Anda di halaman 1dari 16

MEMANFAATKAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK KOMPOS

KARYA TULIS ILMIAH


Disusun untuk memenuhi sebagian Tugas Terstruktur Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang
dibimbing oleh Titis Sugiyantiningtyas, M.Pd

OLEH:
REFIKA NENI AGUSTIN 62200818

PROGRAM STUDI TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul “Manfaat Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos” telah
disahkan dan disetujui pada:
Hari :
Tanggal :

Disetujui oleh:
Pembimbing

Titis Sugiyantiningtyas, M.Pd


NIP:

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Memanfaatkan Sampah Organik Menjadi
Pupuk Kompos tepat waktu.

Karya Tulis Ilmiah Memanfaatkan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos disusun
guna memenuhi tugas ibu Titis Sugiyantiningtyas, M.Pd. pada bidang studi Teknik Industri mata
kuliah Bahasa Indonesia di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Selain itu, penulis juga
berharap agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
bagaimana Memanfaatkan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos.

Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan inipenulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada ibu Titis Sugiyantiningtyas, M.Pd. selaku dosen Bahasa Indonesia
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam memperbaiki Karya Tulis Ilmiah ini
untuk menjadi lebih baik lagi. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari akan keterbatasan
kemampuan, pengetahuan dan wawasana yang penulis miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan
masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk kesmpurnaan dari
pada Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini bermafaat bagi pembaca,
khusunya bagi rekan-rekan mahasiswa dan penulis sendiri. Terimakasih.

Banyuwangi, 21 Juni 2021


Penulis

Refika Neni Agustin


NIM: 62200818

3
Daftar Isi

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................................................6
1.4 Luaran yang Diharapkan....................................................................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................................................6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................7
2.1 Definisi Sampah................................................................................................................................7
2.2 Jenis Sampah.....................................................................................................................................7
2.3 Pengertian Sampah Organik..............................................................................................................9
2.4 Keuntungan Mengolah Sampah Organik...........................................................................................9
2.5 Pengertian Kompos..........................................................................................................................10
2.6 Proses Pengolahan Sampah Organic Menjadi Pupuk Kompos........................................................10
2.7 Manfaat Pupuk Kompos Bagi Tumbuhan Maupun Lingkungan......................................................12
Daftar Pustaka................................................................................................................................16

4
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak di pakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Sampah erat
kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut akan hidup berbagai
mikroorganisme penyebab penyakit (bakeri pathogen), dan juga serangga pemindah atau
penyebar penyakit. Sampah banyak ditemukan pada tempat-tempat umum yang menjadi problem
kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat
bertemunya segala macam masyarakat.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai
secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik
mencakup sampah-sampah alami seperti dedaunan, ranting pohon, dan sisa makanan. Sampah
organik mudah terurai di alam dan juga bermanfaat untuk bahan pembuatan pupuk kompos.
Untuk menangani sampah organik sebenarnya telah lama dilakukan yaitu dengan memanfaatkan
sampah organik menjadi pupuk kompos
Kompos merupakan hasil peguraian persial dari campura bahan-bahan organik yang dapat di
percepat artifisial oleh populasi berbagai macam mikrob dalam kondisi lingkungan yang hangat,
lembab, dan aerobic atau anaerobic. Sedangkan pupuk kompos biasanya digunakan untuk
menyuburkan tanaman yang berasal dari sisa-sisa sampah organik yang sudah membusuk,
sehingga sangat mudah terurai. Selain itu, pupuk kompos juga sangat ramah lingkungan karena
bahannya dari bahan organik, seperti dedaunan yang membusuk, sisa-sisa bahan rumah tangga
seperti sayuran dan lainnya.
Meski berasal dari bahan-bahan organik yang busuk, namun pupuk kompos ternyata memiliki
banyak manfaat salah satunya bagi tumbuhan karena pupuk kompos mampu meningkatkan
komposisi unsur hara, mineral atau nutrisi lain dari dalam tanah. Selain itu juga masih banyak
manfaat pupuk kompos antara lain manfaat bagi lingkungan, manfaat untuk tanah, dan dari segi
ekonomi juga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari sampah organik?
2. Bagaimana proses pembuatan pupuk kompos dari sampah organik?
3. Apa saja manfaat menggunakan pupuk kompos bagi tanaman dan lingkungan?

5
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tentang apa itu sampah organik.
2. Menjelaskan tentang proses pembuatan pupuk kompos dari sampah organik.
3. Mengetahui tentang manfaat menggunakan pupuk kompos bagi tanaman dan
lingkungan.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari karya tulis ilmiah adalah:
1. Tersusunnya suatu hasil karya tulis ilmiah yang menguraikan tentang memanfaatkan
sampah organik menjadi pupuk kompos.
2. Hasil karya tulis ilmiah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk kajian mengenai
cara memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos.

1.5 Manfaat Penelitian


Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian dengan tujuan utama untuk mengkaji
tentang memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos dengan pertimbangan
diantaranya adalah:
1. Menyediakan acuan bagi penelitian lanjutan yang relevan dan bahan kajian kearah
cara bagaimana memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos
2. Menyediakan data yang akan dijadikan acuan dalam pemanfaatan sampah organik
menjadi pupuk kompos sebagai upaya memanfaatkan sisa-sisa sampah organik yang
baik untuk tanaman dan lingkungan.

6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Sampah
Mengidentifikasi sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau tidak
dikehendaki dan harus di buang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Para ahli
kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (waste) adalah sesuatu
yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang
berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya (Septyan, 2019).
Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang dibuang
karena sudah tidak berguna. Dengan demikian sampah mengandung prinsip sebagai
berikut :
a. Adanya sesuatu benda atau bahan padat .
b. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia.
c. Benda atau bahan tersebut tidak di pakai lagi
Banyak lagi batasan sampah yang diajukan oleh ahli-ahli lain tetapi pada
umumnya mengandung prinsip yang sama seperti:
a. Adanya sesuatu benda atau zat padat atau bahan.
b. Adanya hubungan langsung atau tidak langsung dengan aktifitas manusia.
c. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai dan disenangi.
d. Dibuang dalam arti pembuangan dengan cara-cara yang dapat diterima oleh
umum.
2.2 Jenis Sampah
American Public Works Association, mengemukakan jenis sampah berdasarkan
karakteristiknya, yaitu:
a. Sisa makanan atau sampah (garbage)
Sisa yang termasuk jenis ini adalah sampah yang dapat dihasilkan dalam proses
pengolahan makanan karakteristik sampah adalah dapat membusuk dan dapat
terurai dengan cepat khususnya bila cuaca panas. Proses pembusukan sering kali
menimbulkan bau busuk. Bahan-bahan yang membusuk ini sangat penting
diketahui dalam usaha pengumpulan dan pengolahan sampah secara berdaya guna
dan berhasil guna.

7
b. Sampah kering
Sampah kering terdiri dari dari sampah yang dapat terbakar ataupun yang tidak
dapat erbakar, tidak termasuk sisa makanan atau benda-benda yang sangat mudah
membusuk. Jenis dari sampah kering ini yang dapat terbakar misalnyaadalah
kertas, plastik, tekstil, kater, kulit kayu, daun-daun kering. Sedangkan jenis dari
sampah kering yang tidak dapat terbakar misalnya adalah kaca, kaleng, logam,
dan lain-lain.
c. Abu (ashes)
Abu dalam hal ini benda adalah yang tertinggal dipembakaran kayu, arang atau
benda-benda yang terbakar.
d. Sampah jalan (street cleaning)
Sampah yang berasal dari jalan, biasanya berupa sampah daun-daunan dan
pembungkus.
e. Bangkai binatang (deat animal)
Sampah biologis berupa bangkai binatang kecil dan bangkai binatang peliharaan.
f. Rongsokan kendaraan (Abandone vehicles)
Bekas-bekas kendaraan milik umum dan pribadi, seperti bak mobil, becak dan
lain-lain.
g. Sampah industry (industrial wastes)
Seperti : bahan kimia beracun, bahan beracun, bahan kimia, mineral, residu, dan
organic. Residu dan pathologi radiologi, kayu dan kertas.
h. Sampah dari bangunan
Sampah disini dimaksudkan terjadi karena penghancuran atau pembangunan suatu
gedung. Seringkali diklasifikasikan dalam sampah kering misalnya batu, batu
merah, papan, sisa-sisa pipa dan sebagainya.
i. Sampah khusus/berbahaya (hazardous waste)
Merupahan sampah yang dapat membahayakanmanusia, seperti: sampah kimia
beracun, pestisida, pupuk kimia, radiaktif, sampah medis di rumah sakit.
j. Sampah pengolahan air minum/air kotor (water treatment res)

8
Sampah yang berupa lumpur dari perusahaan air minum atau pengolahan air
kotor, dapat diklasifikasikan dalam jenis tersendiri.

Berdasarkan sifat jenis/pengolahan sampah terdiri dari:


a. Sampah organic
Sampah golongan ini merupakan sisa-sisa makanan dari rumah tangga atau merupakan
hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan, seperti pasar sayur mayur. Contoh
sampah organic adalah potongan-potongan sayuran yang merupakan sortasi sayur mayur
di pasar, makanan sisa, kulit pisang, daun pembungkus, dan sebagainya.
b. Sampah anorganik
Sampah anorganik dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis. Golongan pertama sampah
tidak lapuk. Sampah jenis ini benar-benar tidak akan bisa lapuk secara alami, sekalipun
lapuk telah memakan waktu yang bertahun-tahun. Contoh sampah tidak lapuk adalah
plastic, kaca, mika.

2.3 Pengertian Sampah Organik


sampah alami atau sampah organic adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk
hidup yang mudah terurai secara alami maupun dengan campur tangan manusia.
Sampah organic dibagi menjadi dua jenis, yakni sampah organic kering dan sampah
organic basah. Sampah organic basah mempunyai karakteristik kandungan air yang
cukup tinggi, jenis sampah organic ini mudah membusik dan terurai secara alami
karena kelembapannya yang tinggi. Misalnya seperti sampah rumah tangga yaitu sisa
makanan, sayuran dan buah-buahan atau kotoran manusia dan hewan. Di sisi lain,
sampah organic kering tidak memiliki kandungan air besar dan cenderung lebih lama
terurainya dibandingkan sampah organic basah. Contohnya seperti daun-daun kering
atau ranting pohon (Eco, 2020).
2.4 Keuntungan Mengolah Sampah Organik
(Eco, 2020) mengidentifikasi bahwa tidak sedikit masyarakat yang lebih
membiarkan sisa-sisa sampah organic untuk dibuang ke tempat penampungan akhir.
Padahal, jika dikelola secara mandiri akan da keuntungan tersendiri yang bisa
didapatkan. Adapun produk yang paling sederhana dalam pengelolaan sampah
organic secara mandiri diketahui seperti pembuatan pupuk kompos tanaman, pupuk
9
kandang, atau pakan unggas dan ternak. Selain langkah pengelolaan sederhana,
terdapat juga sejumlah penemuan pengelolaan sampah organic yang mana dapat
diolah menjadi kerajinan tangan hingga energy biogas.
Langkah-langkah pengelolaan sebelumnya tentu memiliki keuntungan sendiri
ketika dapat diaplikasikan. Keuntungan yang didapatkan dalam mengelola sampah
organik antara lain meminimalkan polusi udara, suplai energy, dan pendapatan
sampingan.
2.5 Pengertian Kompos
Kompos merupakan hasil dekomposisi bahan organic seperti tanaman, hewan,
atau limbah organic. Secara ilmiah, kompos dapat di artikan sebagai pertikel tanah
yang bermuatan negative sehingga dapat di koagulasikan oleh kation dan partikel
tanah untuk membuat granula tanah. Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak
lengkap dari campuran bahan-bahan organic yang dapat dipercepat secara artifikal
oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat,
lembab, dan aerobic.
Pengomposan adalah proses alami penguraian bahan organic secara biologis
khususnya oleh mikroba yang memanfaatkan bahan organic sebagai sumber energy.
Kompos yang baik dapat dilihat, dengan ciri-ciri fisik berwarna coklat, berstruktur
remah, berkonsistensi gembur, dan tidak berbau.
2.6 Proses Pengolahan Sampah Organic Menjadi Pupuk Kompos
Untuk mengikuti cara membuat pupuk kompos, pertama-tama membutuhkan
sejumlah alat dan bahan yang diperlukan. Alat yang kamu butuhkan adalah keranjang
dengan lubang kecil, kardus seukuran keranjang, dan tempat untuk mengompos,
seperti keranjang, gentong, atau batako. Sementara itu, bahan yang dibutuhkan untuk
mengikuti cara membuat pupuk kompos ini adalah sampah organik dan sekam. Jangan
lupa, siapkan juga dekomposer atau starter berupa EM4.
Langkah-langkah yang harus dilakukan;
1) Memilah sampah organic, contoh sampah organik adalah daun kering,
rumput, sisa sayuran dan buah-buahan.
2) Menata wadah pupuk kompos

10
Pada tahap selanjutnya dalam cara membuat pupuk kompos, keranjang
dengan lubang kecil yang sudah disiapkan perlu ditempatkan pada area
yang teduh dan tidak terkena air hujan. Setelah itu, beri penyangga pada
bagian bawah supaya aliran udaranya lancar.
3) Menempatkan sampah organic
Poin paling penting dalam cara membuat pupuk kompos adalah dengan
menempatkan sampah organik yang sudah dipilah. Untuk melakukan cara
membuat pupuk kompos ini, potonglah sampah rumah tangga organik
menjadi beberapa bagian kecil. Semakin kecil potongannya, semakin baik
untuk cara membuat pupuk kompos ini. Setelah sudah terpotong semua,
campurkan sampah tadi dengan starter hingga merata. Pada tahap ini,
starter akan mulai mengurai sampah. Apabila adonan pupuk kompos terlalu
basah, tambahkan sekam atau serbuk kayu. Sebagai informasi tambahan,
kamu bisa memasukkan kulit jeruk supaya aroma kompos lebih segar.
4) Mengecek keadaan pupuk kompos
Cara mengeceknya adalah dengan mencelupkan jari sedalam dua
sentimeter pada kompos. Jika terasa hangat, maka proses pengomposan
dalam cara membuat pupuk kompos ini sedang berlangsung. Sebaliknya,
kompos yang tidak hangat menandakan campurannya terlalu kering. Jika
demikian, berikan sedikit air untuk memicu kinerja mikroorganisme.
Cara membuat pupuk kompos ini berlangsung selama satu hingga dua
bulan. Selama itu, adonan perlu diaduk sesekali dan ditambahkan sedikit
air jika mulai mengering. Untuk mengetahui apakah pupuk kompos
tersebut sudah jadi atau belum, kamu bisa mengeceknya secara rutin.
Pupuk kompos yang siap pakai memiliki warna hitam dan keadaannya
tidak terlalu basah dan tidak berbau.
5) Saatnya memanen pupuk kompos
Ketika pupuk kompos sudah siap pakai, jangan langsung
menggunakan semuanya. Ambillah sepertiga bagian untuk menyuburkan
tanaman. Sedangkan, sisa pupuk kompos lainnya bisa digunakan sebagai
pengganti EM4 atau starter pembuatan pupuk kompos berikutnya.

11
2.7 Manfaat Pupuk Kompos Bagi Tumbuhan Maupun Lingkungan
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari makhluk hidup atau bahan organic
dapat dijadikan pupuk kompos. Pupuk kompos dapat juga digunakan sebagai satu-
satunya sumber hara tambahan bagi tanaman. Sebaiknya diberikan dalam jumlah
yang cukup, agar tanaman dapat tumbuh lebih baik.
Berikut ini beberapa manfaat pupuk kompos:
1. Kompos dapat mengembalikan kesuburan tanah
2. Kompos dapat menyediakan hormone dan vitamin bagi tanaman
3. Tanah yang masam akan menjadi lebih netral jika diberikan kompos
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5. Memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah
6. Pemberian kompos pada tanah yang sudah mengeras akan menjadikannya lebih
gembur
7. Meningkatkan ketersediaan hara di dalam tanah
8. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas hasil panennya
lebih baik dari pada tanaman tanpa diberi kompos. (Marketing, 2020)

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampah-sampah organic sebagai
bahan dasarnya dan EM4 sebagai bahan pembantu untuk mampu mengolah atau
menguraikan sampah organik dengan cepat secara fermentasi menjadi kompos sehingga
tidak menimbulkan bau busuk melainkan bau segar.
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasikan di Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten
Banyuwangi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2021.
3.3 Subjek dan Objek Penelitian

12
Desa Kradenan sebagai subjek penelitian sedangkan objek penelitian ini adalah
sampah organic yang digunakan sebagai bahan dasar pupuk kompos untuk
memanfaatkan sampah-sampah organik.

3.4 Tahapan Penelitian


Permasalahan diatas dapat dipecahkan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
Perumusan Masalah

Melaksanakan Studi Literatur Internet

Penetapan Subjek dan


Tempat Penelitian

Metode Pengumpulan Data Observasi

Analisis Data
Penjelasan mengenai penelitian diatas:
1. Perumusan Masalah, tahap ini dilakukan untuk mengemukakan ide penulis atas
permasalahn yang perlu dipecahkan. Berdasarkan perumusan masalah yang telah
dilaksanakan diperoleh hasil bahwa permasalahn yang diangkat pada karya tulis
ilmiah ini adalah bagaimana memanfaatkan sampah organic menjadi seuatu yang
bermanfaat seperti pupuk kompos salah satunya. Ide ini diangkat untuk memberikan
kajian dan memberikan informasi yang mungkin sedikit orang yang mengetahuinya.
2. Melaksanakan Studi Literatur, pada tahap ini dilaksanakan dengan melakukan
pencarian terhadap sumber tertulis yang berupa artikel-artikel dari internet yang
relevan dengan permasalahn yang dikaji.
3. Penetapan Subjek dan Tempat Penelitian, tahap ini dilaksanakan untuk menetapkan
subjek dari focus penelitian, selanjutnya menentukan tempat penelitian yang tentunya
berhubungan dengan penelitian yang dilaksanakan.

13
4. Metode Pengumpulan Data, pada tahap ini dilaksanakan proses pengumpulan data-
data dari hasil observasi mengenai sampah organic yang dijadikan pupuk kompos.
5. Analisis Data

3.5 Indikator Capaian


1. Mendapatkan data mengenai bagaimana cara memanfaatkan sampah-sampah organic
menjadi suatu produk yang bermanfaat, salah satunya pupuk kompos.
2. Mendapatkan data mengenai proses pembuatan pupuk kompos dari sampah organic,
sebagai bentuk memanfaatkan sesuatu yang sudah terbuang.

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang saya lakukan yaitu dengan observasi dan studi literature.
Penelitian ini saya lakukan untuk mengetahui tentang proses pembuatan pupuk kompos
dari sampah-sampah organic. Adapun hal-hal yang dapat dikaji dalam penelitian ini
adalah:
1. Aspek Proses Produksi, di dalam aspek proses produksi ini menjelaskan mengenai
proses pembuatan pupuk kompos. Proses yang dari awalnya masih menjadi sampah
hingga menjadi pupuk kompos, yang didalamnya menyertakan tahap-tahap yang
harus dilakukan dalam proses pembuatannya. Alat ukur dalam aspek ini adalah hasil
observasi danstudi literature.
2. Aspek Manfaat, didalam aspek ini terdapat penjelasan mengenai banyak manfaat dari
sampah organic yang dijadikan pupuk kompos. Alat ikur dalam aspek ini adalah hasil
observasi dan studi literature tentang pemanfaatan samapah organic menjadi pupuk
kompos.
3. Aspek Pengetahuan, pada aspek ini menjelaskan dan berbagi informasi tentang
bagaimana pemanfaatan sampah organic agar menjadi suatu produk yang
bermanfaat. Alat ukur dalam aspek ini adalah hasil observasi dan studi literature.

3.7 Analisis Data


Analisis data dilakukan menggunakan metode kualitatif. Analisis ini
menkategorikan data keseluruhan berdasarkan keterkaitan yang logis kemudian

14
diuraikan dalam keseluruhan penulis. Kemudian disusun secara logis sehingga menjadi
konsep pembahasan yang dapat dipaparkan secara deskriptif dengan memaparkan data
yang bersifat kualitatif.

15
Daftar Pustaka

Septyan, Ananda Rizky.2019. Sampah Pengertian Jenis Penyakit Energi dan Dampak Buruk.
Forester Act, (Online), (https://foresteract.com/sampah/), diakses 24 Juni 2021.

Marketing. 2020. Manfaat Pupuk Kompos yang Perlu Anda Ketahui. Aneka Mesin, (Online),
(https://anekamesin.com/manfaat-pupuk-kompos.html), diakses 24 Juni 2021.

Ginting, Alvius Eden. 2017. Pembuatan Kompos dari Sampah Organik Sisa-Sisa Sayuran
Rumah Tangga dengan Aktivator Air Nenas. Medan: Prodi Kesehatan Lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan, (http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-
4bd2-a710-b0a057d78c8f/1523422341757_FILE%20ALFIUS.pdf), diakses 24 Juni 2021.

16

Anda mungkin juga menyukai