Anda di halaman 1dari 20

PENGOLAHAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK UNTUK

MENGURANGI LIMBAH RUMAH TANGGA

KARYA TULIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Sekolah

Disusun oleh:
AIRA DWI RAHAYU PUTRO
(202110181) ARZETY LAKSURI
(202110187)
DIKI NUGRAHA RAHAYU (202110189)

NI’MAH MUTIARA AZZAHRA (202110204)

XII – MIPA 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1

SUMEDANG 2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

PENGOLAHAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK UNTUK


MENGURANGI LIMBAH RUMAH TANGGA

Disetujui dan Disahkan :

Pembimbing Materi, Pembimbing Teknis,

Tommy Juliansyah, M.Pd. Hj. Cucu Soliah, S.Pd., M.Si.


NIP. NIP. 19630716 198703 2 003

Mengetahui :

Kepala Sekolah, Wali Kelas,

Dadang Kusmara, S.Pd., M.Pd. Drs. Ruhbi


NIP. 19620701 198603 1 015 NIP. 19640511 199203 1 007

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya

sehingga karya tulis ilmiah ini berhasil diselesaikan untuk memenuhi salah satu

tugas akhir sekolah. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini tentunya tidak lepas

dari kekurangan, baik aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi

penelitian yang disajikan. Namun penulis merasa cukup puas dengan pengerjaan

yang dibuatnya, karena karya tulis ilmiah ini dapat selesai diwaktu yang tepat.

Penulis pernah membaca kutipan kalimat dari Sujiwo Tejo yaitu, “Proses

sama pentingnya dibandingkan hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah

proses telah dicanangkan dan dilaksanakan.” Sehingga hal inilah yang membuat

penulis memacu dirinya untuk menyelesaikan tugas ini secara maksimal dan

optimal agar mendapatkan hasil yang baik.

Dengan rasa syukur yang mendalam, dengan telah menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini penulis mempersembahkannya kepada:

1. Guru pembimbing materi dan guru pembimbing teknis yang telah membantu

dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini.

2. Para guru dan para staf SMA Negeri 1 Sumedang.

3. Keluarga besar penulis yang telah senantiasa mendo`akan dan memberikan

dukungan kepada penulis.

4. Teman-teman penulis baik itu teman sekelas maupun seangkatan yang telah

memberi semangat hingga akhirnya dapat terselesaikannya karya tulis ilmiah

ini.

iii
Penulis ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan, dukungan, dan do`a kepada penulis sehingga karya tulis

ilmiah ini dapat diselesaikan.

Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat menambah wawasan,

serta dapat mengembangkan kreativitas dan memberi manfaat bagi para pembaca.

iv
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, penulis panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita, sehingga penulis

dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pembuatan Kompos

dari Sampah Organik untuk Mengurangi Limbah Rumah Tangga”.

Adapun tujuan penulisan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk

memenuhi salah satu tugas akhir sekolah. Dalam penulisan karya tulis ilmiah

ini penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata

sempurna karena masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan

maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Oleh

karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi

lebih baik lagi di masa mendatang.

Karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan semata karena penulis

menerima banyak bantuan dan dukungan. Untuk itu, penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Tommy Juliansyah, M.Pd. selaku

guru pembimbing materi dan Ibu Hj. Cucu Soliah, S.Pd., M.Si. selaku guru

pembimbing teknis yang telah banyak memberikan saran dalam penulisan

karya tulis ilmiah ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada:

1. Bapak H. Dadang Kusmara, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA

Negeri 1 Sumedang.

2. Bapak Drs. Ruhbi selaku Wali Kelas XII – MIPA 2.

v
3. Seluruh guru dan staf SMA Negeri 1 Sumedang.

4. Para orang tua penulis yang selaku mendukung, mendo`akan, dan

memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis

ilmiah ini.

5. Rekan-rekan kelas XII – MIPA 2 yang memberikan semangat dalam

pembuatan karya tulis ilmiah ini.

6. Dan semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dan semoga karya tulis ilmiah ini dapat

bermanfaat untuk kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan di masa

mendatang.

Sumedang. 2022

Kelompok 5

vi
vii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kompos merupakan dekomposisi bahan-bahan organic atau proses

perombakan senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang sederhana dengan

bantuan mikroorganisme. Kompos adalah salah satu penutup tanah dan akar serta

korektor tanah alami yang terbaik. Kompos berfungsi dalam perbaikan struktur

tanah, tekstur tanah, aerasi dan peningkatan daya resap tanah terhadap air.

Kompos dapat mengurangi kepadatan tanah lempung dan membantu tanah

berpasir untuk menahan air, selain itu kompos dapat berfungsi sbagai stimulan

untuk meningkatkan kesehatan akar tanaman. Hal ini dimungkinkan karena

kompos mampu menyediakan makanan untuk mikroorganisme yang menjaga

tanah dalam kondisi sehat dan seimbang, selain itu dari proses konsumsi

mikroorganisme tersebut menghasilkan nitrogen dan fosfor secara alami (Isroi,

2008).

Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi

atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang

dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis

(karena human waste tidak termasuk di dalamnya) dan umumnya bersifat padat.

Sampah banyak ditemukan pada tempat-tempat umum yang menjadi problem

kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan

tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang


1
dipunyai oleh

2
masyarakat tersebut dengan demikian maka tempat- tempat umum harus

memenuhi syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan

mempertinggi derajat kesehatan masyarakat (Mukono,2006).

Untuk menangani sampah organik sebenarnya telah lama dilakukan yaitu

dengan memanfaatkan sampah organik menjadi pakan ternak walaupun daur ulang

ini efektif, tetapi sering tidak saniter sehingga dapat menimbulkan masalah

kesehatan. Dalam hal ini masalahnya bukan mengembangkan sistem daur ulang

tersebut, melainkan untuk meperbaikinya agar lebih efisien dan sampah tersebut

dapat di gunakan lebih saniter. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk

mengatasi masalah daur ulang sampah organik agar lebih efektif adalah dengan

metode composting.

Kemudian, tercatat terus bertambahnya jumlah populasi manusia di dunia,

maka jumlah produksi sampah pun cenderung terus bertambah dan terus

menggunung. Sampah-sampah yang belum bisa diolah karena keterbatasan alat

dan kompetensi, tentunya akan menyebabkan timbunan sampah di Tempat

Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini lah yang sudah terjadi di Indonesia.

Data tahun 2020 mencatat sebanyak 67,8 juta ton timbunan sampah berada

di Indonesia. Meskipun bantuan fasilitas pengolahan sampah diberikan kepada 5

kabupaten sekitar DAS Citarum, yaitu Kabupaten Purwakarta, Indramayu,

Sumedang, Subang, dan Bekasi, namun demikian kapasitas dari bantuan fasilitas

ini juga masih belum mampu mengimbangi produksi sampah di ke-5 Kabupaten

tersebut.

3
Data nasional tahun 2018 menunjukkan bahwa 62 persen sampah di negeri

ini dihasilkan dari sampah domestik atau sampah dari aktivitas rumah tangga.

Merujuk pada data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia yang dikeluarkan Badan

Pusat Statistik (BPS), sejauh ini hanya 1,2 persen rumah tangga yang mendaur

ulang sampahnya.

Pengolahan sampah domestik ini tentunya harus menjadi perhatian

bersama. Sejatinya, dengan pengelolaan yang benar, rumah tangga dapat

mengurangi signifikan produksi sampahnya. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk mencoba mengolah sampah dari aktivitas rumah tangga menjadi kompos.

Hasil dari penelitian dan pengolahan ini, diharapkan dapat membantu mengatasi

permasalahan sampah yang ada di Indonesia dan dapat mengurangi limbah rumah

tangga yang semakin menggunung. Maka dari itu, penulis mengambil judul

“PENGOLAHAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK UNTUK

MENGURANGI LIMBAH RUMAH TANGGA” untuk karya tulis ilmiah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, pokok

masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah sampah organik rumah tangga dapat dimanfaatkan sebagai

bahan pengolahan kompos?

2. Bagaimana cara membuat kompos dari sampah organik rumah tangga

yang baik dan benar?

4
3. Apakah kompos dari sampah organik rumah tangga dapat efektif jika

diaplikasikan ke tumbuhan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pernyataan di atas, adapun tujuan yang ingin dicapai penulis

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sampah organik rumah tangga dapat dimanfaatkan

sebagai bahan pengolahan kompos.

2. Menjelaskan cara membuat kompos dari sampah organik rumah

tangga yang baik dan benar.

3. Mengetahui efektifitas kompos dari sampah organik rumah tangga jika

diaplikasikan ke tumbuhan.

1.4 Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu Penelitian : 3 bulan.

b. Tempat Penelitian : Desa Cibeureum Kulon, Dsn. Tagog Rt 01/Rw 01.

1.5 Metode dan Teknik Penelitian

Tujuan penelitian dalam karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui

sampah organik rumah tangga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengolahan

kompos, kemudian menjelaskan cara membuat kompos dari sampah organik

rumah tangga yang baik dan benar, dan mengetahui efektifitas kompos dari

sampah organik rumah tangga jika diaplikasikan ke tumbuhan. Sehingga metode

5
penelitian

6
yang tepat digunakan oleh penulis adalah metode penelitian eksperimen dan

metode penelitian deskriptif. Menurut (Sugiyono, 2017:107) metode penelitian

eksperimen dapat diartikan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dan menurut (Arikunto, 2010:239)

metode penelitian deskriptif adalah data kuantitatif yang dikumpulkan dalam

penelitian korelasional, komparatif atau eksperimen.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan karya ilmiah ini terbagi menjadi 4 bab, yaitu pendahuluan,

tinjauan pustaka, pembahasan masalah, penutup. Pada bab 1 akan dibahas latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, waktu dan tempat penelitian,

metode dan teknik penelitian, sistematika penulisan. Pada bab 2 membahas

mengenai kajian definisi sampah, pengolahan sampah, dan mengenai kompos.

Pada bab 3 akan menjelaskan dan menganalisi masalah yang sudah dirumuskan

secara lengkap. Dan terakhir, bab 4 berisi tentang kesimpulan dan saran dari

pembahasan masalah.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Defenisi Sampah

(Manik, 2013) mengidentifikasi sampah sebagai suatu benda yang tidak


digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh
kegiatan manusia. Dari kalimat ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan
manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna. Dengan demikian sampah
mengandung prinsip sebagai berikut :

a. Adanya sesuatu benda atau bahan padat.

b. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia.

c. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi (Notoatmojo, 2003).

Banyak lagi batasan sampah yang diajukan oleh ahli-ahli lain tetapi pada umumnya
mengandung prinsip yang sama seperti :

a. Adanya sesuatu benda atau zat padat atau bahan.

b. Adanya hubungan langsung atau tidak langsung dengan aktifitas


manusia.

c. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai dan disenangi.

d. Dibuang dalam arti pembuangan dengan cara-cara yang dapat diterima


oleh umum. ( Murbanono H.S.L, 2002).

2.1.1.1 Jenis Sampah

American Public Works Association, mengemukakan jenis sampah


berdasarkan karakteristiknya, yaitu :

8
a. Sisa makanan atau sampah (garbage)
Sisa yang termasuk jenis ini adalah sampah yang dapat dihasilkan
dalam proses pengolahan makanan karakteristik sampah adalah dapat
membusuk dan dapat terurai dengan cepat khususnya bila cuaca panas.
Proses pembusukan sering kali menimbulkan bau busuk. Bahan-bahan
yang membusuk ini sangat penting diketahui dalam usaha pengumpulan
dan pengolahan sampah secara berdaya guna dan berhasil guna.
b. Sampah kering
Sampah kering terdiri dari sampah yang dapat terbakar ataupun yang
tidak dapat terbakar, tidak termasuk sisa makanan atau benda-benda
yang sangat mudah membusuk. Jenis dari sampah kering ini yang dapat
terbakar misalnya adalah kertas, plastic, tekstil, kater, kulit kayu,
daundaun kering. Sedangkan jenis dari sampah kering yang tidak dapat
terbakar misalnya adalah kaca, kaleng, logam, dan lain-lain.
c. Sampah jalan (Street Cleaning)
Sampah yang berasal dari jalan, biasanya berupa sampah daundaunan
dan pembungkus.
d. Bangkai binatang (deat animal)
Sampah biologis berupa bangkai binatang kecil dan bangkai binatang
pemeliharaan.
e. Sampah industry (Industrial wastes)
Seperti bahan kimia beracun, bahan beracun, bahan kimia, mineral,
residu, dan organic. Residu dan pathologi radiologi, kayu dan kertas.
f. Sampah dari bangunan
Sampah disini dimaksudkan terjadi karena penghancuran atau
pembangunan suatu gedung. Seringkali diklasifikasikan dalam sampah
kering misalnya batu, batu merah, papan, sisa-sisa pipa dan sebagainya.
g. Sampah khusus/berbahaya (Hazardous waste)
Merupakan sampah yang dapat membahayakan manusia, seperti :
sampah kimia beracun, pestisida, pupuk kimia, radiaktif, sampah medis
di rumah sakit.

9
h. Sampah pengolahan air minum/Air kotor (Water Treatment Res)
Sampah yang berupa lumpur dari perusahaan air minum atau
pengolahan air kotor, dapat diklasifikasikan dalam jenis tersendiri.

Berdasarkan sifat jenis/pengolahan sampah terdiri dari :

a. Sampah Organik
Sampah golongan ini merupakan sisa-sisa makanan dari rumah tangga
atau merupakan hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan, seperti
pasar sayur mayur. Contoh sampah organic adalah potongan-potongan
sayuran yang merupakan sortasi sayur mayur di pasar, makanan sisa,
kulit pisang, daun pembungkus, dan sebagainya. Sampah organic
merupakan sampah yang mengandung senyawa organic, dan oleh
karenanya tersusun unsur-unsur karbon, hydrogen dan oksigen dimana
bahan-bahan ini mudah didegredasi oleh mikroba sampah organic.

b. Sampah Anorganik
Sampah anorganik dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis. Golongan
pertama sampah tidak lapuk. Sampah jenis ini benar-benar tidak akan
bisa lapuk secara alami, sekalipun lapuk telah memakan waktu yang
bertahun-tahun. Contoh sampah tidak lapuk adalah plastic, kaca, mika.
Golongan kedua yaitu sampah jenis ini akan bisa lapuk perlahan-lahan
secara alami. Sampah jenis ini masih dipisahkan lagi atas sampah tidak
mudah lapuk yang tidak bisa terbakar, seperti kaleng dan kawat.
Sampah ini tidak bisa didegredasi oleh mikroba.

2.1.2 Pengolahan Sampah


Dalam pengolahan ini termasuk semua teknik. Perlengkapan dan prasarana
untuk meningkatkan efisiensi dari semua unsur yang lain dan untuk
memanfaatkan kembali semua barang yang masih di manfaatkan. Serta usaha
untuk memperoleh

10
manfaat dari sampah misalnya mendapatkan energy dari sampah (Apriadi Wied
Harry. 2000). Tujuan umum dari proses pengolahan sampah adalah :

1) Untuk meningkatkan efisiensi sistem pengolahan sampah.

2) Untuk memanfaatkan kembali bahan-bahan yang terdapat di dalam


sampah yang masih dapat digunakan.

3) Mengubah sampah menjadi bahan berguna, tentu untuk memperoleh


hasil misalnya energy.

Proses pengolahan pada prinsipnya adalah dilaksanakan dengan:

1) Penggunaan volume secara mekanik (pemadatan), yaitu dengan


menggunakan alat pemadat (compactor).

2) Penggunaan volume secara kimia (incinerasi) yaitu dengan


menggunakan incinerator.

3) Pengolahahn secara biologi, yaitu pengolahan yang dilakukan melalui


proses pembusukan oleh bakteri abairobik. (Apriadi Wied Harry, 2000).

2.1.3 Kompos
2.1.3.1 Pengertian Kompos

Kompos merupakan hasil dekomposisi bahan organik seperti tanaman,


hewan, atau limbah organik. Secara ilmiah, kompos dapat di artikan sebagai
pertikel tanah yang bermuatan negatif sehingga dapat di koagulasikan oleh kation
dan partikel tanah untuk membuat granula tanah.

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran


bahan- bahan organik yang dapat dipercepat secara artifikal oleh populasi berbagai
macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik
modifikasi dari (J.H Crawford, 2003).

11
Menurut (Panudju, 2011) Kompos adalah pupuk yang sebagian besar atau
seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan hewan yang
telah melalui proses dekomposisi, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan
untuk memasuk bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Pengomposan adalah proses alami penguraian bahan organik secara


biologis khususnya oleh mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai
sumber energi.

Lakukan pengamatan dan pencatatan kecepatan waktu proses composting


yang dibutuhkan tiap perlakuan sehingga menghasilkan kompos yang baik sesuai
pendapat (Sutejo,2002), dengan ciri-ciri fisik sebagai berikut:

a. Berwarna coklat
b. Berstruktur remah
c. Berkonsistensi gembur
d. Tidak berbau

2.1.3.2 Bahan-Bahan yang Bisa Dibuat Kompos

Pada dasarnya semua sampah-sampah organik padat dapat dikomposkan,


contohnya limbah organik rumah tangga, warung-warung, sampah-sampah
organik pasar/kota, kertas, sampah organik pasar/kota, kertas, sampah pertanian,
dan masih banyak lagi. Dan ada juga bahan organik yang susah untuk dijadikan
kompos, seperti tulang, tanduk dan rambut.

2.1.3.3 Jenis Bahan Baku Kompos


Menurut (Basriyanta,2007) sampah organik merupakan sampah yang
berasal dari sisa-sisa kebutuhan rumah tangga atau sisa-sisa bagian makhluk hidup
yang bisa di daur ulang (recycling) menjadi bentuk lain, yang dapat mendatangkan
kesejahteraan bagi umat manusia.

12
2.1.3.4 Manfaat Kompos
Kompos ibarat multi-vitamin tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan
kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki
struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organic tanah dan akan
meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.
Aktifitas mikroba ini membantu bagi tanaman akan meningkatkan dengan
penambahan kompos. Aktifitas mikroba ini membantu tanaman menghadapi
serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih
baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk kimia, misal : hasil panen lebih
tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, (Sutejo, 2002). Kompos memiliki banyak
manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:

a. Aspek Ekonomi

1) Mengurangi biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah


sampah.
2) Mengurangi volume atau ukuran limbah.
3) Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya.

b. Aspek Lingkungan

1) Mengurangi polusi udara karena pembiakan limbah.


2) Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.

c. Aspek bagi tanah atau tanaman

1) Meningkatkan kesuburan tanah.


2) Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
3) Meningkatkan kapasitas jerap air tanah.
4) Meningkatkan aktifitas mikroba tanah.
5) Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah
panen).
6) Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman.
7) Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanah.
8) Meningkatkan retensi/ketersediaan hara didalam tanah.

13

Anda mungkin juga menyukai