Universitas Tadulako
“Output dari PBL 1 yaitu sesuai dengan tujuan PBL, mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi sebuah masalah kesehatan sehingga mahasiswa dapat melihat secara
langsung masalah kesehatan yang ada di wilayah atau daerah masing-masing. Jadi, apabila
selama ini di kampus kan belajarnya secara teori yang di ajarkan oleh dosen bersangkutan
tetapi pada saat mereka turun ke lapangan mereka bisa mangaplikasikan keilmuan yang
mereka sudah terima selama mereka di bangku kuliah. Outputnya bahwa mahasiswa mampu
secara mandiri untuk melihat masalah kesehatan dengan menggunakan problem solving
cycle, mulai dari identifikasi masalah, analisis masalah sampai dengan prioritas masalah dan
tindak lanjut pemecahannya.” Ungkap Bertin Ayu Wandira. S.KM., M.Kes selaku pengelola
PBL 1.
Bertin Ayu Wandira, S.KM, M.Kes juga mengungkapkan bahwa selama menjalankan
PBL 1 kendala yang terjadi yaitu terdapat dibagian administrasi persuratan, dimana pengelola
PBL harus membuat kurang lebih 200 surat izin pelaksanaan PBL dan surat izin penarikan
PBL itu sendiri dimana pembuatan atau pengurusan surat tersebut membutuhkan waktu yang
cukup lama, akan tetapi kendala tersebut tidak menjadi penghambat berjalannya kegiatan
PBL karena telah diantisipasi oleh pengelola sehingga semua kegiatan dapat berjalan sesuai
dengan yang dijadwalkan. Secara substansi, tidak ada kendala sama sekali dikarenakan
semua dosen pembimbing lapangan (DPL) sangat aktif dalam membimbing mahasiswa yang
ada di lapangan walaupun melalui metode daring.
“PBL adalah salah satu mata kuliah yang merupakan rohnya kesehatan masyarakat
karena mata kuliah ini mengajarkan mahasiswa untuk berinteraksi dan belajar dengan
masyarakat dalam hal mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan dan menentuka prioritas
masalah kesehatan (PBL 1), selanjutnya dari prioritas masalah mahasiswa akan melakukan
intervesi baik secara fisik maupun non fisik (PBL 2) dan selanjutnya mahasiswa belajar
melakukan monitoring dan evaluasi program intervensi tersebut dan harapan dari pelaksanaan
PBL ke depannya semoga semakin baik walau mugkin tidak seefektif dibandingkan sebelum
terjadi covid-19, mengingat interaksi mahasiswa dengan masyarakat terbatasi akibat wabah
ini.” Ungkap Prof. Dr.Nurdin, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Tadulako.
“Setiap orang kita ketahui bahwa harapannya itu pasti wabah covid 19 berakhir agar
kita bisa melaksanakan PBL secara offline. Maksudnya kita bisa PBL di daerah lain bersama
kelompok nya kita yang telah ditentukan. Selain itu juga, saya berharap PBL kedapannya
walaupun masih model pencegahan covid 19 insyaallah berjalan dengan semestinya tanpa
ada kendala sama sekali.” Ungkap Febri A.Maliso sebagai salah satu mahasiswa PBL 1.