ٍ ث َم َّرا
ت َ ضأ َ فَ َغ
َ َس َل َك َّف ْي ِه ثَال َّ عثْ َمانَ بْنَ َعفَّانَ – رضى هللا عنه – دَ َعا بِ َوضُوءٍ فَت ََو ُ عثْ َمانَ أ َ ْخبَ َرهُ أَ َّن ُ ُح ْم َرانَ َم ْولَى
س َل يَدَهُ ْاليُس َْرى
َ ت ث ُ َّم َغ ٍ ث َم َّرا َ َق ثَال ِ َس َل يَدَهُ ْاليُ ْمنَى ِإلَى ْال ِم ْرف
َ ت ث ُ َّم َغ َ َس َل َوجْ َههُ ثَال
ٍ ث َم َّرا َ ض َوا ْستَ ْنث َ َر ث ُ َّم َغ
َ ض َم ْ ث ُ َّم َم
ُس َل ْاليُس َْرى ِمثْ َل ذَلِكَ ث ُ َّم َقا َل َرأَيْت
َ ت ث ُ َّم َغ َ َس َل ِرجْ لَهُ ْالي ُْمنَى ِإلَى ْال َك ْعبَي ِْن ثَال
ٍ ث َم َّرا َ ْس َح َرأ
َ سهُ ث ُ َّم َغ َ ِمثْ َل ذَلِكَ ث ُ َّم َم
َ ضأَّ « َم ْن ت ََو-صلى هللا عليه وسلم- َِّللا َّ سو ُل ُ ضأ َ نَحْ َو ُوضُوئِى َهذَا ث ُ َّم َقا َل َر َّ ت ََو-صلى هللا عليه وسلم- َِّللا َّ سو َل ُ َر
َب َو َكانٍ قَا َل ا ْبنُ ِش َها.» غ ِف َر لَهُ َما تَقَد ََّم ِم ْن ذَ ْنبِ ِهُ ُ سه َ ِث فِي ِه َما نَ ْف َ َنَحْ َو ُوضُوئِى َهذَا ث ُ َّم ق
ُ ام فَ َر َك َع َر ْكعَتَي ِْن الَ يُ َحد
ِصالَةَّ علَ َما ُؤنَا يَقُولُونَ َهذَا ْال ُوضُو ُء أَ ْسبَ ُغ َما يَت ََوضَّأ ُ بِ ِه أَ َحدٌ ِلل
ُ .
Dari hadits ini dan hadits lainnya, kita dapat meringkas tata cara wudhu
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut.
6. Membaca Ta’awudz :
A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim
Aartinya: aku berlindung kepada Allah Subhanawata'ala dari setan yang
terkutuk
7. Membaca basmalah :
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
8. Membaca surat al Fatihah :
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
Pemilik hari pembalasan.
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat.
Dan berdoalah dengan membaca aaamiin, setelah selesai membaca
alfatihah.
9. Membaca salah satu surat dari al-Qur’an. Contohnya Q.S Al Ikhlas
Artinya:
Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'.
Allah tempat meminta segala sesuatu.
Artinya: (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Artinya: Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
10. Mengangkat kedua belah tangan dan bertakbir seperti dalam takbiratul ihram
untuk melakukan rukuk.
11. Saat rukuk, punggung sejajar dengan leher, kedua tangan memegang lutut.
Dan saat rukuk membaca doa :
(Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih) 3x
12. Bangun dari ruku, mengangkat kedua belah tangan dengan bertakbir
permulaan dengan membaca doa :
Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min
syai’in ba’du
Artinya: Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh
bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu
13. Bertakbir untuk sujud dengan meletakkan kedua lutut dan jari kaki di atas
lantai (tanah), lalu kedua tangan, kemudian dahi dan hidung. Dengan
menghadapkan ujung jari kaki kea rah kiblat serta merenggangkan tangan dari
lambung dengan mengangkat kedua siku lalu membaca doa :
Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih) 3x
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagiNya
14. Bangun dari sujud dengan bertakbir dan duduk tenang lalu berdoa :
Allohummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii)
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilahkebutuhanku,
berilah aku petunjuk dan berilah aku rezeki
15. Sujud kedua kalinya dengan bertakbir dan membaca do’a seperti do’a pada
sujud pertama.
16. Bangun dari sujud dengan bertakbir, lalu duduk sebentar kemudian berdiri
untuk rakaat yang kedua dengan menekankan tangan pada tanah.
Rakaat Kedua
17. Pada raka’at kedua, dikerjakan sama seperti pada raka’at pertama, hanya saja
tidak membaca do’a iftitah.
18. Setelah selesai dari sujud kedua kalinya pada raka’at yang kedua, kemudian
duduk di atas kaki kiri dan menegakkan (menumpukkan) kaki kanan serta
meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut. Menjulurkan jari-jari tangan kiri
sedangkan tangan kanan mengenggam jari kelingking, jari manis dan jari
tengah serta mengacungkan jari telunjuk (saat mulai membaca do’a) dan
menyentuhkan ibu jari pada jari tengah.
19. Kemudian membaca do’a tasyahud dan shalawat.
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu
‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh.
Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha
illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh)
20. Selesai membaca do’a tasyahud dan shalawat lalu membaca do’a pilihan yang
disukai.
21. Kemudian berdiri untuk raka’at yang ketiga jika sedang mengerjakan shalat
tiga atau empat raka’at, dengan bertakbir mengangkat kedua tangan seperti
takbiratul ihram.
22. Pada raka’at yang ketiga atau keempat hanya membaca al-fatihah saja.
23. Setelah sujud kedua selesai pada raka’at terakhir (ketiga atau keempat),
kemudian duduk tawarruk untuk tasyahud akhir dengan memasukkan
(memajukan) kaki kiri di bawah kaki kanan dan menegakkan (menumpukkan)
telapak kaki kanan, serta menghadapkan ujung jari-jari ke arah kiblat dan
duduk dengan menumpukkan pantat di atas lantai. Meletakkan kedua tangan
di atas kedua lutut. Menjulurkan jari-jari tangan kiri, sedangkan tangan kanan
menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah serta mengacungkan
jari telunjuk (saat mulai berdoa) dan menyentuhkan ibu jari pada jari tengah.
24. Kemudian membaca do’a tasyahud dan shalwat seperti pada tasyahud awal.
Setelah itu berdoa memohon perlindungan dengan membaca doa:
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu
‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh.
Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha
illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh)
Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa
shollaita ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa
baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Disadur dari buku : Tuntunan Shalat Doa Dzikir dan Wirid oleh Ust Drs. Ilham Fauzi,
diterbitkan oleh Grafika Mulia
https://www.academia.edu/31016153/TATA_CARA_SHALAT_WAJIB_MENURUT_RASULULLAH