Karya Tulis
Diajukan sebagai syarat kelulusan MA
Disusun Oleh :
Guru pembimbing :
Tanggal:..................... Tanggal:..................
Tanggal:..................... Tanggal:...................
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil Alamin puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang
karya tulis ilmiah yang berjudul Proses Pembuatan SILIMBAD (Fermentasi Limbah Bahan
sebagai syarat kelulusan. Tak lupa rangkaian sholawat selalu tercurahkan kepada Nabi
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah
1. Bapak Alif Jum’an S.Si selaku kepala MA Assalafiyyah yang telah memberikan izin
penelitian.
2. Bapak Muhammad Nur Faiz, S.Hum selaku guru pembimbing yang telah memberi
4. Bapak dan ibu guru yang telah mendidik dan memberi ilmu pengetahuan selama masa
studi.
5. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberi dukungan penuh.
3
6. Teman-teman seperjuangan yang telah mendengarkan segala keluh kesah dan
memberi dukungan serta bantuan baik dalam bentuk material maupun nonmaterial.
Kami menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Besar harapan agar
pembaca berkenan menerima kekurangan dan memberi umpan balik berupa kritik dan saran.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak, aamiin.
Penulis
4
DAFTAR ISI
BAB I 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Batasan Masalah 4
1.5 Manfaat Penelitian 4
BAB II 6
2.1 Kajian Teori .6
2.2 Penelitian Relevan 8
BAB III 10
3.1 Metode Penelitian 10
3.2 Lokasi Penelitian 10
3.3 Waktu Penelitian 10
3.4 Objek Penelitian 10
3.5 Alat dan Bahan 11
3.6 Prosedur Pembuatan 11
3.7 Teknik Pengumpulan Data 12
3.8 Teknik Analisis Data 12
BAB IV 13
4.1 Proses Pembuatan 13
4.2 Proses Pengamatan 17
BAB V 19
5.1 Kesimpulan 19
5.2 Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
memahami jenis sampah yang dihasilkan. Setelah memahaminya, barulah kita dapat
menerapkan cara pengolahan sampah anorganik dan organik yang tepat.
Mendaur ulang sampah/pengolahan sampah tidak selamanya membutuhkan alat yang
mahal dan khusus. Pengolahan sampah bisa dilakukan sendiri dengan berbagai cara
pengolahannya. Kita bisa memulai dengan memilahnya terlebih dahulu, lalu lakukan
sistem 3R (Reduce,Reuse,Recycle) untuk sampah anorganik. Dengan begitu, barang daur
ulang bisa digunakan lagi atau bahkan dijual. Sementara itu, juga banyak cara untuk
mengolah sampah organik, salah satunya dengan difermentasikan menjadi cairan
serbaguna yang memiliki banyak manfaat. diantaranya : untuk pupuk tanaman, pembersih
kloset, sabun cuci piring, obat kumur, dan masih banyak manfaat lainnya. Cara ini dapat
diterapkan karena mudah pembuatannya, selain itu juga untuk mengurangi timbunan
sampah organik yang menempati proporsi paling tinggi dari total produksi sampah di
Indonesia.
Maka dari itu, penulis berencana membuat Eco Enzyme (cairan fermentasi serbaguna)
/ SILIMBAD (fermentasi limbah bahan dapur) dengan memanfaatkan limbah organik
berupa sayuran yang dihasilkan oleh katering, sebagai solusi penanganan limbah organik
di Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan
penelitian dengan judul “Proses Pembuatan SILIMBAD (Fermentasi Limbah Bahan
Dapur) Menggunakan Limbah Sayur Katering di Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi”.
7
a. Mendapat wawasan lebih tentang literatur karya tulis ilmiah.
b. Mengetahui cara pengolahan limbah katering.
c. Memenuhi syarat kelulusan.
1.5.2 Bagi pondok pesantren
a. Memberikan altenatif pengolahan limbah katering menjadi cairan serbaguna yang
ramah lingkungan.
b. Meningkatkan nilai manfaat limbah katering.
c. Memberikan pengetahuan tentang alternatif pengolahan limbah katering di pondok
pesantren.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian sampah menurut World Health Organization (WHO) adalah sesuatu yang
sudah tidak diperlukan dan tidak dipakai, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dalam UU Nomor 8 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau
proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, berupa zat organik atau anorganik,
dan bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi
dan dibuang ke lingkungan. Maka, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah sisa dari
kegiatan sehari-hari manusia berupa barang yang sudah tidak lagi dimanfaatkan sehingga
harus dibuang dan dimusnahkan.
b. Jenis Sampah
1) Sampah Organik
Adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami
tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.
Contoh sampah organik yaitu : Sisa buah dan sayur, ampas teh/kopi, ranting pohon, dan
daun kering serta semacamnya.
2) Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai,
(Yusuf Safawi, 2022). Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan
pencemaran tanah. Contoh sampah anorganik yaitu bekas kemasan plastik, kaleng
minuman, kresek, dan semacamnya.
9
2.1.2 Organik
a. Definisi
Senyawa organik adalah senyawa yang pada umumnya mengandung karbon
terutamba karbon-karbon (CC) dan karbon-hidrogen (CH) (seperti pada hidron karbon).
Sehingga secara umum senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak mengandung
karbon.
b. Bahan Organik
Senyawa organik merupakan persentase kecil dari konstituen lain yang membentuk
kerak bumi. Meskipun demikian, mereka sangat penting karena semua makhluk hidup
didasarkan pada senyawa ini. Karena makhluk hidup terdiri dari senyawa berbasis
karbon. Organisme hidup mengeluarkan bahan yang dianggap bahan organik. Bahan
organik dari makhluk hidup ini menjadi bagian dari lingkungan.
c. Limbah Organik
Berdasarkan Advances in Agronomy tahun 2017 berpendapat bahwa Limbah organik
merupakan limbah yang dapat dibuat kompos untuk menstabilkan bahan organik,
mengurangi kadar air, meningkatkan konsentrasi nutrisi tanaman, menghilangkan
pathogen, menghilangkan benih gulma, mengembangkan penekan penyakit, dan
mengurangi emisi gas rumah kaca.
10
Pembersih enzim ini 100% natural dan bebas dari bahan kimia, mudah terurai, dan ramah
lingkungan.
b. Sejarah Eco Enzyme
Bermula dari penemuan Dr. Rosukon Poompavong, seorang peneliti dan
pemerhati lingkungan dari Thailand. Inovasi ini memberikan distribusi yang cukup
besar bagi lingkungan (Neny Rochyani,2020). Dr. Rosukon juga merupakan seorang
pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand (Organic Agriculture Association of
Thailand) yang bekerja sama dengan petani di Thailand bahkan Eropa yang berhasil
menghasilkan produk pertanian yang bermutu tetapi ramah lingkungan. Dari usaha dan
inovasi yang dilakukan ini, ia dianugerahi penghargaan oleh FAO Regional Thailand
pada tahun 2003.
2.1.4 Fermentasi
Fermentasi merupakan proses alami saat mikroorganisme seperti ragi dan
bakteri mengubah karbohidrat, seperti pati dan gula, menjadi alkohol atau asam. Dalam
proses ini, alkohol atau asam berperan dalam pembuatan pengawet alami yang dapat
membuat makanan tersebut menghasilkan rasa yang berbeda. Proses fermentsi pada
umumnya akan mengembangkan bakteri baik yaitu probiotik. Bakteri-bakteri ini dapat
memberikan manfaat besar untuk tubuh seperti meningkatkan sitem imun, baik untuki
pencernaan, dan lain-lain.
2. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Destyana Larasati, .dkk Universitas
Muhammadiyyah Semarang dengan penelitiannya yang berjudul “Uji Organoleptik
11
Produk Eco Enzyme dari Limbah Kulit Buah (Studi Kasus di Kota Semarang)”
Tahun 2020 jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan. (Sugiyono, 2013). Dengan metode penelitian kualitatif yang digunakan
untuk meneliti objek dengan kondisi alamiyah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengamati karakteristik produk Eco Enzyme dari berbagai macam limbah kulit buah
untuk dijadikan Eco Enzyme yang berbahan dasar limbah organik sisa bahan dapur
yang kemudian dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
limbah sampah organik dari kegiatan rumah tangga.
3. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Ronny dan Muh . Ihsan Jurusan
Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar dengan penelitiannya yang
berjudul “PEMANFAATAN SAMPAH BUAH DAN SAMPAH SAYURAN
SEBAGAI ECO ENZYME UNTUK PENYUBUR TANAMAN” Tahun 2022 jenis
penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu sampah organik buah nanas dan semangka dan sampah organik sayuran kol
dan mentimun. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah rumah
tangga karena jenis sampah organik rumah tangga menempati peringkat tertinggi dari
total produksi sampah. Hasil penelitian kualitas fisik Eco Enzyme sampah buah dan
sayuran. Proses berlangsung selama tiga bulan dengan ciri bau asam segar, warna Eco
Enzyme sampah buah yaitu coklat gelap, sampah sayuran coklat muda, dan sampah
buah dan sayuran orange gelap.
Dengan demikian, yang membedakan penelitian kami dengan penelitian lain
adalah belum ada yang mengembangkan produk Eco Enzyme yang berbahan dasar
limbah sisa sayur katering di Pondok Pesantren Assalafiyyah. Sehingga, kami
berencana untuk membuat alternatif pengolahan limbah sisa sayur katering di Pondok
Pesantren Assalafiyyah Mlangi.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
13
3.5 Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan dalam proses pembuatan cairan SILIMBAD (Eco Enzyme) terdiri
dari :
a. Wadah plastik (Toples/botol)
b. Pisau
c. Pengaduk kayu
d. Timbangan
2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a. Air bersih
b. Limbah sayur
c. Gula jawa murni
14
13) Eco Enzyme siap digunakan
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
16
Toples Plastik 20 liter Pengaduk kayu
17
Proses penimbangan bahan
18
Proses pemotongan sayuran
19
Proses penuangan air bersih
20
Cairan SILIMBAD (Eco Enzyme) sebelum difermentasi
21
Pada penelitian kami, terdapat kendala berupa kurangnya waktu untuk melanjutkan
proses fermentasi dikarenakan waktu pelaksanaan sidang akhir yang mendahului selesainya
rencana waktu yang kami perkirakan untuk penyelesaian akhir proses fermentasi. Sehingga,
tabel 3 dan 4 belum bisa terisi.
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Karena terdapat kendala berupa kurangnya waktu yang disebabkan terlambatnya
pencairan dana RAB, maka penelitian kami hanya berlangsung dari bulan Desember
sampai dengan Januari. Padahal, fermentasi yang maksimal berlangsung selama 3 bulan.
Namun, sampai detik ini sudah terlihat perubahan warna, aroma, dan kekentalan walaupun
cairan SILIMBAD (Eco Enzyme) belum jadi secara sempurna. SILIMBAD (Eco Enzyme)
yang berjalan dengan baik, ditandai dengan beraroma asam manis khas fermentasi.
5.2 Saran
1. Karena proses pembuatan SILIMBAD (Eco Enzyme) membutuhkan waktu yang lama,
maka disarankan untuk memiliki banyak waktu untuk melakukan percobaan.
2. Disarankan untuk menambahkan ragi pada cairan SILIMBAD agar mempercepat masa
fermentasi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Shobib, A. (2023). Pengolahan Limbah Organik Rumah Tangga Menjadi Eco Enzyme. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Lamin, 1(2), 160-167.
Suprayogi, D., Asra, R., & Mahdalia, R. (2022). Analisis Produk Eco Enzyme dari Kulit
Buah Nanas (Ananas comosus L.) dan Jeruk Berastagi (Citrus X sinensis L.). Jurnal
Redoks, 7(1), 19-27.
Poompanvong, R., J. Oon, J. Oei. 2020. Modul Belajar Pembuatan Eco-Enzyme.
Pengertiaan Fermentasi serta Pengolahan, Contoh, dan Manfaat : https://mediaindonesia.com
Vama, L. dan Cheerekar, M.N., Production, Extraction and Uses of Eco-Enzyme Using Citrus
Fruit Waste: Wealth From Waste. https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-
enzyme diunduh tanggal 10 Februari 20
Septiani, U., Oktavia, R., Dahlan, A., Tim, K. C., dan Selatan, K. T. (2021). Eco Enzyme :
Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Produk Serbaguna di Yayasan Khazanah
Kebajikan. Jurnal Universitas Muhamadiyah Jakarta, 02(1), 1–7.
Effiong, K. Dasofunjo, E.E. Ambo. 2013. Comparative Proximate Compositions of
Watermelon (Citrullus Lanatus), Squash (Cucurbita pepo’l) and Rambutan
(Nephelium lappacaeum). International Journal of Science and Technology. Vol. 2 (1):
81-88.
Cindy Mutia Annur., (2023)., RI hasilkan 19 juta ton timbulan sampah pada 2022, mayoritas
sisa makanan.
Pengertian Sampah : https://dlh.kulonprogokab.go.id
RI Hasilkan 19 Juta ton Timbulan Sampah pada 2022, Mayoritas Sisa Makanan :
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/09/ri-hasilkan-19-juta-ton- timbulan-
sampah-pada-2022-mayoritas-sisa-makanan
Jenis jenis Sampah dan Penjelasannya : https://multihanna.co.id/jenis-jenis-sampah-dan-
penjelasannya/
Nusantara, E. E. (2020). Modul belajar pembuatan eco-enzyme. Nusantara Bersama Kita.
24