Anda di halaman 1dari 4

Kesimpulan dari materi model pembiayaan kesehatan tersebut yaitu pelayanan kesehatan

masyarakat mengutamakan upaya pelayanan promotif dan preventif. Pelayanan Kesehatan


dibedakan menjadi pelayanan kesehatan primer ( primary health care) dan pelayanan
kesehatan skunder( scondary and tertiary healt care).
Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap kesehatan maka harus
diselenggarakan pelayanan kesehatan yang baik.
Ada 9 syarat penyelenggaraan kesehatan yang baik:
1. Tersedia (available)
2. Menyeluruh (comprehentions)
3. Berkesinambungan
4. Terpadu
5. Wajar
6. Dapat diterima
7. Bermutu
8. Tercapai
9. terjangkau
Ciri pelayanan kesehatan
1. Kebutuhan pelayanan kesehatan muncul secara sporadik dan tidak bisa diprediksi
2. Biaya pelayanan kesehatan pada kondisi tertentu yang juga sangat mahal
3. Orang miskin tidak saja lebih sulit menjakau pelayanan kesehatan, tetapi juga lebih
membutuhkan pelayanan kesehatan
4. Apabila individu menderita sakit dapat mempengaruhi kemampuan untuk berfungsi
termasuk bekerja, sehingga mengurangi kemampuan membiayaai.

Tujuan Sistem Pembiayaan Pelayanan Kesehatan


1. Risk spreading ; meratakan besaran resiko biaya sepanjang waktu
2. Risk pooling
3. Connection between ill-health and poverty : adanya keterkaitan antara kemiskinan dan
kesehatan,
4. Fundamental importance of health : kesehatan merupakan kebutuhan dasar
Fokus pembiayaan Kesehatan
1. Meningkatkan investasi dan pembiayaan publik dalam bidang kesehatan.
2. Mengupayakan pencapaian kepersertaan semesta dan penguatan pemeliharaan
kesehatan masyarakat miskin.
3. Pengembangan skema pembiayaan praupaya termasuk didalamnya asuransi kesehatan
sosial.
4. Penggalian dukungan nasional dan internasional
5. Penguatan kerangka regulasi dan intervensi fungsional.
6. Pengembangan kebijakan pembiayaan kesehatan yang didasarkan pada data dan fakta
ilmiah.
7. Pemantauan dan evaluasi.
Implentasi Strategi Pembiayaan Kesehatan
1. Kesinambungan pembiayaan program kesehatan prioritas.
2. Reduksi pembiayaan kesehatan secara tunai perorangan.
3. Menghilangkan hambatan biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
4. Pemerataan dalam akses pelayanan
5. Peningkatan efektifitas dan efisiensi alokasi sumber daya.

Sumber Pembiayaan Kesehatan


1. Anggaran Pemerintah
2. Anggaran Masyarakat
3. Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri
4. Gabungan anggaran pemerintah dan masyarakat.

Penyebab Tingginya Biaya Kesehatan


1. Tingkat inflansi.
2. Tingkat permintaan
3. Kemanjuan ilmu dan teknologi
4. Perubahan Pola Penyakit
5. Perubahan pola pelayanan kesehatan
6. Perubahan pola hubungan dokter-pasien
7. Lemahnya mekanisme pengendalian biaya

Model Sistem Pembiayaan


1. Direct payments by patients
2. User Payments
3. Informal
4. Saving based
5. Insurance Based
ASURANSI : Asuransi merupakan jawaban atas sifat ketidakpastian dari kejadian sakit dan
kebutuhan pelayanan kesehatan, saera memastikan seseorang yang menderita sakit akan
mendapatkan pelayalanan yang dibutuhkan tanpa harus mempertimbangkan keadaan
ekonominya. Adapun jenis asuransi ada 4 yaitu :
1. Asuransi Kesehatan
2. Asuransi Jiwa. Asuransi jiwa terbagi menjadi 2 bentuk, yaitu Term Life dan Whole
Life
3. Asuransi pendidikan
4. Asuransi kerugian
Risiko yang dapat diasuransikan pada Asuransi Kesehatan : risiko yang bersifat murni, risiko
yang bersifat definitive, risiko bersifat statis, risiko berdampak finansial, resiko measurable
atau quantifiable, dan risiko besar
Manfaat asuransi Kesehatan
1. Mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
2. Mengubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana.
3. Membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang dengan cara
perangkuman risiko.
4. Terbentuk sikap tolong menolong yang sehat menolong yang sakit, yang kaya
menolong yang miskin.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau
BPJS diatur dalam UU No. 24 tahun 2011 tentang BPJS, yang merupakan amanat dari UU
No. 40 tahun 2004 tentang SJSN dengan arti badan hukum nirlaba yang dibentuk dengan
Undang-undang yang meyelenggarakan Program Jaminan Sosial Nasional.
Program BPJS
1. BPJS Kesehatan : BPJS Kesehatan menyelenggarakan program jaminan kesehatan.
2. BPJS ketenagakerjaan : BPJS Ketenagakerjaan menyelengarakan program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan jaminan kematian.
Transformasi Asuransi BUMN ke BPJS
1. PT ASKES (persero) berubah menjadi BPJS Kesehatan dan mulai beroperasi
menyelenggarakan program jaminan kesehatan pada tanggal 1 januari 2014.
2. PT JAMSOSTEK (Persero) berubah menjadi BPJS ketenagakerjaan mulai tanggal 1
Januari 2014.
3. PT. ASABRI (Persero) menyelesaikan program ASABRI dan program pembayaran
pensiun ke BPJS ketenagakerjaan.
4. PT TASPEN (Persero) menyelesaikan pengalihan program THT dan pembayaran
pensiun ke BPJS ketenagakerjaan.
Kelompok peserta BPJS Kesehatan
1. Peserta Penerima bantuan Iuran (PBI), terdiri dari fakir miskin dan orang tak mampu.
2. Peserta Non-PBI, yang terdiri dari para Pegawai Negeri Sipil ( PNS), Anggota
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri),
jkaryawan perusahaan swasta, pekerja mandiri, bukan pekerja seperti veteran,
penerima pensiun.
Iuran Kepersertaan di BPJS
1. Semua pegawai negeri sipil (PNS) secara langsung menjadi peserta BPJS sejak 1
Januari 2014, Iurannya adalah 2% potyongan gaji ditambah subsidi pemerintah 3%
dengan menjamin maksimal 2 orang terdiri dari suami, istri, dan tiga anak.
2. TNI dan POLRI membayar iuran 2% dari gaji, setelah pensiun hak ini tetap sampai
meninggal.
3. Pekerja formal swasta membayar 2 % dari penghasilan perbulan dan 3% dibayar oleh
perusahaan.
4. Bagi sektor non formal membayar iuran RP 59.500,- perorang perbulan untuk rawat
inap di kelas 1; Rp 42.500, per orang perbulan untuk rawat inap di kelas 2, dan Rp
25.500, perorang perbulan untuk rawat inap kelas 3.
5. Iuran penduduk miskin dan orang tak mam pu ditanggung oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai