A. Latar Belakang
Sejak manusia mengenal pertanian, tanah merupakan media tanam yang paling umum
digunakan dalam bercocok tanam. Seiring dengan perkembangan zaman dan dipacu oleh
keterbatasan lahan yang dimiliki seperti tanah yang sempit atau tanah yang tidak subur, orang
mulai bercocok tanam dengan menggunakan media tanam bukan tanah, seperti air, pasir dan
lain-lain.
Hidroponik merupakan salah satu alternatif cara bercocok tanam tanpa menggunakan
tanah sebagai media tanamnya. Hidroponik berasal dari kata Hydro (air) dan Ponics
(pengerjaaan), sehingga hidroponik bisa diartikan bercocok tanam dengan media tanam air.
Pada awalnya orang mulai menggunakan air sebagai media tanam mencontoh tanaman air
seperti kangkung, sehingga kita mengenal tanaman hias yang ditanam dalam vas bunga atau
botol berisi air. Pada perkembangan selanjutnya orang mulai mencoba media tanam yang
lain, kemudian membandingkan keuntungan dan kerugiannya, sehingga selain media tanam
air (kultur air) dipakai juga media pasir (kultur pasir) dan bahan porus (kultur agregat) seperti
kerikil, pecahan genteng, pecahan batu bata, serbuk kayu, arang sekam dan lain-lain.
Ada beberapa keuntungan bercocok tanam secara hidroponik sebagai berikut.
1. Persoalan sempitnya lahan bukan lagi menjadi masalah karena kegiatan bercocok tanam
bisa dilakukan di manapun, baik di dalam rumah, di kapal, di lahan kritis, di padang
pasir, maupun di tengah kota yang sempit.
2. Penanaman tidak tergantung musim.
3. Media tanam yang digunakan bisa berulang-ulang.
4. Jika penanaman hodroponik diusahakan di dalam rumah kaca, risiko serangan hama dan
penyakit menjadi relatif lebih kecil.
5. Penggunaan pupuk lebih efisien dan efektif tetapi tanaman mampu memberikan hasil
dengan kualitas dan kuantitas yang maksimal.
6. Bebas dari gulma yang merugikan tanaman pokok.
7. Pertumbuhan tanaman lebih terkontrol.
Proposal yang diajukan ini adalah cara pembuatan Hidroponik Sistem Nutrient Film
Technique yaitu salah satu system hidroponik dengan mengalirkan nutrisi pada sebuah talang
landai. Keuntungan sistem ini adalah nutrisi yang dialirkan ke tanaman akan mengalir terus
menerus dan terkontrol. Dengan nutrisi yang mengalir tipis akan memudahkan nutrisi
terkontak dengan oksigen, sehingga tanaman akan mendapat nutrisi dan oksigen yang segar
sehingga tanaman akan bisa tumbuh dengan baik dan subur.
B. Tujuan
1. Menambah sarana edukasi (alat peraga) sekolah khususnya mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Prakarya
2. Ikut mewujudkan gerakan Go Green school.
3. Untuk memperkenalkan kepada para peserta didik untuk mengetahui cara budidaya
tanaman secara hidroponik.
4. Melatih ketrampilan siswa berwirausaha
D. Jadwal Kegiatan
E. Rencana anggara
Adapun rencana anggaran terlampir
F. Keorganisasian
Susunan Organisasi KIR
1. Penanggung jawab : Dr. Tedi Hermanto, M.M.Pd.
2. Wakasek Kesiswaan : Ali Nurdin, S.Pd., M.M.Pd
3. Pembina : Ageng Saepudin Kanda S, S.Pd., M.Pd
4. Pelatih / Tutor : Nita Fitriyani, S.E
5. Ketua : Nurul Lita Fahirah
6. Wakil Ketua : Muna Habibah
7. Sekertaris : Dini Dwi
8. Bendahara : 1. Sri Sulastri
2. Wulan Alya putri
9. Anggota : Seluruh anggota KIR
G. Penutup
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik
dalam dalam berbudidaya dan menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan yang akan berguna di
masa depan. Melalui kegiatan ini pula dapat terdukung program go green school yang
bermuara pada sekolah adiwiyata.
Lampiran 1
Menyetujui,
Kepala SMA Negeri 2 Majalaya
Menyetujui,