Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS


Dosen Pengajar :

Refani Fazira Panjaitan, S.TP, M.SI

Di Susun Oleh :

Devyta Aulia Ramadhani (P07133220012)

Ajuana Putri ( P07133220001)

Anisa Syafitri (P07133220004)

Putri Balqis (P07133220028)

Aura Azalia (P0713322007)

Nabila Amanda (P07133220020)

Andra Rizki Ananda (P07133220003)

Cut Ulfa Khairiyah (P07133220010)

Cut Rahmiati (P07133220008)

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH
SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN / TK. 2
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa atas rahmat dan
karunia nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dimana makalah yang
berjudul “PEMBUAT KOMPOS ” ini bertujuan untuk melengkapi pelajaran tentang
pengetahuan kami.

Berkat rahmat Allah swt, penulis dapat Menyusun makalah sederhana ini semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Terima kasih penulis ucapkan kepada
Bapak/Ibu dosen atas segala arahannya.

Penulis menyadari bahwa resume ini jauh dari kata sempurna.oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan resume selanjutnya.

Banda Aceh, Maret 2022


DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang ..........................................................................................................................4
B. Tujuan :......................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI............................................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................7
METODELOGI.....................................................................................................................................7
A. Alat dan Bahan............................................................................................................................7
B. Langkah Kerja...........................................................................................................................7
BAB IV.................................................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................................9
A. Hasil..........................................................................................................................................9
B. Pembahasan...............................................................................................................................9
BAB V.................................................................................................................................................10
KESIMPULAN...................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................................10
LAMPIRAN........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
Pupuk organik umumnya dihasilkan dari proses pengomposan sehingga sering
disebut juga dengan kompos. Pengomposan merupakan proses dimana bahan-bahan
organic mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba
yang dapat memanfaatkan bahan organic sebagai sumber energy. Menurut
J.H.Crawford (2003), kompos adalah hasil penguraian tidak lengkap dan dapat
dipercepat secara artificial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi
lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau an aerobic (Nyoman P.
Aryantha.dkk,2010).

Secara alami bahanbahan organik yang berada di alam akan mengalami proses
penguraian (dekomposisi) dengan bantuan mikroba maupun biota yang ada didalam
tanah. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama dan
lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan ini telah banyak dikembangkan
teknologiteknologi pengomposan. Baik pengomposan dengan teknologi sederhana,
sedang dan teknologi tinggi (canggih).

Pada prinsipnya pengembangan teknologi pengomposan ini meniru


berdasarkan pada proses penguraian yang terjadi secara alami. Hanya saja pada saat
proses penguraianya dioptimalkan dengan sedemikian rupa sehingga proses
penggomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efesien. Teknologi
pengomposan pada saat ini menjadi sangat penting terutama dalam mengatasi
permasalahan limbah organic, seperti sampah dikota-kota besar, limbah organik
industry, serta limbah pertanian dan perkebunan.

Pemanfaatan pupuk organik merupakan salah satu solusi untuk mengatasi


kelangkaan dan kenaikan harga pupuk anorganik yang terus melambung. Disamping
itu pemakaian pupuk kimia yang terus menerus membuat tanah menjadi keras dan
tandus, sehingga keseimbangan Ekosistem mikroorganisme dan cacing tanah
terganggu bahkan akan menyebabkan mati (punah). Penggunakan pupuk organik
(berupa kompos) mendapat perhatian dari semua kalangan karena bahan baku
pembuatan kompos ini selalu tersedia secara berlimpah di alam. Selain itu pupuk
kompos mampu memperbaiki sifat fisik, kimiawi, dan biologi tanah.

B. Tujuan :
 Untuk memahami pengertian dari kompos
 Untuk mengetahui langkah – langkah pembuatan kompos
BAB II

LANDASAN TEORI

Kompos adalah hasil akhir suatu proses dekomposisi tumpukan


sampah/serasah tanaman dan bahan organik lainnya. Keberlangsungan proses
dekomposisi ditandai dengan nisbah C/N bahan yang menurun sejalan dengan waktu.
Bahan mentah yang biasa digunakan seperti : daun, sampah dapur, sampah kota dan
lain-lain dan pada umumnya mempunyai nisbah C/N yang melebihi 30 (Sutedjo,
2002).

Proses pengomposan akan segera terjadi dan berlangsung setelah bahan-bahan


mentah tercampur. Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua
tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Selama tahap awal, oksigen dan
senyawa-senyawa lainnya yang muda terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh
mikroba mesofik, sehingga suhu pada tumpukan kompos akan meningkat dengan
cepat, diikuti dengan meningakatnya pH pada kompos. Pada saat proses dekomposisi
berlangsung maka suhu akan meningkat diatas 500-700 0C. Suhu ini akan tetap tinggi
selama waktu tertentu, dan mikroba yang aktif pada kondisi suhu tinggi ini adalah
mikroba Termofik. Pada saat inilah terjadi proses dekomposisi/penguraian bahan-
bahan organic sangat aktif oleh mikroba. Dengan bantuan oksigen mikrobamikroba
yang berada didalam tumpukan kompos menguraikan bahan organic menjadi CO2,
uap air sehingga tumpukan kompos menjadi panas.

Setelah sebagian besar bahan terurai, maka suhu secara berangsur-angsur akan
mengalami penurunan, dan pada saat inilah terjadi proses pematangan kompos.
Pematangan kompos tingkat lanjut akan membentuk kompleks liat humus. Selama
proses pengomposan, bahan-bahan organic yang digunakan dalam pembuatan kompos
akan mengalami penyusutan volume maupun biomassa bahan. Penyusutan volume ini
bisa mencapai 30-40% dari volume bobot awal bahan.

Pada dasarnya semua bahanbahan organik padat dapat dikomposkan,


misalnya : limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas,
dan limbah-limbah pabrik/industry.

Pada pembuat kompos ini kami menggunakan strater yang terbuat dari
Campuran Tape yang di proses dan di diamkan selama kurang lebih 5 hari. Dengan
menggunakan strater ini proses pembusukkan kompos kurang lebih memakan waktu 1
bulan setengah. Dalam menggunkan strater ini untuk pengomposan memiliki
keunggulan antara lain cepat masa fermentasinya , irit biaya dan kompos yang
dihasilkan memiliki karakter kompos yang baik misalnya bau warna dan C/N ratio
kompos. Dari hasil percobaan kompos yang menggunakan bahan baku dari sisa
sampah sayuran, sisa sampah buah – buahan, daun kering jika di lihat dari tekstur
kompos.
Manfaat dari pupuk organik (kompos) adalah dapat menyediakan unsur hara
makro dan mikro, mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan
kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan aktivitas bahan mikroorganisme tanah,
pada tanah masam penambahan bahan organik dapat membantu meningkatkan pH
tanah, dan penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan polusi air.
BAB III

METODELOGI

A. Alat dan Bahan


a. Alat

1. Wadah
2. Alat pengaduk (cangkul)
3. Pisau
4. Gunting
5. Sarung tangan

b. Bahan

1. Aktivator Stater yang di buat dari :


Bahan :
a. Tape Ubi / singkong 200 gr
b. Gula Merah 40 gr
c. Air cucian Beras 1 lt
d. Air Sumur
e. Ragi Tempe
2. Sampah daun-daunan kering
3. Sampah dapur (Sayuran, Buah-buahan, Daun segar dan Rumput).

B. Langkah Kerja
A. Cara Membuat Stater
a. Gula Merah di iris – iris agar mudah larukan
b. Masukan Air cucian beras kedalam botol
c. Lalu masukan tape ubi yang sudah di lumatkan atau di hancurkan
d. Setelah itu masukan gula merah
e. Lalu aduk dengan cara membolak balik botol air mineral agar tercampur
dengan rata
f. Kemudian tunggu selama 5 hari, setelah itu Mol Tape bisa di gunakan

B. Cara Membuat Kompos


a. Siapkan sampah organik yang akan diolah menjadi pupuk kompos. Seperti
sisa sampah sayuran, sisa sampah buah – buahan dan daun kering
b. Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik.
Sampah organiklah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos.
c. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa
bahwa wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak
akan terkontaminasi.
d. Cacah sampah organik hingga berukuran kecil (semakin kecil, semakin
cepat pengomposan berlangsung
e. Jadikan dalam satu tempat semua sampah organik, aduk hingga semua rata
f. Masukan kedalam wadah agar mudah untuk menambahkan aktivator
( Dalam pembuatan kompos ini, kami melakukan penambahan aktivator pada
setiap wadahnya berbeda – beda kapasitasnya seperti :
 Pada Wadah Ke – 1 tidak menggunakan Aktivator
 Pada Wadah Ke – 2 menggunakan aktivator sebanyak 220 ml ( 1 aqua
gelas)
 Pada wadah Ke – 3 menggunakan 440 ml ( 2 aqua gelas)
 Pada wadah Ke – 4 menggunakan 660 ml (3 aqua gelas)
g. Aduk Kompos yang telah di beri Aktivator Hingga rata
h. Tutup wadah dengan rapat
i. Aduk dan pengecekkan selama seminggu sekali agar aerasi (aliran udara)
dalam wadah berlangsung baik.
j. Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik yang menandakan
bahwa mikroorganisme sedang bekerja.
k. Kompos yang sudah jadi siap digunakan. Bisa dilakukan pengayakan.
l. Kompos yang baik berwarna cokelat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir
halus.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Di bawah ini yang sudah di gunakan atau dilakukan pratikum laboratorium

B. Pembahasan
Pada pembuat kompos ini kami menggunakan strater yang terbuat dari
Campuran Tape yang di proses dan di diamkan selama kurang lebih 5 hari. Dengan
menggunakan strater ini proses pembusukkan kompos kurang lebih memakan waktu 1
bulan setengah. Dalam menggunkan strater ini untuk pengomposan memiliki
keunggulan antara lain cepat masa fermentasinya , irit biaya dan kompos yang
dihasilkan memiliki karakter kompos yang baik misalnya bau warna dan C/N ratio
kompos. Dari hasil percobaan kompos yang menggunakan bahan baku dari sisa
sampah sayuran, sisa sampah buah – buahan, daun kering jika di lihat dari tekstur
kompos.

Sampel yang di atas sudah melakukan pemeriksaan laboratorium dan


sudah di gunakan
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Pembuatan kompos dilaksanakan sampai tahap pembalikan selama 5 minggu.


Pembuatan kompos ini menggunakan bantuan Aktivator yaitu Mol Tape sebagai
mikroorganisme pembusukkannya. Perubahan yang terjadi pada timbunan kompos
adalah perubahan fisik, suhu terjadi peningkatan di minggu pertama dan penurunan di
minggu kedua, ketiga, keempat dan kelima. Penurunan juga terjadi pada ketinggian
timbunan kompos yang dan bau yang tidak enak.

B. Saran
Sebaiknya jika ingin membuat kompos, bahan-bahan baku yang digunakan
dipilih dengan tepat yaitu bahan baku yang lebih mudah untuk terurai oleh bakteri.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/529375763/Alfikrihidayatullah-laporan-Praktikum-
Pembuatan-Kompos

http://aprianiika.blogspot.com/2015/04/pembuatan-kompos.htm

Anda mungkin juga menyukai