Anda di halaman 1dari 11

https://direktoriorganisasiprofesi.wordpress.

com/2016/01/15/ikatan-bidan-indonesia-ibi/
Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
On Januari 15, 2016 By direktoriorganisasiprofesi

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) merupakan Organisasi profesi yang menghimpun para bidan di
Indonesia. Bidan adalah tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang
bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa
hamil, masa persalinan dan masa nifas, memfasilitasi persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan,
promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau
bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

Tujuan:

1. Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan serta kaum wanita pada
umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa.

2. Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi kebidanan, khususnya


dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta kesejahteraan keluarga.

3. Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat.

4. Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat.

Visi:
Mewujudkan bidan profesional berstandar global.

Misi:

1. Meningkatkan kekuatan organisasi.

2. Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pendidikan bidan.

3. Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pelayanan.

4. Meningkatkan kesejahteraan anggota.

5. Mewujudkan kerjasama dengan jejaring kerja

Kegiatan:

1. Konferensi Kebidanan di Tarragona Spanyol 26-28 Mei 2016

2. Konferensi Interasional Kesehatan Ibu dan Anak di Malaysia

3. Midwifery Symposium 2016

Untuk informasi selengkanya mengenai Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dapat dilihat di website
resminya http://ibi.or.id/

https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/kb-2-modul-2

Perkembangan Organisasi Profesi Bidan di luar negeri dan di dalam negeri

1. 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Perkembangan


Organisasi Bidan Kegiatan Belajar II 1. Menjelaskan perkembangan organisasi
pro- fesi di luar negeri 2. Menjelaskan perkembangan organisasi pro- fesi di
dalam negeri TUJUANPembelajaran Khusus 1. Perkembangan organisasi
profesi di luar neg- eri 2. Perkembangan organisasi profesi di dalam negeri
POKOKMateri Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 di- harapkan Anda
bisa menjelaskan perkemban- gan organisasi bidan TUJUANPembelajaran
Umum

2. 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 2 Uraian Materi 1.
Perkembangan Organisasi Profe- si Bidan di luar negeri Salam hangat untuk
Anda, semoga Tu- han masih memberikan berkah-Nya kepada Anda untuk
melanjutkan mem- pelajari Perkembangan Organisasi Pro- fesi Bidan di Luar
Negeri. Saudar-saudara, untuk organisasi pro- fesi bidan dunia kita mengenal
Interna- tional Confederation of Midwives (ICM). The International
Confederation of Midwives (ICM) merupakan organisa- si profe- si bidan d u n
- ia yang m e m - berikan d u k u n - gan dan t e l a h menun- j u k k a n
pengua- tan untuk organisasi bidan di berbagai negara di belahan dunia.
Pada saat ini ICM telah memiliki anggota lebih da 100 organisasi profesi bidan
dari berb- agai negara di dunia ini. ICM berfungsi bekerja secara global
dengan bidan-bidan di seluruh dunia dan organisasi profesi bidan dari berb-
agai dunia untuk melindungi hak asa- si perempuan dan memberikan akses
layanan kebidanan pada masa antena- tal, intranatal maupun post natal dan
masa mengasuh anak. Dalam men- jalankan tugasnya ICM banyak beker-
jasama dengan organisasi dunia yaitu Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atau
United Nation (UN), World Health Or- ganization (WHO). Tugas utama ICM
tentunya adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak selama
proses reproduksi dan pengasuhan anak. Dengan mencanangkan salah
satunya dengan program safe-moth- erhood dengan terus memperkuat ak-
ses perempuan terhadap layanan ke- bidanan yang aman. Adapun Visi dari
ICM adalah: ICM membayangkan sebuah dunia di mana setiap wanita subur
memi- liki akses ke perawatan bidan un- tuk dirinya sendiri dan bayinya.
Sedangkan Misinya: ICM berusaha untuk memperkuat asosiasi anggo- ta dan
untuk memajukan profesi ke- bidanan secara global dengan mem-
promosikan bidan otonom sebagai pengasuh yang paling tepat untuk
melahirkan anak perempuan dan da- lam menjaga persalinan normal, da- lam
rangka meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan, dan keseha-
PresidenICMsaatberpidatopadaacaraWHO
SouthEastAsiaRegionalmeetingontheQualityof
MidwiferyEducationandServices

3. 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 3 tan bayi mereka
dan mereka keluarga. Sedangkan untuk pendidikan bidan, ICM menetapkan
kebijakan sebagai berikut: ICM Standar global untuk pendidikan kebidanan.
Melalui kebija- kan tersebut dibangun salah satu pilar penting dari upaya ICM
untuk mem- perkuat kebidanan di seluruh dunia dengan mempersiapkan
bidan yang memenuhi syarat untuk memberikan kualitas, pelayanan
kesehatan berba- sis bukti tinggi untuk wanita, bayi baru lahir dan
melahirkan keluarga. Stan- dar pendidikan dikembangkan bersa- ma-sama
dengan update kompetensi penting untuk praktik kebidanan dasar, yang
menentukan isi inti dari setiap program pendidikan kebidanan. Stan- dar
tersebut tersedia di Website ICM dalam bahasa Inggris, Perancis dan Spanyol.
Setelah mempelajari uraian di atas, apakah Anda telah memahami peran
suatu organisasi bagi suatu profesi ter- tentu? Selanjutnya mari Anda ikuti se-
jarah organisasi profesi bidan dunia ini dan organisasi profesi bidan di
belahan negara lainnya. ICM memahami bahwa para bidan tel- ah melakukan
upaya untuk memenuhi tuntutan internasional selama lebih dari 100 tahun.
Ada catatan konfer- ensi bidan yang diadakan di Berlin, Jerman, pada tahun
1900, ketika leb- ih dari 1.000 orang bidan hadir. Peris- tiwa tersebut diatur
pada suatu waktu tanpa penggunaan telepon, komputer, kartu kredit atau
pesawat terbang, dan pada saat itu perempuan yang beper- gian sendiri
adalah suatu hal yang sulit dan tidak selalu dapat diterima. Pada tahun 1919,
sekelompok bidan Eropa, yang berpusat di Antwerp, Belgia ber- kumpul dan
peristiwa tersebut dijad- ikan awal terbentuknya Konfederasi Internasional
Bidan. Pada saat ini, banyak nega- ra telah memiliki asosiasi nasion- al bidan,
komunikasi di antara mer- eka meningkat dan serangkaian pertemuan rutin
pun diluncurkan. Selama 1930-an dan 1940-an, per- jalanan dan komunikasi
di Eropa ter- ganggu oleh perang dan kerusuhan. Sayangnya, catatan rinci
tentang per- temuan dan dokumen bidan sebelum- nya hancur, namun,
keinginan untuk melanjutkan kerja internasional masih kuat. Pada tahun
1954, inisiatif tumbuh lagi dan kali ini lokasinya di London, Inggris. Untuk
pertama kalinya, nama Konfederasi Internasional Bidan didi- rikan, dan juga
gagasan kongres tiga tahunan rutin diputuskan. Sejak tahun 1954 rangkaian
pertemuan tersebut setiap tiga tahun tetap tak terputus. ICM sekarang
memiliki lebih dari 100 anggota - semua asosiasi kebidanan otonom, dari
sekitar 100 negara yang mencakup empat wilayah: Afrika, Asia Pasifik,
Amerika dan Eropa. Setiap aso- siasi anggota mengirimkan delegasi ke

4. 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4 Dewan ICM,
yang merupakan badan secara keseluruhan, masing-masing daerah memilih
wakil-wakil ke pa- pan yang lebih kecil, yang mengawasi bisnis yang
berkelanjutan. Konfederasi Dewan ICM memutuskan pada tahun 1999 untuk
memindahkan lokasi kan- tor pusat dari London ke Den Haag, di Belanda, dan
itu telah berdiri di sana sejak lama. Markas staf permanen telah meningkat
dari pengangkatan tahun 1987 dari semula satu tenaga paruh waktu
sekretaris eksekutif, meningkat untuk kelompok yang lebih besar saat ini,
tenaga yang mengelola organisasi termasuk Sekretaris Jenderal, Program Co-
ordinator, Manajer Komunikasi dan bantuan administrasi paruh waktu lain-
nya. ICM jurnal, Kebidanan Internasi- onal, sekarang dalam tahun ke-18 nya
berkomunikasi ke, dari dan di antara bidan di seluruh dunia dan situs ICM di
www.internationalmidwives.org tel- ah membantu akses cepat ke ICM beri- ta
dan kegiatan sejak tahun 2000. Kongres internasional diadakan setiap tiga
tahun. Situs masing-masing dipu- tuskan untuk enam tahun ke depan, dan
acara ini diselenggarakan oleh ICM dan co-hostnya adalah salah satu asosiasi
anggotanya. Tempat selama 50 tahun terakhir ini antara Yerusalem, Kobe,
Manila, Santiago, Sydney, Van- couver dan Washington, serta berb- agai kota
di Eropa. Kongres ini telah menjadi fokus utama untuk bisnis rutin bidan
global, pertemuan profesional dan ilmiah.Selain itu, pertemuan re- gional dan
konferensi yang sering di- adakan di tahun-tahun antara kongres. Misi ICM
adalah untuk memajukan seluruh dunia melalui tujuan dan aspi- rasi bidan
dalam pencapaian hasil yang lebih baik bagi perempuan dalam be- berapa
tahun mereka melahirkan anak, bayi mereka dan keluarga mereka di mana
pun mereka berada. ICM merupakan organisasi pendukung resmi
Kesehatan Informasi Untuk Semua tahun 2015, sebuah inisiatif global yang
tujuannya meliputi: Pada tahun 2015, setiap bidan akan memiliki akses ke
informasi yang mereka butuh- kan untuk belajar, untuk mendiagno- sa, untuk
memberikan perawatan dan pengobatan yang tepat, dan menye- lamatkan
nyawa. Nah...bagaimana pendapat Anda ten- tang peran ICM sebagai
organisasi bidan dunia? Sekarang kita akan menu- ju Amerika Utara untuk
mengenal or- ganisasi profesi bidan di sana! The North American Registry
Midwife (NARM) mendukung sistem perawatan kesehatan di mana setiap
keluarga di Amerika Utara memiliki akses ke bidan terampil dan bertanggung
jawab. NARM menetapkan standar untuk sert- ifikasi berbasis kompetensi
yang me-

5. 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 5 mungkinkan
bidan untuk mendukung hak perempuan untuk memilih kela- hirannya dan
tempat lahir dan untuk melibatkan seseorang yang mereka kehendaki. NARM
mengakui potensi hasil yang lebih baik yang mencakup biaya yang lebih
rendah dan intervensi yang lebih sedikit untuk ibu melahirkan dan bayi
mereka ketika dihadiri oleh bidan pro- fesional bersertifikat. NARM
didedikasikan untuk memajukan profesi dengan mendukung upaya-up- aya
advokasi untuk pengakuan hukum di tingkat negara bagian dan federal.
NARM mendedikasikan persentase yang signifikan dari anggaran tahunan
untuk pengembangan pelatihan advo- kasi, menawarkan lokakarya,
partisipasi dalam legislasi, kesehatan masyarakat, dan konferensi kebidanan,
mencip- takan materi promosi, dan melayani di komite penasehat untuk
inisiatif ting- kat negara bagian dan federal. Selain NARM, di Amerika juga
terdapat organisasi bidan yang lain yaitu The American Association of
Naturopath- ic Midwife (AANM) adalah organisasi profesional untuk bidan
naturopati. Bidan naturopati adalah bidan yang membantu kelahiran paling
luas yang dilatih secara alami yang tersedia bagi seorang ibu dan
keluarganya. AANM ada untuk mendidik masyarakat ten- tang kebidanan
naturopati dan untuk memberikan dukungan klinis, pendi- dikan
berkelanjutan, standar perizinan dan program mentoring bagi para an-
ggotanya. Bagaimana dengan organisasi profesi bidan di Kanada? Mari kita
ikuti materi di bawah ini! The Canadian Association of Midwife (CAM) adalah
organisasi nasional yang mewakili bidan dan profesi kebidanan di Kanada.
Misi dari CAM adalah untuk memberikan kepemimpinan dan advo- kasi untuk
kebidanan sebagai bagian penting dari sistem perawatan bersalin primer di
seluruh provinsi dan wilayah, yang diatur dan didanai publik. CAM
mempromosikan pengembangan pro- fesi untuk kepentingan umum dan
memberikan kontribusi perspektif ke- bidanan terhadap agenda kebijakan
kesehatan nasional. Visi dari Asosiasi Bidan Kanada (CAM) adalah bahwa
kebidanan merupakan dasar pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,
dan bahwa setiap wan- ita di Kanada akan memiliki akses ke perawatan bidan
untuk dirinya dan bayinya. Bagaimana dengan organisasi profesi bidan di
Selandia Baru? Mari ikuti ma- teri di bawah ini! New Zealand College of
Midwives (NZ- COM) adalah organisasi profesional dan diakui suara nya
untuk bidan dan bidan pelajar di Selandia Baru. Tujuan NZCOM adalah:

6. 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 6 Memajukan
profesi kebidanan Berbicara nasional dan regional un- tuk kepentingan
bidan dan wanita Menegakkan Konfederasi Interna- sional Bidan (World
Health Organi- sations) tentang definisi dari peran bidan dan ruang lingkup
praktek Menegakkan dan memajukan Ke- bidanan Selandia Baru dengan
Mod- el kemitraan dengan Perempuan Setelah mengikuti beberapa uraian di
atas, dapatkah Anda menyimpulkan seberapa besar peran organisasi pro- fesi
internasional bagi perkembangan profesi bidan? Untuk selanjutnya mari kita
tinjau bagaimana perkembangan organisasi profesi bidan di Indonesia.

7. 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 7 1.
PERKEMBANGAN ORGANISASI PROFESIIKATANBIDANINDONESIA (IBI) Ciri dari
suatu profesi adalah adanya wa- dah atau organisasi yang berkewajiban
melindungi seluruh anggotanya terma- suk meningkatkan kesejahteraan
anggo- ta. Disamping itu organisasi profesi juga berkewajiban untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh anggotan- ya kepada
masyarakat melalui peningka- tan kualitas/profesionalisme bidan. Dalam
sejarah Bidan Indonesia menyebutkan bahwa tanggal 24 Juni 1951 dipandang
sebagai hari jadi IBI. Pengukuhan hari lahirnya IBI tersebut didasarkan pada
hasil konferensi bidan pertama yng diselenggarakan di Jakarta 24 Juni 1951
yang merupakan prakarsa bidan- bidan senior yang berdomisili di Jakarta.
Konferensi bidan pertama tersebut telah berhasil meletakkan landasan yang
kuat serta arah yang benar bagi perjuangan bidan selanjutnya, yaitu
mendirikan sebuah organisasi profesi bernama Ikatan Bidan Indonesia (IBI),
berbentuk kesatuan, bersifat nasional, berazaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Pada tanggal 15 Oktober 1954 IBI diakui dan sah
sebagai satu organisasi profesi yang berbadan hukum dan tertera dalam
lembaran Negara NO..J.A.5927 pada Departemen Kehakiman. IBI yang
seluruh anggotanya terdiri dari wanita telah bergabung dengan Konggres
Wanita Indonesia (KOWANI) pada tahun 1951, hingga kini IBI tetap aktif
mendukung program-program KOWANI bersama organisasi wanita lainnya
dalam meningkatkan derajat kaum wanita Indonesia. Selain itu sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang RI No. 8 tahun 1985 tentang wajib lapor bagi
organisasi kemasyarakatan, maka IBI terdaftar sebagai lembaga Sosial
Masyarakat Indonesia, dengan nomor keanggotaan 133. Pada tahun 1956 IBI
diterima sebagai anggota International Confederation of Midwives (ICM) :
Sejak menjadi anggota ICM, IBI senantiasa berupaya meningkatkan kinerja
lembaganya dan tetap berupaya hadir dalam setiap kongres internasional
yang dilaksanakan oleh ICM sekali dalam tiga tahun di Negara-negara yang
dipilih secara bergantian. Utusan IBI yang hadir biasanya membawakan
makalah tentang perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di
Indonesia. Disamping itu, IBI juga tetap hadir pada pertemuan regional
(regionalmeetings)Asiapasifik.Padatahun 1985 IBI untuk pertama kalinya
menjadi tuan rumah pertemuan ICM Regional Asia Pasifik, diselenggarakan di
Hotel Sahid Jaya Jakarta. Anggota ICM yang hadir saat itu adalah Jepang,
Australia, New Zeland, Philiphina, Malaysia, Brunei Darussalam dan
Indonesia. Pada bulan September tahun 2000 IBI menjadi tuan rumah untuk
kedua kalinya pertemuan ke-6 regional Asia Pasifik (6th ICM Asia Pasifik
Regional Meeting) yang diikuti oleh 8 negara yaitu Hongkong, Bangladesh,
Australia, New Zeland, Jepang, Indonesia, Taiwan dan Thailand yang
diselenggarakan di Denpasar, Bali.

8. 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 8 Kerjasama IBI
dengan sektor atau lembaga pemerintah (Kemenkes, BKKBN, Kementrian
Pemberdayan Perempuan, Kemendagri dan lain-lain) maupun pihak swasta
telah dirintis sejak IBI berdiri. Begitu pula dengan lembaga internasional
terkait seperti WHO, UNICEF, UNFPA. Dewasa ini IBI mempunyai 30 pengurus
daerah tingkat propinsi, 318 tingkat cabang di kabupaten dan kotamadya
serta 1.243 ranting di tingkat kecamatan. Jumlah anggota yang pada tahun
1954 hanya 6.000 orang, kini telah berjumlah 73.526 orang. Penggantian
pengurus IBI dilakukan setiap 3 tahun dalam kurun waktu 1953/1988, kini
masa kepengurusan menjadi 5 tahun sejak kongres IBI ke X di Surabaya pada
tahun 1988. hingga saat ini IBI telah melaksanakan kongres sebanyak XII
sebagai berikut : Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan IBI,
kegiatan IBI semakin banyak dan dirasakan adanya kebutuhan untuk
membentuk suatu yayasan sebagai sarana penunjang organisasi untuk
kesejahteraan anggotanya. Hal ini diteruskan dalam kongres IBI ke VII di
Bandung Jawa Barat pada tanggal 5-10 Juni 1978. maka terbentuk yayasan
yang diberi nama Yayasan Buah Delima Ikatan Bidan Indonesia dengan Akte
Pendiria No. 65 pada tanggal 27 Juli 1982 oleh Notaris R. Dibjo Djojopranoto,
SH. Saat ini Yayasan Buah Delima telah berjumlah lebih dari 63 cabang
tersebar di seluruh Indonesia. Usaha-usaha yang direncanakan dan dapat
dilaksanakan antara lain : Mendapatkan dana bantuan dari berbagai
instansi swasta maupun pemerintah dan sponsor. K O N A S KE TAHUN
TEMPAT KETUA TERPILIH I 1953 BANDUNG RUTH ROH SANU II 1955 MALANG
Ny. SELO SOEMARJAN III 1957 YOGYAKARTA TUTI SUTJIATI IV 1961 L A W A N G
MALANG RUKMINI OENTOENG V 1969 JAKARTA RUKMINI OENTOENG VI 1975
JAKARTA RABIMAR JUZAR BUR VII 1978 JAKARTA RABIMAR JUZAR BUR VIII 1982
BANDUNG SAMIARTI MARTOSEWO- JO IX 1985 MEDAN SAMIARTI
MARTOSEWO- JO X 1988 SURABAYA RABIMAR JUZAR BUR XI 1993 UJUNG PAN-
DANG NISMA CHAIRIL BAHRI

9. 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 9 Mendirikan
rumah bersalin Ikatan bidan Indonesia. Mendirikan tempat penitipan anak
(TPA) Melatih tenaga pelayanan kesehatan keluarga dan baby sitter.
Mendirikan rumah penampungan bidan- bidan lanjut usia (BULAN), terutama
yang tidak bekerja (Panti Werdha). Koperasi serba usaha Membina klinik-
klinik IBI. IBI juga berpartisipasi dalam kegiatan penelitian dengan profesi-
profesi terkait untuk meningkatkan kualitas profesi yang berkaitan dengan
perkembangan disiplin keilmuan kebidanan. Perjalanan IBI masih jauh, namun
dengan kebulatan tekad dan kebersamaan anggota IBI di seluruh tanah air,
IBI akan tetap memantapkan profesi bidan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah mempelajari perkembangan
organisasi profesi bidan di Indonesia, menurut pendapat Anda apakah
sebagai seorang bidan wajib menjadi anggota IBI dan apa alasannya?
Selamat, Anda sudah selesai mempelajari materi organisasi profesi bidan
baik yang di luar negeri maupun yang di dalam negeri, semoga dengan
memahami materi di atas Anda bisa mengetahui perkembangan organisasi
profesi bidan dari masa ke masa sehingga Anda akanlebih menghayati dan
mencintai profesi bidan Rangkuman Profesi bidan sudah lahir dan berkem-
bang sejak zaman pra-sejarah, dimana kebidanan merupakan salah satu pro-
fesi yang tertua di dunia sejak awal peradaban manusia. Seorang bidan lahir
sebagai wanita terpercaya untuk mendampingi dan menolong ibu-ibu
melahirkan. Peran dan posisi bidan menjadi terhormat di masyarakat ka- rena
tugas-tugas yang diembannya sangat mulia dalam upaya memberi- kan
semangat dan membesarkan hati ibu-ibu dalam proses persalinan sam- pai
sang ibu mampu merawat bayinya dengan baik. Bidan harus mampu
memberikan asu- han dan nasehat yang dibutuhkan ke- pada wanita selama
masa hamil, per- salinan dan postpartum, memimpin persalinan atas
tanggung jawabnya sendiri serta asuhan bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini
termasuk tinda- kan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan
bayi serta mengupayakan tindakan medis. Dalam

10.10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 10 keadaan
darurat bidan juga diberi we- wenang pelayanan kebidanan yang ditujukan
untuk penyelamatan jiwa. Organisasi Kebidanan adalah suatu organisasi yang
aktifitas pokoknya melakukan pelayanan KIA dan kes- ehatan kepada
masyarakat dengan salah satu tujuan yang dicapai adalah membentuk
pelayanan yang bermutu dan berkualitas. Organisasi kebidanan sangat
penting adanya karena organ- isasi kebidanan merupakan suatu wa- dah ,
yang menaungi seluruh bidan di dalam atau luar negeri. Dari organisasi
kebidanan tersebut maka dapat me- mudahkan penyaluran visi dan misi
bidan, untuk mengurangi angka kema- tian ibu (AKI) dan angka kematian
bayi (AKB) juga menambah kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan.
Di dalam maupun di luar negeri terdapat berbagai macam organisasi
kebidanan, yang menunjang persatuan bidan di dalam ataupun di luar negeri.

11.11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 11 Test Formatif
Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini dengan Benar! 1. Setelah Kemerdekaan RI,
pendirian IBI dilatarbelakangi oleh: A. Membela tanah air sebagai wujud
persatuan nasional B. Membela kerukunan bidan dan perempuan sebagai
kliennya C. Membela kaum perempuan sebagai wujud persatuan nasional D.
Mempersatukan profesi bidan sebagai wujud persatuan nasional E.
Mempersatukan profesi bidan dan perempuan sebagai wujud persatuan
nasional 2. Hari lahirnya IBI : A. 24 Juni 1950 B. 24 Juli 1950 C. 24 Juni 1951
D. 24 Juli 1951 E. 25 Juni 1951 3. IBI menjadi anggota ICM pada tahun: A.
1952 B. 1954 C. 1956 D. 1958 E. 1960 4. ICM singkatan dari: A. International
Coalition of Midwives B. International Consolidation of Midwives C.
International Configuration of Midwives D. International Consiliation of
Midwives E. International Confederation of Midwives 5. Tingginya Angka
Kematian Ibu saat zaman pemerintahan Hindia Belanda dikarenakan A. Biaya
kelahiran mahal

12.12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke :


Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 12 B. Penolong
persalinan adalah dukun C. Bidan hanya bekerja untuk kalangan bangsawan
D. Bidan masih sedikit E. Belum adanya organisasi profesi bidan Tugas Tugas:
Buatlah essay tentang perkembangan organisasi profesi bidan di luar neg-
eri. Untuk dapat mengerjakan essay Anda harus mempelajari Modul 6
tentang Panduan Penulisan Essay
http://megasophianarh.blogspot.co.id/2013/02/ibi-ikatan-bidan-indonesia.html

Dr. Harni Koesno, MKM


Ketua Umum IBI 2008-2013

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) merupakan organisasi profesi bidan di Indonesia. Wadah Para bidan
dalam mencapai tujuan melalui kebijakan peningkatan profesionalisme anggota guna menjamin
masyarakat mendapatkan pelayanan berkualitas. IBI didirikan pada tanggal 24 Juni 1951,
menjadi anggota Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada tahun 1951 dan bergabung
menjadi anggota ICM (International Confederation of Midwives) pada tahun 1956. Kantor pusat
berkedudukan di Jakarta, IBI memiliki perwakilan di 33 Provinsi, 445 kota/kabupaten dan 1944
ranting diseluruh indonesia.

Visi IBI adalah mewujudkan bidan profesional berstandar global. Misi IBI adalah meningkatkan
kekuatan organisasi, meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pendidikan bidan serta
pelayanan, meningkatkan kesejahteraan anggota dan mewujudkan kerjasama dengan jejaring
kerja. Nilai nilai yang mendasari IBI adalah mengutamakan kebersamaan, mempersatukan diri
dalam satu wadah, pengayoman terhadap anggota, pengembangan diri, peran serta dalam
komunitas, mempertahankan citra Bidan dan pelayanan berkualitas kepada Ibu dan Anak
Ibu Sehat - Anak Sehat - Bangsa Sehat

DEFINISI
Bidan adalah tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai
mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa
persalinan dan masa nifas, memfasilitasi persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan
asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi
persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan
lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada
perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini mencakup pendidikan
antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan,
kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan: termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit,
klinik atau unit kesehatan lainnya.

FILOSOFI
Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam
memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi:

1. Keyakinan tentang kehamilan dan Persalinan. Hamil dan bersalin merupakan suatu
proses alamiah dan bukan penyakit.
2. Keyakinan tentang perempuan. Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai
hak, kebutuhan, keinginan masing-masing. Oleh sebab itu perempuan harus berpartisipasi
aktif dalam setiap asuhan yang diterimanya.

3. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah
mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis harus dihargai, didukung
dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi tepat guna dan
rujukan yang efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan dan janin/bayinya.

4. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan. Perempuan harus


diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya
melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dan konseling. Pengambilan keputusan
merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan.

5. Keyakinan tentang tujuan Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan
ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada :
pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan cara yang kreatif
dan fleksibel, suportif, peduli; bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada
perempuan; asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan dan tidak otoriter serta
menghormati pilihan perempuan.

6. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan dengan


menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap
perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik, psikis, emosional,sosial, budaya, spiritual
serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang
berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.

7. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila, seorang bidan menganut
filosofi yang mempunyai keyakinan didalam dirinya bahwa semua manusia adalah
mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani
dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama.

8. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan. Setiap
individu berhak menentukan nasib sendiri dan mendapatkan informasi yang cukup dan
untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatan.

9. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia
subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan yang
berkualitas.

10. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang


membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa-masa remaja.

11. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/daerah membentuk masyarakat


kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu kesatuan bangsa Indonesia.
Manusia terbentuk karena adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan
yang bersifat dinamis mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir.

AREA PELAYANAN BIDAN


Bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan pelayanan yg meliputi:
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KB

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN BIDAN:

Tahun 1851 Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi tidak berlangsung lama.
Tahun 1902 Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi dibuka kembali.
Tahun 1950 Pendidikan Bidan, SMP + 3 tahun.
Tahun 1954 Dibuka sekolah guru bidan.
Tahun 1975-1984 Sekolah Bidan ditutup. IBI terus berjuang agar sekolah Bidan dibuka kembali.
Tahun 1985 Dibuka Program Pendidikan Bidan Swadaya.
Tahun 1989 Crash Program Pendidikan Bidan dan Penempatan Bidan di Desa.
Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan B, Akper + 1 th hanya 2 angkatan.
Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan C, SMP + 3 th di 11 propinsi. Pada Kongres VIII IBI di
Surabaya, IBI mengeluarkan rekomendasi; agar dasar pendidikan bidan SMU terus
diperjuangkan.
Tahun 1994 Program Bidan PTT.
Tahun 1996 Dibuka DIII Kebidanan.
Tahun 2000 Dibuka Program D-IV Bidan Pendidik.
Tahun 2006 Dibuka S2 Kebidanan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran .
Tahun 2008 Dibuka S1 Kebidanan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Tahun 2010 Dibuka S1 dan S2 Kebidanan di Universitas Brawijaya dan Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai