Anda di halaman 1dari 6

A.

Sumber Hukum
 Pengertian Sumber Hukum
Pengertian sumber hukum secara singkat adalah sebagai segala hal yang bisa melahirkan
atau menciptakan adanya hukum. Pengertian hukum merupakan sebuah aturan yang
mengatur norma dan tingkah laku manusia yang bersifat memaksa, dan bagi pelanggarnya
akan diberi sanksi. Tujuan hukum adalah untuk menegakkan keadilan, menjaga ketertiban,
dan mencegah terjadinya kekacauan

 Definisi Sumber Hukum Menurut Para Ahli:

1. Menurut Algra sumber hukum ada dua yaitu:

 Sumber hukum materiil :


Sumber hukum yang darimana temapt maeteri yang nanti akan diambil hukum itu diambil.
Sumber hukum akan membantu membentuk hukum yang berhubungan sosial, kekuatan
politik, situasai sosial, ekonomi, budaya, agama dan lain sebagainya.

 Sumber hukum formil:


Sumber hukum yang berasal dari kekuatan peraturan itu didaat. Hal itu terkait dengan
peraturan perundang-undangan resmi seperti UU, perjanjian antar Negara, yuripru densi dan
kebiasaan.

2. Menurut Van Apeldoorn sumber hukum ada empat yaitu:

 Sumber hukum historis ,tempat menemukan hukumnya dalam sejarah atau segi
empat.
 Sumber hukum arti sosiologi ,sumber hukum yang merupakan salah satu faktor yang
dapat menentukan isi hukum positif seperti agama, pandangan agama, budaya danlain
sebagainya.
 Sumber hukum daralam arti filosofis,menyatakan sumber hukum asalnya dari mana.
 Sumber hukum dalam arti formil,sumber hukum ini dapat dilihat dari ganti hukum
psitif adalah fakta yang menyebabkan hukum yang berlaku yang mengikat hakim dan
masyarakat.

3. Menurut Soedikno Mertokusumop sumber hukum ada lima yaitu:


Sebagai sumber asas hukum sesuatu yang merupakan permulaan hukum, seperti kehendak
tuhan, akal manusia, dan jiwa bangsa.

 Macam-Macam Sumber Hukum


Secara umum ada dua macam-macam sumber hukum, yakni sumber hukum material dan
sumber hukum formal.
1. Sumber Hukum Material

Sumber hukum material merupakan semua norma, kaidah, atau aturan yang menjadi
pedoman manusia dalam bertindak. Lebih jelasnya, sumber hukum material ditentukan
berdasaarkan perasaan ataupun keyakinan dari seorang individu atau kelompok masyarakat.

2. Sumber Hukum Formal

Sumber hukum formal merupakan hasil penerapan dari sumber hukum material. Sumber
hukum formal juga dibagi menjadi beberapa jenis sumber hukum di antaranya yaitu undang-
undang, kebiasaan, keputusan hakim, traktat dan pendapat sarjana hukum.

B. Klasifikasi Hukum

1.       Klasifikasi Hukum Berdasarkan Bentuk

Hukum tertulis adalah hukum yang telah dikodifikasikan dalam peraturan perundang-
undangan. Contoh hukum tertulis adalah KUHP, KUH Perdata, dan sebagainya. Hukum tidak
tertulis merupakan hukum yang didasarkan pada kebiasaan masyarakat. Hukum tidak tertulis
biasanya disebut dengan hukum adat karena didasarkan pada hukum adat, yang berisikan
kebiasaan-kebiasaan yang dianggap baik dan harus dpatuhi oleh masyrakat.

2.       Klasifikasi Menurut Daerah Kekuasaan (Teritorial)

Klasifikasi menurut teritorial terbagi atas hukum nasional, hukum internasional, dan
hukum asing. Hukum nasional adalah hukum yang hanya berlaku didalam wilayah negara
tertentu. Hukum ini bersumber dari yurisprudensi, doktrin, dan sebagainya. Hukum
internasional merupakan hukum yang berlaku untuk seluruh wilayah. Hukum ini terjadi
karena adanya perjanjian-perjanjian antarnegara demi terpenuhinya hak dan kewajiban serta
rasa adil bagi setiap negara. Adapun hukum asing hanya berlaku diwilayah negara lain.

3.       Klasifikasi Hukum Menurut Waktu Berlakunya

Klasifikasi ini terbagi atas ius constitutum, ius constituendum, dan hukum alam. Ius
Constitutum  atau sering disebut dengan hukum positif adalah hukum yang berlaku saat ini
(sekarang) bagi masyarakat.  Ius Constitendum merupakan hukum yang diharapkan berlaku
untuk masa yang akan datang. Sedangkan hukum alam adalah hukum yang berlaku dimana-
mana, kapan saja, dan untuk siapa saja.

A. Hukum Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, hukum dibedakan menjadi undang-undang, kebiasaan, traktat,


ilmu ,dan yurisprudensi.

 Hukum Undang-Undang
Hukum undang-undang atau disebut sebagai wettenrech, adalah jenis hukum yang
terletak dan tercantum di dalam peraturan perundang-undangan.
 Hukum Kebiasaan
Hukum kebiasaan atau disebut juga sebagai gewoonte-en adatrech, adalah jenis
hukum yang berlaku di dalam peraturan-peraturan atau kebiasaan adat.
 Hukum Traktat
Hukum traktat atau disebut juga sebagai tractaten recht, adalah jenis hukum yang
ditetapkan oleh negara-negara melalui suatu perjanjian antar negara atau traktat.
 Hukum Yurisprudensi
Hukum yurisprudensi atau disebut juga sebagai yurisprudentie recht, adalah jenis
hukum yang muncul karena adanya keputusan hakim, yang menjadi rujukan hakim
selanjutnya dalam memberi putusan dalam pengadilan.
 Hukum Ilmu
Hukum ilmu atau disebut juga sebagai wetenscaps recht, adalah jenis hukum yang
pada dasarnya berupa ilmu hukum yang terdapat dalam pandangan para ahli hukum
yang terkenal dan sangat berpengaruh.

B. Hukum Berdasarkan Tempat Berlakunya

Berdasarkan wilayah berlakunya, hukum dapat dibedakan menjadi hukum nasional,


hukum internasional, hukum asing, dan hukum lokal. Hukum yang berlaku dalam suatu
negara disebut hukum nasional. Hukum yang mengatur hubungan antarnegara disebut hukum
internasional. Hukum yang menyangkut hubungan antara dua negara disebut bilateral,
sedangkan hukum yang menyangkut lebih dari dua negara disebut multilateral. Hukum suatu
negara yang berlaku di negara lain disebut hukum asing. Hukum yang berisi kumpulan norma
atau kaidah yang ditetapkan oleh gereja dan berlaku bagi para anggotanya disebut hukum
gereja.

C. Hukum Berdasarkan Isinya

Berdasarkan isinya, hukum terbagi atas hukum perdata atau privat dan hukum publik.
Hukum yang mengatur kepentingan perseorangan disebut hukum perdata. Hukum yang
mengatur hubungan antara orang dengan negara disebut hukum publik.

D. Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya

Berdasarkan cara mempertahankannya, hukum terbagi atas hukum material dan hukum
formal. Hukum yang memuat peraturan yang mengatur hubungan dan kepentingan yang
berwujud perintah dan larangan disebut hukum material. Misalnya, hukum pidana, hukum
perdata, hukum dagang. Hukum yang mengatur cara mempertahankan berlakunya hukum
material, misalnya bagaimana cara mengajukan tuntutan, cara hakim mengambil keputusan
disebut hukum acara atau formal.

E. Hukum Berdasarkan Sanksi atau Sifat .

Berdasar sanksi atau sifatnya, hukum terbagi atas hukum yang bersifat mengatur dan
hukum yang beirsifat memaksa.

 Hukum yang Memaksa


Yang dimaksud hukum yang memaksa adalah jenis hukum yang dalam keadaan
bagaimana pun, harus dan mempunyai paksaan yang mutlak. Contohnya adalah
hukuman bagi perkara pidana, maka sanksinya secara paksa wajib untuk
dilaksanakan.
 Hukum yang Mengatur
Yang dimaksud hukum yang mengatur adalah jenis hukum yang dapat
dikesampingkan saat pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan
tersendiri dalam suatu perjanjian. Contohnya adalah hukum mengenai warisan yang
dapat diselesaikan dengan kesepakatan antar pihak-pihak yang terkait.

C.Asas Hukum

 Pengertian Asas Hukum


Pengertian asas hukum secara umum ialah prinsip-prinsip yang di anggap dasar atau
fundamental dalam hukum. Asas-asas itu juga disebut titik tolak  dalam pembentukan UU
dan interpretasi UU tersebut. Dalam perumusannya , peraturan maupun standar hukum
berdasarkan pada asas hukum. Asas hukum merupakan unsur terpenting dan pokok dari
aspek hukum. Asas merupakan “ jantung “ dari peraturan hukum. Yang merupakan landasan
luas bagi lahirnya suatu peraturan hukum ( ratio legis ), yang disudutkan kembali pada asas
hukum. Asas hukum mengandung nilai – nilai dan tuntutan etis . Oleh sebab itu, Paton
(1953;204) menyebutkan asas hukum sebagai sarana hukum tetap hidup dan berkembang ;
asas hukum menunjukkan bahwa bukan sekedar kumpulan peraturan belaka .

 Asas hukum menurut para ahli :

1. Scholten

Pengertian asas hukum ialah kecenderungan-kecenderungan yang di isyaratkan oleh


pandangan kesusilaan kita pada hukum merupakan sifat-sifat umum dengan segala
keterbatasannya, sebagai pembawaan yang umum akan tetapi yang tidak boleh tidak Macam
Macam Pengertian Asas Hukum

2. The Liang Gie


Menurut The Liang Gie pengertian asas hukum merupakan suatu dalil umum yang
dinyatakan dalam istilah umum tanpa menyarankan cara-cara khusus mengenai
pelaksanaannya, yang di terapkan pada serangkaian perbuatan untuk menjadi petunjuk yang
tepat bagi perbuatan itu.

3. Van Eikema Hommes

Mengatakan bahwa asas hukum itu tidak boleh dianggap sebagai norma-norma hukum
yang konkrit tetapi perlu dianggap sebagai dasar-dasar umum atau petunjuk-petunjuk bagi
hukum yang berlaku tersebut.

Dari pengertian asas hukum di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian asas
hukum adalah bukan merupakan peraturan hukum konkrit, melainkan merupakan pikiran
dasar yang umum sifatnya atau merupakan latar belakang peraturan yang konkrit yang
terdapat di dalam dan di belakang setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan
perundang-undangan dan putusan hakim yang merupakan hukum positif, dan dapat di
temukan dengan mencari sifat-sifat umum dalam peraturan konkrit tersebut

Asas-asas hukum mempunyai arti penting bagi pembentuk undang-undang , sebab asas
hukum memberikan dasar dan sekaligus alasan pembentukan hukum. Dapat dikatakan bahwa
asas hukum menunjukan garis-garis besar yang harus diikuti oleh pembentuk undang-undang
dalam pembentukan hukum. Sebab asas hukum memberikan bahan yang sangat bermanfaat
dalam menafsirkan undang-undang secara dramatis dan juga dalam melaksanakan undang-
undang secara analogis atau lebih jauh untuk melaksanakan undang-undang sesuai dengan
cita cita dan pandanagn etis masyarakat Ilmu pengetahuan hukum, sebab asas hukum
merupakan hasil peningkatan atau abstraksi peraturan-peraturan hukum ke tingkat lebih
tinggi.

 Macam-Macam Asas Hukum

Dalam tatanan hukum di Indonesia ada dua macam asas, yaitu asas hukum umum dan asas
hukum khusus. Asas hukum umum merupakan suatu asas hukum yang berhubungan dengan
keseluruhan bidang hukum. Misalnya :

 Asas lex posteriori derogat legi priori


 Asas lex speciali derogat legi generali
 Dan Asas lex superior derogat legi inferior.

Sedangkan asas hukum khusus ialah asas yang berlaku dalam lapangan hukum tertentu.
Misalnya :

 Dalam hukum perdata berlaku asas pacta sunt servanda (setiap janji itu mengikat)
konsensualisme.
 Dalam hukum pidana berlaku presumption of innocence (asas praduga tidak
bersalah).

Contoh Asas Hukum


Contoh asas hukum umum yaitu :

 Asas lex posteriori derogat legi priori (peraturan yang baru akan menghapus peraturan
yang lama) contohnya UU No. 13 Tahun 1965 di ganti dengan UU No.14 Tahun 1992
tentang UU Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
 Asas lex speciali derogat legi generali (peraturan yang lebih khusus akan
mengesampingkan peraturan yang bersifat lebih umum) contohnya KUH dagang
dapat mengesampingkan KUH perdata dalam hal perdagangan.
 Asas lex superior derogat legi inferior (peraturan yang lebih tinggi akan
mengesampingkan peraturan yang lebih rendah) contohnya Pasal 7 Uu No. 10 Tahun
2004.

Contoh asas hukum khusus di antaranya adalah :

 Asas Konsensualisme
 Asas Monogami
 Poligami dalam perkawinan
 Asas Pacta Sunt Servanda dalam hukum perjanjian

Anda mungkin juga menyukai