Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

Promosi Kesehatan Gigi


“ Pengelolaan Kotoran Ternak Kambing”

Disusun oleh :

1. MILLATUN HASANAH (P27825020028)


2. NIKEN ARLINTYA R. (P27825020034)
3. RISCHA SAFITRI (P27825020039)
4. TASYA SALSHABILLA (P27825020045)

JURUSAN DIII KESEHATAN GIGI / SEMESTER IV


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

2022/2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Desa melati merupakan sebuah desa di Kabupaten Mawar dengan penduduk ada 200 Kepala
Keluarga atau sekitar 800 jiwa. Tingkat pendikan dan sosial ekonomi masyarakat setempat termasuk
rendah dan miskin. Pekerjaan utama masyarakat desa melati adalah bertani dan berternak kambing
dan ayam. Tingginya jumlah masyarakat yang bermata pencaharian sebagai peternak menyebabkan
jumlah limbah kotoran hewan yang dihasilkan cukup banyak.

Limbah kotoran ternak kambing yang berada di Desa Melati cenderung tidak dimanfaatkan oleh
masyarakat, atau bahkan hanya dibiarkan menumpuk di pinggir jalan sehingga keberandaanya justru
menganggu bagi warga yang melintas jalan jalan tersebut.

Kotoran hewan adalah sumber nutrisi yang baik untuk menambah kesuburan tanaman. Untuk
membuat kotoran hewan bisa digunakan secara maksimal, maka kotoran hewan tersebut perlu
diolah menjadi pupuk kompos terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai pupuk pada
tumbuhan maupun tanah.

Berikut Manfaat Pupuk organik dari kotoran Sapi :


1. Memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan.

2. Memperkuat daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai.

3. Menambah daya ikat tanah kepada air dan unsur-unsur hara tanah.

4. Memiliki unsur hara yang lengkap.

5. Membantu proses pelapukan bahan mineral.

6. Memberikan ketersediaan bahan makanan untuk mikroba.

7. Menurunkan aktivitas mikroorganisme merugikan

1.2. MASALAH
Masalah yang ada di desa tersebut yaitu kurangnya pengetahuan tentang sumber daya alam
yang berpotensi nilai ekonomis, salah satunya adalah kotoran kambing. Dimana mereka hanya
membuang dan membiarkannya tanpa dimanfaatkan. Kurangnya pengetahuan baik secara
teoritis maupun praktek mengenai manfaat, fungsi, dan cara membuat pupuk organik membuat
sebagian besar warga desa melati tidak mengetahui dampak kotoran kambing yang dibiarkan
terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta ketidakmampuan masyarakat untuk
mengelola kotoran kambing sehingga bernilai ekonomi.
1.3. TUJUAN
Tujuan secara khusus yang ingin dicapai dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah agar
masyarakat desa melati di Kabupaten Mawar dapat memproduksi pupuk organik sendiri sehingga
kotoran ternak kambing lebih bisa dimanfaatkan. Selain itu tujuan secara umum sebagai berikut :
a. Meningkatkan pengetahuan Masyarakat mengenai sumber daya alam berpotensi nilai
ekonomis ,
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan,
c. Menambah wawasan masyarkat tentang pengolahan kotoran ternak,

1.4. MANFAAT
Secara umum manfaat dari program ini untuk mendorong masyarakat desa melati di kabupaten
mawar lebih memanfaatkan hasil kotoran ternak. Selain itu manfaat secara umum sebagai beikut :
a. Mampu meningkatkan pengetahuan Masyarakat mengenai sumber daya alam berpotensi nilai
ekonomis ,
b. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan dan kebersihan
lingkungan,
c. Menambah wawasan masyarkat tentang pengolahan kotoran ternak,

1.5. TARGET DAN SASARAN.


Target dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan/menggerakkan warga desa di Kabupaten
Mawar dalam mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan warga desa di kabupaten mawar .

Adapun sasaran umum dari kegiatan ini, yaitu Warga Desa Melati di Kabupaten Mawar, dan
sasaran khusus yaitu peternak kambing dan petani yang akan memanfaatkan pupuk organik.
1.6. METODE.
1. Ceramah
2. Demontrasi cara mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik
3. Tanya jawab/diskusi
1.7. WAKTU PELAKSANAAN

Hari / Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2022


Pukul : 09.00 s/d selesai
Tempat : Balai Desa Melati di Kabupaten Mawar
1.8. TAHAP PERENCANAAN
Tahap perencanaan dilakukan dengan pembentukan dan pembekalandan selanjutnya
menyusun proposal yang kemudian diajukan. Program ini akan dilaksanakan dari bulan Januari
2022 sampai Juni 2022.

1.9. TAHAP PERSIAPAN


Tahap persiapan dilaksanakan selama satu minggu yaitu berupa melakukan kesepakatan
kerjasama dengan Kepala Desa dan penduduk Desa Melati, penyusunan jadwal kegiatan,
penentuan tempat sosialisasi yaitu di Balai Desa Melati serta pembelian peralatan dan bahan.

1.10. TAHAP PELAKSANAAN

1. Sosialisasi

Tahap sosialisasi mencakup pengenalan pupuk organik yang dapat diolah dari kotoran
kambing menjadi pupuk organik, sehingga diharapkan Desa tersebut dapat memproduksi pupuk
organik sendiri yang bermanfaat. Tahap ini bertujuan sebagai gambaran awal rencana program
pembuatan pupuk organik pada masyarakat serta meningkatkan minat masyarakat untuk
bekerjasama membuat pupuk organik.
2. Pengajaran

Tahap pengajaran dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh warga dan memberikan
pengajaran berupa praktek.
a) Mempersiapkan kotoran sapi

b) Mempersiapkan larutan penunjang

c) Menentukan takaran larutan

d) Proses fermentasi

e) Proses pengemasan

f) Tahap Aplikasi
Tahap aplikasi merupakan tahap terakhir dari program. Tahap ini mencakup pendampingan
pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik hingga pengaplikasiannya terhadap jenis
tanaman serta pengemasan pupuk untuk didistribusikan.
1.11. TAHAP EVALUASI

Tahap evaluasi dilakukan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi
oleh masyarakat dalam proses produksi atau pembuatan, pengaplikasian terhadap
tanaman hingga pemasaran. Indikator keberhasilan pada tahap ini adalah didapatkan
solusi dari permasalahan tersebut dan menjadi acuan untuk ke depannya dan juga terus
berkembang dan berjalannya program ini.

1.12. SUSUNAN PANITIA

1. Rischa Safitri : Ketua Pelaksana


2. Millatun Hasanah : Wakil Pelaksana
3. Niken Arlintya : Sekretaris
4. Tasya Salsabila : Bendahara
5. Sari Gasela : Sie Acara
6. Tri Sulasmi : Sie Pelaksana
7. Diup Gusnia : Sie Dokumentasi
8. Eva Nuryanti : Sie Keamanan
9. Ade Putri Ramdhani : Sie Konsumsi
10. Amanda Feriska : Humas

1.13. ANGGARAN DANA


 Pemasukan

NO. SUMBER DANA Satuan Total


1. Iuran Panitia 10 orang @ 30.000 300.000
2. Iuran Warga Desa 50 orang @10.000 500.000
Jumlah = Rp. 800.000
 Pengeluaran

NO. NAMA BARANG SATUAN HARGA JUMLAH


Efektif Mikroorganisme 4
1. 1 botol 30.000 30.000
(EM4)
2. Gula Pasir ½ kg 8.000 8.000
3. Bubuk Kunyit 10 sachet 5.000 50.000
4. Botol 1 literan 10 3.000 30.000
5. Dedak 2 kg 5.000 10.000

7. Ember 5 liter tanpa tutup 2 5.000 10.000

8. Ember Tutup 12 liter 1 15.000 15.000

9. Air Mineral gelas 2 Dus 30.000 60.000


10. Snack untuk warga 50 orang 4.000 200.000

11. Trasnportasi Panitia 2 mobil 200.000 200.000

JUMLAH = Rp. 613.000

1.14. PROSES PRODUKSI DAN HASIL

Alat
Berikut adalah alat yang diperlukan dalam pengolahan kotoran kambing menjadi pupuk
organik :
1. Ember
2. Karung
3. Literan
4. Alat Pengaduk
5. Cangkul

Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Kotoran Sapi = 1 kg
2. Dedak = 1000 gram
3. EM4 = 0,015 Liter
4. Gula pasir = 0,03gram
5. Air = 2 liter
Cara Membuat
1. Kotoran kambing dicampur dengan dedak, aduk sampai rata dalam ember A
2. Membuat larutan dengan komposisi EM4,gula,dan air didalam ember B
3. Campur ember A dan B dalam tong plastik besar
4. Tambahkan air, aduk merata
5. Tunggu sampai 1-3 minggu
6. Setiap 3 hari, pupuk diaduk kemudian tutup kembali
7. Lakukan pemisahan, pupuk yang mengendap dijadikan pupuk organik padat dan
yang cair menjadi pupuk organik cair.

Hasil
Berikut ini adalah hasil yang didapat dari kegiatan pengolahan kotoran sapi, diantaranya :
1. Warga desa Melati dapat memahami pemanfaatan kotoran sapi yang sebelumnya
tidak terpakai dan hanya menjadi limbah di sembarang tempat.
2. Warga desa Melati menyadari kesadaran dari keunggulan pupuk organik
3. Pengolahan pupuk organik dari kotoran kambing menjadi kegiatan warga desa
Melati di waktu luang disamping profesinya yang mayoritas adalah peternak dan
peternak.
4. Warga desa Melati mulai meminimalisir pembelian pupuk lain dan menggunakan
pupuk organik untuk mengurangi biaya pengolahan pertanian.
5. Menjalin tali silaturahmi yang lebih erat antar warga desa Melati .
6. Tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih subur dan segar meskipun
periode panen.

1.14. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami sampaikan, sebagai acuan bagi panitia dalam pelaksanaan
kegiatan ini dan atas perhatian dan partisipasi kepada pihak yang membantu kami
ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai