PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kolera merupakan masalah utama kesehatan masyarakat terutama di negara
berkembang seperti Afrika, Asia dan Amerika Selatan, walaupun epidemilogi dan
bakteriologi penyakit kolera sudah diketahui sejak abad yang lalu. Diperkirakan
ada 5,5 juta kasus kolera terjadi setiap tahunnya di Asia dan Afrika.
Pada tahun 2010 ini dunia dikejutkan dengan adanya wabah cholera yang
terjadi di Haiti semenjak bulan oktober 2010. Sampai 30 nopember 2010 angka
resmi korban jiwa akibat Cholera di Haiti mencapai 1.721 orang. Ini merupakan
musibah kedua bagi Haiti setelah terjadinya musibah gempa bumi 12 Januari
2010. Wabah ini berpusat di wilayah Lower Artibonite, di utara ibu kota Port-au-
Prince. Di kota ini, 750 orang tewas akibat cholera, sedangkan di ibu kota Haiti,
Port-au-Prince, sebanyak 162 orang meninggal akibat kolera.
Teknik-teknik molekuler baru seperti chromosomal restriction fragment
length polymorphism dan pulse field gel electrophoresis ribotyping telah
digunakan untuk mengetahui lebih mendalam tentang patogenesis, hubungan
antara kedaan lingkungan dan galur baru. Penatalaksanaan penyakit ditujukan
untuk mencegah terjadinya dehidrasi dengan memberikan cairan intravena.
Pemberian antimikroba seperti tetrasiklin, trimetoprim-sulfametoksazol, dan
golongan quinolon mampu mengurangi berat dan lamanya penyakit. Saat ini
tesedia dua jenis vaksin secara oral yaitu attenuated live vaccine berdasarkan
genetically modified V.cholerae galur O1 (Orochol) dan sel dari galur O1
V.cholerae yang sudah dimatikan dengan purified cholera toxin (Dukoral).
Untuk mengurangi beban yang ditimbulkan oleh penyakit kolera pada
masyarakat, perlu pemahaman yang lebih luas mengenai biologi, ekologi,
epidemiologi dan pengobatan serta pencegahan dari penyakit kolera.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.2.1 Apa itu kolera?
1.2.2 Apa saja penyebab dari kolera?
1.2.3 Bagaimana cara penularan dari kolera?
1.2.4 Bagaimana tanda dan gejala dari kolera?
1.2.5 Bagaimana masa inkubasi dari kolera?
1.2.6 Bagaimana epidemiologi dari kolera?
1.2.7 Bagaimana perkembangan kasus kolera di Indonesia?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, antara lain :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari kolera.
1.3.2 Untuk mengetahui penyebab dari kolera.
1.3.3 Untuk mengetahui cara penularan dari kolera.
1.3.4 Untuk mengetahui tanda dan gejala dari kolera
1.3.5 Untuk mengetahui masa inkubasi dari kolera.
1.3.6 Untuk mengetahui epidemiologi dari kolera
1.3.7 Untuk mengetahui perkembangan kasus kolera di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kolera
Kolera adalah suatu penyakit infeksi saluran penncernaan usus yang bersifat
akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam
tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Kemudian,
bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus.
3
air permukaan yang tercemar, serta sistem penyimpanan air di rumah tangga yang
kurang baik. Makanan dan minuman pada saat itu diolah dengan air yang tercemar
dan di jual oleh pedagang kaki lima, bahkan es dan air minum yang dikemaspun
juga tercemar oleh Vibrio cholerae.
Vibrio cholerae yang dibawa oleh penjamah makanan dapat mencemari
makanan, yang apabila tidak disimpan dalam lemari es dalam suhu yang tepat
dapat meningkatkan jumlah kuman berlipat ganda dalam waktu 8-12 jam. Sayuran
dan buah-buahan yang dicuci dan dibasahi dengan air limbah yang tidak diolah,
juga menjadi media penularan.
4
2.5 Masa Inkubasi Kolera
Masa inkubasi cholera variatif mulai dari beberapa jam hingga 5 hari,
umumnya 2-3 hari. Diperkirakan selama hasil pemeriksaan feses masih positif,
maka penderita tersebut berpotensi sebagai sumber penularan dan akan
berlangsung hingga beberapa hari setelah dinyatakan sembuh, bahkan status
sebagai carrier berlangsung hingga beberapa bulan kemudian.
5
2.7 Kasus Kolera
Penyakit kolera pertama kali ditemukan di Gangga Delta, suatu bagian dari
distrik di India pada tahun 1817 dan berlangsung sampai tahun 1824 (Frerichs,
2010). Pada daerah ini, pandemi kolera telah terjadi sebanyak 7 kali selama 200
tahun terakhir. Selanjutnya penyakit ini menyebar dari India ke Asia Tenggara,
Cina, Jepang, Timur Tengah, dan selatan Rusia.
Pandemi akhir atau pandemi ke tujuh terjadi pada tahun 1961 di Indonesia
yang ditandai oleh munculnya strain baru, yang dijuluki El Tor, dan masih
berlanjut hingga hari ini di negara-negara berkembang (Dziejman et al., 2002).
Pandemik ketujuh baru dimulai pada tahun 1961 ketika Vibrio pertama kali
muncul dan menyebabkan epidemi kolera di Sulawesi, Indonesia. Penyakit ini lalu
menyebar dengan cepat ke Negara Asia timur lainnya dan mencapai Bangladesh
pada tahun 1963, India pada tahun 1964 dan kawasan Soviet-Russia pada tahun
1965-1966. Pada januari 1991, epidemi kolera menyerang Amerika latin. Dimulai
di Peru, penyakit ini dibawa oleh nelayan ke Ekuador dan Kolombia dan dibawa
pelancong ke seluruh Amerika Tengah dan Selatan. Pada tahun pertama wabah ini
menyerang, sebanyak 400.000 kasus telah dilaporkan (Frerichs, 2010).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kolera adalah suatu penyakit akut yang menyerang saluran pencernaan yang
disebabkan oleh Vibrio Kolera yang ditandai serta gejala sebagai berikut :
a. Rasa penuh di abdomen;
b. Hilangnya nafsu makan , telapak tangan serta kaki terasa dingin;
c. Diare yang tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus. dan terjadi
berkali-kali serta dalam jumlah yang cukup banyak;
d. Feces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi
cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis,
tetapi seperti manis yang menusuk, dan
e. Kejang otot perut serta dirasakan dengan nyeri yang hebat.
3.2 Saran