Oleh :
A. JUDUL
“Pengolahan Abon Duri Bandeng Menjadi Produk Unggulan Kaya Nutrisi Desa
Leran Gresik”.
B. LATAR BELAKANG
Di Kota Gresik ada salah satu objek wisata pemancingan dan juga merupakan
pusat pemasaran ikan bandeng tanpa duri yang bertempat di Dusun Pesantren, Desa
Leran. Biasanya ikan bandeng ini hanya dimanfaatkan dagingnya saja oleh para
pelanggan atau consumer lainnya, sedangkan durinya di buang begitu saja. Desa ini
memiliki potensi sumber daya alam berupa lahan pertanian tambak yang mencapai
50% luas lahan Desa, akan tetapi lahan tersebut milik desa lain. Sehingga para kepala
rumah tangga hanya bergantung bekerja sebagai nelayan atau penjaga tambak, dan
penjahit serabutan yang upahnya tidak sama dari satu hari ke hari yang lain.
Daerah yang menjadi sasaran adalah Dusun Pesantren, Desa Leran. Desa
Leran memiliki kekayaan alam berupa lahan tambak yang luasnya mencapai 50%
dari lahan desa, akan tetapi lahan tambak tersebut milik warga desa lain.
Sedangkan masyarakat dusun Pesantren ini rata-rata hidup dengan tingkat
sosial ekonomi rendah, lapangan pekerjaan yang kurang memadai sehingga tingkat
kesejahteraan masyarakat masih belum terjamin. Daerah ini dikenal sebagai daerah
padat penduduk dengan mayoritas sebagian ibu-ibu rumah tangga tidak bekerja,
namun ada juga beberapa bekerja cabut duri bandeng di dusun itu sendiri yang akan
dipasarkan di setiap pelanggan ataupun consumer lainnya. Sedangkan para kepala
rumah tangga hanya bergantung bekerja sebagai nelayan atau penjaga tambak, dan
penjahit serabutan yang upahnya tidak sama dari satu hari ke hari yang lain.
I. METODE PELAKSANAAN
1. Penguraian hasil survey berdasarkan pengembangan
Hasil survey yang telah ada dapat diuraikan dengan tahapan evaluasi
mengenai masalah yang ada seperti fasilitas yang masih kecil, sehingga dengan
tujuan mengetahui langkah-langkah berikutnya
2. Penguraian potensi Desa Leran
Desa Leran merupakan desa yang mempunyai potensi besar di bidang
pertanian tambak. Lahan tambak di Desa Leran sekitar 50% luas desa, akan tetapi
lahan tambak tersebut milik warga desa lain. Di salah satu dusun desa leran juga
terdapat pembuatan produk abon duri bandeng sebagai produk khas Desa Leran.
Namun, tingkat produksi dan fasilitas yang ada masih kecil.
3. Kondisi masyarakat
Dusun Pesantren Desa Leran rata-rata masyarakat hidup dengan tingkat sosial
ekonomi rendah, lapangan pekerjaan yang kurang memadai sehingga tingkat
kesejahteraan masyarakat masih belum terjamin. Daerah ini dikenal sebagai
daerah padat penduduk dengan mayoritas ibu-ibu rumah tangga tidak bekerja.
Hanya sebagian yang bekerja cabut duri bandeng di dusun itu sendiri. Sedangkan
para kepala rumah tangga hanya bergantung sebagai nelayan yang jauh dari
tempat bekerjanya, penjaga lahan pertanian (tambak) dan penjahit serabutan yang
upahnya tidak sama dari satu hari ke hari yang lain.
4. Metode pemberdayaan berdasarkan indikator masalah
a. Sosialisasi
Dengan melakukan sosialisasi, diharapkan masyarakat sadar bahwa limbah
duri bandeng dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi, dan
menjadi produk makanan unggulan kaya nutrisi di Dusun Pesantren, Desa
Leran. Sehingga masyarakat desa itu akan lebih antusias untuk peduli dan
mengembangkan lagi olahan duri bandeng sebagai makanan kaya nutrisi yaitu
abon duri bandeng.
b. Pelatihan pembuatan abon duri bandeng
Pelatihan ini diadakan di balai Desa Leran. Acara pelatihan ini akan
dihadiri oleh Ibu-ibu PKK dan pemuda karang taruna yang telah dipilih
sebagai daerah sasaran untuk membuat secara langsung abon duri bandeng
terutama ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
c. Pelatihan pemasaran dan publikasi produk melalui situs web atau sosial media
Dalam tahap ini ibu-ibu rumah tangga dan pemuda akan mendapat
pelatihan tentang proses penggunaan WEB yang meliputi edukasi seputar
abon duri bandeng dan cara menjualkan produk makanan unggulan Desa
Leran ini, Serta juga pelatihan pemasaran yang baik dan benar untuk mampu
bersaing di pasaran dan mengikuti tren atau prkembangan zaman.
d. Pembentukan lembaga
Dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini dapat di tingkatkan dengan
bekerja sama dengan perangkat desa serta dinas terkait, dan diharapkan agar
dapat melahirkan kelompok masyarakat yang baru dan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat itu sendiri.
5. Teknologi dan sistem yang digunakan
Pembersihan Pelunakan
Pemasakan
mesi
J. Jadwal kegiatan
Tabel 1 : Jadwal Kegiatan
Bulan ke
Jenis Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Sosialisasi
Pelatihan 1
Pelatihan 2
Pelatihan 3
Pengembangan
Abon Duri
Bandeng
Pemasaran
Pemberdayaan
Home Industri
Pembentukan
Lembaga
Evaluasi 1
Evaluasi 2
Perumusan
Kegiatan Tindak
Lanjut
K. BIAYA
Dalam melakukan suatu tidaklah lepas dari biaya atau anggaran yang
dibutuhkan agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Sehubungan dengan hal diatas
Kami mengusulkan Jumlah biaya yang di butuhkan agar terlaksana program ini
sebesar Rp. 29.640.000.
Yang bersumber dari: 1. Risetdikti sebesar Rp.35.000.000;
2. Desa sebesar Rp.5.000.000;
LAMPIRAN