PENYEBARAN PENYAKIT DI
KAWASAN PESISIR DAN
PULAU KECIL
Penyakit Infeksius
Penyakit Non-Infeksius
Influenza merupakan penyakit epidemik yang sangat infeksius dan sering terjadi.
Terdapat insidensi influenza yang lebih tinggi pada bulan-bulan musim dingin, dengan
puncak epidemik pada bulan Desember/Januari. Infektivitasnya sangat tinggi dan
berkisar dari sesaat sebelum gejala timbul sampai sesaat setelah pireksia menghilang.
Penularan dapat terjadi melalui infeksi droplet, tangan, dan barang-barang yang baru
terkontaminasi (misalnya sapu tangan). Masa inkubasi terjadi 1-3 hari (berkisar 12 jam
sampai 5 hari).
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah di arteri dalam jangka waktu lama, tanpa gejala
dimana tekanan abnormal tinggi dalam arteri meningkatkan risiko stroke, aneurisma, gagal jantung,
kerusakan ginjal, serangan jantung. Semakin meningkatnya populasi usia lanjut maka jumlah pasien
dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah. Angka-angka prevalensi hipertensi di
Indonesia termasuk kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil masih banyak penderita yang belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Baik dari segi case finding maupun penatalaksanaan
pengobatannya. Jangkauan masih sangat terbatas dan sebagian besar penderita hipertensi tidak
mempunyai keluhan.
Dermatitis adalah peradangan non-inflamasi pada kulit yang bersifat akut, sub-akut, atau kronis
dan dipengaruhi banyak faktor. Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis)
sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan endogen, menimbulkan kelainan klinis
berupa efloresensi polimorfik dan keluhan gatal. Terdapat berbagai macam dermatitis, dua
diantaranya adalah dermatitis kontak dan dermatitis okupasi.
Rheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui
dan ditandai oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai
keterlibatan jaringan ekstraartikular. Penyakit ini sering menyebabkan kerusakan
sendi, kecacatan dan banyak mengenai penduduk pada usia produktif sehingga
memberi dampak sosial dan ekonomi yang besar khususnya pada pekerja wilayah
pesisir yang berprofesi sebagai petani teripang,
Asma merupakan kumpulan tanda dan gejala mengi disertai batuk dengan
karakteristik sebagai berikut: timbul secara periodik dan atau kronik cenderung
pada malam hari atau dini hari (nokturnal) musiman. Adanya faktor pencetus
diantaranya aktivitas fisik dan bersifat reversibel baik secara spontan maupun
penyumbatan, serta adanya riwayat asma atau atopi lain pada penderita atau
keluarga sedangkan sebab-sebab lain sudah disingkirkan.
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan
kerja. Dengan demikian, penyakit akibat kerja merupakan
penyakit yang artifisual atau man made disease.
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait
dengan kinerja pekerja itu sendiri. Semakin tersedianya
fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan
timbulnya penyakit akibat kerja. Penyakit Akibat Kerja (PAK)
di kalangan pekerja masyarakat pulau di Indonesia belum
terekam dengan baik. Sebagai faktor penyebab, hal ini sering
terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja untuk
menggunakan alat pelindung diri (APD) dan kualitas serta
keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja
yang meremehkan resiko kerja, sehingga tidak menggunakan
alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.
Penyakit Akibat Kerja yang Berisiko dapat
Terjadi di Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau