Anda di halaman 1dari 10

KESEHATAN LINGKUNGAN DAN GIZI

PASCA BENCANA

DISUSUN OLEH :

BALKISAN (P 101 18 219 )

FUJI ANANDA JAMAL (P 101 18 087)

MOH. JABBAL NUR (P 101 18 105)

MOH. SADRIAN (P 101 18 123)

NURUL ANNISA (P 101 18 213)

NURUL FADILAH CAHYANI (P 101 18 099)

WAHYUNI S. MANSA (P 101 18 081)

KELAS C
Apa sih Likufaksi itu ??

Likuifaksi adalah perubahan butiran tanah dari


keadaan padat (solid) menjadi cairan (liquified)
sebagai akibat dari meningkatnya tegangan
pori dan menurunnya tekanan efektif. (Marcuson
1978). D
A
M
P
A
K

Kerusakaan Lahan yang Parah lateral spreading L


Tanah mengendap I
K
Sand Boil Tanah Gagal Mengalir U
Osilasi tanah I
F
Kerusakan bangunan flotasi A
K
S
I
MANAJEMEN BENCANA
Suatu proses dinamis,berlanjut dan terpadu untuk
meningkatkan kualitas langkah-langkah yang
berhubungan dengan observasi dan analisis bencana
serta pencegahan mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan
dini, penenangan darurat, rehabilitasi dan rekontruksi
bencana (UUNO. 24 2007)

Terbagi
Proses Manajemen Risiko
atas 3 : Manajemen Risiko Bencana Berbasis
Manajemen Diri dari Risiko
Bencana (SelfManagement of Bencana (Disaster Masyarakat
Disaster Risk) Risk Management)
Manajemen Diri dari Risiko Bencana
tindakan atau upaya yang dilakukan individu untuk
(SelfManagement of Disaster Risk)
mengubah perilaku, pikiran dan perasaan guna
mengurangi risiko individu terhadap bencana. Sehingga
manajemen diri dalam risiko bencana dapat menjadi
indikator yang diteliti sebagai tingkat manajemen yang
ada dalam individu masyarakat.

Kemampuan untuk Kekuatan dan Kekuatan untuk


mengamati; ketrampilan yang memilih perilaku
mencatat dan dapat yang dapat
Menurut Nurzaakiyah dan menilai pikiran, dikembangkan
perasaan, dan menimbulkan rasa
Budiman (2011), strategi yang tindakannya sendiri senang
menjadi dasar dalam
manajemen diri untuk
pengubahan dan
pengembangan perilaku
Mengubah atau
adalah: Tanggung jawab mengembangkan diri
mengubah atau
mengembangkan
atas dasar inisiatif
perilaku positif dan penemuan
sendiri.
MANAJEMEN RISIKO
BENCANA
suatu proses yang sistematis dalam
pengambilan keputusan, kebijakan dan
strategi untuk melakukan pengurangan
risiko bencana dari sisi manajerial
bencana melalui pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan dan tanggap darurat
bencana serta pemulihan
Terbagi atas 3:

Pengurangan Risiko Bencana emulihan Pasca Bencana


Tanggap Darurat
(pencegahan, mitigasi, dan (rehabilitasi dan
Bencana
kesiapsiagaan) rekonstruksi)
(pertolongan/bantuan
dan relief)
Manajemen Risiko Bencana Berbasis
Masyarakat (Community Based Disaster
Risk Management) sebuah proses dimana komunitas yang beresiko secara aktif terlibat dalam
identifikasi, analisis, pemantauan dan evaluasi risiko bencana untuk
mengurangi kerentanan mereka dan meningkatkan kapasitas mereka. Ini
berarti bahwa keterlibatan kelompok-kelompok sosial yang paling rentan
dianggap sebagai yang terpenting dalam proses ini, sedangkan dukungan dari
kelompok-kelompok rentan paling diperlukan untuk keberhasilan
pelaksanaan (Abarquez dan Murshed, 2004).

untuk mengurangi kerentanan dan


untuk meningkatkan kapasitas
masyarakat dalam menghadapi atau
Tujuan menanggulangi risiko bencana yang
ada di hadapan mereka.
LANJUTAN....
Tahapan Community Based Disaster Risk Management
(CBDRM)

Pemilihan komunitas atau kelompok masyarakat


(Selecting the Community)

Membangun hubungan dan memahami masyarakat


(Rappot Building and Understandig the Community).

Penilaian risiko bencana partisipatif (Participatory


Disaster Risk Assessment).

Perencanaan partisipatif manajemen risiko bencana


(Participatory Disaster Risk Management).

Membentuk dan melatih organisasi manajemen risiko


bencana berbasis masyarakat (Building and Training a
Community Disaster Risk Management Organization).

Implementasi manajemen komunitas


(CommunityManaged Implementation).

Pemantauan dan evaluasi partisipatif (Participatory


Monitoring and Evaluation).
Likuifaksi di Kota Palu

28 September 2018 peristiwa


gempa bumi berkekuatan 7,4 SR
Dari segi infrastruktur, banyak bangunan yang
diikuti dengan tsunami yang
hancur akibat gempa bumi dan tsunami. Kerusakan
melanda pantai barat Pulau
meliputi 68.451 unit rumah, 327 unit tempat ibadah,
Sulawesi. Pusat gempa berada di
265 unit sekolah, perkantoran 78 unit, toko 362 unit,
26 km utara Kabupaten Donggala
jalan 168 titik retak, jembatan 7 unit dan
dan 80 km barat laut Kota Palu
sebagainya. Kerusakan dan kerugian dari bencana
dengan kedalaman 10 km.
ini mencapai 13,82 trilyun rupiah

Bencana gempabumi Palu- Likuifaksi terjadi pada beberapa tempat di


Donggala pada tanggal 28 Sulawesi Tengah seperti Balaroa, Petobo dan Jono
September 2018 telah Oge. Sebagai fenomena yang ditandai dengan
memicu bencana lainnya amblasnya permukaan tanah, peristiwa ini
yaitu longsoran, tsunami dan mengakibatkan ratusan hektar lahan pertanian di
liquifaksi di Sulawesi Tengah Kabupaten Sigi menjadi hilang dan rusak (Bao et
al, 2019).
Manajemen bencana (disaster managemen)
Kejadian bencana alam tahun 2018 di Palu, Sigi dan
Donggala menjadi bukti bahwa ketiga kota tersebut harus
mematangkan kegiatan mitigasi bencana di segala
aspek.(Kasman, 2019). Carter membagi ke dalam dua metode,
yakni :

mitigasi mitigasi
fisik nonfisik.

keseluruhan upaya yang bertujuan


keseluruhan upaya yang untuk mengurangi risiko bencana dan
bertujuan meminimalisir risiko dampaknya dengan cara
bencana dan dampaknya meningkatkan kemampuan baik fisik
melalui pembangunan maupun teknik melalui kegiatan yang
infrastruktur. dapat meningkatkan kapasitas
pemerintah dan masyarakat dalam
menghadapi bencana.

Anda mungkin juga menyukai