Dibimbing Oleh :
FITRI
Disusun Oleh :
BPJS Kesehatan yang sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan) ini diresmikan
pada tanggal 31 Desember 2013 dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014,
berdasarkan Undang- Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Di era kepemimpinan Jokowi kita mengenal KIS (Kartu Indonesia Sehat) yang
merupakan produk kampanye Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Presiden pada Pemilu
2014 silam. Setelah dilantik sebagai Presiden ke-7, Jokowi mulai merealisasikan program
JKN-KIS ini, namun dalam perjalanannya banyak terjadi kesimpangsiuran informasi
mengenai program ini yang menimbulkan banyak pertanyaan tentang program ini dan
kaitannya dengan BPJS Kesehatan yang sudah lebih dulu menjadi penanggungjawab program
jaminan kesehatan nasional di Indonesia. Dalam makalah ini penulis akan sedikit menjawab
beberapa pertanyaan mengenai program yang di usung oleh Presiden RI tersebut, semoga
makalah ini bermanfaat untuk diri saya pribadi dan orang lain yang membacanya.
Visi dari BPJS Kesehatan adalah “Terwujudnya Jaminan Kesehatan (JKN-KIS) yang
berkualitas dan berkesinambungan bagi seluruh Penduduk Indonesia pada tahun 2019
berlandaskan gotong royong yang berkeadilan melalui BPJS Kesehatan yang handal, unggul
dan terpercaya”. Sedangkan misi dari BPJS Kesehatan diantara nya :
2.2. JKN-KIS
A. Pengertian JKN-KIS
KIS merupakan singkatan dari Kartu Indonesia Sehat sebuah tanda kepesertaan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), hanya peserta yang memiliki KIS yang dapat
memperoleh pelayanan kesehatan yang komprehensif pada fasilitas kesehatan melalui
mekanisme sistem rujukan berjenjang dan atas indikasi medis.
KIS diresmikan pada tanggal 3 November 2014 oleh Presiden Joko Widodo. Kartu
Indonesia Sehat (KIS) merupakan pengembangan kartu keanggotaan BPJS
Kesehatan yang disertai dengan beberapa perubahan seperti tambahan cakupan
layanan dan perluasan wilayah penggunaan, serta beberapa perubahan lainnya,
dimana anggota baru BPJS Kesehatan akan memperoleh kartu anggota berwajah
“Kartu Indonesia Sehat” secara bertahap terhitung Maret 2015. Sedangkan mengenai
sumber pendanaan serta prosedur akan mengikuti seluruh aturan yang sudah berlaku
pada BPJS Kesehatan.
Prinsip dasar dalam Program JKN-KIS adalah Gotong Royong yang merupakan
saripati dari Pancasila. Hal ini perlu disadari bersama mengapa dalam Program JKN-
KIS nilai-nilai Pancasila sudah tertuang. Pertama, gotong royong dalam membayar
iuran dimana iuran tersebut akan digunakan bagi peserta yang harus mendapatkan
pelayanan kesehatan, yang sehat membantu yang sakit. Kedua dalam
penyelenggaraan Program JKN- KIS kerjasama antar stakeholder, fasilitas kesehatan
yang akan melayani peserta JKN-KIS dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,
kerjasama lintas kementerian mulai dari Kementerian Kesehatan, Kementerian
Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, serta lembaga-lembaga
terkait lain baik itu DJSN, DPR, OJK, BPK, BPKP, Organisasi Profesi, Asosiasi
Fasilitas Kesehatan dsb, serta yang tak kalah penting adalah kerjasama dengan
Pemerintah Daerah.