Oleh:
A.Analisis Situasi.
Sektor pertanian sebagaai salah satu sektor yang berperan besar, penting
dan strategis di Indonesia khususnya dalam memperkokoh peningkatan
pertumbuhan ekonomi suatu daerah disamping penyambung kehidupan bangsa.
Pertiwi dan Saleh (2010) menyatakan bahwa pembangunan pertanian di Indonesia
tidak hanya dilakukan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian saja,
tetapi juga diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, keluarga dan
lingkungannya. Namun jika mengingat dampak yang terjadi adanya pertumbuhan
industrialisasi, pembangunan perumahan, pusat-pusat bisnis disamping adanya
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, informasi, komunikasi dan seni
(IPTIKS) serta peradaban manusia, yang kesemuanya dapat dijadikan sarana dan
prasarana untuk segera mewujudkannya, salah satunya melalui pembangunan /
pembentukan Desa Wisata. TVSindo (2018) melaporkan terdapat 7 unsur
persyaratan suatu daerah dapat dijadikan Desa Wisata, yakni: 1). Desa tersebut
memiliki obyek yang menarik, misal: tradisi budaya menarik (seperti di Bali),
potensi alam indah, makanan khas, hasil bumi dan lainnya; 2) Jalur transportasi
mudah; 3) Daerahnya beriklim sejuk; 4) Seluruh pemerintah dan rakyat
mendukung; 5) Daerahnya aman dan nyaman; 6) Lingkungan bersih dan hygienis;
7) Warganya ramah. Selain itu kesuksesannya agar tokoh / warganya harus selalu
berinovasi. Adapun daerah yang dimaksud dapat dipilih yaitu di Desa Geneng,
Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Potensi sumberdaya Desa Geneng baik. Sumberdaya manusianya (SDM)
handal dengan kemampuan mengelola teknologi Pertanian, sumberdaya alam
(SDA) subur. Sumberdaya tersebut dapat berupa: Teknologi Pertanian dengan
Sistem Pertanian Minapadi (padi sawah bersama ikan panen rutin 4x per tahun)
bahkan telah dikunjungi sekaligus diakui oleh Badan Dunia PBB Bidang
Makanan dan Pertanian (FAO TAHUN 2019), Rice Mills, iklim sejuk, sawah
berpengairan teknis (subur) yang dipelopori oleh Kelompok Tani Pria & Wanita
Andalan Nasional. Potensi andalan lainnya terdapat Pemanfaatan Lahan Sempit di
sekitar rumah / pekarangan untuk bertanam hortikultura (sayuran, buah-buahan,
tanaman hias, dan tanaman apotik hidup seperti jahe, kunir, kunyit, kencur dll).
Disamping Sentra Produsen / Pedagang (Nasi Liwet, Bantal Guling, dan Bata
Merah), penduduknya ramah, kerukunan beragama (Islam dan Kristen) dengan
rata-rata pendidikan SLTA, diikuti SLTP, S1, S2, sebagian S3 dan SD.
Infrastruktur: Jalan Aspal, berdedekatan: Stasiun KA, Pasar dan ibukota
kecamatan Gatak, kawasan Pusat Bisnis Solobaru, Industri dan Perdagangan
Kartasura dan Klaten Bagian Utara dan Timur. Namun kenyataan yang terjadi
di desa ini belum pernah diadakan upaya pembentukan Desa Wisata yang
sebenarnya sangat prospektif.
Untuk itu berkaitan dari potensi strategis Desa Geneng tersebut dan
kemampuan pengembangan IPTIKS nya (dipelopori oleh 3 Kelompok Tani Pria
dan Wanita, Karang Taruna Andalan, serta disupport penuh oleh Pemerintah
Desa), maka layak jika dijadikan sebagai pengembangan / dibentuk Desa
Wisata berbasis Minapadi.
B. Permasalahan Mitra.
Sesuai hasil analisis situasi di atas, dan yang perlu diprioritaskan
menyangkut penanganan permasalahan mitra sebagai Rintisannya: Pendidikan
dan pelatihan Kader Penggerak Pembangunan Untuk Pembentukan Desa
Wisata. Permasalahan pokok adalah masih terbatas / minimnya pengetahuan, dan
ketrampilan terutama dalam penyiapan material IPTIKS nya pengelolaan obyek
wisata di pedesaan. Dari kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat terjadi
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta kesejahteraanya baik secara
ekonomi, sosial, budaya, serta kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya.
Bentuk kegiatan pengenalan, pelatihan (praktek) dan pendampingan dalam
pembuatan obyek wisata (warung wisata) di Komplek/area lahan sawah
minapadi yang ramah lingkungan atau kongkritnya pendirian bangunan
warung wisata (meski hanya sebagian) di Komplek/area sawah yang ditanami
padi bersatu dengan ikan air tawar ( tawes, mujair, mas).
BAB II.
TARGET DAN LUARAN
A. Solusi
Solusi yang disampaikan kepada masyarakat (mitra) untuk memecahkan
masalah, yakni:melakukan penyuluhan dan diklat kepada calon kader
penggerak wisata desa (tokoh masyarakat, Gapoktan, Perangkat Desa) tentang
peran dan tanggung jawabnya untuk pembentukan Desa Wisata, melalui:
1.Metode dengan ceramah dan diskusi menyangkut pendidikan karakter lewat
pengetahuan, pembentukan sikap, mental kuat serta penerapannya dalam
pembentukan dan pengelolaan tentang Desa Wisata.
2.Metode penerapan teknis tentang pembentukan kader penggerak dalam
pembentukan dan pengelolaan tentang Desa Wisata.
B.Prosedur Kerja
Prosedur kerja pengabdian ini meliputi 3 tahapan kegiatan, yakni persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi berikut pelaporannya.
1.Tahap persiapan
Pada tahapan ini yang dilakukan berupa survey penentuan lokasi ( terutama
tempat penyuluhan dan rencana tempat pembentukan/pengembangan
bangunan pendukung obyek wisata (warung wisata berbasis Minapadi
meski berupa sebagian bangunan bale) dan kelompok sasaran (anggota
kelompok tani, anggota karang taruna dan tokoh masyarakat), analisis
kebutuhan, penyusunan materi kegiatan dan kerangka sistem pelaporannya.
2.Tahap pelaksanaan
Pada tahapan ini, kegiatan yang dilaksanakan berupa kegiatan teknis diklat
menyangkut pengetahuan kepariwisataan, pengenalan perangkat lunak
(SDM dan IT) , peran dan tanggung jawabnya untuk pembentukan Desa
Wisata dan perangkat keras (alat dan bahan bangunan) untuk pembentukan
/ pengembangan bangunan Warung Wisata (meski sebagian bangunan
bale) dan perangkat lainnya yang mendukung.Serta yang tidak kalah
pentingnya tentang pembentukan kader penggerak pembangunan Desa
Wisata, sekaligus kegiatannya dapat mempelopori untuk mewujudkan
dalam pembentukan / pengembangan bangunan Warung Wisata (meski
sebagian bangunan bale) Warung Wisata di atas lahan sawah Minapadi (
padi hidup bersama dengan ikan air tawar yang saling menguntungkan,
maupun menguntungkan bagi kehidupan petani / masyarakat Desa Geneng
khususnya dan masyarakat luas).
3.Tahap evaluasi dan pelaporan
Pada akhir kegiatan ini dilakukan evaluasi untuk menyampaikan kegiatan,
analisa keberhasilan kegiatan serta kemanfaatannya baik dari sisi teori, dan
praktek oleh para peserta, disamping sisi kelemahan yang perlu menjadi
masukan untuk kegiatan yang akan datang.
C.Waktu kegiatan
Waktu kegiatan dalam pengabdian ini meliputi:
1.Waktu: 10 bulan (Pebruari – Desember 2021)
2.Penyiapan materi dan aktivitas/kegiatan: Pebruari – April 2021
a.Pengenalan lingkungan tempat kegiatan khususnya kondisi lahan yang
digunakan, bahan dan alat yang perlu digunakan untuk pembentukan /
pengembangan bangunan Warung Wisata (meski sebagian bangunan
bale) di atas lahan Minapadi. Bahan dan alat dapat berupa semen, pasir,
kapur kalsit, cangkul, sabit, palu, paku, bata dll.
b.Pendampingan : Pebruari -Oktober 2021
-Praktek untuk pembentukan / pengembangan bangunan Warung
Wisata (meski sebagian bangunan bale): Pebruari – Juli 2021,
-Uji penaburan benih ikan, dan pemeliharaannya di sekitar area
bangunan Warung Wisata: Agustus 2021..
3.Evaluasi: September-Desember 2021
-Seminar/SENADIMAS dan Penyiapan artikel pada journal index SINTA
1/2/3.-Pembuatan laporan AKHIR.
BAB. IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Dalam kurun lima tahun terakhir ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta, yang
didukung oleh Para Pusat Studi dan Program Studi telah banyak melakukan
terobosan kegiatan berbasis pada masyarakat khususnya bidang Kewirausahaan
dan Penerapan IPTIKS kepada masyarakat. Perwujudannya UNISRI telah banyak
memperoleh kepercayaan dan bantuan / fasilitas lewat hasil kerjasamanya dengan
masyarakat dari daerah di sekitar UNISRI, seperti Kabupaten Sukoharjo,
Karanganyar, Boyolali, Sragen, Wonogiri dan Klaten. Disamping itu juga telah
menjalin kerjasama dengan berbagai PTN / PTS di Dalam Negeri maupun luar
negeri. PT luar negeri tersebut adalah UUM (Universiti Utara Malaysia).
Kegiatan Khusus berbentuk pendampingan dan kegiatan alih IPTIKS
(transfer of knowledge and technology) yang diterapkan pada masyarakat, maka
Tim tersebut berusaha menyesuaikan dengan kebutuhan wilayah. Lewat kegiatan
IbPE di Sukoharjo, KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat, UJI usaha
abon jamur tiram dan Ibm pengolahan tepung Mocaf di Jumapolo Karanganyar,
Wonogiri dan Klaten, Program Buttom up LIPI. Disamping itu ada kegiatan
Pengabdian Pada masyarakat dilaksanakan atas dana mandiri yang berasal dari
UNISRI, DIKDASMEN, DIKTI, Lembaga-Lembaga Non Departemen (BUMN,
LIPI dan lainnya), serta Jejaring kerjasama dengan Pemerintah Daerah (PEMDA).
Tentunya dukungan Para Tim pengabdi UNISRI dalam penerapan
kegiatan IPTIKS ini selain berpengalaman pemegang Kuliah Agrowisata, juga
diperoleh berupa fasilitas pendukung antara lain: alat transportasi, alat
komunikasi, kelengkapan ATK dan akses internet untuk mempermudah
pembuatan group wa, telegram, facebook, instagram, dan web blog. Di sisi lain
berkat keberadaan laboratorium (pangan, ilmu tanah, benih, multimedia,
inkubator, micro teaching, akuntansi dan computer) jelas semakin memperkuat
Tim Pengabdi UNISRI dalam melakukan pendampingan dimanapun dan
kapanpun (termasuk di lapangan) termasuk pengembangan Desa Wisata.
BAB. V
HASIL YANG DICAPAI
BAB. VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
BAB VII
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Desa Harus Memenuhi Syarat Ini Untuk Jadi Desa Wisata- https:
//www.berdesa.com/desa-harus-memenuhi-syarat-jadi-desa-wisata, 26.5-
2017.
Anonim. 2019. FFRC Tiongkok Dan Dinas Pertanian Sukoharjo Tukar . Zhu
Jian, Sukoharjo dan Tiongkok memiliki kesamaan dalam pengembangan
Sistem mina padi. ... Delegasi FFRC Tiongkok Saat Foto Bersama di
Desa Geneng, gatak, Sukoharjo, Selasa (16/7/2019).. Laporan
Wartawan ...solo.tribunnews.com › Solo Raya.16 Jul 2019 - .
Anonim. 2019. Menjanjikan, Mina Padi Udang Galah Diuji Coba mina padi di
wilayah Kabupaten Sukoharjo tidak terpaku komoditas ... udang galah
merupakan pengembangan mina
padi Desa Geneng .www.suaramerdeka.com › news › baca ›
menjanjikan-..18 Jul 2019 - ...
Anonim. 2019. Hasil Mina Padi Tahap Dua di Desa Geneng Kurang. Musim
kemarau berkepanjangan sangat berdampak pada lahan mina padi di
Desa Geneng, Kecamatan Gatak, Sukoharjo....solo.tribunnews.com ›
Solo Raya 19 Sep 2019 -
Havlin JL,To Nelson SI, Nelson WL, Beaton JD, 2005. Soil Fertility and
Fertilizen. An Introduction to Nutrient Management, New Jersey :
Pearson Prentice Hall.
Mukherjee AB, 2005 An overview of boron : source, uses and uptake by plants,
International Workshop Fate and Impact of Presistent Pollutant in
Agroecosystems, 10-12 March 2005, Pulawy, Poland.
Munawar, A. 2011. Kesuburan tanah dan Nutrisi tanaman, IPB Press, Bogor.
Pemdes Harus Segera Sesuaikan Struktur Desa Tahun 2016. Struktur Organisasi
Pemerintah Desa dalam Permendagri ini terdapat ... bahwa Pemerintah
Desa adalah Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa. ... struktur
organisasi klasifikasi Desa Swasembada, maka Perangkat desa ... 2 Nov
2016 -www.suaralomboknews.com › 2016/11/02 › pemdes-h...
Pertiwi PR. Saleh A. 2010. Persepsi Petani tentang Saluran Komunikasi Usahatani
Padi. Jurnal Komunikasi Pembangunan. Vol. 08, No. 2 halaman 46-61