Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

Golden Green Light sebagai Peningkatan Potensi Perkebunan di Desa


Bulusari Kabupaten Banyuwangi

Diusul oleh :

Elvira Risna Damayanthi (1824052) angkatan 2018 ketua


Fathur Yoga (1624026) angkatan 2016 anggota 1
Nadia Ayu Anggraini (1824024) angkatan 2018 anggota 2
Leon Chris Dion (1824088) angkatan 2018 anggota 3
I Wayan Dharmika Anggara (1824093) angkatan 2018 anggota 4

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Golden Green Light sebagai Peningkatan


Potensi Perkebunan di Desa Bulusari
Kabupaten Banyuwangi
2. Tema : Peningkatan Potensi Perkebunan berbasis
Agro-eduwisata
3. Ketua Pengusul
Nama Lengkap : Elvira Risna Damayanthi
NIM : 1824052
Jurusan/Program Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Nasional Malang
No. Telepon/HP : 081246818660
E-mail : elvrrsna11@gmail.com
4. Jumlah Anggota Pengusul : 5 Orang
5. Dosen Pendamping
Nama Lengkap, Gelar : Ardiyanto Maksimilianus Gai, S.T., M. Si
NIP/NIDN :
No. Telepon/HP :
6. Lokasi Kegiatan/Mitra Desa Bulusari
Kelurahan/Kec : Kalipuro
Kabupaten/Kota : Banyuwangi
Provinsi : Jawa Timur
Jarak PT waktu tempuh
Kelokasi Desa (km) :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 7 bulan
8. Biaya Total (Rp) : Rp. 20.000.000
Ditjen Belmawa (Rp) :-
Sumber Lain (Rp) :-

Mengetahui, Malang, 07 November 2019


Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Ketua Tim,

Foury Handoko, ST .,SS.,MT.,Ph.D. Elvira Risna Damayanthi


NIP.1030100359 NIM. 1824052
1 . JUDUL

“Golden Green Light sebagai Peningkatan Potensi Perkebunan di Desa Bulusari


Kabupaten Banyuwangi”

2. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia terletak di daerah tropis sehingga mengalami hujan lebat dan


sinar matahari hampir sepanjang waktu, yang merupakan elemen penting untuk
pertanian. Sebagian besar komoditas pertanian global dapat hidup di Indonesia.
Negara ini memiliki tanah subur yang melimpah. Indonesia adalah penghasil
utama dari berbagai produk pertanian tropis. Komoditas pertanian penting di
Indonesia meliputi minyak sawit, karet alam, kakao, kopi, teh, singkong, beras
dan rempah-rempah tropis.

Perkebunan besar cenderung fokus pada komoditas ekspor; seperti minyak


sawit dan karet, sementara petani skala kecil fokus pada komoditas hortikultura
untuk memasok konsumsi makanan masyarakat lokal dan regional, seperti beras,
kedelai, jagung, buah-buahan dan sayuran

Perkebunan kelapa sawit yang luas di Indonesia. Saat ini Indonesia adalah
penghasil minyak sawit terbesar di dunia. saat ini Indonesia adalah penghasil
terbesar di dunia dari minyak sawit, cengkih, dan kayu manis, penghasil terbesar
kedua dari pala, karet alam, singkong, vanili, dan minyak kelapa. penghasil
terbesar ketiga dari beras dan kakao, penghasil kopi keempat terbesar, produsen
tembakau terbesar kelima, dan produsen teh terbesar keenam.

Secara khusus di Desa Bulusari Kecamatan Kalipuro Kabupaten


Banyuwangi, memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan agar dapat
meningkatkan perekonomian masyarakatnya yang sebagian besar berpenghasilan
sebagai petani.
Desa Bulusari memiliki potensi dalam hasil produksi perkebunan, namun
memiliki kuantitas produksi tergolong menengah kebawah dibanding dengan
beberapa desa lain sebagai kompetitornya.

Desa Bulusari memiliki beberapa hasil perkebunan, beberapa diantaranya


yaitu Kopi, manggis, kelapa, pisang, alpukat, dan buahan lain. Yang paling
dominan adalah kopi dan manggis. Desa Bulusari memiliki Pertanian yang cukup
luas, bersamaan dengan desa lainnya yaitu Desa Telemung dan Desa Gombeng
Sari.

Desa ini adalah salah satu desa penghasil kopi yang cukup banyak yang ada di
Kecamatan Kalipuro.

Yang menjadi permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat dan para petani di
Desa ini adalah air yang tersendat/jarang mengalir dalam beberapa bulan terakhir
yang menyebabkan pertanian dan perkebunan di desa lambat berkembang karna
kekurangan air.

3. PERUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam program kegiatan ini yaitu desa ini
masih terjebak pada gaya penjualan atau pasar lama dalam perekonomian
sehingga diperlukan konsep yaitu mengubah nilai jual produk potensi desa dari
aspek kuantitas menjadi kualitas dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat
Bulusari (SDM).

4. TUJUAN

Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu :

1) Menerapkan konsep mengubah nilai jual produk desa dari aspek kuantitas
menjadi kualitas
2) Meningkatkan potensi perkebunan yang ada di desa tersebut
3) Merepresentasikan ide untuk menjadikan desa dengan potensi perkebunan
ini menjadi destinasi wisata (agrowisata) dan wisata edukatif
4) Sebagai langkah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa
Bulusari

5. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM

.Ada tiga hal yang dapat dijadikan indikator keberhasilan dari kegiatan ini.
Ketiga indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kesuksesan produk dengan menentukan nilai jual produk


2) Menjadikan Desa Bulusari sebagai tempat produksi pertanian yang sukses
di masyarakat setempat dan lingkungan Kabupaten banyuwangi
3) Meningkatkan pendapatan masyarakat desa Bulusari, baik dari produksi
maupun kunjungan wisatawan, baik lokal ataupun mancanegara.

6. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Adapun luaran yang diharapkan tidak hanya menjadi contoh dan


berguna bagi masyarakat disekitarnya, tetapi juga kegiatan ini diharapkan
memberikan luaran yang bermanfaat bagi pelaksana kegiatan. Untuk
keberlanjutan kegiatan, ada tiga luaran yang diharapkan bisa dihasilkan dari
kegiatan pengabdian ini. Tiga luaran tersebut adalah sebagai berikut:

1) Publikasi di media cetak dan elektronik, baik dengan cakupan lokal,


regional, maupun nasional.
2) Publikasi melalui seminar atau jurnal ilmiah terkait kegiatan yang
dilakukan di Desa Bulusari.
3) Website resmi Desa Bulusari untuk mempromosikan destinasi agro-
eduwisata yang ada.

7. MANFAAT

7.1 Manfaat Bagi Masyarakat

Manfaat bagi masyarakat saat kegiatan berlangsung :


 Ikut berkontribusi terhadap kemajuan dan peningkatan daerahnya.

Manfaat bagi masyarakat setelah kegiatan berlangsung :

 Memiliki kebanggaan terhadap keunggulan desa yang berujung


kepada peningkatan pendapatan perekonomian bagi desa tersebut.

7.2 Manfaat Bagi Mahasiswa Pelaksana

1) Melatih dan menerapkan keterampilan sosial yang dimiliki


mahasiswa di masyarakat.
2) Mengerti dan memahami dinamika kehidupan masyarakat.
3) Melatih rasa peduli dan kepekaan terhadap fenomena yang terjadi
di sekitar mahasiswa.

7.3 Manfaat Bagi Lembaga

1) Sebagai salah satu perwujudan nyata kegiatan pengabdian kepada


masyarakat
2) Bentuk kepeduliaan terhadap masyarakat desa

8. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Berdasarkan sumber data primer Desa Bulusari memiliki luas wilayah


sebesar 7,23 km². Desa Bulusari memiliki pembagian wilayah yang terdiri dari 3
Dusun, 7 Rukun Warga (RW) dan 25 Rukun Tetangga (RT). Adapun Dusun yang
ada di Desa Bulusari yaitu :

 Dusun Bulupayung
 Dusun Kopensere
 Dusun Plampang

Desa Bulusari terletak di kaki Pegunungan Ijen, wilayahnya terdiri dari


pemukiman penduduk, lahan pertanian dan perkebunan. Pemukiman warga dapat
ditemui di Dusun Bulupayung, Kopensere, dan Plampang. Tipikal pemukiman
warga disini adalah rumah khas perkebunan, dimana disekeliling rumah warga
banyak ditanami kopi dan sedikit cengkeh. Sedangkan lahan pertaniannya
ditanami padi, ketela pohon, kelapa dan buah-buahan dalam jumlah luas lahan
yang lebih kecil dibanding perkebunannya. Jalanan desa ini bercabang cabang
dan berekskalasi dari ketinggian rendah ke tinggi, sehingga banyak jalan tanjakan
melewati rumah warga maupun tepi bukit.

Berdasarkan data tahun 2017, desa yang luas wilayahnya sebesar 7,49 %
dari luas keseluruhan kecamatan ini, berpenduduk sejumlah 4.155 jiwa, yang
terdiri dari 2.057 laki-laki dan 2.098 perempuan. Artinya desa ini memiliki rasio
jenis kelamin sebesar 98,05. Jumlah penduduk ini terdiri dari komposisi 870 jiwa
usia 0-14 tahun, 854 jiwa 15-29 tahun, 988 jiwa 30-44 tahun, 844 jiwa 45-59
tahun dan 599 jiwa 60 tahun ke atas.

Pekerjaan warga di sektor Pertanian,kehutanan, Perburuan, dan Perikanan sebesar


(1.002 Jiwa), sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar (102 Jiwa), sektor
Industri Pengolahan sebesar (84 Jiwa), sektor Listrik,Gas dan Air sebesar (4
Jiwa), sektor Bangunan sebesar (217 Jiwa), sektor Perdagangan Besar, Eceran,
Rumah Makan dan Hotel sebesar (377 Jiwa), dan sektor Angkutan,Pergudangan,
dan Komunikasi sebesar (21 Jiwa).

9. METODE PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan kegiatan ini, disusunlah tahapan-tahapan sebagai berikut.


10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Adapun jangka waktu pelaksanaan program kegiatan ini selama 7 bulan


dengan rincian jadwal sebagai berikut :

Bulan
No. Kegiatan
I II III IV V VI VII
1 Revisi Panduan
2 Tawaran Proposal
Batasan akhir
3 pemasukan pra
proposal
Seleksi tahap I (pra
4
proposal)
Pengumuman pra
5
proposal
Batas akhir
6 pemasukan (unggul)
proposal lengkap
pemberitahuan
7 undangan/seleksi
tahap II
Seleksi tahap II
8 (presentasi
proposal)
9 Perbaikan proposal
Pengumuman
10 proposal yang
didanai
Penanda tanganan
11
kontrak
12 Pelaksanaan

11. KEMITRAAN

Dalam kegiatan program ini, melibatkan unsur demi menunjang


keberhasilannya:

 Pembentukan dan legalitas organisasi/stakeholder pengelola dibawah


naungan BumDes
12. BIAYA

Adapun biaya yang dibutuhkan saat kegiatan sebesar dua puluh juta rupiah, antara
lain :

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan Penunjang 3.000.000
2 Bahan Habis Pakai 2.000.000
3 Perjalanan 5.000.000
4 Lain-lain 10.000.000
Rp.
TOTAL
20.000.000

Anda mungkin juga menyukai