BIDANG KEGIATAN
PKM – PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKM-M
(Prof. Dr. H. Budy Rahmat, Ir., MS.) (Egi Nuryadin, S.Pd. M.Si)
NIP. 195911171987031001 NIDN. 0019038901
DAFTAR ISI
i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
2.2 Alternatif Pemecahan Masalah............................................................. 4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN............................................................... 6
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI BERKELANJUTAN...... 9
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 13
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 13
5.2 Saran..................................................................................................... 13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
Lampiran 2. Bukti Pendukung Kegiatan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
tambahan pakan ternak, tetapi sisanya hanya dibiarkan terbbuang begitu saja.
Padahal, sampah makanan yang ditimbulkan dapat memberikan efek yang
kurang baik terhadap lingkungan. Salha satu yang palng kita kenal yaitu
sebagai pemicu global warming.
Berdasarkan permasalah tersebut diperlukan solusi untuk dapat
menstabilkan harga cabai yang melambung karena jumlahnya yang sering kali
tidak dapat memenuhi pemintaan pasar, dan pengelolaan sampah makanan
untuk sedikit mengurangi jumlahnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan meningkatkan jumlah produksi cabai secara mandiri dan
berkelajutan agar tidak terjadi masa kekurangan cabai dalam jangka panjang
dengan memanfaatkan sampah makanan sebagai salah satu penyokong
pertumbuhan tanaman cabai. Selain itu pemberian pelatihan dan pengetahuan
tentang penanaman cabai, pengemasan dan pemasaran hasil pertanian, serta
pengelolaan website desa terhadap sekelompok masyarakat tertentu dapat
sedikit memberikan dampak terhadap permasalah di atas sekaligus menjadikan
peluang peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
1.4 Manfaat
Manfaat dari diadakannya program ini yaitu:
1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat mengenai
pengelolaan limbah sampah rumah tangga;
2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat mengenai
penanaman dan perawatan cabai;
3. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat mengenai
pengelolaan lahan kosong di sekitaran rumah;
4. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan pupuk dari
sampah rumah tangga bagi tanaman cabai;
5. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat mengenai
pemasaran produk hasil pertanian agar menambah nilai jual;
6. Memberikan peluang pendapatan tambahan bagi masyarakat sekitar.
1.5 Luaran
Luaran dari program ini berupa barang dan jasa yaitu penambahan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat melalui sosialisasi pengelolaah
limbah rumah tangga, penanaman dan perawatan cabai, pengemasan dan
pemasaran produk hasil tani, dan pelatihan pengelolaan website desa agar
lebih produktif. Luaran berupa barang diantaranya greenhouse untuk 2
kelompok tani di desa sukasari, buku panduan pengelolaan website, teknik
perawatan cabai, dan cara pengelolaan limbah rumah tangga menjadi pupuk.
Serta publikasi Artikel Ilmiah tentang hasil produk yang diharapkan menjadi
penunjang keberhasilan dan keberlanjutan program.
BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Observasi/Survey
lokasi
Tahap Persiapan
Perizinan
Penyampaian
materi/Sosialisasi
Tahap Pelaksanaan
Demonstrasi dan
praktikum
Pembagian bibit
cabai dan pupuk
Tahap Evaluasi
1. Tahap Persiapan
a. Observasi/Survey Lokasi
Kegiatan ini merupakan awal dari proses pengambilan informasi dan
interaksi kepada masyarakat yang akan menjadi sasaran pengabdian
masyarakat yang mencangkup persiapan tempat, perancangan konsep dan
pelaksanaan program. Dimana yang menjadi sasaran dari program ini adalah
kelompok Tani yang berada di Desa tempat dilaksanakannya program.
7
b. Perizinan
Setelah mendapatkan hasil dari observasi, kemudian dilakukan perijinan
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam program ini. Pihak tersebut antara
lain:
1. Ketua Gapoktan
2. Ketua Kelompok Tani Jaya Mukti
3. Ketua Kelomok Tani Tani Mukti
4. Kepala Desa Sukasari
c. Penyediaan Alat dan Bahan
Penyediaan alat dan bahan dilakukan sebelum tahap pelaksanaan
program. Alat dan bahan yang perlu disediakan berupa bibit cabai, pupuk,
polybag, dan penunjang praktikum lainnya. Selain itu, disediakan pula
peralatan yang menunjang sosialsasi berupa laptop, proyektor, screenview,
dan sound system.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Sosialisasi Program dan Penyampaian Materi
Kegiatan ini merupakan pengenalan awal kepada masyarakat desa
mengenai informasi tentang kegiatan-kegiatan tim PKM-M yang akan
dilaksanakan pada daerah sasaran.kemudian dilanjutkan dengan
Penyampaian Materi dari tim PKM-Mengenai Teknologi Osama atau
pupuk organik yang berasal dari limbah rumha tangga, dilanjutkan dengan
penyampaian materi mengenai pemanfaatan lahan pekarangan rumah
sebagai tempat untuk menana cabai, dan dilanjutkan dengan materi teknik
yang benar dalam melakukan penyemaian. Kegiatan inipun dilengkapi
dengan sesi diskusi dari masyarakat yang mengikuti program.
3. Tahap Evaluasi
Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dari program yaitu berupa evaluasi
akhir dan peninjauan kepada kelompok Tani mengenai apakah teknik dan cara-
cara menyemai serta membuat pupuk telah dilaksanakan dengan baik oleh
kelompok tani serta evaluasi mengenai kekurangan baik dari tim maupun mitra
selama kegiatan berlangsung.
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI BERKELANJUTAN
Berikut ini adalah data yang didapatkan dari penilaian peserta mengenai
pengetahuan dan keterampilan dalam teknik penanaman cabai:
20
18
16
14
12
10 Sebelum Sosialisasi
8 Column1
6
4
2
0
Tidak paham Kurang paham Paham Sangat paham
20
15
10 Sebelum Sosialisasi
Column1
5
0
Tidak Paham Kurang paham Paham Sangat paham
B. Potensi Keberlanjutan
Keberlanjutan suatu program merupakan salah satu hal yang penting
dalam mengetahui keberhasilan program tersebut. Potensi program ini cukup
baik karena di desa tersebut terdapat kelompok tani yang akan mengelola
kelanjutan program ini. Selain itu, tim pengabdian juga memberikan bibit cabai
untuk dapat dikelola oleh kelompok tani sebagai modal awal berkembangnya
produksi cabai di desa tersebut. Kelompok tani yang akan mengelola
penyemaian dan kemudian dibagikan kepada setiap rumah untuk dipelihara
oleh masing-masing. Kelompok tani ini memiliki organisasi yang jelas
sehingga keberlanjutannya dapat lebih terjamin, selain itu kelompok tani
tersebut memiliki aula dan ruangan tersendiri sebagai tempat penyimpanan
pupuk dan keperluan pertanian lainnya. Masyarakat setempat juga sebagian
besar merupakan anggota kelompok tani, dan yang bukan anggota juga dapat
ikut menanam cabai karena ketua kelompok tani akan membagikan bibit
kepada setiap rumah. Kelompok pertanian memiliki anggota yang merupakan
masyarakat sekitar sehingga pengontrolan pertumbuhan tanaman cabai hingga
masa panen dapat dilakukan oleh semua anggota kelompok. Hal ini dilakukan
untuk mencapai target bahwa di desa ini tidak lagi mengalami kelangkaan
cabai atau mengalami harga cabai yang melambung tinggi karena
masyarakatnya mampu menghasilkan cabai sepanjang tahun. Dengan
penanaman cabai oleh setiap warga, maka limbah organik rumah tangga juga
ters dapat diolah menjadi pupuk organik yang menunjang pertumuhan tanman
cabai tersebut. Semakin banyak tanaman cabai yang ditumbuhkan maka semaki
sedikit pula sampah organik yang tidak dikelola dan bisa jaadi desa ini tidak
akan menghasilkan limbah organik di lingkungan, karena diolah kembali
menjadi pupuk organik.
Keberlanjutan program pemanfaatan teknologi osama biobased economy
dalam mewujudkan swasembada cabai juga mampu mendukung beberapa
aspek kehidupan, seperti :
12
1. Aspek Lingkungan
Setelah masyarakat mengetahui cara pengelolaan campah organik dengan
tepat maka mereka tidak lagi membuang sampah organik begitu saja, karena
mere sudah tau bagaimana daampak yang ditimbulkan dari limbah organik
tersebut, mereka juga sudah mengetahui manfaat yang didapatkan jika mereka
menjadikan sampah tersebut menjadi pupupk organik yang akan menjadi
penyokong pertumbuhan tanaman yang mereka kelola karena sebagian besar
dari masyarakat tersebut bekerja sebagai petani.
2. Aspek Ekonomi
Ketika program ini berjalan denganbaik, maka desa ini mampu
memprouksi cabai dalam jumlah yang besar, sehingga kelbihan produksi dalam
desa dapat dipasarkan pada tempat lainnya yang kekurangan produksi cabai.
masyarakat juga bisa menjualnya secara mandiri di pasar yang berada di sekitar
desa. Dengan begitu penghasilan masuyarakat setempat juga dapat meningkat,
atau setidakny dengan menanam cabai secara mandiri dapat mengurangi
pengeluaran harian maasyarakat setempat.
3. Aspek Sosial
Dengan berhasilnya Desa Sukasari dan Kelompok taninya diharapkan
dapat menginspirasi desa atau kelompok tani lainnya untuk melakukan hal
serupa untuk dapat mengelola sampah organik dan meningkatkan penghasilan
masyarakat desanya dengan potensi pada masing-masing desa.
13
BAB 5
PENUTUP
A. Simpulan
Kegiatan sosialisasi di Desa Sukasari Kecamatan Puspahiang
Kabupaten Tasikmalaya yang dilaksanakan oleh Tim PKM berjalan dengan
lancardengan beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah sosialisasi,
penyuluhan, demonstrasi, dan evaluasi. Peserta yang mengikuti kegiatan
tersebut sangat antusias dan memberikan apresiasi yang baik karena sangat
merasakan manfaat dari kegiatan sosialisasi ini berupa tambahan pengetahuan
dan keterampilan Keberhasilan ini ditunjukkan antara lain oleh :
1. Sebagian besar peserta kegiatan sosialisasi telah memahami konsep dan
keterampilan mengenai teknik pembibitan dan penanaman cabai yang baik
dan benar,
2. Sebagian besar peserta kegiatan sosialisasi telah memahami cara
pengelolaan dan pemanfaatan lahan pekarangan dengan baik,
3. Penambahan pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah organik
dengan menggunakan teknik OSAMA untuk menghasilkan pupuk cair
organik dari limbah rumah tangga.
4. Adanya respon yang positif dari peserta mengingat sosialisasi ini penting
untuk meningkatkan keterampilan petani dalam menanam cabai dan
memanfaatkan lahan pekarangan rumah.
5. Kegiatan sosialisasi mampu meningkatkan kesadaranmasyarakat Desa
Sukasari untuk lebih memanfaatkan potensi-potensi dalam bidang
pertanian yang dimiliki menjadi kegiatan usaha produktif.
B. Saran
Dari tanggapan dan pertanyaan peserta sosialisasi, dalam hal ini
peserta sosialisasi yang dilakukan di Desa Sukasari Kecamatan Puspahiang
maka saran yang dapat diberikan adalah :
1. Masyarakat desa dapat menerapkan keterampilan mengenai pengolahan
sampah yang baik dengan menggunakan teknologi OSAMA yang sudah
diperkenalkan oleh tim PKM melalui kegiatan sosialisasi yang sudah
dilakukan sehingga sampah rumah tangga dapat dijadikan pupuk organik
cair.
2. Masyarakat juga dapat terampil dalam menerapkan teknik budidaya cabai
yang baik dalam skala rumahan.
3. Masyarakat juga dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang
kosong dengan menggunakannya sebagai tempat penanaman cabai atau
tanaman lainnya.
4. Untuk selanjutnya dapat dilakukannya sosialisasi serupa setiap tahun nya
dengan informasi yang lebih terbaru dan peserta (audience) yang lebih
banyak/luas.
14
G
ambar1.Sambutan Penerimaan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Bapak Ohin
Selaku Ketua Kelompok Tani