Anda di halaman 1dari 17

MENYIAPKAN DAN

PEMASANGAN KATETER
ANGGOTA KELOMPOK :
1. ALDA SABRINA AZIZI HASIB (1)
2. ANDINI WAHYU FITRIANI (6)
3. ANITA PUTRI (8)
4. FEBRI HARIYANTI (17)
5. IKHSANIYAH AURORA PUTRI (20)
6. INDAH LESTARI SAMAL (21)
7. INTAN NURITA SARI (22)
8. RISCHA SAFITRI (40)
9. SALSABILA NUR AMALINA (42)
10. SEPTYAN STEPHANY FERNANDO (43)
11. TASYA SALSHABILLA (46)
12. VIGA MAY RIZKI (48)
13. WILDA KHAIRA UMMAH (50)
Prosedur Pemasangan Sop Kateter
A. Definisi
Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukkan selang karet atau plastik,
melalui uretra atau kandung kemih dan dalam kateterisasi ada dua jenis kateterisasi
yaitu menetap dan intermiten, sedangkan alat untuk kateterisasi dinamakan selang
kateter, selang kateter adalah alat yang berbentuk pipa yang terbuat dari karet,
plastik, metal woven slik dan silikon yang fungsi dari alat kateter tersebut ialah
memasukkan atau mengeluarkan cairan.

B. Tujuan
• Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih
• Untuk pengumpulan spesimen
• Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih
• Untuk pengkajian residu urine
• Penatalaksanaan pasien yg di rawat karena trauma medula spinalis, gangguan neuro
muscular, atau inkompeten kandung kemih, serta pascaoperasi besar.
• Mengatasi obstruksi aliran urine
• Mengatasi retensi perkemihan
C. Indikasi
a. Kateter sementara
1) Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi vesika urinaria.
2) Pengambilan urine residu setelah pengosongan urinaria.
b. Kateter tetap jangka pendek.
3) Obstruksi saluran kemih (pembesaran kelenjar prostat).
4) Pembedahan untuk memperbaiki organ perkemihan.
5) Untuk memantau output urine.
c. Kateter tetap jangka panjang
6) Retensi urine pada penyembuhan penyakit ISK/UTI.
7) Skin rash, ulcer dan luka yang iritatif apabila kontak dengan urine.
8) Klien dengan penyakit terminal
D. Kontra Indikasi
Hematoris (keluarnya darah dari urine)
E. Macam macam kateter dan ukuran kateter
a. Jenis Kateter
1) Kateter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel
2) Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau pemakaian dalam
jangka waktu sedang (kurang dari 3 minggu).
3) Kateter silicon murni atau teflon :  untuk menggunakan dalam jangka waktu
lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur  pada meathur uretra
4) Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu, bahannya lembut
tidak panas dan nyaman bagi uretra.
5) Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada
pengosongan kandung kemih pada ibu yang melahirkan.
b. Ukuran Kateter
6) Anak : 8- 10 french (Fr)
7) Wanita : 14-16 Fr
8) Laki-laki : 16-18 Fr
F. Persiapan Tempat dan Alat
a. Baki
b. Kateter steril, ukuran disesuaikan dengan pasien
c. Kantong penampung urine (Urine Bag)
d. Kapas sublimat/kapas savlon steril dalam tempatnya
e. Kassa
f. Korentang
g. Cairan pelumas/jelly
h. Perlak dan alasnya
i. Bengkok 2 buah (untuk kapas kotor dan penampung urine
j. Pinset anatomi atau sarung tangan steril
k. Duk steril
l. Spuit 20 cc dan aquades
m. Sketsel
n. Selimut ekstra
o. Plester atau gunting.
• OBAT
a)      Aquadest
b)      Bethadine
c)      Alkohol 70
G. Persiapan Pasien
a. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuannya
b. Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
H. Persiapan Lingkungan
Memasang sketsel/tabir dan menutup pintu.
I. Pengetahuan yang harus diketahui petugas
c. Anatomi dan fisiologi sistem perkemihan (eliminasi urine)
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
e. Perubahan pola eliminasi urine
f. Karakteristik normal urine
g. Tanda-tanda perubahan pemenuhan kebutuhan eliminasi urine
J. Pelaksanaan Pemasangan Kateter
h. Pasang ekstra selimut
i. Perlak dan alasnya dipasang di bawah bokong dan lepas pakaian
j. Meletakkan dua bengkok diantara kedua tungkai
k. Mencuci tangan
l. Pakai sarung tangan
m. Memasang duk steril.
K. Cara Pemasangan Kateter Urine pada Wanita
a. Membuka labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, dan tangan kanan memegang
kapas sublimat.
b. Membersihkan vulva dengan kapas savlon/sublimat dari labia mayora dari atas ke bawah 1 kali
usap, kapas kotor diletakkan di bengkok, kemudian labia minora, dan perineum sampai bersih
(sesuai kebutuhan).
c. Dengan memakai sarung tangan atau dengan pinset anatomis mengambil kateter dan diberi
pelumas pada ujungnya 2.5-5 cm.
d. Perawat membuka labia minora dengan tangan kiri.
e. Memasukkan kateter ke dalam orificium uretra perlahan-lahan (5-7.5 cm dewasa) dan
menganjurkan pasien untuk menarik nafas panjang
f. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau botol steril dan masukan lagi (2.5-5cm).
g. Bila kateter dipasang tetap/permanen maka, isi balon 5-15 cc (kateter dikunci memakai spuit
dan aquades steril)
h. Tarik sedikit kateter untuk memeriksa balon sudah terfiksasi dengan baik.
i. Menyambung kateter dengan urobag/urine bag.
j. Fiksasi kateter di paha dengan plester bila untuk aktifitas
k. Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan selimut.
l. Rapikan dan alat-alat dibereskan.
m. Lepas sarung tangan.
n. Mencuci tangan.
o. Buka sampiran.
L. Cara Pemasangan Kateter Urine pada Pria
a. Tangan kiri perawat memegang penis atas.
b. Preputium ditarik sedikit ke pangkalnya dan dibersihkan dengan kapas
savlon minimal kali.
c. Oleskan minyak pelicin pada ujung kateter sepanjang 12.5-17.5 cm
d. Penis agak ditarik supaya lurus, dan kateter dimasukkan perlahan-lahan
(17.5-22 cm) (dewasa) dan menganjurkan pasien untuk nafas panjang
e. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau botol steril lalu
masukkan lagi 5 cm.
f. Bila kateter dipasang tetap/permanen maka kateter dikunci memakai
spuit dan aquades steril (mengisi balon)
g. Menyambung kateter dengan urobag/urine bag.
h. Fiksasi kateter di paha dengan plester bila untuk aktifitas .
i. Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan selimut
j. Rapikan dan alat-alat dibereskan
k. Mencuci tangan
l. Buka sampiran
M. Sikap Selama Pemasangan Kateter
a. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
b. Menjamin Privacy pasien
c. Bekerja dengan teliti
d. Memperhatikan body mechanism.
N. Evaluasi
e. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.
f. Observasi pengeluaran urine (jumlah, warna, dan bau)
Prosedur Perawatan Kateter
A. Definisi
Perawatan kateter adalah suatu tindakan keperawatan dalam
memelihara kateter dengan antiseptik untuk membersihkan ujung
uretra dan selang kateter bagian luar serta mempertahankan
kepatenan posisi kateter. 
B. Tujuan
a. Menjaga kebersihan saluran kencing
b. Mempertahankan kepatenan (fiksasi) kateter
c. Mencegah terjadinya infeksi
d. Mengendalikan infeksi
C. Persiapan alat dan bahan:

a. Sarung tangan steril


b. Pengalas
c. Bengkok
d. Lidi waten steril
e. Kapas steril
f. Antiseptic (Bethadin)
g.Aquadest / air hangat
h. Korentang
i. Plester
j. Gunting
k. Bensin/alkohol
l. Pinset
m. Kantung sampah
D. Pelaksanaan:
a. Siapkan alat dan bahan
b. Beritahu pasien maksud dan tujuan tindakan
c. Dekatkan alat dan bahan yang sudah disiapkan
d. Pasang tirai, gorden yang ada
e. Cuci tangan
f. Oles bensin pada plester dan buka dengan pinset
g. Buka balutan pada kateter
h. Pakai sarung tangan steril
i. Perhatikan kebersihan dan tanda-tanda infeksi dari ujung penis serta kateter
j. Oles ujung uretra dan kateter memakai kapas steril yang telah dibasahi dengan
aquadest / air hangat dengan arah menjauhi uretra
k. Oles ujung uretra dan kateter memakai lidi waten + bethadin dengan arah
menjauhi uretra
l. Balut ujung penis dan kateter dengan kasa steril kemudian plester
m.Posisikan kateter ke arah perut dan plester
n. Rapikan klien dan berikan posisi yang nyaman bagi pasien
o. Kembalikan alat ke tempatnya
p. Cuci tangan
q. Dokumentasikan tindakan
Kateter merupakan benda asing pada uretra dan buli-buli, bila tidak dirawat dengan
baik akan menimbulkan komplikasi serius. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk merawat
kateter menetap :

A.    Banyak minum, urin cukup sehingga tidak terjadi kotoran yang bisa mengendap dalam
kateter
B.     Mengosongkan urine bag secara teratur
C.     Tidak mengangkat urine bag lebih tinggi dari tubuh penderita agar urin tidak mengalir
kembali ke buli-buli
D.    Membersihkan darah, nanah, sekret periuretra dan mengolesi kateter dengan antiseptik secara
berkala
E.     Ganti kateter paling tidak 2 minggu sekali
Prosedur Irigasi Kateter

A. Definisi
Irigasi kateter adalah pencucian kateter urine untuk mempertahankan
kepatenan kateter urine menetap dengan larutan steril yang diprogramkan oleh
dokter. Karena darah, pus, atau sedimen dapat terkumpul di dalam selang dan
menyebabkan distensi kandung kemih serta menyebabkan urine tetap berada di
tempatnya.
B. Tujuan
a. Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine
b. Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanya penyumbatan
kateter urine, misalnya oleh darah dan pus
c. Untuk membersihkan kandung kemih
d. Untuk mengobati infeksi lokal
C. Perencanaan
a. Cuci tangan
b. Siapkan alat : sarung tangan bersih, larutan irigasi steril, selang irigasi, klem,
tiang infus, swab antiseptic, dan alas
A.Dimplementas

a.identifikasi klien
b.jelaskan prosedur dan tujuan kepada klien
c.cuci tangan dan kenakan sarung tangan
d.pasang sampiran dan atur pencahayaan
e.kaji abdomen bagian bawah untuk melihat adanya distensi
f.atur posisi klien , misal dorsal recumbent untuk wanita bila mampu, jika tidak posisi supine
g.pasang alas dibawah kateter
h.keluarkan urin dari urin bag ke dalam wadah dengan menggunakan teknik a septic masukan ujung selang
irigasi ke dalam larutan irigasi
i. tutup klem pada selang dan gantung larutan irigasi pada tiang infus buka klem dan biarkan larutan mengalir
melalui selang, pertahankan ujung selang tetap steril,tutup klem
j. disinfeksi porta irigasi pada kateter berlumen tiga dan sambungkan ke selang irigasi
k.pastikan kantung drainase dan selang terhubung kuat ke pintu masuk drainase pada kateter berlumen tiga
l. kateter tertutup continues intermitten : buka klem irigasi dan biarkan cairan yang di programkan mengalir
memasuki kandung kemih (100ml adalah jumlah yang normal pada orang dewasa) . tutup selang irigasi
selama 20-30 menit dan kemudian buka klem selang drainase
m.kateter tertutup continues :
n.hitung kecepatan tetesan larutan irigasi (slow rate 10-20 tetes/menit, fast rate 20-40rate/menit) dan periksa
volume drainase di dalam kantung drainase. pastikan bahwa selang drainase paten dan hindari lekukan selang
o.buka sarung tangan dan atur posisi nyaman klien
p.bereskan semua perlatan dan cuci tangan id air mengalir
E. Evaluasi
a. kaji respon pasien terhadap prosedur
b. jumlah dan kualitas drainase
c. catat jumlah irigasi yang digunakan intake dan output

F. Dokumentasi
d. catat tanggal dan waktu pemberian irigasi
e. catat jumlah intake dan output drainase
f. catat keluhan pasien jika ada
g. nama perawat dan tanda tangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai