Topik Pengomposan
KELAS X.1
Kelompok 2
1. Faizah Aliyah Azizah (Ketua)
2. Andi Tenriawaru
3. Kirana Nadine Az Zahra
4. Ana Ariani
5. Dilla Savira
6. Baso Irsan Jaya
7. Kaharuddin
8. M Reski
1
SMA NEGERI 3 WAJO
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa:
Kelompok 2 : 1.Faizah Aliyah Azizah (ketua) 6. Baso Irsan Jaya
2. Andi Tenriawaru 7. Kaharuddin
3.Kirana Nadine Az-zahra 8. Andi Ahmad Farrel
4.Ana Ariani 9. M reski
5. Dilla Savira
Sekolah : SMA NEGERI 3 WAJO
Telah menyusun laporan project penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema suara
gaya hidup berkelanjutan pada topik pengomposan di SMA Negeri 3 Wajo tahun pelajaran
2023/2024.
Sengkang , 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan project tema gaya hidup berkelanjutan pada topik ”Pengomposan”. Laporan
ini merupakan kegiatan pembelajaran kokurikuler sebagai wujud implementasi
pembelajaran project penguatan profil pelajar pancasila. Penyusunan laporan
kegiatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses penilaian siswa
pada kurikulum merdeka.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyelesaian laporan project ini. Meskipun laporan project ini masih terdapat
kekuarangan di dalamnya, akan tetapi mudah-mudahan dapat memberikan sepercik
kenangan yang berarti, dan bermanfaat bagi kita semua.
Sengkang, 2023
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Langkah Kerja…………………………………………………………………
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...……………………………………………………….
B. Pembahasan……………………………………………………………..
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………..
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan sisa – sisa aktivitas manusia yang identic dengan bau,
kotor, dan tidak memiliki nilai guna. Sampah organic yaitu dedauanan, sisa –
sisa sayur dan buah dari aktivitas rumah tangga memang sering menimbulkan
masalah. Baik masalah keindahan, kenyamanan, bahkan kesehatan manusia.
Masalah keindahan maupun kenyamanan misalnya timbul bau yang tidak sedap
dari tumpukan sampah- sampah organic tersebut. Masalah kesehatan yang
dapat di timbulkan misalnya diare,dan berbgai penyakit lain.
1
P, K dan rasio C/N pada kompos kertas-lamtoro secara berturut-turut sebesar
2.14% (sangat tinggi), 0.35% (tinggi), 0.71% (tinggi), dan 12.80 (tinggi).
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian mengenai analisis
perbandingan kadar C-Organik, N dan rasio C/N pada kompos organik daun
jagung, lamtoro dan kacang tanah yang dikombinasikan dengan kotoran ayam
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan
beberapa masalah yangakan dibahas, antara lain :
1. Apa itu pupuk kompos dan pengomposan ?
2. Apa manfaat dari pengomposan ?
3. Apa saja bahan yang dapat digunakan sebagai kompos ?
4. Bagaimana proses terjadinya pengomposan?
5. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi pengomposan?
6. Apakah terdapat perbandingan kadar hara C-Organik,N dan Rasio C/N pada
kompos organik daun jagung,lamtoro dan kacang tanah yang
dikombinasikan dengan kotoran ayam?
7. Berapa kandungan unsur hara C-Organik, N dan rasio C/N pada kompos
organik daun jagung, lamtoro dan kacang tanah yang dikombinasikan
dengan kotoran ayam?
8. Sebutkan sifat sifat kompos ?
1
Manfaat penelitian pengomposan yaitu :
BAB ll
1
KAJIAN PUSTKA
A. Pupuk Kompos
Kompos adalah dekomposisi bahan organik yang tidak terpakai lagi. Bahan
organik itu dapat berupa tumbuhan, hewan, dan dan unsur-unsur kehidupan
lainnya. Kompos memiliki manfaat sebagai pupuk karena kompos tersusun
atas bahan-bahan organik kehidupan.
1
BAB lll
METODOLOGI
1
A. Waktu dan Tempat
Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 23 bulan Oktober 2023 sampai
dengan 22 November 2023 dilahan UPT SMA NEGERI 3 WAJO, Provinsi
Sulawesi Selatan.
4. 25 liter air
1
5. 25 ml cairans EM-4.
C. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam membuat kompos yaitu :
1. kumpulkan daun kering sebanyak 2 karung
1
2. memilah daun kering dengan batangnya
1
7. diamkan selama 25 menit
8. Siapkan ember yg sudah di lubangi
10. masukan daun kering ke dalam ember dan kotoran hewan sebanyak 3
kali
1
13. setelah semua bahan di masukkan ke dalam ember di tutup dan diamkan
sampai 3 bulan
1
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Lembar Penelitian
N Pengamata Ke
Hari/Tgl Perubahan Pengamat
o n t
Warna Bau Tekstu Volume
r
1. 3/11/2023 1 Coklat petricho Kasar Menyusu -Andi
kehitama r t Tenriawar
n u
-
Kaharuddi
-Baso
Irsanjaya
2. 8/11/2023 2 Coklat Bau Lunak menyusut -Faizah
kehitama Kotoran Aliyah
n -Ahmad
farrel
-Kirana
Nadine
3. 22/11/202 3 -Ana
3 Ariyani
-Dilla
Savira
- M. rski
B. Pembahasan
Pengomposan adalah proses alami di mana bahan organik terurai menjadi
bahan humus yang kaya akan nutrisi. Proses ini melibatkan mikroorganisme
1
seperti bakteri, jamur, dan serangga yang bekerja secara bersama-sama untuk
menguraikan materi organik menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Pengomposan biasanya melibatkan campuran bahan organik seperti daun
kering, sisa-sisa makanan dan jerami.
1
Sumber : https://images.app.goo.gl/bzUveHDbgcDbALReA
Salah satu cara mengolah sampah adalah dengan membuat pupuk kompos.
Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi limbah rumah tangga menjadi
produk baru yang bermanfaat untuk lingkungan. kompos memiliki nilai
ekonomi yang tinggi. Pembuatan pupuk kompos dapat menandakan tingkat
pemahaman masyarakat yang sudah tinggi tentang pemilihan dan
pengkategorian sampah. Masyarakat harus mampu mengelompokkan sampah
organik dan anorganik sebelum membuat pupuk kompos.
Kompos yang sudah selesai dibuat dapat dijual sehingga memberikan nilai
ekonomi yang tinggi. Masyarakat harus mampu membedakan jenis sampah
agar tidak dibuang sembarangan yang sebetulnya dapat diubah menjadi
kompos. Konsep 3R tersebut adalah cara terbaik untuk membedakan jenis
sampah sesuai dengan kemampuannya untuk digunakan kembali. selain
menjadi kompos, sampah-sampah dapat diubah menjadi barang kerajinan
tangan ataupun produk lainnya yang bermanfaat untuk kehidupan manusia.
1
Berikut ini sifat dari pupuk kompos (Sucipto, 2012) :
1
Faktor yang menghambat pengomposan Proses pengomposan sangat
membutuhkan kehadiran oksigen. Oleh karena itu, bahan baku aku di larang
untuk terkontaminasi oleh air hujan. Air hujan dapat menghilangkan
kandungan Oksigen yang ada di di bahan kompos. Dengan kata lain, bahan
kompos juga tidak diizinkan untuk dicuci. Selama proses pengomposan, air
juga harus dihindari agar tidak menciprat ke bahan yang sedang diurai.
Apabila bahan itu tidak sengaja tersentuh air, proses pembusukan akan
semakin lama bahkan gagal (Djaja, 2008)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompos adalah bahanorganik yang dibiarkan terurai di area yang terlindung
dari sinar matahari dan hujan. Jika area menjadi terlalu kering, air
disemprotkan di atasnya untuk meningkatkan kelembapan. jenis dan ukuran
bahan baku, aerasi, kelembaban, suhu, mikroba, dan aktivator merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengomposan. Salah satu parameter
yang mempengaruhi efektivitas proses pengomposan adalah ukuran bahan baku
dan kadar air. Air diperlukan selama proses pengomposan karena jumlah air
berdampak pada suhu dan laju dekomposisi kompos.
Penggunaan gula pasir berpengaruh signifikan terhadap waktu pengomposan,
dengan menggunakan gula pasir proses pengomposan akan berlangsung lebih
cepat.
Mikroorganisme kering hadir dalam larutan EM4 ini. Sekitar 80 genera
mikroorganisme kering dapat ditemukan di EM4. Mikroba ini dipilih karena
dapat memfermentasi bahan organik secara efisien.
B. Saran
1. Potong bahan organik menjadi ukuran yang lebih kecil untuk mempercepat
proses penguraian. Potongan kecil akan memperluas permukaan yang
terpapar oleh mikroorganisme pengurai.
1
2. Jangan masukkan bahan-bahan seperti plastik, logam, atau bahan kimia
berbahaya ke dalam kompos. Ini dapat mencemari dan merusak proses
pengomposan.
3. Pilih lokasi yang terbuka, terkena sinar matahari, dan memiliki akses yang
mudah. Pastikan juga tempat tersebut tidak dekat dengan saluran air atau
sumur.