Anda di halaman 1dari 12

MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

“HASIL KEGIATAN METODE KASUS”

DI SUSUN OLEH :
NAMA : FERNANDA ALJUISWAN 19033024
INDAH ANNISA 19033028
INSYIRAH ERLENIDA NOVIT 19033029
IVO J ANZUYE 19033030

DOSEN : Dr. H. Asrizal, M.Si

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Pertama kami ucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
dan kesempatan kepada kami untuk melakukan metode kasus kegiatan propela yang bertema
“gaya hidup berkelanjutan” dan lanjut kepada pembuatan laporan dari kegiatan propela ini.
Tak lupa pula diucapkan kepada guru pembimbing baik guru tetap maupun guru yang
sedang melaksanakan kegiatan PL di SMAN 7 Padang yang telah membantu kami dalam
proses kegiatan propela yang berlangsung selama 4 hari, yaitu dari hari senin-kamis.
Selanjutnya, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Model-Model Pembelajaran Inovatif Bapak Dr. H. Asrizal, M.Si yang telah memberikan
kesempatan untuk kami melakukan metode kasus di salah satu Sekolah Penggerak, Program
Merdeka Belajar.

Padang, 22 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................... ................................ i
Daftar isi .............................................................................................. ............................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................... .............................. 1
B. Tujuan kegiatan ................................................................... .............................. 1
C. Manfaat ............................................................................... ................................ 1
BAB 2 LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kompos ........................................................................ ............................... 2
B. Jenis-Jenis Kompos ......................................................................... .............................. 2
C. Manfaat Kompos ............................................................................. ................................ 3
D. Faktor Penyebab Kegagalan ............................................................ ................................ 4
E. Alat Dan Bahan ............................................................................... ................................ 5
F. Langkah-Langkah ............................................................................ ................................ 6
1. Langkah Pembuatan Komposter ......................................... ................................ 7
2. Langkah Pembuatan Kompos ............................................. ................................ 7
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan kegiatan ....................................................................... ............................... 8
B. Saran ............................................................................................... ................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... ..................................
LAMPIRAN KEGIATAN.................................................................... ..................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Propela merupakan singkatan dari projek penguatan profil pelajar pancasila, yang
dilakukan oleh sekolah penggerak di kota padang. Kegiatan propela ini bertujuan untuk melatih
mandiri dan gotong royong antar siswa. Selain itu, kegiatan propela juga bertujuan untuk
mempersiapkan diri di masa yang akan datang. Kegiatan propela di SMAN 7 Padang untuk
kelas 10 semester 1 ini ada 3 macam, yaitu: kewirausahaan, gaya hidup berkelanjutan dan
kearifan lokal. Dan yang sedang dilakukan saat ini adalah gaya hidup berkelanjutan dengan
pembuatan kompos dan komposter. Pembuatan kompos dan komposter ini bertujuan untuk
mengurangi pembuangan sampah dan juga mengurangi kadar CO yang ada di bumi karena
sampah organik yang dibakar. Itupun juga menyebabkan tebalnya lapisan ozon yang akhirnya
terjadinya pemanasan global. Seperti yang tertera di atas, propela ini bertujuan untuk melatih
sikap gotong royong, yang mana itu tercipta dari mengerjakan kegiatan ini secara berkelompok
dan saling membantu satu sama lain. Dan hidup mandiri di masa yang akan datang itu juga
tercipta dari pandainya kita mengolah kembali sampah-sampah organik di rumah.

B. Tujuan
Kegiatan propela ini bertujuan untuk melatih sikap gotong royong pada diri setiap siswa,
melatih hidup mandiri di masa depan dan untuk mengingat kembali kearifan lokal apa saja
yang ada di Sumatra Barat ini. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan nilai,
karena ini juga terdapat rapor tersendiri nantinya pada saat pembagian rapor.

C. Manfaat
Kegiatan propela ini bermanfaat untuk peserta didik dalam memperkuat karakter dan
pengembangan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif, berpartisipasi merencanakan
pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan serta bermanfaat untuk mengembangkan
keterampilan, sikap dan pengetahuan dari lingkungannya yang dibutuhkan dalam mengerjakan
proyek pada periode waktu tertentu.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kompos
Kompos adalah Pupuk organik sebagai hasil dari proses biologi oleh aktivitas
mikroorganisme decomposer dalam menguraikan /dekomposisi bahan organik menjadi
humus.atau bisa dibilang kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran
bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam
mikrob dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik.

B. Jenis-Jenis Kompos
1. Kompos alami
Yang dimaksud dengan pembuatan kompos secara alami adalah pembuatan
kompos yang dalam proses pembuatannya berjalan dengan sendirinya, dengan sedikit
atau tanpa campur tangan manusia. Manusia hanya membantu mengumpulkan bahan,
menyusun bahan, untuk selanjutnya proses composting / pengomposan berjalan
dengan sendirinya. Kompos yang dibuat secara alami memerlukan waktu pembuatan
yang lama, yaitu mencapai waktu 3 – 4 bulan bahkan ada yang mencapai 6 bulan dan
lebih.
2. Kompos buatan
Yang dimaksud dengan pembuatan kompos buatan (dengan campur tangan
manusia) adalah pembuatan kompos yang sejak dari penyiapan bahan (pengadaan bahan
dan pemilihan bahan), perlakuan terhadap bahan, pencampuran bahan, pengaturan
temperatur, pengaturan kelembaban dan pengaturan konsentrasi oksigen, semua
dilakukan dibawah pengawasan manusia.Proses pembuatan kompos yang dibuat dengan
campur tangan manusia biasanya dibantu dengan penambahan aktivator pengurai bahan
baku kompos starter.

C. Manfaat Kompos
Aspek bagi tanah dan tanaman
1. Merupakan sumber hara makro dan mikromineral secara lengkap, walaupun
dalam jumlah relatif kecil.
2. Dalam jangka panjang, kompos dapat memperbaiki pH pada tanah masam.
3. Mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan
mikro pada tanah
4. Memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur
5. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
6. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
7. Menekan pertumbuhan / serangan penyakit tanaman

Aspek Ekonomi:
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya

Aspek Lingkungan:
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana
dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat
pembuangan sampah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

D. Faktor Penyebab Kegagalan Pada Kompos

1. Nilai C/N bahan

Nilai C/N bahan yang tidak sesuai dapat menyebabkan proses pengomposan
terhambat sehingga waktu pengomposan menjadi lebih lama. Semakin rendah nilai C/N
bahan, waktu yang diperlukan untuk pengomposan semakin singkat.

2. Ukuran bahan

Pencacahan bahan yang akan dikomposkan bukan tanpa maksud. Pencacahan


dapat membuat proses pengomposan berlangsung lebih cepat karena bahan yang
tersentuh bakteri semakin luas. Oleh karena itu, bahan-bahan organik keras sebaiknya
dicacah hingga berukuran 0,5–1 cm, sedangkan bahan yang tidak keras dicacah dengan
ukuran 5 cm. Pencacahan bahan yang tidak keras sebaiknya tidak terlalu kecil karena
bahan yang terlalu hancur (banyak air) kurang baik, kelembapannya menjadi tinggi.
3. Komposisi bhan
Apabila komposisi bahan yang digunakan kurang tepat, kemungkinan besar
proses pengomposan berlangsung lebih lama bahkan mengalami kegagalan.

Pengomposan bahan organik dari tanaman akan lebih cepat bila ditambah
dengan kotoran hewan. Ada juga yang menambahkan bahan makanan dan zat
pertumbuhan yang dibutuhkan mikroorganisme. Dengan demikian, mikroorganisme
juga akan mendapatkan bahan makanan lain selain dari bahan organik.

4. Kelembapan dan aerasi

Kelembapan dan aerasi sering menjadi penyebab seseorang gagal membuat


kompos. Umumnya, mikroorganisme dapat bekerja dengan kelembapan sekitar 40–
60%. Kondisi tersebut perlu dijaga agar mikroorganisme dapat bekerja secara optimal.
Kelembapan yang lebih rendah atau lebih tinggi dapat menyebabkan mikroorganisme
tidak berkembang atau mati.

Adapun kebutuhan aerasi bergantung pada proses berlangsungnya


pengomposan tersebut, baik secara aerob maupun anaerob.

5. Suhu

Suhu yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kematian mikroorganisme,


sedangkan pada suhu rendah mikroorganisme tidak bisa bekerja atau dalam keadaan
dorman. Itu sebabnya Anda harus menjaga suhu di dalam komposter tetap stabil. Suhu
optimal untuk pengomposan sekitar 30–50°C.

E. Alat Dan Bahan

1. Alat dan bahan membuat komposter

a. Alat:

1) Pisau
2) Solder
3) Palu

b. Bahan
1) Ember cat 25 liter dan tutupnya
2) Paralon 3/4 inchi (panjang 50cm) 1 buah
3) Baru bata dan botol aqua(penyangga)
4) Paku
5) Lem tembak
6) Kran air
7) Plat seng diameter 34 cm
8) Kain kasa 1/4 meter

2. Alat dan bahan membuat kompos

a. Alat:

1) Gunting
2) Pisau
3) Pengaduk

b. Bahan:

1) Daun kering
2) Daun hijau
3) Sekam
4) Pupuk kandang
5) Em-4
6) Air
7) Gula

F. Langkah-Langkah

1. Langkah-langkah pembuatan komposter

a. Potong seng plat menjadi bulat dengan diameter 34 cm


b. Lobangi seng plat dengan menggunakan paku
c. Lobangi ember cat dengan menggunakan solder untuk 2 buah paralon kiri kanan
dan 1 kran air di bagian bawah
d. Pasangkan kran air
e. Potong paralon menjadi 2 bagian
f. Lobangi paralon yang akan berada di bagian dalam ember cat
g. Pasangkan paralon di kanan dan kiri ember cat
h. Lampisi dengan kain kasa, lalu tutup dengan penutup paralon
i. Komposter siap digunakan

2. Langkah-langkah membuat kompos

a. Cacah daun kering dan daun hijau yang sudah disiapkan


b. Buat starter dengan mencampurkan 1 tutup botol cairan EM-4 dengan 10 liter
air dan 1 sdm gula dan aduk hingga merata
c. Masukkan sekam ke dalam ember cat
d. Masukkan pupuk kandang ke dalam ember cat
e. Satukan daun kering dan daun hijau tadi
f. Masukkan kedalam ember cat sambil memberi cairan EM-4 dan aduk merata
(jangan sampai basah, hanya lembab saja)
g. Setelah itu tutup dengan pupuk kandang kembali
h. Tutup dengan sekam dan lanjutkan dengan memasukkan daun yang telah diberi
cairan EM-4 ke dalam ember cat
i. Lalu, masukkan kembali sekam dan terakhir tutup kembali menggunakan pupuk
kandang
j. Tuangkan EM-4
k. Tutup erat ember cat (komposter) dan siap untuk didiamkan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan Kegiatan

Dengan adanya kegiatan ini, kami bisa mengetahui apa itu kompos, jenis-jenis kompos,
manfaat kompos, serta apa yang menyebabkan kegagalan dalam pengomposan. Selain itu, kami
juga mengetahui alat dan bahan, serta langkah-langkah dalam pembuatan kompos komposter.

B. Saran
Dalam proses pembuatan kompos yang dilakukan pada hari Rabu, 2 November 2022
lebih jelas lagi penjelasan untuk langkah-langkah pembuatannya. Dan kalau bisa pengomposan
dengan cara aerob juga dilakukan agar kami bisa mengetahui kedua cara dalam pembuatan
kompos.
DAFTAR PUSTAKA

Andriati,Teri. 2022. Pembuatan komposter. Padang

Andriati,Teti. 2022. Pembuatan kompos. Padang

Mulyani,Wina. 2022. Gaya hidup berkelanjutan. Padang


LAMPIRAN KEGIATAN

Pembuatan Komposter

Anda mungkin juga menyukai