkan pasien untuk menggangkat bokong atau memiringkan
badannya dan memasang pispot dengan tepat
h. Tinggikan bagian kepala 30 derajat dari tempat tidur (bila tidak ada kontrs
indikasi) dan kedua lutut ditekuk
i. Tinggalkan pasien dan anjurkan untuk membunyikan bel jika sudah selesai
atau memberi tahu perawat
j. Kalau sudah selesai tarik pispot dan letakkan lengkap dengan tutupnya
k. Membersihkan anus pasien dengan tissue atau kertas pembersih
l. Pada pasien wanita, bagiann vulva/vagina disiram dengan air kemudian
dikeringkan
m. Menggangkat pot, menganjurkan pasien miring membelakangi perawat
kemudian membersihkan daerah anus dan pembersih
n. Mengiringkan daerah anus dengan handuk
o. Mengangkat alas bokong
p. Megenakan pakaian bawah dan merapikan pasien
q. Mengankat selimut mandi dan sekaligus menarik selimut pasien ke atas
r. Membuka tabir,jendela dan pintu
s. Melepas sarung tangan dan merendam dalam larutan klorin 0,5%
t. Mencuci tangan
u. Catat dalam catatan perawat
 Volume dan warna, bau urin/tinja
 Banyaknya dan konsistensi tinja
 Vatat kondisi perianal/anus
TINJAUAN KASUS
PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN
MEMBANTU PROSES ELIMINASI

A. Pengkajian
Tanggal :
Jam :
Tempat :
No. Register :
DATA SUBJEKTIF
a. Identitas Pasien
Nama : Nama Suami :
Umur : Umur :
Pendidikan : Pendidikan :
Agama : Agama :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan ...........
c. Riwayat Penyakit
1) Riwayat penyakit sekarang :
Paisen mengatakan sekarang ...........
2) Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan dahulu ............
3) Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengatakan dari keluarga ............

1. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : Baik/tidak
2) Kesadaran : Compos mentis/tidak
3) TTV
Tensi Darah : ... mmHg HR : ...x/menit
Suhu : ... ℃ RR : ...x/menit
4) BB : ... kg TB : .... cm
b. Pemeriksaan fisik
Kepala : baik/tidak
Wajah : baik/tidak
Mata : baik/tidak
Hidung : baik/tidak
Telinga : baik/tidak
Mulut gigi: baik/tidak
Leher : baik/tidak
Ketiak : baik/tidak
Payudara : baik/tidak
Punggung : baik/tidak
Dada : baik/tidak
Perut : baik/tidak
Vulva dan perineum: baik/tidak
Ekstremitas atas : baik/tidak
Ekstremitas bawah: baik/tidak
c. Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin :-

2. ANALISA

3. PENATALAKSANAAN
1) Memasang kateter sesuai dengan anjuran dokter
Evaluasi : kateter telah terpasang dengan baik
2) Memberikan pendkes pada ibu tentang makan makanan yang bergizi seimbang
atau makanan yang disediakan rumah sakit, dan memperbanyak minum air putih.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau mengikuti saran
yang diberikan
3) Menganjurkan ibu untuk berjalan ringan untuk membantu sistem tubuh kembali
normal
Evaluasi : ibu mengerti dan mau melakukannya
Referensi:
1. Alimul Aziz. 2009, Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika
2. Kusyati. 2006, Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan
Dasar, jakarta: ECG

Anda mungkin juga menyukai