Anda di halaman 1dari 33

Respati, Maret 2020

Biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu


berdasarkan:
1. Penyedia Pelayanan Kesehatan (Health Provider), adalah
besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat
menyelenggarakan upaya kesehatan.

Biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan adalah persoalan


utama pemerintah dan ataupun pihak swasta, yakni pihak-pihak
yang akan menyelenggarakan upaya kesehatan. Besarnya dana bagi
penyedia pelayanan kesehatan lebih menunjuk kepada seluruh
biaya investasi (investment cost) serta seluruh biaya operasional
(operational cost).
2. Pemakai Jasa Pelayanan (Health consumer), adalah besarnya
dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa
pelayanan.
Dalam hal ini biaya kesehatan menjadi persoalan utama para
pemakai jasa pelayanan, namun dalam batas-batas tertentu
pemerintah juga turut serta, yakni dalam rangka terjaminnya
pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
membutuhkannya.
Besarnya dana bagi pemakai jasa pelayanan lebih menunjuk pada
jumlah uang yang harus dikeluarkan (out of pocket) untuk dapat
memanfaatkan suatu upaya kesehatan. (Azwar, A. 1999).
Ciri pelayanan kesehatan yg tidak memungkinkan setiap
individu untuk menanggung pembiayaan pelayanan
kesehatan
1. Kebutuhan pelayanan kesehatan muncul secara sporadik dan
tidak dapat diprediksikan, sehingga tidak mudah untuk
memastikan bahwa setiap individu mempunyai cukup uang
ketika memerlukan pelayanan kesehatan
2. Biaya pelayanan kesehatan pada kondisi tertentu juga sangat
mahal. misalnya pelayanan di rumah sakit maupun pelayanan
kesehatan canggih (operasi dan tindakan khusus lain), kondisi
emergensi dan keadaan sakit jangka panjang yang tidak akan
mampu ditanggung pembiayaannya oleh masyarakat umum.
3. Orang miskin tidak saja lebih sulit menjangkau pelayanan
kesehatan, tetapi juga lebih membutuhkan pelayanan kesehatan
karena rentan terjangkit berbagai permasalahan kesehatan
karena buruknya kondisi gizi, perumahan.
4. Apabila individu menderita sakit dapat mempengaruhi
kemampuan untuk berfungsi termasuk bekerja, sehingga
mengurangi kemampuan membiayai. (Departemen Kesehatan
RI, 2004).
Tujuan Sistem pembiayaan pelayanan kesehatan
1. Risk spreading, pembiayaan kesehatan harus mampu
meratakan besaran resiko biaya sepanjang waktu
sehingga besaran tersebut dapat terjangkau oleh setiap
rumah tangga.
2. Risk pooling, beberapa jenis pelayanan kesehatan
(meskipun resiko rendah dan tidak merata) dapat sangat
mahal misalnya hemodialisis, operasi spesialis (jantung
koroner) yang tidak dapat ditanggung oleh tabungan
individu (risk spreading).
3. Connection between ill-health and poverty, karena adanya
keterkaitan antara kemiskinan dan kesehatan, suatu sistem
pembiayaan juga harus mampu memastikan bahwa orang
miskin juga mampu akses pelayanan kesehatan yang layak
sesuai standar dan kebutuhan sehingga tidak harus
mengeluarkan pembiayaan yang besarnya tidak proporsional
dengan pendapatan
4. Fundamental importance of health, kesehatan merupakan
kebutuhan dasar dimana individu tidak dapat menikmati
kehidupan tanpa status kesehatan yang baik
Sumber dana biaya kesehatan berbeda pada beberapa
negara, namun secara garis besar berasal dari:
1. Anggaran pemerintah.
2. Anggaran masyarakat.
3. Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri.
4. Gabungan anggaran pemerintah dan masyarakat.
Tingginya biaya kesehatan disebabkan oleh beberapa hal,
beberapa yang terpenting diantaranya sebagai berikut:
1. Tingkat inflasi
2. Tingkat permintaan (kuantitas dan kualitas penduduk)
3. Kemajuan ilmu dan teknologi
4. Perubahan Pola Penyakit
5. Perubahan pola pelayanan kesehatan
6. Perubahan Pola Hubungan Dokter-Pasien
1. Direct Payments by Patients
 Ciri utama model direct payment adalah setiap individu
menanggung secara langsung besaran biaya pelayanan
kesehatan sesuai dengan tingkat penggunaannya.
2. User payments
 Pasien membayar secara langsung biaya pelayanan
kesehatan baik pelayanan kesehatan pemerintah
maupun swasta.
3. Saving Based
 Model ini mempunyai karakteristik ‘risk spreding’ pada
individu namun tidak terjadi risk pooling antar individu.
 Artinya biaya kesehatan langsung, akan ditanggung oleh
individu sesuai dengan tingkat penggunaannya, namun
individu tersebut mendapatkan bantuan dalam mengelola
pengumpulan dana (saving) dan penggunaannya
bilamana membutuhkan pelayanan kesehatan.
 Biasanya model ini hanya mampu mencakup pelayanan
kesehatan primer dan akut, bukan pelayanan kesehatan
yang bersifat kronis dan kompleks yang biasanya tidak
bisa ditanggung oleh setiap individu meskipun dengan
mekanisme saving.
4. Informal
 Ciri utama model ini adalah bahwa pembayaran yang
dilakukan oleh individu pada provider kesehatan formal
misalnya dokter, bidan tetapi juga pada provider kesehatan
lain misalnya: mantri, dan pengobatan tradisional; tidak
dilakukan secara formal atau tidak diatur besaran, jenis
dan mekanisme pembayarannya.
5. Insurance Based
 Sistem pembiayaan dengan pendekatan asuransi
mempunyai perbedaan utama dimana individu tidak
menanggung biaya langsung pelayanan kesehatan.
 Konsep asuransi memiliki dua karakteristik khusus yaitu
pengalihan resiko kesakitan pada satu individu pada satu
kelompok serta adanya sharing looses secara adil
1. Model Asuransi Sosial
 Social Health Insurance. Model ini dirintis
sejak jerman dibawah Bismarck pada tahun 1882. Model i
nilah yang berkembang di beberapa Negara Eropa,
Jepang sejak 1922 dan kemudian ke Negara-negara Asia
lainnya yakni Philipina, Korea, Taiwan dll.
 Kelebihan sistem ini memungkinkan cakupan
100 penduduk dan relatif rendahnya peningkatan biaya
pelayanan kesehatan.
2. Model Asuransi Kesehatan Komersial
 Model commercial/Private Health Insurance. Model ini
berkembang di AS. Namun sistem ini gagal mencapai cakupan
100% penduduk. Sekitar 38% penduduk tidak tercakup dalam
sistem. Selain itu terjadi peningkatan biaya yang amat besar
karena terbukanya peluang moral hazard.
 Sejak tahun 1993 oleh Bank Dunia direkomendasikan
pengembangan model Regulated Health Insurance dimana kepesert
aan
berdasarkan kelompok dengan syarat jumlah minimal tertentu se
hingga mengurangi peluang moral hazard
3. National Health Services
 Model NHS (National Health Services) yang dirintis
pemerintah Inggris sejak usai perang dunia kedua.
 Model ini juga membuka peluang cakupan 100%
penduduk. Namun pembiayaan kesehatan
yang dijamin melalui anggaran pemerintah akan menjadi
beban yang berat
Amerika Serikat
a. Struktur organisasi
Menteri kesehatan

Departemen kesehatan, pendidikan, dan


kesejahteraan

Program-program massal nasional: jaminan sosial,


kesejahteraan publik, dan pendidikan.

Terbentuknya kantor-kantor kesehatan sukarela ➔


pengobatan TB, peny mental dll (dukungan biaya
CSR dan kesadaran pribadi)
 Pelayanan kesehatan suatu perusahaan utk naker yg sangat
tinggi.
 Swasta mendominasi dalam sistem kesehatan AS.
 Tidak terdapat dokter partikelir (tarif tinggi)
 Dokter AS lebih byk bekerja di RS yg dibiayai oleh swasta.
 RS hanya menerima penderita yg menjadi anggota asuransi kes
(hampir 70%).
 Puskesmas byk berbentuk badan swasta.
b. Sumber daya produksi
 SK di AS menjamin tersedianya SD Produksi
Kesehatan:
1. Petugas kesehatan
2. Fasilitas kesehatan
3. Komoditas kesehatan
4. Ilmu pengetahuan kesehatan
1. Petugas Kesehatan
▪ Mensyaratkan studi min 4 tahun setingkat sarjana.
2. Fasilitas Kesehatan
▪ Jml RS nasional sebanyak 6500 dan RS bersalin swasta.
3. Komoditas Kesehatan
▪ Didukung banyaknya industri manufaktur obat2an dan bahan
kimia.
4. Ilmu Pengetahuan Kesehatan
▪ Banyaknya penelitian biomedical dan publikasi jurnal2.
c. Sumber Pembiayaan
 Pelayanan kesehatan lebih banyak dilakukan pihak swasta.
 Pemerintah melayani usaha kes khusus:
 Yan utk para veteran
 Yan MCH
 Yan terhadap peny tertentu (jiwa, narkotika, yan TBC dll)
 Pembiayaan Kes:
 Pemerintah 20%
 Swasta 80%
d. Masalah Sistem Kesehatan
 Semakin banyaknya yankes swasta ➔ bebasnya
pasar kesehatan AS➔ biaya lebih tinggi drpd
pembiayaan yg disediakan oleh negara.
Inggris
a. Struktur organisasi kesehatan
 Sistem kesehatan di Inggris = National Health Service (NHS).
 Tiga aspek utama dalam NHS:
1. Akses yg sama bagi siapapun thd yankes
2. Tersedianya yan yg komprehensif mengenai pencegahan dan
pengobatan.
3. Menyediakan jasa kesehatan bagi masy tanpa biaya.
b. Sumber Pembiayaan
 Pihak pemerintah menguasai yankes mll RS pemerintah
yg menyelenggarakan yan bagi warga negaranya secara
Cuma-Cuma.
 RS swasta yg byk dikunjungi oleh penduduk yg tdk
terlindungi oleh asuransi kesehatan.
 Dokter partikelir byk melayani masyarakat dg Cuma-
Cuma yg dokter2 tsb dibayar oleh kelompok askes.
 Hampir 95% pengobatan dilakukan oleh dokter partikelir.
Malaysia
a. Struktur organisasi
 Institusi yg terlibat dlm sistem kesehatan Malaysia:
1. Menteri Kesehatan (MOH)
2. Kantor pemerintah yg berfungsi kesehatan
3. Lembaga kesehatan sukarela
4. Perusahaan yg berfungsi kesehatan
5. Lembaga swasta
b. Sumber Daya Produksi Kesehatan
 Tenaga dari universitas di Malaysia
 RS menyerap 65% pembiayaan dari pemerintah
 Kualitas RS pemerintah lebih baik dan murah dibandingkan RS
swasta
 Tiap RS dibangun perpustakaan medis dan IMR (institute for
Medical Research)
c. Sumber Pembiayaan
 Pemerintah
 Organisasi sukarela (palang merah dll)
 Badan usaha milik negara
 Perusahaan swasta

➔ Alokasi dana kes pemerintah 75% sisanya swasta


Terima Kasih dan
Sampai Jumpa pada
Pertemuan Berikutnya....

Anda mungkin juga menyukai