Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

PENGOLAHAN ABON DURI BANDENG MENJADI PRODUK


UNGGULAN KAYA NUTRISI DESA LERAN GRESIK

Oleh :

Ketua Pelaksana : Ainur Rosyidah (180404030/Angkatan Tahun 2018)


Anggota : 1. Risma Ayu Silviani (180404008/Angkatan Tahun2018)
2. Fadhila Eka Cahya A. (180404024/Angkatan Tahun 2018)
3. Habebee Uma (180404090/Angkatan Tahun 2018)
4. Nazilah (180302041/Angkatan Tahun 2018)
5. Novita Anggraini (180301036/Angkatan Tahun 2018)
6. Athiiqotul Azza (180404052/Angkatan Tahun 2018
7. Gilang Riski Aryncha (16612065/Angkatan Tahun 2016)
8. Faisal Rizky S.(180601101/Angkatan Tahun 2018)
9. Nira Sari Syahru Z. (180404060/Angkatan Tahun 2018)
10. Tiva Nur Fathonah (180301200/Angkatan Tahun 2018)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


2019
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pengolahan Abon Duri Bandeng Menjadi


Produk Unggulan Kaya Nutrisi Desa Leran
Gresik
2. Ruang Lingkup : Industri Kreatif
3. Nama Organisasi : UKM PENALARAN
4. Ketua Pengusul
Nama Lengkap : Ainur Rosyidah
NIM/NRP : 180404030
Program Studi/Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammdiyah Gresik
No Tel./HP : 085850174670
Email : rosyidahainur18@gmail.com
5. Jumlah Anggota Pengusul : 10 orang
6. Dosen Pendamping
Nama Lengkap, Gelar : Afakhrul Masub Bakhtiar M. Pd
NIP/NIDN : 0714088506
No Telp./Hp : 081252577701
7. Lokasi Kegiatan/Mitra
Kelurahan/Kecamatan : Desa Leran/Manyar
Kabupaten/Kota : Gresik
Provinsi : Jawa Timur 
Jarak PT tempuh ke Lokasi : 0,35 Km
desa(Km)
8. Jangka Waktu Pelaksanaan (Bulan) : 4 Bulan
9. Biaya Total (Rp) : Rp. 29.640.000;
Ditjen Belmawa (Rp) : Rp. 35.000.000;
Sumber lain (Rp) : Rp. 5.000.000;

Menyetujui, Gresik, 13 Maret 2019

Pimpinan Organisasi Mahasiswa Ketua Tim

Satria Yudha Prakosa Ainur Rosyidah


170403008 180404030

Wakil Rektor/ Ketua/ Direktur Bidang Kemahasiswaan

Hasan Basri, S.Ag.,MPd.I


0511.0009.054

A. JUDUL
“Pengolahan Abon Duri Bandeng Menjadi Produk Unggulan Kaya Nutrisi Desa
Leran Gresik”.
B. LATAR BELAKANG
Di Kota Gresik ada salah satu objek wisata pemancingan dan juga merupakan
pusat pemasaran ikan bandeng tanpa duri yang bertempat di Dusun Pesantren, Desa
Leran. Biasanya ikan bandeng ini hanya dimanfaatkan dagingnya saja oleh para
pelanggan atau consumer lainnya, sedangkan durinya di buang begitu saja. Desa ini
memiliki potensi sumber daya alam berupa lahan pertanian tambak yang mencapai
50% luas lahan Desa, akan tetapi lahan tersebut milik desa lain. Sehingga para kepala
rumah tangga hanya bergantung bekerja sebagai nelayan atau penjaga tambak, dan
penjahit serabutan yang upahnya tidak sama dari satu hari ke hari yang lain.

Tingkat perekonomian masyarakat di Dusun pesantren, Desa Leran, termasuk


golongan ekonomi menengah ke bawah. Oleh karena itu diharapkan melalui program
ini, kreativitas masyarakat di Dusun Pesantren dapat diberdayakan dengan
memanfaatkan limbah duri bandeng yang melimpah menjadi sebuah produk industri
kreatif. Limbah duri bandeng yang berserakan di Dusun Pesantren apabila diolah dan
dikelola dengan lebih baik akan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiki nilai
jual yang diperlukan untuk melestarikan lingkungan maupun menjadi penghasilan
lebih. Dengan pemanfaatan yang tepat dan sentuhan kreativitas maka limbah duri
bandeng tersebut dapat diubah menjadi produk makanan unggulan kaya nutrisi oleh
masyarakat sekitar. Duri bandeng ini mengandung banyak nutrisi bagi kesehatan
tubuh terutama kalsium dan protein. Manfaat duri bandeng ini diantaranya
meningkatkan kesehatan tulang dan gigi, mencegah penyakit jantung, menurunkan
kolesterol.
Tekstur duri bandeng yang keras dan tidak bisa dimakan ini dapat
menciptakan produk yang luar biasa. Aneka macam makanan yang dapat dipadukan
dengan limbah duri bandeng ini, contohnya seperti kripik, bakso, dan lain
sebagainya. Namun, ada satu karya inovasi yang sangat menarik, yaitu membuat
Abon yang berbahan baku limbah duri bandeng. Limbah duri bandeng ini di padukan
dengan rempah-rempah.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengolah duri bandeng menjadi produk makanan unggulan kaya
nutrisi?
2. Bagaimana cara meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Leran dengan adanya
produk abon duri bandeng?
3. Bagaimana cara memberdayakan masyarakat Desa Leran dengan mengolah duri
bandeng menjadi abon kaya nutrisi yang melimpah di lingkungan sekitar?
D. TUJUAN
1. Mengurangi dampak buruk di lingkungan sekitar limbah duri bandeng diantaranya
pencemaran air, pencemaran udara, dll.
2. Mengolah limbah duri bandeng dari organisasi maupun masyarakat sekitar Desa
Leran menjadi produk makanan khas kota Gresik.
3. Memberdayakan masyarakat untuk mendapatkan keterampilan dan meningkatkan
penghasilan melalui pengolahan limbah duri bandeng yang diubah menjadi produk
unggulan kaya nutrisi.
4. Mempromosikan dan mempublikasikan kepada masyarakat umum bahwa Desa
Leran dapat menghasilkan produk makanan unggulan kaya nutrisi.
5. Mengembangkan program kerja sama dengan mitra perusahaan
E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
1. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar dalam mengolah limbah duri
abon menjadi produk makanan khas kota Gresik.
2. Antusias masyarakat di Desa Leran dalam mengikuti pelatihan pengolahan limbah
duri bandeng menjadi produk makanan yang unggulan.
3. Adanya tambahan pengetahuan dan penghasilan masyarakat di Desa Leran dengan
mengolah limbah duri bandeng.
4. Dengan meningkatnya penghasilan dan ketrampilan masyarakat diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Dusun Pesantren Desa Leran.
F. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Mengembangkan kreativitas masyarakat dalam mengolah limbah duri bandeng
agar semakin inovatif dan sadar akan lingkungan yang sehat dan bersih.
2. Pengolahan limbah duri bandeng oleh masyarakat di Desa Leran akan di
promosikan melalui situs WEB dan Social Media lainnya agar masyarakat umum
dapat mengenal produk makanan tersebut.
3. Mempublikasikan hasil produk masyarakat dalam mengolah duri bandeng agar
menjadi makanan khas Kota Gresik selain nasi krawu.
4. Adanya jalinan kerja sama antara kemitraan masyarakat Desa Leran dengan
masyarakat luar.
G. MANFAAT PROGRAM
1. Masyarakat di Desa Leran mendapatkan pengetahuan mengenai pemanfaatan
limbah duri bandeng menjadi makanan khas yang berdaya saing di pasaran.
2. Memberikan kegiatan yang positif untuk masyarakat Desa Leran dalam mengolah
limbah duri abon menjadi produk makanan unggulan kaya nutrisi.
3. Meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Leran melalui pengolahan limbah duri
bandeng.
4. Mengurangi dampak limbah duri bandeng berupa bau menyengat dan pencemaran
air di lingkungan sekitar.
5. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Leran tentang cara
memasarkan dan mempublikasikan hasil produk limbah duri bandeng agar dikenal
oleh masyarakat umum.
H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Daerah yang menjadi sasaran adalah Dusun Pesantren, Desa Leran. Desa
Leran memiliki kekayaan alam berupa lahan tambak yang luasnya mencapai 50%
dari lahan desa, akan tetapi lahan tambak tersebut milik warga desa lain.
Sedangkan masyarakat dusun Pesantren ini rata-rata hidup dengan tingkat
sosial ekonomi rendah, lapangan pekerjaan yang kurang memadai sehingga tingkat
kesejahteraan masyarakat masih belum terjamin. Daerah ini dikenal sebagai daerah
padat penduduk dengan mayoritas sebagian ibu-ibu rumah tangga tidak bekerja,
namun ada juga beberapa bekerja cabut duri bandeng di dusun itu sendiri yang akan
dipasarkan di setiap pelanggan ataupun consumer lainnya. Sedangkan para kepala
rumah tangga hanya bergantung bekerja sebagai nelayan atau penjaga tambak, dan
penjahit serabutan yang upahnya tidak sama dari satu hari ke hari yang lain.
I. METODE PELAKSANAAN
1. Penguraian hasil survey berdasarkan pengembangan
Hasil survey yang telah ada dapat diuraikan dengan tahapan evaluasi
mengenai masalah yang ada seperti fasilitas yang masih kecil, sehingga dengan
tujuan mengetahui langkah-langkah berikutnya
2. Penguraian potensi Desa Leran
Desa Leran merupakan desa yang mempunyai potensi besar di bidang
pertanian tambak. Lahan tambak di Desa Leran sekitar 50% luas desa, akan tetapi
lahan tambak tersebut milik warga desa lain. Di salah satu dusun desa leran juga
terdapat pembuatan produk abon duri bandeng sebagai produk khas Desa Leran.
Namun, tingkat produksi dan fasilitas yang ada masih kecil.
3. Kondisi masyarakat
Dusun Pesantren Desa Leran rata-rata masyarakat hidup dengan tingkat sosial
ekonomi rendah, lapangan pekerjaan yang kurang memadai sehingga tingkat
kesejahteraan masyarakat masih belum terjamin. Daerah ini dikenal sebagai
daerah padat penduduk dengan mayoritas ibu-ibu rumah tangga tidak bekerja.
Hanya sebagian yang bekerja cabut duri bandeng di dusun itu sendiri. Sedangkan
para kepala rumah tangga hanya bergantung sebagai nelayan yang jauh dari
tempat bekerjanya, penjaga lahan pertanian (tambak) dan penjahit serabutan yang
upahnya tidak sama dari satu hari ke hari yang lain.
4. Metode pemberdayaan berdasarkan indikator masalah
a. Sosialisasi
Dengan melakukan sosialisasi, diharapkan masyarakat sadar bahwa limbah
duri bandeng dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi, dan
menjadi produk makanan unggulan kaya nutrisi di Dusun Pesantren, Desa
Leran. Sehingga masyarakat desa itu akan lebih antusias untuk peduli dan
mengembangkan lagi olahan duri bandeng sebagai makanan kaya nutrisi yaitu
abon duri bandeng.
b. Pelatihan pembuatan abon duri bandeng
Pelatihan ini diadakan di balai Desa Leran. Acara pelatihan ini akan
dihadiri oleh Ibu-ibu PKK dan pemuda karang taruna yang telah dipilih
sebagai daerah sasaran untuk membuat secara langsung abon duri bandeng
terutama ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
c. Pelatihan pemasaran dan publikasi produk melalui situs web atau sosial media
Dalam tahap ini ibu-ibu rumah tangga dan pemuda akan mendapat
pelatihan tentang proses penggunaan WEB yang meliputi edukasi seputar
abon duri bandeng dan cara menjualkan produk makanan unggulan Desa
Leran ini, Serta juga pelatihan pemasaran yang baik dan benar untuk mampu
bersaing di pasaran dan mengikuti tren atau prkembangan zaman.
d. Pembentukan lembaga
Dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini dapat di tingkatkan dengan
bekerja sama dengan perangkat desa serta dinas terkait, dan diharapkan agar
dapat melahirkan kelompok masyarakat yang baru dan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat itu sendiri.
5. Teknologi dan sistem yang digunakan

Pembersihan Pelunakan

Ambil duri bandeng, Rebus duri abon dalam air


Abon Duri
Setelah itu dicuci mendidih dengan
Bandeng
dengan air bersih menggunakan alat presto
selama 1 jam sampai benar-
benar lunak

Pemasakan

Angkat dari mesin


spinner, kemudian
haluskan bumbu-bumbu
dan ditumis diatas wajan Pengeringan
sampai membau, dan Dengan menggunakan mesin
berwarna kecoklatan spinner untuk membantu
menghilangkan dan mengurangi
kandungan minyak pada
makanan agar makanan
melunakkan olahan duri
bandeng

mesi
J. Jadwal kegiatan
Tabel 1 : Jadwal Kegiatan

Bulan ke
Jenis Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Sosialisasi
Pelatihan 1
Pelatihan 2
Pelatihan 3
Pengembangan
Abon Duri
Bandeng
Pemasaran
Pemberdayaan
Home Industri
Pembentukan
Lembaga
Evaluasi 1
Evaluasi 2
Perumusan
Kegiatan Tindak
Lanjut

K. BIAYA
Dalam melakukan suatu tidaklah lepas dari biaya atau anggaran yang
dibutuhkan agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Sehubungan dengan hal diatas
Kami mengusulkan Jumlah biaya yang di butuhkan agar terlaksana program ini
sebesar  Rp. 29.640.000.
Yang bersumber dari: 1. Risetdikti sebesar Rp.35.000.000;
2. Desa sebesar Rp.5.000.000;
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai