Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMBIAYAAN DAN PENGANGGARAN KESEHATAN

“PEMBIAYAAN KESEHATAN DI JERMAN”

KELOMPOK 4 :

DESI RAMADHANI (P 101 18 039)

FUJI ANANDA JAMAL (P 101 18 087)

MOH.JABAL NUR (P 101 18 105)

NURUL ANNISA (P 101 18 213)

PUTU PEBRYANTI (P 101 18 273)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga, makalah yang bertemakan banjir ini dapat diselesaikan
dengan baik. Selanjutnya penulis sampaikan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya.
Makalah ini secara khusus mendeskripsikan model dan sistem pembiayaan di, sumber
pembiayaan, kelebihan dan kekurangan, strategi pembiayaan kesehatan dalam mengatasi Covid-
19 dan dampak dari kebijakan kesehatan mereka terhadap perkembangan Covid-19 di Jerman.

Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Pembiayaan dan Penganggaran
Kesehatan sebagai pengetahuan untuk kita semua dan sebagai langkah untuk mengetahui dan
mempelajari tentang pembiayaan kesehatn di Jerman.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Pembiayaan dan
Penganggaran Kesehatan yang telah banyak memberikan petunjuk dalam pembuatan makalah
imniah ini, Selanjutnya kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
materil maupun moril.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dalam mencari ilmu dan untuk para
pembaca semua dalam menambah pengetahuan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.

14 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus di keluarkan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang di perluka
oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. (Azrul Azwar: 1996) sistem
pembiayaan kesehatn didefenisikan sebagai suatu sistem yang mengatur tentang besarnya
alokasi dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan
berbagai upaya kesehatan yang diperluakn perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Makalah ini secara khusus akan membahas tentang model dan sistem pembiayaan
di, sumber pembiayaan, kelebihan dan kekurangan, strategi pembiayaan kesehatan dalam
mengatasi Covid-19 dan dampak dari kebijakan kesehatan mereka terhadap
perkembangan Covid-19 di Jerman.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana model dan sistem pembiayaan kesehatan di negara Jerman ?
2. Dari mana sumber pembiayaan kesehatan di negara Jerman ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan pembiayaan kesehatan di Jerman ?
4. Bagaimana strategi pembiayaan kesehatan negara Jerman dalam mengatasi Covid –
19 ?
5. Bagaimana dampak dari kebijakan kesehatan terhadap perkembangan Covid – 19 di
negara Jerman ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui model dan sistem pembiayaan kesehatan di negara Jerman
2. Untuk mengetahui sumber pembiayaan kesehatan di negara Jerman
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembiayaan kesehatan di Jerman
4. Untuk mengetahui strategi pembiayaan kesehatan negara Jerman dalam mengatasi
Covid – 19
5. Untuk mengetahui dampak dari kebijakan kesehatan terhadap perkembangan Covid –
19 di negara Jerman
BAB II ISI
A. MODEL DAN SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Model Pembiayaan Kesehatan
a. Direct Payments by Patients
Ciri utama model direct payment adalah setiap individumenanggung
secara langsung besaran biaya pelayanankesehatan sesuai dengan tingkat
penggunaannya. Padaumumnya sistem ini akan mendorong penggunaanpelayanan
kesehatan secara lebih hati-hati, serta adanyakompetisi antara para provider
pelayanan kesehatan untukmenarik konsumen atau free market.
Meskipuntampaknya sehat, namun transaksi kesehatan padaumumnya bersifat
tidak seimbang dimana pasien sebagai konsumen tidak mampu mengenali
permasalahan dan kebutuhannya, sehingga tingkat kebutuhan dan penggunaan
jasa lebih banyak diarahkan oleh provider.
Sehingga free market dalam pelayanan kesehatan tidak selalu berakhir
dengan peningkatan mutu dan efisiensi namun dapat mengarah pada penggunaan
terapi yang berlebihan.
b. User payments
Dalam model ini, pasien membayar secara langsung biaya pelayanan
kesehatan baik pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta. Perbedaannya
dengan model informal adalah besaran dan mekanisme pembayaran, juga
kelompok yang menjadi pengecualian telah diatur secara formal oleh pemerintah
dan provider. Bentuk yang paling kompleks adalah besaran biaya yang bebeda
setiap kunjungan sesuai dengan jasa pelayanan kesehatan yang diberikan
(biasanya terjadi untuk fasilitas pelayanan kesehatan swasta). Namun model yang
umum digunakan adalah ’flat rate’, dimana besaran biaya per-episode sakit
bersifat tetap.

c. Saving based
Model ini mempunyai karakteristik ‘risk spreding’ pada individu namun
tidak terjadi risk pooling antar individu. Artinya biaya kesehatan langsung, akan
ditanggung oleh individu sesuai dengan tingkat penggunaannya, namun individu
tersebut mendapatkan bantuan dalam mengelola pengumpulan dana (saving) dan
penggunaannya bilamana membutuhkan pelayanan kesehatan. Biasanya model ini
hanya mampu mencakup pelayanan kesehatan primer dan akut, bukan pelayanan
kesehatan yang bersifat kronis dan kompleks yang biasanya tidak bisa ditanggung
oleh setiap individu meskipun dengan mekanisme saving.
Sehingga model ini tidak dapat dijadikan model tunggal pada suatu
negara, harus didukung model lain yang menanggung biaya kesehatan lain dan
pada kelompok yang lebih luas.
d. Informal
Ciri utama model ini adalah bahwa pembayaran yang dilakukan oleh
individu pada provider kesehatan formal misalnya dokter, bidan tetapi juga pada
provider kesehatan lain misalnya: mantri, dan pengobatan tradisional; tidak
dilakukan secara formal atau tidak diatur besaran, jenis dan mekanisme
pembayarannya.
Besaran biaya biasanya timbul dari kesepakatan atau banyak diatur oleh
provider dan juga dapat berupa pembayaran dengan barang. Model ini biasanya
muncul pada negara berkembang dimana belum mempunyai sistem pelayanan
kesehatan dan pembiayaan yang mampu mencakup semua golongan masyarakat
dan jenis pelayanan.
e. Insurance Based
Sistem pembiayaan dengan pendekatan asuransi mempunyai perbedaan
utama dimana individu tidak menanggung biaya langsung pelayanan kesehatan.
Konsep asuransi memiliki dua karakteristik khusus yaitu pengalihan resiko
kesakitan pada satu individu pada satu kelompok serta adanya sharing looses
secara adil. Secara sederhana dapat digambarkan bahwa satu kelompok individu
mempunyai resiko kesakitan yang telah diperhitungkan jenis, frekuensi dan
besaran biayanya. Keseluruhan besaran resiko tersebut diperhitungkan dan dibagi
antar anggota kelompok sebagai premi yang harus dibayarkan.
Apabila anggota kelompok, maka keseluruhan biaya pelayanan kesehatan
sesuai yang diperhitungkan akan ditanggung dari dana yang telah dikumpulkan
bersama. Besaran premi dan jenis pelayanan yang ditanggung serta mekanime
pembayaran ditentukan oleh organisasi pengelola dana asuransi.

2. Sistem Pembiayaan Kesehatan


Sistem pembiayaan kesehatan di jerman menggunakan prinsip kombinasi yang
berarti perpaduan antara pendanaan dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Hal ini
dimaksudnya jika ketika pemerintah tidak mampu ikut andil dalam pembiayaan
kesehatan, maka dapat dibantu oleh biaya dari masyarakat atau swasta. Sejumlah
negara lainnya seperti Jerman, Belanda, dan Perancis, menerapkan sistem penyediaan
pelayanan kesehatan yang lebih pluralistik, berdasarkan asuransi sosial wajib ataupun
asuransi swasta.
Tingkat kontribusi asuransi wajib biasanya ditentukan berdasarkan gaji dan
pendapatan, dan biasanya didanai oleh perusahaan maupun pekerja penerima manfaat
asuransi. Tidak jarang dana kesehatan merupakan campuran antara premi asuransi,
kontribusi wajib perusahaan dan pekerja, dan pajak pemerintah. Sistem asuransi ini
membayar penyedia pelayanan kesehatan swasta atau pemerintah dengan regulasi
tingkat pembayaran(Harbianto, 2011).
Di Jerman, premi asuransi kesehatan wajib dikelola oleh perusahaan asuransi
yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Hampir semua penduduk Jerman menjadi
anggota asuransi kesehatan, atau yang wajib (89 persen) atau yang privat (hampir 11
persen). Asuransi kesehatan menanggung biaya perawatan oleh dokter, obat-obatan,
perawatan di rumah sakit dan tindakan preventif. Iuran asuransi kesehatan dibayar
oleh pekerja dan majikan. Peserta asuransi kesehatan wajib tidak harus membayar
iuran untuk anggota keluarganya yang tidak mempunyai pendapatan.(tatsachen,
2011).
Asuransi kesehatan di Jerman dikelola dengan sistem ganda melalui
Penyelenggara Asuransi Kesehatan Nasional (GKV) dan Penyelenggara Asuransi
Kesehatan Swasta (PKV). Asuransi GKV dapat diakses oleh semua orang, sementara
asuransi kesehatan swasta memberlakukan ketentuan tertentu.Penduduk Wilayah
Ekonomi Eropa1 (EEA) dan Warga Negara yang memiliki kesepakatan program
jaminan sosial2 dapat tetap diasuransikan dengan asuransi kesehatan dari negara
asalnya. Manfaat asuransi dari negara lain dapat berbeda secara signifikan jika
dibandingkan dengan asuransi di Jerman. Kontribusi keuangan atau asuransi
tambahan mungkin diperlukan.
Kontribusi asuransi kesehatan nasional ditarik berdasarkan pendapatan. Dasar
penarikan pungutan adalah total penghasilan bruto yang besarnya diseragamkan
sebesar 14,6 persen (per tahun 2019). Nilai ini kemudian dibagi rata antara penerima
asuransi dan pemberi kerja masing-masing sebesar 7,3 persen. Selain itu, setiap
perusahaan asuransi mengenakan kontribusi tambahan yang nilainya beragam dan
hanya dibayarkan oleh karyawan. Jika batas pendapatan (2019: 4.537,50 euro per
bulan) terlampaui, nilai di atas jumlah pendapatan tersebut tidak akan diikutkan
dalam perhitungan kontribusi. Dalam asuransi kesehatan nasional, anak dan pasangan
dapat diasuransikan secara gratis melalui asuransi keluarga.
Keanggotaan asuransi kesehatan swasta (PKV) tidak berlaku untuk semua orang.
Karyawan dapat diasuransikan dengan PKV jika pendapatan bruto dalam batas wajib
asuransi (2019: 5.062,50 € per bulan). Pihak pemohon harus dibebaskan dari asuransi
wajib dengan mengajukan permohonan. Seringkali asuransi kesehatan swasta
mensyaratkan masa tinggal minimum untuk tempat tinggal permanen di Jerman.
Pemegang polis dari luar negeri harus dapat membuktikan masa asuransi jangka
panjang. Banyak perusahaan asuransi swasta menawarkan tarif khusus bagi kelompok
ini dan disesuaikan dengan kebutuhan dan lama tinggal. Jika mengajukan asuransi
kesehatan swasta, pertanyaan terperinci tentang kondisi kesehatan saat itu
(pemeriksaan kesehatan) akan diminta. Jaminan asuransi di Jerman akan kedaluwarsa
ketika pemegang polis kembali ke negara asalnya.
Kontribusi pada asuransi kesehatan swasta tidak bergantung pada kondisi
kesehatan, usia dan cakupan manfaat. Premi bersifat perorangan untuk setiap
pemegang polis.
Cakupan manfaat yang ditawarkan asuransi swasta hampir tidak terikat dengan
peraturan negara dan dalam banyak kasus jauh lebih komprehensif daripada asuransi
nasional. Selain itu, manfaat yang diperoleh dapat disesuaikan secara terperinci untuk
pemegang polis. Semua biaya perawatan akan dibayarkan terlebih dahulu oleh
pemegang polis. Pihak asuransi akan mengganti biaya ini setelah menerima tagihan
(Prinsip Penggantian Biaya).
- Asuransi Tambahan
Asuransi tambahan berfungsi untuk menutup celah yang tidak dijaminkan
oleh asuransi kesehatan. Kesimpulan yang dibuat oleh perusahaan asuransi
swasta tidak bergantung pada pendapatan. Asuransi tambahan penting
misalnya asuransi perawatan tambahan, asuransi gigi tambahan, atau asuransi
rumah sakit tambahan.

B. SUMBER PEMBIAYAAN KESEHATAN


Sejarah mencatat Jerman sebagai negara pelopor sistem pembayaran kesehatan
yang kini berkembang di banyak negara di dunia, yaitu sistem asuransi wajib untuk tiap
kelompok kerja atau di lingkungan suatu usaha/perusahaan. Dengan lebih dari empat juta
tempat kerja, bidang kesehatn secara keseluruhan 10,4 persen pendapatan nasional bruto
dipakai untuk pengeluaran bagi kesehatan, 1,5 % lebih banyak daripada pengeluaran arta
– rata di negara anggota OECD dan Jerman mencatat kenaikan pengeluaran perkapita
untuk kesehatan paling kecil di semua negara anggota OECD. Jerman menerapkan
sistem penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih pluralistik, berdasarkan asuransi sosial
wajib ataupun asuransi swasta. Tingkat konstribusi asuransi wajib ditentukan berdasarkan
gaji pendapatn, dan biasanya didanai oleh perusahaan maupun pekerja menerima manfaat
asuransi.
Sumber pembiayaan kesehatn di Jerman bersumber dari kombinasi antara
pendanaan dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Hal ini di maksudkan apabila
pemerintah tidak mampu ikut andil dalam pembiayaan kesehatan, maka dapat di bantu
oleh biaya dari masyarakat atau swasta.
1. Pemerintah
Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sepenuhnya di
tanggung oleh pemerintah. Pelayanannya di berikan secara Cuma – Cuma oleh
pemerintah sehingga sangat jarang penyelenggaraan pelayanan di sediakan oleh pihak
swasta.
2. Masyarakat
Dapat berasal dari individual ataupun perusahaan. Sistem ini mengharapkan agar
masyarakat berperan aktif secara mandiri dalam penyelenggaraan maupun
manfaatnya. Hal ini memberikan dampak adanya pelayanan – pelayanan kesehatan
yang di lakukan oleh pihak swasta, dengan fasilitas dan penggunaan alat – alat
berteknologi tinggi disertai peningkatan biaya pemanfaatan atau penggunaannya oleh
pihak pemalai jasa layanan kesehatan tersebut.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMBIAYAAN KESEHATAN


1. Kelebihan Pembiayaan Kesehatan Di Jerman :
a. Sistem pembiayaan kesehatan di negara Jerman menganut prinsip kombinasi yang
berarti perpaduan antara pendanaan dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Hal
ini dimaksudkan jika pemerintah tidak mampu ikut andil dalam pembiayaan
kesehatan, maka dapat dibantu oleh biaya dari masyarakat atau swasta
b. Sistem kesehatan pemerintah di Jerman saat ini menyimpan rekor cadangan lebih
dari € 18 miliar yang menjadikannya salah satu sistem perawatan kesehatan
tersehat di dunia
c. Jerman memilikisistem perawatankesehatanmulti-pembayar universal yang dibay
ar dengan kombinasi asuransi kesehatan wajib ( Gesetzliche
Krankenversicherung ) dan asuransi kesehatan swasta ( Private
Krankenversicherung ).
d. Dengan lebih dari empat juta tempat kerja, bidang kesehatan secara keseluruhan
10,4 persen pendapatan nasional bruto dipakai untuk pengeluaran bagi kesehatan,
1,5 % lebih banyak daripada pengeluaran arta – rata di negara anggota OECD
2. Kekurangan Pembiayaan Kesehatan di Jerman:
a. Banyak kesulitan dalam perbandingan penggunaan obat lintas batas
b. Gaji untuk praktisi medis tidak cukup tinggi, jerman memiliki jumlah dokter
terdaftar tertinggi per penduduk. Namun dokter dijerman berpenghasilan rendah
maka dari itu dokter dijerman banyak meningalkan megaranya demi penghasilan
yang tinggi.
c. Biaya asuransi kesehatan dijerman meningkat
D. STRATEGI PEMBIAYAAN KESEHATAN DALAM MENGATASI COVID -19
1. Jerman Membuat Anggaran Darurat
Mentri keuangan dan mentri ekonomi Jerman pada senin (23/3) meluncurkan
anggaran darurat yang bertujuan untuk mengendalikan kerugian negara akibat virus
corona. Aturan ini disahkan secara hukum. “kami tidak perlu berspekulasi; jelas akan
ada dampak ekonomi negatif. Siapa pun tahu itu, lihat saja jalan – jalan raya kini
kosong”. Ujar mentri keuangan Jerman Olaf Scholz kepada wartawan di Berlin,
Jerman. Mentri ekonomi Peter Altmaeir menambahkan bahwa penurunan ekonomi ini
hampir sama seperti krisis keuangan tahun 2007-2008.
2. Jerman akan menjembatani pinjaman untuk usaha kecil
Secara total, pemerintah mengalokasikan dana hingga € 750 miliar atau sekitar Rp
13 triliun yang dapat di belanjakan untuk menutupi kerugian sebagai akibat dari
wabah virus Corona. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari keseluruhan anggaran
tahun 2020 yang sebelumnya disetujui pemerintah federal Jerman. Bagian paling
penting dari anggaran darurat ini adalah mengatai peningkatan biaya pengeluaran
perawat kesehatan yang lebih dari € 3 miliar atau sekitar Rp 53 triliun.
Usaha kecil dan orang – orang yang bekerja secara independen seperti seniman
atau pengasuh diberi pinjaman hingga € 15.000 atau sekitar Rp. 265 juta selama
periode tiga bulan, untuk menutup pengeluaran mereka selama tidak aktif bekerja.
Perusahaan yang lebih besar akan memiliki kesempatan untuk mengambil modal
melalui dana khusu.
Alokasi dana lain yang juga disepakati dalam anggaran darurat adalah
perlindungan bagi penyewa yang tidak dapat memenuhi tagihan mereka. Peraturan
tentang pekerjaan jangka pendek akan diubah, yang bertujuan untuk menghentikan
perusahaan dalam memberhentikan pekerjaannya jika mereka gagal menyediakan jam
kerjayang cukup bagi staf.
3. Pelayanan kesehatan memadai
Jerman memiliki keuntungan sangat besar dalam hal kapasitas tempat tidur dan
unit perawatan intensif, yang membuat perbedaan besar dalam kematian dan tingkat
pemulihan dalam perang melawan pandemi. Wabah menjadikan ventilator sebagai
komoditas penting, Jerman memiliki tiga kali lebih banyak dari Italia dan hampir lima
kali lebih banyak dari pada Belanda. Sejak awal wabah, apa yang Jerman lakukan
secara efektif adalah berusaha menjaga kurva di bawah kendali dengan memainkan
seluruh kekuatan medis mereka.

E. DAMPAK DARI KEBIJAKAN KESEHATAN TERHADAP PERKEMBANGAN


COVID-19
Tiga tahun sebelum pandemic Covid-19 menyebar sedemikian massive di seluruh
dunia, Jerman merancang rencana darurat untuk menghadapi wabah, dan mengklaim
bahwa hal tersebut dapat berlakuy pada masa pandemic kali ini. Diawal kasus korona
ditemukan, Jerman langsung bergerak cepat untuk mengkarantina penduduk. Misalnya
pada kasus di North Rhine Westphalia, pemerintah mengkarantina sekitar 1.000 rumah.
Jerman juga melakukan sebaran test dan penelusuran yang terpapar, mengendalikan
mobilitas warga (baik transportasi darat maupun udara), tidak menganjurkan pertemuan
dan melarang penduduk local keluar dari wilayahnya. Dengan langkah-langkah tersebut,
Jerman dapat menekan angka kematian akibat kasus corona.
Jerman mengalokasikan dana hingga € 750 Miliar atau sekitar Rp. 13 Ribu Triliun
untuk memutupi kerugian akibat wabah virus ini. Dalam satu web disebutkan bahwa
Jerman mengucurkan dana sekitar € 40 Miliaer atau sekitar Rp 680 Triliun yang
digunakan untuk menyelamatkan UMKM dan bisnis perorangan. 10 Miliar atau sekitar
170 Triliun di antaranya akan digunakan untuk bantuan subsidi langsung, sisanya untuk
meringankan pinjaman. Menurut Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholfz, pandemic ini
dapat mengakibatkan dampak negative pada perekonomian. Diharapkan dengan anggaran
darurat ini, para pekerja bisnis perorangan dan UMKM yang tidak sempat beroperasi
dapat mengatasi kerugian yang dialami ketika masa pandemic ini. Dana tersebut juga
diharapkan dapat menjadi perlindungan bagi penyewa yang tidak dapat memenuhi
tagihannya.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem pembiayaan kesehatan di jerman menggunakan prinsip kombinasi yang
berarti perpaduan antara pendanaan dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Hal ini
dimaksudnya jika ketika pemerintah tidak mampu ikut andil dalam pembiayaan
kesehatan, maka dapat dibantu oleh biaya dari masyarakat atau swasta.
Dengan lebih dari empat juta tempat kerja, bidang kesehatn secara keseluruhan
10,4 persen pendapatan nasional bruto dipakai untuk pengeluaran bagi kesehatan, 1,5 %
lebih banyak daripada pengeluaran arta – rata di negara anggota OECD.
Jerman mengalokasikan dana hingga € 750 Miliar atau sekitar Rp. 13 Ribu
Triliun untuk memutupi kerugian akibat wabah virus ini. Dalam satu web disebutkan
bahwa Jerman mengucurkan dana sekitar € 40 Miliaer atau sekitar Rp 680 Triliun yang
digunakan untuk menyelamatkan UMKM dan bisnis perorangan. 10 Miliar atau sekitar
170 Triliun di antaranya akan digunakan untuk bantuan subsidi langsung, sisanya untuk
meringankan pinjaman.

B. SARAN
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

CNN Indonesia, 2020, [internet] di : https://m.cnnindonesia.com/internasional/20200407131556-


134-491202/tiga-cara-jerman-kendalikan-angka-kematian-corona

Endra, F., & Setyawan, B. (2018). Sistem pembiayaan kesehatan, (March 2017).
https://doi.org/10.22219/sm.v11i2.4206
Heryana, A., Febriyanty, D., & Helmi. (2014). Asuransi Kesehatan Sosial Di Jerman, 1–24.
Irfani, N. (2012). Organisasi Jaminan Sosial di Negara Federal Republik Jerman: Suatu
Perbandingan (Social Security Organization in Federal of Germany: A Comparative Studi).
Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 9(2), 275–298.

Juilita S, Yudia. 2020. Negara lain Guyur Triliunan Perangi Covid-19, RI Berapa Nih?.
[internet] di : https://www.cnbcindonesia.com/news/20200330103255-4-148378/negara-lain-
guyur-triliunan-perangi-covid-19-ri-berapa-nih

Kartikasari, Bunga. 2020. Cara Jerman Untuk Menekan Jumlah Pasien Virus Corona COVID-19
yang meninggal. [internet] di : https://jogja.tribunnews.com/amp/2020/03/22/cara-jerman-untuk-
menekan-jumlah-pasien-virus-corona-covid-19-yang-meninggal?page=2

krankenkassenzentrale.de. [internet] di : https://www. krankenkassenzentrale.de/wiki/incoming-


id

Sukandono, Radityo. Pembiayaan Sektor Kesehatan,[intenet] di :


https://www.academia.edu/30351712/PEMBIAYAAN_SEKTOR_KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai