BAB I
PENDAHULUAN
2. Bagi Puskesmas
a. Puskesmas Tanjung pinang dapat mengetahui pelaksanaan program JKN
di wilayah kerjanya.
b. Puskesmas Tanjung pinang dapat melakukan identifikasi dan analisis
masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
dari program JKN di wilayah kerjanya.
3. Bagi Peneliti Lain
Dapat digunakan sebagai bahan acuan atau data untuk melaksanakan
penelitian terkait
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Peserta tersebut
meliputi: PBI dan bukan PBI JKN dengan rincian sebagai berikut:2,3,7
6
a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin
dan orang tidak mampu.
b. Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan
orang yang mampu yang terdiri atas:
1) Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:
a) Pegawai Negeri Sipil;
b) Anggota TNI;
c) Anggota Polri;
d) Pejabat Negara;
e) Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;
f) Pegawai Swasta;
g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang
menerima Upah.
2) Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:
a) Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri
b) Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima upah
c) Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, termasuk warga
negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan.
3) Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas:
a) Investor;
b) Pemberi Kerja;
c) Penerima Pensiun;
d) Veteran;
e) Perintis Kemerdekaan;
f) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e
yang mampu membayar iuran.
4) Penerima pensiun terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;
b. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun;
c. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;
d. Penerima Pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c;
7
2.4.2 Iuran.6
- Iuran jaminan kesehatan bagi peserta PBI jaminan kesehatan dibayar oleh
pemerintah.
- Iuran jaminan kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh pemerintah
daerah dibayar oleh pemerintah daerah.
9
- Iuran jaminan kesehatan bagi peserta pekerja penerima upah dibayar oleh
pemberi kerja dan pekerja.
- Iuran jaminan kesehatan bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan
peserta bukan
pekerja dibayar oleh peserta atau pihak lain atas nama peserta, berlaku pada
pekerja penerima upah yaitu penerima pensiun pada huruf a, huruf b, huruf c
dan veteran serta perintis kemerdekaan.
Besarnya Iuran Jaminan Kesehatan Nasional ditetapkan melalui Peraturan
Presiden dan ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan perkembangan sosial,
ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup yang layak.3
Setiap peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan
berdasarkan persentase dari upah (untuk pekerja penerima upah) atau suatu
jumlah nominal tertentu (bukan penerima upah dan PBI). Setiap pemberi kerja
wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran peserta yang menjadi
tanggung jawabnya, dan membayarkan iuran tersebut setiap bulan kepada BPJS
Kesehatan secara berkala (paling lambat tanggal 10 setiap bulan). Apabila tanggal
10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja
berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran JKN dikenakan denda administratif
sebesar 2% (dua persen) perbulan dari total iuran yang tertunggak dan dibayar
oleh Pemberi Kerja. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan
Pekerja wajib membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan paling
lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan kepada BPJS Kesehatan.3
BPJS Kesehatan menghitung kelebihan atau kekurangan iuran JKN sesuai
dengan gaji atau upah peserta. Dalam hal ini terjadi kelebihan atau kekurangan
pembayaran iuran, BPJS Kesehatan memberitahukan secara tertulis kepada
Pemberi Kerja dan/atau Peserta paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak
diterimanya iuran. Kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran diperhitungkan
dengan pembayaran Iuran bulan berikutnya. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata
cara pembayaran iuran diatur dengan Peraturan BPJS Kesehatan. 7
10
1) Pelayanan gawat darurat yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan yang tidak
menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan dibayar dengan penggantian
biaya yang ditagihkan langsung oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS
Kesehatan.
2) BPJS Kesehatan memberikan pembayaran kepada fasilitas kesehatan setara
dengan tarif yang berlaku di wilayah tersebut.
3) Fasilitas kesehatan tidak diperkenankan menarik biaya pelayanan kesehatan
kepada peserta.
2.5 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum
yang dibentuk dengan Undang-Undang untuk menyelenggarakan program
jaminan sosial.BPJS menurut UU SJSN adalah transformasi dari badan
penyelenggara jaminan sosial yang sekarang telah berjalan dan
dimungkinkan untuk membentuk badan penyelenggara baru sesuai dengan
dinamika perkembangan jaminan social.Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan. BPJS Kesehatan mulai
operasional pada tanggal 1 Januari 2014.2,5
b. Mengembangkan aset Dana Jaminan Sosial dan aset BPJS untuk sebesar-
besarnya kepentingan peserta
c. Memberikan informasi melalui media massa cetak dan elektronik mengenai
kinerja, kondisi keuangan, serta kekayaan dan hasil pengembangannya
d. Memberikan manfaat kepada seluruh peserta sesuai dengan UU SJSN
e. Memberikan informasi kepada peserta mengenai hak dan kewajiban untuk
mengikuti ketentuaan yang berlaku.
BAB III
Tabel 3.1 Jumlah pelayanan BPJS Puskesmas Tanjung Pinang bulan Januari-
Maret 2018
Bulan Rawat Jalan Rujukan
Januari 7443 227
Februari 6240 199
Maret 5856 215
Total 19539 641
3) Terdapat juga peserta yang memiliki kartu BPJS tidak aktif dan memaksa
untuk tetap bisa berobat menggunakan BPJS
Selain itu tempat tinggal peserta JKN yang lebih dekat ke layanan
kesehatan yang bukan tempat layanan kesehatan yang mereka daftarkan di
JKN juga menjadi alasan pasien datang ke puskesmas Tanjung Pinang ini.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Tanjung Pinang, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
a) Jumlah kunjungan peserta JKN di Puskesmas Tanjung Pinang pada bulan
Januari-Maret 2018 adalah rawat jalan 19539 dan rujukan 641
b) Ada beberapa kendala yang masih ditemukan di Puskesmas Tanjung
Pinang, diantaranya masih ada masyarakatyang memaksa untuk dirujuk
padahal penyakitnya bukan penyakit yang diperbolehkan untuk dirujuk.
Kemudian peserta yang datang berobat ke puskesmas tetapi keanggotaan
BPJS nya di tempat lain Ada juga terkadang kartu BPJS warga tidak aktif
lagi tetapi warga tetap memaksa untuk mendapatkan pengobatan
menggunakan BPJS.
5.2 Saran
1. Puskesmas diharapkan dapat melakukan promosi kepada masyarakat
mengenai program BPJS. Hal ini dilakukan mengingat sebagian masyarakat
mungkin belum mengetahui tentang adanya program BPJS. Selain itu agar
pasien tidak bingung lagi dengan alur pelayanan, apa saja yang ditanggung
oleh BPJS dan agar bisa membayar iuran setiap bulannya agar kartu BPJS
peserta tetap aktif.
2. Puskesmas diharapakan dapat lebih meningkatkan dan memperbanyak
upaya-upaya kesehatan diluar gedung untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sehingga cakupan akan meningkat dan seluruh
masyarakat khususnya masyarakat miskin dapat mengakses pelayanan
kesehatan dasar.
18
DAFTAR PUSTAKA