Oleh:
Amelia August Feronika
Maka dari itu, saya bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca
yang budiman. Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis saya di masa datang.
Penulis
DAFTAR ISI
Biodata
Kata Pengantar ....................................................................................................... 1
Hfdbgdsfughu .......................................................................................................... 2
Ndsbgfhgdhfu ........................................................................................................... 9
Daftar isi ……………………………………………………………
BabI. Pendahuluan ………………………………………………………
1. 1 Latar belakang …………………………………………………
1. 2 Rumusan Masalah ……………………………………………
1. 3 Tujuan Penelitian ……………………………………………
1. 4 Manfaat penelitian …………………………………………
BabII. Landasan Teori ………………………………………………
2. 1 Limbah…………………………………………………………
2. 2 Macam-macam Limbah…………………………………………
2. 3 Pengolahan Nasi Basi…………………………………………………
2. 4 Pupuk …………………………………………………
2. 5 Jenis –Jenis pupuk…………………………………………………
BabIII. Metodologi penelitian …………………………………
3. 1 Jenis Penelitian …………………………………………
3. 2 Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………
3. 3 Metode Penelitian …………………………………………………
3. 4 Obyek penelitian ……………………………………
BabIV. Pembahasan …………………………………………
4. 1 Limbah…………………………………………………
4. 2 Pupuk………………………………………………………
4. 3 Alat dan bahan …………………………………………
4. 3. 1Alat …………………………………………………
4. 3. 2 Bahan ……………………………………………
4. 4 Prosedur kerja…………………………………
BabV. Penutup …………………………………
5. 1 Kesimpulan ………………………………………………
5. 2 Saran ………………………………………………
Daftar Pustaka ……………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa hal yang dapat membuat nasi menjadi basi. Pengolahan serta
penyimpanan nasi dapat mempengaruhi kandungan gizi dalam makanan. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi penyimpanan pangan dan olahannya, yaitu
waktu, suhu, air, serta pH, yang juga merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme ( Buckle, 1987 ). Selain faktor
diatas, adapun faktor lainnya seperti yang dibuktikan dalam penelitian yang
dilakukan Suprayogi (2008), kandungan zat gizi mikro pada nasi terutama zat
besi (Fe) yang menyumbang 25%-30% dari total kebutuhan tubuh juga belum
diketahui bagaimana pengaruhnya jika tersimpan dalam waktu lama dalam rice
cooker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemanasan
dalam rice cooker terhadap kandungan zat besi (Fe) dan total mikroba nasi putih.
Adapun hasil dari penelitiannya menemukan bahwa pada pemanasan secara
terus-menerus dengan selang waktu 12 jam, kualitas nasi menjadi rusak setelah
36 jam, sedangkan pada pemanasan dengan selang waktu 6 jam, kualitas nasi
menjadi rusak setelah 60 jam. Hal ini terlihat dari adanya perubahan fisik seperti
warna nasi berubah menjadi kekuningan, nasi berbau tengik, dan rasa nasi
berubah Perubahan ini disebabkan oleh adanya aktivitas bakteri pada nasi, dan
biasanya terjadi setelah nasi disimpan selama kurang lebih 12 jam di dalam alat
penghangat nasi. Nasi basi dijamurkan selama 5 hari, sesuai menurut Latifah,
dkk, (2012), bahwa jamur merupakan flora termofilik yang dapat muncul pada
waktu 5 sampai 10 hari. Jamur ini berperan menguraikan bahan organik, dan
lama-kelamaan proses dekomposisi iniakan berjalan lambat yang terindikasi
denganperubahan zat-zat organik kompleks menjadi cairan koloid dengan
kandungan besi, kalsium dan nitrogen yang akhirnya menjadi pupuk.
Banyak yang tidak menyadari bahwa nasi basi yang dibuang tersebut dapat
dimanfaatkan untuk banyak hal. Manfaat tersebut salah satunya adalah dapat
dibuat sebagai pupuk buatan yang ramah lingkungan. Caranya yaitu dengan
mendiamkan nasi yang ditutup dengan daun kering selama beberapa hari sampai
ditumbuhi jamur kekuningan.
Nasi yang telah ditumbuhi jamur kekuningan itulah yang dapat dijadikan
pupuk buatan yang ramah lingkungan. Bentuk pupuk dari nasi basi tersebut ada 2
macam yaitu pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk yang didiamkan dan ditutupi
oleh daun kering tersebut merupakan pupuk padat. Sedangkan bila pupuk cair
dibuat dengan cara menampung nasi basi yang tidak dikonsumsi lagi kedalam
wadah plastik atau mangkuk kecil. Lalu biarkan nasi basi dalam kondisi terbuka
sampai beralih warna jadi jingga. Setelah itu, berikan cairan gula ke dalamnya.
Ambillah satu liter air lalu berikan lima sendok makan gula pasir lantas aduk.
Sesudah gula dan air tercampur masukan kedalam wadah diisi nasi basi tadi lalu
remas-remas. Cairan gula ini berfungsi sebagai makanan mikroorganisme yang
menolong pembentukan nasi jadi kompos. Barulah setelah itu pupuk cair dapat
digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti akan membuat pengolahan limbah nasi
sebagai pupuk alami kita akan membuat pupuk cair.
2. 1 Limbah
Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif
terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah terdiri dari zat
buangan yang dihasilkan dari proses produksi industri yang kehadirannya dapat
menurunkan kualitas lingkungan.
2. 4 Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga
mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik
ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk
mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran
proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk
buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
3. 1 Jenis penelitian
Jenis penelitian pada karya ilmiah kali ini yaitu kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat dekskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan.
3. 2 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal:
Tempat :Rumah penulis
Waktu :Minggu 08. 00 WIB- selesai
Hari /tanggal :6 Oktober 2018 – 30 Oktober 2018
3. 3 Metode Penelitian
Karya ilmiah kali ini menggunakan metode eksperimen. Metode
eksperimen adalah suatu cara dimana siswa melakukan suatu percobaan
tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaanya.
(Roestiyah 2001)
3.4 Obyek Penelitian
Nasi basi adalah nasi yang sudah ditumbuhi oleh berbagai jenis
mikroorganisme yang tidak kasat mata. Ciri ciri nasi basi antara lain teksturnya
keras dan kering, tekstur nasi lembek dan berair, warnanya berubah kusam
atau kekuningan, dan tercium bau tak sedap.
BAB IV
PEMBAHASAN
4. 1 Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai
sampah,yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang
saya bahas pada karya ilmiah kali ini adalah nasi basi. Banyaknya sisa nasi
yang dimasak terkadang membuat bingung bagaimana cara mengolahnya.
Karena karya ilmiah kali ini menggunakan limbah nasi basi maka saya dapat
dengan mudah untuk menemukan nasi basi. Karena limbah nasi basi juga
termasuk limbah rumah tangga.
Kandungan yang terdapat dalam nasi basi yaitu bakteri patogen
staphyloccocus dan Clostridium perfringens yang memiliki dampak negative
serta mengandung senyawa enterotoksin Bacillus cereus yang sering ditemukan
pada nasi basi.Senyawa enterotoksin Bacillus cereus merupakan golongan
bakteri Gram-positif (bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet
sewaktu proses pewarnaan Gram), aerob fakultatif (dapat menggunakan
oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi secara anaerobik), dan dapat
membentuk spora (endospora). Spora Bacillus cereus lebih tahan pada panas
kering daripada pada panas lembab dan dapat bertahan lama pada produk yang
kering. Selnya berbentuk batang besar (bacillus) dan sporanya tidak
membengkakkan sporangiumnya.Umumnya, senyawa enterotoksin Bacillus
cereus dapat menyebabkan keracunan makanan .Maka dari itu, senyawa ini
pasti ada di dalam nasi yang telah basi karena apabila nasi basi di konsumsi
mka dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri patogen adalah agen
biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen
adalah mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen
yang mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan multiselular.
Namun, patogen dapat pula menginfeksi organisme uniselular dari semua
kerajaan biologi.Kandungan inilah yang terdapat dalam nasi setelah menjadi
basi.
4.2 Penggolongan
Pupuk yang akan kita buat kali ini termasuk dalam pupuk padat dan
cair tapi yang lebih diutamakan adalah pupuk cairnya karena dalam
pengolahan, penambahan gula aren yang dicairkan / dipanaskan adalah gula
aren yang dapat membantu mikroorganisme untuk tumbuh dan membantu
proses fermentasi pada nasi.
Pupuk alami dari nasi basi ini termasuk pupuk organik yang
mencakup semua bahan yang dihasilkan dari makhluk hidup dan bisa
digunakan untuk menyuburkan tanaman. Pupuk organik diketahui mampu
meningkatkan keanekaragaman hayati pertanian dan produktivitas tanah secara
jangka panjang. Pupuk organik juga dapat menjadi sarana sekuestrasi karbon
(penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dalam
jangka waktu yang lama). Nutrisi organik meningkatkan keanekaragaman
hayati tanah dengan menyediakan bahan organik dan nutrisi mikro bagi
organisme penghuni tanah seperti jamur mikoriza yang membantu tanaman
menyerap nutrisi, dan dapat mengurangi input pupuk .
Pupuk ini juga termasuk pupuk cair .Pupuk cair adalah pupuk yang
diaplikasikan dengan cara disemprot .Tetapi pupuk ini juga berupa padatan
sehingga pengaplikasiannya harus dengan bantuan tangan. Pupuk ini juga
termasuk pupuk majemuk karena memerlukan beberapa unsur antara lain nasi
yang basi dan gula aren.
4.3 Hasil penelitian
Hasil akhir dari percobaan ini yaitu menghasilkan pupuk cair dimana
didalam pupuk cair ini terdapat unsur-unsur makro, yaitu:
Parameter Standar
Nitrogen < 2%
Rasio Karbon/Nitrogen 15-25 %
Disfosforus pentaoksida(P2O5) < 2%
Kalium oksida (K2O) <2%
Karbon Organik > 4%
pH 4-8
2. Sendok besi
3. Mangkok plastik
4. Sotil
4.3.2
4.3.3
4.3.4
4.4.2 Bahan
1. Nasi basi
2. Gula Aren
3. Air 1/4 gayung
b. Rebus gula aren dengan air sampai gula arennya larut diamkan sebentar
sampai dingin
c. Campurkan gula aren dan nasi basi, aduk sampai merata
e. Hasil percobaan
f. Perbandingan
a) Tanaman mawar yang diberi pupuk
b) Tanaman mawar yang tidak di beri pupuk
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Nasi basi ternyata tidak hanya dapat dibuang begitu saja tetapi juga
dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk yang bermanfaat.
5.2 Saran
Alangkah lebih baik apabila kita lebih sering menggunakan pupuk
alami sehingga selain dapat menambah unsur hara dalam tanah, menyuburkan
tanaman, mengurangi risiko penanaman dapat pula menjaga kelestarian
lingkunagn sekitar .
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A.,1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press.Jakarta
Diesna Sari, dkk, 2012. Pengaruh Pemanasan dalam Rice Cooker Terhadap
Kandungan Zat Besi (Fe) dan Total Mikroba Nasi Putih. Program Studi Ilmu
Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan, Makassar.
Dwidjoseputro ,1978,Dasar-Dasar Mikrobiologi.Jakarta :Djambatan
Endang Widjajanti, V Lilik Haryanto, Siti Marwati, 2008, Rancang Bangun
Instalasi Pengolah Limbah Cair Industri Electroplating, Laporan Pengabdian
pada Masyarakat.
Kristanto, 2004 .Ekologi Industri. Yogyakarta : Andi
Purwanto, Budi .2017.Eksplorasi Ilmu Alam I untuk Kelas VII SMP / MTS.Solo
:Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.