Anda di halaman 1dari 12

KOLERA

KELOMPOK 4
Pengertian
 Kolera atau biasanya disebut dengan penyakit tahunan
(Asiatic Cholera) adalah suatu infeksi usus yang
disebabkan oleh bakteri Vibrio Cholerae
 Bakteri dari kolera tersebut menghasilkan racun yang
bisa menyebabkan usus halus melepaskan sejumlah
besar cairan yang mengandung garam dan mineral.
Bakteri ini juga biasanya masuk kedalam tubuh melalui
air minum atau makanan yang terkontaminasi oleh
sanitasi atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak
dengan benar, terutama kerang.
 Bakteri ini juga sensitif terhadap asam lambung, maka
penderita yang mengalami asam lambung cenderung
menderita penyakit ini
Epidemiologi
Kolera dapat ditemukan di berbagai
negara seperti Asia, Timur tengah, Afrika,
dan Amerika Latin. Di daerah-daerah
tersebut, wabah ini biasanya terjadi
selama musim panas dan banyak
menyerang anak-anak. Di negara lain,
wabah ini bisa terjadi pada semua musim
dan juga pada semua usia. (Irianto, 2014)
 Global
Berdasarkan data WHO, terdapat 1,2 juta kasus kolera pada tahun 2017 dengan angka
fatalitas sebesar 5.654 di seluruh dunia. Sekitar 84% kasus kolera global dan 41%
kematian akibat kolera di seluruh dunia dilaporkan diYemen.
Jumlah kasus dalam laporan WHO ini masih belum menyeluruh karena masih banyak
negara yang belum melaporkan kejadian kolera. Hal ini diduga terjadi karena
kurangnya sistem surveilans dan adanya penutupan kasus kolera oleh negara tertentu
untuk mencegah penurunan turisme dan industri ekspornya.

  Indonesia
Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera yang pernah dilaporkan di Indonesia tercatat terjadi
pada bulan April – Agustus 2008 di Kabupaten Paniai dan Kabupaten Nabire, Provinsi
Papua. Kejadian ini memakan korban sampai 105 jiwa. Setelah itu, tidak didapatkan
laporan terbaru mengenai jumlah kasus kolera di Indonesia hingga saat ini.

  Mortalitas
Sebelum adanya regimen penggantian cairan dan elektrolit yang baik, mortalitas
kolera mencapai >50%. Namun, mortalitas tersebut dapat ditekan menjadi <1% bila
ada pemberian terapi yang cepat.
Etiologi
Etiologi kolera adalah bakteri Vibrio
cholerae yang menular pada manusia
melalui rute fekal-oral. Bakteri ini
menghasilkan enteroksin yang dapat
memicu diare sekretorik akut profus.
Infeksi Vibrio cholerae dikaitkan dengan
sistem sanitasi yang buruk, dimana
transimisi utama terjadi melalui air atau
makanan yang terkontaminasi
Vibrio cholerae
bakteri basil gram negatif
yang bersifat aerobik atau
anaerobik fakultatif.
Bakteri ini memiliki bentuk
seperti tanda koma,
panjang 1 – 3 µm, dan
diameter 0,5 – 0,8 µm.
Struktur antigennya terdiri
dari antigen flagel H dan
somatik O. Dari sekitar 200
jenis Vibrio cholerae yang
telah teridentifikasi, vibrio
cholerae O139 merupakan
jenis yang berkaitan
dengan kejadian epidemi.
FAKTOR RESIKO

lingkungan pejamu

 Kondisi malnutrisi
 Ekosistem utama Vibrio meningkatkan resiko terinfeksi
cholerae adalah perairan kolera. Selain itu, peran asam
(terutama laut), dimana bakteri lambung dalam menghambat
ini hidup secara komensal inokulasi V. Cholerae sebelum
dengan plankton krustasea mencapai usus juga cukup
yang berperan sebagai penting. Pasien yang
organisme pejamu normalnya. mengalami perubahan asam
Risiko infeksi dapat meningkat lambung (akibat infeksi H.
karena peningkatan jumlah Pylori, gastrektomi,
mikroba akibat perubahan penggunaan bloker histamin,
cuaca, suhu air, salinitas air, atau penggunaan inhibitor
konsentrasi nutrisi, dan jumlah pompa proton) memiliki risiko
alga terinfeksi kolera lebih tinggi.
PATOFISIOLOGI
 Gejala dimulai dari 1-3 hari setelah terinfeksi bakteri,
mulai dari diare ringan tanpa komplikasi sampai pada
diare berat yang bisa berakibat fatal. Ada beberapa orang
yang tidak menunjukkan gejala saat terinfeksi. Kolera
biasanya dimulai diare terasa encer seperti air yang
terjadi secara tiba – tiba, tanpa adanya rasa sakit dan
muntah – muntah. Namun, pada kasus yang berat dalam
1 jam seseorang dapat kehilangan 1 liter cairan hanya
dkarenakan diare
DAMPAK ATAU GEJALA
 Kebanyakan pengidap kolera tidak menunjuk gejala sama sekali atau gejala
ringan hingga sedang. Gejala kolera dapat berupa :
 1. Diare Mendadak
 2. Muntah
 3. Mual
 4. Dehidrasi ringan sampai berat

 Dehidrasi yang terkait dengan kolera seringkali parah dan dapat menyebabkan
tanda dan gejala seperti :
 1. Kelelahan
 2. Murung
 3. Mata Cekung
 4. Mulut Kering
 5. Kulit Keriput
 6. Haus yang Ekstrem
 7. Jumlah urine berkurang
 8. Detak Jantung tidak teratur
PENANGANAN
 Metode umum untuk mengobati kolera meliputi :1.
Garam rehidrasi oral atau oralit.2. Larutan elektrolit
lainnya.3. Rehidrasi cairan intra vena (IV).4.
Abtibiotik.5 Suplemen ZinkPerawatan ini menambah
cairan dalam tubuh dan merehidrasi nya. Pengobatan ini
juga membantu mengurangi jangka waktu diare.
PENCEGAHAN
 Tindakan pencegahan kolera yang dapat diupayakan yaitu :
 1. Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air,
terutama setelah menggunakan toilet, sebelum memegang
makanan. Jika tidak ada air, gunakan pembersih tangan
berbasis alkohol.
 2. Minumlah air yang aman, misalnya air kemasan atau air
yang direbus hingga mendidih.
 3. Hindari menambahkan es ke dalam minuman kecuali
kamu membuatnya sendiri dengan air matang.
 4. Konsumsi makanan yang benar-benar matang dan panas.
Hindari membeli makanan yang terlihat tidak hygienis.
 5. Pilih buah dan sayuran yang bisa dikupas sendiri.
Misalnya pisang, jeruk dan alpukat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai