Sumber Hukum
Pengertian Sumber Hukum
Pengertian sumber hukum secara singkat adalah sebagai segala hal yang bisa melahirkan
atau menciptakan adanya hukum. Pengertian hukum merupakan sebuah aturan yang
mengatur norma dan tingkah laku manusia yang bersifat memaksa, dan bagi pelanggarnya
akan diberi sanksi. Tujuan hukum adalah untuk menegakkan keadilan, menjaga ketertiban,
dan mencegah terjadinya kekacauan
Sumber hukum historis ,tempat menemukan hukumnya dalam sejarah atau segi
empat.
Sumber hukum arti sosiologi ,sumber hukum yang merupakan salah satu faktor yang
dapat menentukan isi hukum positif seperti agama, pandangan agama, budaya danlain
sebagainya.
Sumber hukum daralam arti filosofis,menyatakan sumber hukum asalnya dari mana.
Sumber hukum dalam arti formil,sumber hukum ini dapat dilihat dari ganti hukum
psitif adalah fakta yang menyebabkan hukum yang berlaku yang mengikat hakim dan
masyarakat.
Sumber hukum material merupakan semua norma, kaidah, atau aturan yang menjadi
pedoman manusia dalam bertindak. Lebih jelasnya, sumber hukum material ditentukan
berdasaarkan perasaan ataupun keyakinan dari seorang individu atau kelompok masyarakat.
Sumber hukum formal merupakan hasil penerapan dari sumber hukum material. Sumber
hukum formal juga dibagi menjadi beberapa jenis sumber hukum di antaranya yaitu undang-
undang, kebiasaan, keputusan hakim, traktat dan pendapat sarjana hukum.
B. Klasifikasi Hukum
Hukum tertulis adalah hukum yang telah dikodifikasikan dalam peraturan perundang-
undangan. Contoh hukum tertulis adalah KUHP, KUH Perdata, dan sebagainya. Hukum tidak
tertulis merupakan hukum yang didasarkan pada kebiasaan masyarakat. Hukum tidak tertulis
biasanya disebut dengan hukum adat karena didasarkan pada hukum adat, yang berisikan
kebiasaan-kebiasaan yang dianggap baik dan harus dpatuhi oleh masyrakat.
Klasifikasi menurut teritorial terbagi atas hukum nasional, hukum internasional, dan
hukum asing. Hukum nasional adalah hukum yang hanya berlaku didalam wilayah negara
tertentu. Hukum ini bersumber dari yurisprudensi, doktrin, dan sebagainya. Hukum
internasional merupakan hukum yang berlaku untuk seluruh wilayah. Hukum ini terjadi
karena adanya perjanjian-perjanjian antarnegara demi terpenuhinya hak dan kewajiban serta
rasa adil bagi setiap negara. Adapun hukum asing hanya berlaku diwilayah negara lain.
Klasifikasi ini terbagi atas ius constitutum, ius constituendum, dan hukum alam. Ius
Constitutum atau sering disebut dengan hukum positif adalah hukum yang berlaku saat ini
(sekarang) bagi masyarakat. Ius Constitendum merupakan hukum yang diharapkan berlaku
untuk masa yang akan datang. Sedangkan hukum alam adalah hukum yang berlaku dimana-
mana, kapan saja, dan untuk siapa saja.
Hukum Undang-Undang
Hukum undang-undang atau disebut sebagai wettenrech, adalah jenis hukum yang
terletak dan tercantum di dalam peraturan perundang-undangan.
Hukum Kebiasaan
Hukum kebiasaan atau disebut juga sebagai gewoonte-en adatrech, adalah jenis
hukum yang berlaku di dalam peraturan-peraturan atau kebiasaan adat.
Hukum Traktat
Hukum traktat atau disebut juga sebagai tractaten recht, adalah jenis hukum yang
ditetapkan oleh negara-negara melalui suatu perjanjian antar negara atau traktat.
Hukum Yurisprudensi
Hukum yurisprudensi atau disebut juga sebagai yurisprudentie recht, adalah jenis
hukum yang muncul karena adanya keputusan hakim, yang menjadi rujukan hakim
selanjutnya dalam memberi putusan dalam pengadilan.
Hukum Ilmu
Hukum ilmu atau disebut juga sebagai wetenscaps recht, adalah jenis hukum yang
pada dasarnya berupa ilmu hukum yang terdapat dalam pandangan para ahli hukum
yang terkenal dan sangat berpengaruh.
Berdasarkan isinya, hukum terbagi atas hukum perdata atau privat dan hukum publik.
Hukum yang mengatur kepentingan perseorangan disebut hukum perdata. Hukum yang
mengatur hubungan antara orang dengan negara disebut hukum publik.
Berdasarkan cara mempertahankannya, hukum terbagi atas hukum material dan hukum
formal. Hukum yang memuat peraturan yang mengatur hubungan dan kepentingan yang
berwujud perintah dan larangan disebut hukum material. Misalnya, hukum pidana, hukum
perdata, hukum dagang. Hukum yang mengatur cara mempertahankan berlakunya hukum
material, misalnya bagaimana cara mengajukan tuntutan, cara hakim mengambil keputusan
disebut hukum acara atau formal.
Berdasar sanksi atau sifatnya, hukum terbagi atas hukum yang bersifat mengatur dan
hukum yang beirsifat memaksa.
C.Asas Hukum
1. Scholten
Mengatakan bahwa asas hukum itu tidak boleh dianggap sebagai norma-norma hukum
yang konkrit tetapi perlu dianggap sebagai dasar-dasar umum atau petunjuk-petunjuk bagi
hukum yang berlaku tersebut.
Dari pengertian asas hukum di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian asas
hukum adalah bukan merupakan peraturan hukum konkrit, melainkan merupakan pikiran
dasar yang umum sifatnya atau merupakan latar belakang peraturan yang konkrit yang
terdapat di dalam dan di belakang setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan
perundang-undangan dan putusan hakim yang merupakan hukum positif, dan dapat di
temukan dengan mencari sifat-sifat umum dalam peraturan konkrit tersebut
Asas-asas hukum mempunyai arti penting bagi pembentuk undang-undang , sebab asas
hukum memberikan dasar dan sekaligus alasan pembentukan hukum. Dapat dikatakan bahwa
asas hukum menunjukan garis-garis besar yang harus diikuti oleh pembentuk undang-undang
dalam pembentukan hukum. Sebab asas hukum memberikan bahan yang sangat bermanfaat
dalam menafsirkan undang-undang secara dramatis dan juga dalam melaksanakan undang-
undang secara analogis atau lebih jauh untuk melaksanakan undang-undang sesuai dengan
cita cita dan pandanagn etis masyarakat Ilmu pengetahuan hukum, sebab asas hukum
merupakan hasil peningkatan atau abstraksi peraturan-peraturan hukum ke tingkat lebih
tinggi.
Dalam tatanan hukum di Indonesia ada dua macam asas, yaitu asas hukum umum dan asas
hukum khusus. Asas hukum umum merupakan suatu asas hukum yang berhubungan dengan
keseluruhan bidang hukum. Misalnya :
Sedangkan asas hukum khusus ialah asas yang berlaku dalam lapangan hukum tertentu.
Misalnya :
Dalam hukum perdata berlaku asas pacta sunt servanda (setiap janji itu mengikat)
konsensualisme.
Dalam hukum pidana berlaku presumption of innocence (asas praduga tidak
bersalah).
Asas lex posteriori derogat legi priori (peraturan yang baru akan menghapus peraturan
yang lama) contohnya UU No. 13 Tahun 1965 di ganti dengan UU No.14 Tahun 1992
tentang UU Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
Asas lex speciali derogat legi generali (peraturan yang lebih khusus akan
mengesampingkan peraturan yang bersifat lebih umum) contohnya KUH dagang
dapat mengesampingkan KUH perdata dalam hal perdagangan.
Asas lex superior derogat legi inferior (peraturan yang lebih tinggi akan
mengesampingkan peraturan yang lebih rendah) contohnya Pasal 7 Uu No. 10 Tahun
2004.
Asas Konsensualisme
Asas Monogami
Poligami dalam perkawinan
Asas Pacta Sunt Servanda dalam hukum perjanjian