Anda di halaman 1dari 19

Karya Ilmiah

Pengolahan Limbah Nasi


Sebagai Pupuk Alami

Oleh:
Amelia August Feronika

SMP UNGGUL SAKTI


TAHUN AJARAN 2018 / 2019
BIODATA PENULIS
Nama :Amelia August Feronika
TTL :Jambi, 08 Agustus 2018
Jenis Kelamin :Perempuan
Agama :Buddha
NIS :3111
NISN :0055707481
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang


Maha Esa yang telah memberkati saya sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu saya dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah
saya pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.

Saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai


keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang
telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat saya deskripsikan dengan sempurna
dalam karya tulis ini. Saya melakukannya semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang saya miliki.

Maka dari itu, saya bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca
yang budiman. Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis saya di masa datang.

Dengan menyelesaikan karya tulis ini saya mengharapkan banyak


manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya
karya tulis ini dapat menyadarkan masyarakat akan manfaat dari nasi basi yang
sering dibuang itu. Dengan begitu maka kebersihan lingkungan akan lebih
terjamin dan tidak ada lagi muncul berbagai gangguan berupa lingkungan yang
kotor yang diakibatkan karena pembuangan nasi basi tersebut. Saya juga
mengharapkan kesadaran yang lebih baik untuk mengolah nasi basi tersebut dari
pihak rumah makan dan ibu rumah tangga sehingga lingkungan sekitar kita dapat
bersih, asri, dan nyaman.

Jambi, 6 Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Biodata
Kata Pengantar ....................................................................................................... 1
Hfdbgdsfughu .......................................................................................................... 2
Ndsbgfhgdhfu ........................................................................................................... 9
Daftar isi ……………………………………………………………
BabI. Pendahuluan ………………………………………………………
1. 1 Latar belakang …………………………………………………
1. 2 Rumusan Masalah ……………………………………………
1. 3 Tujuan Penelitian ……………………………………………
1. 4 Manfaat penelitian …………………………………………
BabII. Landasan Teori ………………………………………………
2. 1 Limbah…………………………………………………………
2. 2 Macam-macam Limbah…………………………………………
2. 3 Pengolahan Nasi Basi…………………………………………………
2. 4 Pupuk …………………………………………………
2. 5 Jenis –Jenis pupuk…………………………………………………
BabIII. Metodologi penelitian …………………………………
3. 1 Jenis Penelitian …………………………………………
3. 2 Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………
3. 3 Metode Penelitian …………………………………………………
3. 4 Obyek penelitian ……………………………………
BabIV. Pembahasan …………………………………………
4. 1 Limbah…………………………………………………
4. 2 Pupuk………………………………………………………
4. 3 Alat dan bahan …………………………………………
4. 3. 1Alat …………………………………………………
4. 3. 2 Bahan ……………………………………………
4. 4 Prosedur kerja…………………………………
BabV. Penutup …………………………………
5. 1 Kesimpulan ………………………………………………
5. 2 Saran ………………………………………………
Daftar Pustaka ……………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan yang telah dihinggapi mikroorganisme tersebut mengalami
penguraian, sehingga dapat mengurangi nilai gizi dan kelezatannya, bahkan
dapat menyebabkan sakit sampai kematian ( dwijoseputro, 2012). Tentunya
penurunan kualitas nasi ini dapat menyebabkan hilangnya selera makan dan
akhirnya nasi yang berbau tersebut akan dibuang karena tidak layak untuk
dimakan. Hal ini sering dijumpai di rumah makan dan lingkungan rumah tangga,
sehingga menimbulkan banyak masalah antara lain mencemari lingkungan
sekitar serta menimbulkan bau tidak sedap yang juga dapat menimbulkan
ketidaknyamanan masyarakat lainnya.

Ada beberapa hal yang dapat membuat nasi menjadi basi. Pengolahan serta
penyimpanan nasi dapat mempengaruhi kandungan gizi dalam makanan. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi penyimpanan pangan dan olahannya, yaitu
waktu, suhu, air, serta pH, yang juga merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme ( Buckle, 1987 ). Selain faktor
diatas, adapun faktor lainnya seperti yang dibuktikan dalam penelitian yang
dilakukan Suprayogi (2008), kandungan zat gizi mikro pada nasi terutama zat
besi (Fe) yang menyumbang 25%-30% dari total kebutuhan tubuh juga belum
diketahui bagaimana pengaruhnya jika tersimpan dalam waktu lama dalam rice
cooker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemanasan
dalam rice cooker terhadap kandungan zat besi (Fe) dan total mikroba nasi putih.
Adapun hasil dari penelitiannya menemukan bahwa pada pemanasan secara
terus-menerus dengan selang waktu 12 jam, kualitas nasi menjadi rusak setelah
36 jam, sedangkan pada pemanasan dengan selang waktu 6 jam, kualitas nasi
menjadi rusak setelah 60 jam. Hal ini terlihat dari adanya perubahan fisik seperti
warna nasi berubah menjadi kekuningan, nasi berbau tengik, dan rasa nasi
berubah Perubahan ini disebabkan oleh adanya aktivitas bakteri pada nasi, dan
biasanya terjadi setelah nasi disimpan selama kurang lebih 12 jam di dalam alat
penghangat nasi. Nasi basi dijamurkan selama 5 hari, sesuai menurut Latifah,
dkk, (2012), bahwa jamur merupakan flora termofilik yang dapat muncul pada
waktu 5 sampai 10 hari. Jamur ini berperan menguraikan bahan organik, dan
lama-kelamaan proses dekomposisi iniakan berjalan lambat yang terindikasi
denganperubahan zat-zat organik kompleks menjadi cairan koloid dengan
kandungan besi, kalsium dan nitrogen yang akhirnya menjadi pupuk.

Banyak yang tidak menyadari bahwa nasi basi yang dibuang tersebut dapat
dimanfaatkan untuk banyak hal. Manfaat tersebut salah satunya adalah dapat
dibuat sebagai pupuk buatan yang ramah lingkungan. Caranya yaitu dengan
mendiamkan nasi yang ditutup dengan daun kering selama beberapa hari sampai
ditumbuhi jamur kekuningan.
Nasi yang telah ditumbuhi jamur kekuningan itulah yang dapat dijadikan
pupuk buatan yang ramah lingkungan. Bentuk pupuk dari nasi basi tersebut ada 2
macam yaitu pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk yang didiamkan dan ditutupi
oleh daun kering tersebut merupakan pupuk padat. Sedangkan bila pupuk cair
dibuat dengan cara menampung nasi basi yang tidak dikonsumsi lagi kedalam
wadah plastik atau mangkuk kecil. Lalu biarkan nasi basi dalam kondisi terbuka
sampai beralih warna jadi jingga. Setelah itu, berikan cairan gula ke dalamnya.
Ambillah satu liter air lalu berikan lima sendok makan gula pasir lantas aduk.
Sesudah gula dan air tercampur masukan kedalam wadah diisi nasi basi tadi lalu
remas-remas. Cairan gula ini berfungsi sebagai makanan mikroorganisme yang
menolong pembentukan nasi jadi kompos. Barulah setelah itu pupuk cair dapat
digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti akan membuat pengolahan limbah nasi
sebagai pupuk alami kita akan membuat pupuk cair.

1.2 Rumusan masalah


Rumusan masalah dari latar belakang diatas yaitu:
a. Apa saja faktor yang membuat nasi menjadi basi?
b. Apa saja kandungan yang terdapat dalam nasi basi?
c. Bagaimana cara membuat pupuk cair dari nasi basi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini, yaitu:
a. Untuk menyadarkan masyarakat akan manfaat nasi yang telah basi
b. Untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat limbah nasi basi
yang dibuang
c. Menghemat biaya pembelian pupuk kimia
d. Sebagai sumber referensi dalam pembelajaran di lingkungan sekolah

1.4 Manfaat penelitian


Manfaat penelitian ini yaitu:
a. Untuk kemajuan kesadaran masyarakat agar dapat memanfaatkan nasi basi
lebih baik
b. Untuk meningkatkan kesadaran pihak rumah makan untuk tidak memasak
nasi secara berlebihan.
c. Mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah nasi basi yang dibuang
begitu saja.
BAB II
LANDASAN TEORI

2. 1 Limbah
Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif
terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah terdiri dari zat
buangan yang dihasilkan dari proses produksi industri yang kehadirannya dapat
menurunkan kualitas lingkungan.

Limbah dapat dikenali berdasarkan karakteristiknya. Adapun


karakteristik limbah, yaitu(Kristanto, 2004):berupa partikel dan padatan, baik
yang larut maupun yang mengendap, ada yang kasar dan halus, berwarna keruh
dan bersuhu tinggi ; mengandung bahan berbahaya dan beracun, antara lain
mudah terbakar, meledak, korosif, bersifat oksidator dan reduktor yang kuat,
mudah membusuk ; mungkin dalam jangka waktu singkat tidak berpengaruh
besar tapi pada jangka waktu panjang dapat berakibat fatal pada lingkungan.

2. 2 Jenis –jenis limbah


1) Berdasarkan wujud /karakteristiknya, limbah dibagi menjadi 3,
yaitu(Kristanto, 2004):
a. Limbah cair, limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan industri
yang dibuang ke lingkungan dan juga dapat mencemari lingkungan.
b. Limbah gas dan partikel, limbah yang banyak dibuang ke udara. Gas/asap,
partikulat dan debu yang dikeluarkan pabrik ke udara akan dibawa angin sehingga
akan memperluas jangkauan pemaparannya.
c. Limbah padat, hasil buangan industri berupa padatan, lumpur dan bubur dari
sisa proses pengolahan.
2) Selain berdasarkan wujud atau karakteristiknya limbah juga dapat dibagi
berdasarkan sumbernya. Berdasarkan sumbernya, limbah dibagi menjadi 5,
yaitu(Zulkifli, 2014):
a. Limbah domestik/limbah rumah tangga, limbah yang berasal dari kegiatan
usaha /rumah tangga dan restoran.
b. Limbah industri, berasal dari sisa/buangan dari hasil proses industri.
c. Limbah pertanian, limbah yang berasal dari daerah pertanian atau
perkebunan.
d. Limbah pertambangan, limbah yang berasal dari kegiatan pertambangan.
e. Limbah pariwisata, limbah dari sarana transportasi yang membuang
limbahnya.
f. Limbah medis, limbah yang berasal dari dunia kesehatan /rumah sakit.
Umumnya, limbah ini mirip dengan limbah domestik.
3) Berdasarkan sifat kimianya, limbah dibagi menjadi 2, yaitu(Wardhana,
2004):
a. Limbah organik adalah limbah yang dapat membusuk/terdegradasi oleh
mikroorganisme. Oleh karena itu, bahan buangan organik dapat membusuk,
maka akan sangat bijaksana apabila bahan Buangan yang dapat meningkatkan
populasi mikroorganisme dalam air.
b. Limbah anorganik adalah limbah yang tak dapat membusuk dan sulit
didegradasi oleh mikroorganisme.

2. 3 Pengolahan nasi basi


Cara pengolahan nasi basi menjadi pupuk alami padat yaitu dengan cara
mendiamkan nasi basi di dalam baskom lalu ditutup dengan daun kering tapi
jangan terlalu rapat. Diamkan selama 3-5 hari sampai ditumbuhi jamur berwarna
kekuningan. Lalu rebus sekitar 1/4 gayung air, kemudian campurkan gula aren
sampai mencair lalu dinginkan cairan gula tersebut.
Campurkan nasi basi dan cairan gula dan diaduk sampai rata. Masukkan
bahan campuran tersebut ke dalam botol bekas seukuran botol aqua. Diamkan
selama 1 minggu di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Tanda apabila pupuk sudah berhasil dibuat yaitu berbau seperti tape. Apabila
berbau seperti air comberan itu berarti pupuk yang kita buat belum berhasil.
Adapun faktor penyebab kegagalan pupuk yaitu tutup dari botol yang
digunakan untuk wadah penyimpanan hasil akhir kurang rapat, tempat
penyimpanan botol atau toples tidak sesuai temperaturnya, bisa jadi terlalu
panas atau terlalu dingin.

2. 4 Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga
mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik
ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk
mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran
proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk
buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.

Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan


tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu
sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk
dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis
pupuk organik adalah kompos.
2. 5 Jenis –jenis pupuk
1. Berdasarkan sumber bahan, pupuk di bedakan menjadi 2, yaitu:
a. Pupuk organik mencakup semua bahan yang dihasilkan dari makhluk
hidup dan bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman, seperti kotoran hewan,
kotoran cacing, kompos, rumput laut, guano, dan bubuk tulang. Pupuk organik
diketahui mampu meningkatkan keanekaragaman hayati pertanian dan
produktivitas tanah secara jangka panjang. Pupuk organik juga dapat menjadi
sarana sekuestrasi karbon ke tanah. Sekuestrasi karbon adalah penangkapan dan
penyimpanan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dalam jangka waktu yang
lama. Nutrisi organik meningkatkan keanekaragaman hayati tanah dengan
menyediakan bahan organik dan nutrisi mikro bagi organisme penghuni tanah
seperti jamur mikoriza yang membantu tanaman menyerap nutrisi, dan dapat
mengurangi input pupuk. Jamur mikoriza adalah bentuk simbiosis antara
cendawan (fungi) dengan tumbuhan tingkat tinggi (tumbuhan berpembuluh,
Tracheophyta), khususnya pada sistem perakaran. Terdapat juga cendawan yang
bersimbiosis dengan cendawan lainnya, tetapi sebutan mikoriza biasanya adalah
untuk simbiosis cendawan yang menginfeksi akar tumbuhan. Bentuk simbiosis ini
terutama adalah simbiosis mutualisme, meskipun pada beberapa kasus dapat
berupa simbiosis parasitisme lemah.
b. Pupuk anorganik, tumbuhan hanya menyerap nutrisi yang diperlukan
jika terdapat dalam bentuk senyawa kimia yang mudah terlarut. Nutrisi dari
pupuk organik hanya dilepaskan ke tanah melalui pelapukan yang dapat memakan
waktu lama. Pupuk anorganik memberikan nutrisi yang langsung terlarut ke tanah
dan siap diserap tumbuhan tanpa memerlukan proses pelapukan.
2. Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Pupuk padat, diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan,
butiran, atau kristal.
b. Pupuk cair, diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan.

3. Berdasarkan kandungannya, pupuk dibedakan menjadi 2, yaitu:


a. Pupuk tunggal hanya mengandung satu unsur
b. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung setidaknya dua
unsur yang diperlukan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3. 1 Jenis penelitian
Jenis penelitian pada karya ilmiah kali ini yaitu kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat dekskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan.
3. 2 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal:
Tempat :Rumah penulis
Waktu :Minggu 08. 00 WIB- selesai
Hari /tanggal :6 Oktober 2018 – 30 Oktober 2018
3. 3 Metode Penelitian
Karya ilmiah kali ini menggunakan metode eksperimen. Metode
eksperimen adalah suatu cara dimana siswa melakukan suatu percobaan
tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaanya.
(Roestiyah 2001)
3.4 Obyek Penelitian
Nasi basi adalah nasi yang sudah ditumbuhi oleh berbagai jenis
mikroorganisme yang tidak kasat mata. Ciri ciri nasi basi antara lain teksturnya
keras dan kering, tekstur nasi lembek dan berair, warnanya berubah kusam
atau kekuningan, dan tercium bau tak sedap.
BAB IV
PEMBAHASAN

4. 1 Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai
sampah,yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang
saya bahas pada karya ilmiah kali ini adalah nasi basi. Banyaknya sisa nasi
yang dimasak terkadang membuat bingung bagaimana cara mengolahnya.
Karena karya ilmiah kali ini menggunakan limbah nasi basi maka saya dapat
dengan mudah untuk menemukan nasi basi. Karena limbah nasi basi juga
termasuk limbah rumah tangga.
Kandungan yang terdapat dalam nasi basi yaitu bakteri patogen
staphyloccocus dan Clostridium perfringens yang memiliki dampak negative
serta mengandung senyawa enterotoksin Bacillus cereus yang sering ditemukan
pada nasi basi.Senyawa enterotoksin Bacillus cereus merupakan golongan
bakteri Gram-positif (bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet
sewaktu proses pewarnaan Gram), aerob fakultatif (dapat menggunakan
oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi secara anaerobik), dan dapat
membentuk spora (endospora). Spora Bacillus cereus lebih tahan pada panas
kering daripada pada panas lembab dan dapat bertahan lama pada produk yang
kering. Selnya berbentuk batang besar (bacillus) dan sporanya tidak
membengkakkan sporangiumnya.Umumnya, senyawa enterotoksin Bacillus
cereus dapat menyebabkan keracunan makanan .Maka dari itu, senyawa ini
pasti ada di dalam nasi yang telah basi karena apabila nasi basi di konsumsi
mka dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri patogen adalah agen
biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen
adalah mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen
yang mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan multiselular.
Namun, patogen dapat pula menginfeksi organisme uniselular dari semua
kerajaan biologi.Kandungan inilah yang terdapat dalam nasi setelah menjadi
basi.
4.2 Penggolongan
Pupuk yang akan kita buat kali ini termasuk dalam pupuk padat dan
cair tapi yang lebih diutamakan adalah pupuk cairnya karena dalam
pengolahan, penambahan gula aren yang dicairkan / dipanaskan adalah gula
aren yang dapat membantu mikroorganisme untuk tumbuh dan membantu
proses fermentasi pada nasi.
Pupuk alami dari nasi basi ini termasuk pupuk organik yang
mencakup semua bahan yang dihasilkan dari makhluk hidup dan bisa
digunakan untuk menyuburkan tanaman. Pupuk organik diketahui mampu
meningkatkan keanekaragaman hayati pertanian dan produktivitas tanah secara
jangka panjang. Pupuk organik juga dapat menjadi sarana sekuestrasi karbon
(penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dalam
jangka waktu yang lama). Nutrisi organik meningkatkan keanekaragaman
hayati tanah dengan menyediakan bahan organik dan nutrisi mikro bagi
organisme penghuni tanah seperti jamur mikoriza yang membantu tanaman
menyerap nutrisi, dan dapat mengurangi input pupuk .
Pupuk ini juga termasuk pupuk cair .Pupuk cair adalah pupuk yang
diaplikasikan dengan cara disemprot .Tetapi pupuk ini juga berupa padatan
sehingga pengaplikasiannya harus dengan bantuan tangan. Pupuk ini juga
termasuk pupuk majemuk karena memerlukan beberapa unsur antara lain nasi
yang basi dan gula aren.
4.3 Hasil penelitian
Hasil akhir dari percobaan ini yaitu menghasilkan pupuk cair dimana
didalam pupuk cair ini terdapat unsur-unsur makro, yaitu:
Parameter Standar
Nitrogen < 2%
Rasio Karbon/Nitrogen 15-25 %
Disfosforus pentaoksida(P2O5) < 2%
Kalium oksida (K2O) <2%
Karbon Organik > 4%
pH 4-8

4.4 Alat dan Bahan


4.4.1 Alat
1. Panci kecil

2. Sendok besi
3. Mangkok plastik

4. Sotil

4.3.2
4.3.3
4.3.4
4.4.2 Bahan
1. Nasi basi

2. Gula Aren
3. Air 1/4 gayung

4.6 Prosedur kerja


a. Siapkan nasi ,letakkan dalam mangkok, biarkan terbuka. Diamkan
selama 3-5 hari sampai ditumbuhi jamur berwarna kekuningan.

b. Rebus gula aren dengan air sampai gula arennya larut diamkan sebentar
sampai dingin
c. Campurkan gula aren dan nasi basi, aduk sampai merata

d. Masukkan ke dalam botol aqua ,diamkan selama seminggu ,pupuk siap


digunakan.

e. Hasil percobaan

f. Perbandingan
a) Tanaman mawar yang diberi pupuk
b) Tanaman mawar yang tidak di beri pupuk
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Nasi basi ternyata tidak hanya dapat dibuang begitu saja tetapi juga
dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk yang bermanfaat.
5.2 Saran
Alangkah lebih baik apabila kita lebih sering menggunakan pupuk
alami sehingga selain dapat menambah unsur hara dalam tanah, menyuburkan
tanaman, mengurangi risiko penanaman dapat pula menjaga kelestarian
lingkunagn sekitar .
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A.,1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press.Jakarta
Diesna Sari, dkk, 2012. Pengaruh Pemanasan dalam Rice Cooker Terhadap
Kandungan Zat Besi (Fe) dan Total Mikroba Nasi Putih. Program Studi Ilmu
Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan, Makassar.
Dwidjoseputro ,1978,Dasar-Dasar Mikrobiologi.Jakarta :Djambatan
Endang Widjajanti, V Lilik Haryanto, Siti Marwati, 2008, Rancang Bangun
Instalasi Pengolah Limbah Cair Industri Electroplating, Laporan Pengabdian
pada Masyarakat.
Kristanto, 2004 .Ekologi Industri. Yogyakarta : Andi

Latifah, R. N., Winarsih., & Rahayu, Y. S. (2012). Pemanfaatan sampah organic


sebagai bahan pupuk organik cair untuk pertumbuhan tanaman bayam merah
(Alternanthera ficoides). Lentera Bio.

Ni Putu Sriyundiyati, dkk, 2013.Jurnal Akademika Kimia. Palu:Universitas


Tadulako

Purwanto, Budi .2017.Eksplorasi Ilmu Alam I untuk Kelas VII SMP / MTS.Solo
:Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Wardhana, Arya. 2004 .Dampak Pencemaran Lingkungan,Cetakan Keempat


.Yogyakarta :Andi.

Zulkifli, Arif.2014 .Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan.Jakarta :Salemba Teknika

Anda mungkin juga menyukai