Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ajuana Putri

Nim : P07133220001
Prodi/ tk : D-IV Kesehatan Lingkungan/ 3
Mk : Klinik Sanitasi

KOLERA
A. Pengertian Kolera
Penyakit kolera ( Asiatic Cholera) adalah penyakit yang menginfeksi saluran
usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio Cholera, bakteri ini masuk
kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran)
manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan
sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena
penyakit kolera. Bakteri Vibrio Cholera mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada
saluran usus sehingga terjadilah diare disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya
seseorang dalam waktu hanya beberapa hari dapat kehilangan banyak cairan dalam
tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi. Apabila dehidrasi tidak segera ditangani,
maka akan berlanjut kearah Hipovolemik dan Asidosis Metabolik dalam waktu yang
relatif singkat dan dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak dilakukan
secara langsung. Pemberian air minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita
kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau
bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).
Ada dua jenis umum Vibrio cholerae:
1. Vibrio cholera serogrup O1 non-bakteri

Dalam kebanyakan kasus, Vibrio Cholera serogrup O1 adalah jenis Vibrio Cholera
yang menyebabka penyakit kolera

2. Vibrio cholera serogrup O1

adalah penyebab lain dari kolera. Ada sekitar 70 spesies lain dari Vibrio cholera
serogrup O1 non-bakteri, namun spesies lainnya jarang menyebabkan diare.

B. Gejala Kolera
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2
minggu belum merasakan keluhan berarti. Tetapi saat terjadinya serangan infeksi
maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan
akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yang dialami. Adapun beberapa gejala
yang dialami adalah:

1. Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.

2. Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi
cairan putih keruh (seperti air cucian beras atau tajin) tanpa bau busuk ataupun
amis, tetapi seperti manis yang menusuk.

3. Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan
mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.

4. Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.

5. Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah
merasakan mual sebelumnya.

6. Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.

Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan


tanda-tandanya seperti: detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung,
hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti
cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan kematian.
C. Penularan Penyakit Kolera
1. Seseorang dapat tertular penyakit kolera dengan minum air atau makan
makanan yang tercemar dengan bakteri Vibrio Cholera yang berasal dari tinja
manusia. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di daerah dengan
pengobatan yang tidak memadai limbah dan air minum.

2. Vibrio cholerae juga dapat hidup dalam lingkungan payau (air asin) sungai
dan perairan pesisir. Ketika dimakan mentah, kerang telah menjadi sumber
bakteri Vibrio cholerae, dan beberapa orang di Amerika Serikat terjangkit
kolera setelah makan kerang mentah atau kurang matang dari Teluk Meksiko.
3. Vibrio cholerae tidak dapat menyebar langsung dari satu orang ke orang lain
melalui kontak langsung dengan penderita.

4. Vibrio cholerae yang tertelan, bakteri perjalanan ke usus kecil di mana


mereka mulai berkembang biak. Penyebab utama diare berair, gejala kolera
karakteristik, adalah ketika Vibrio cholerae mulai memproduksi racun mereka.

5. Vibrio cholerae yang tertelan, bakteri perjalanan ke usus kecil di mana mereka
mulai berkembang biak. Penyebab utama diare berair, gejala kolera
karakteristik, adalah ketika Vibrio cholerae mulai memproduksi racun mereka.

6. Penyakit dapat menyebar lebih lanjut jika orang yang terinfeksi mulai
menggunakan sumber air kotor.

D. Pencegahan
1. Penjernihan cadangan air dan pembuangan faeces yang memenuhi syarat
sanitasi lingkungan
2. Meminum air yang sudah terlebih dahulu dimasak
3. Menghindari sayuran mentah atau ikan dan kerang yang dimasak tidak sampai
matang.
4. Sayuran dan buah-buahan harus dicuci dengan larutan kalium permanganate
5. Pemberian antibiotic tetrasiklin bisa membantu mencegah penyakit pada
orang-orang yang sama-sama menggunakan perabotan rumah dengan orang
yang terinfeksi kolera.

Anda mungkin juga menyukai