Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1


A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Prioritas Masalah ................................................................................................ 4
C. Rencana Persiapan .............................................................................................. 5

BAB II TUJUAN ADVOKASI ................................................................................ 7


A. Tujuan Umum .................................................................................................... 7
B. Tujuan Khusus .................................................................................................... 7

BAB III MANFAAT HASIL YANG AKAN DICAPAI........................................... 8

BAB IV PELAKSANAAN ADVOKASI .................................................................. 9


A. Tinjauan Program ................................................................................................ 9
B. Pelaksanaan Program .......................................................................................... 9

BAB V ASUMSI ADVOKASI.................................................................................. 11


A. Asumsi Positif ..................................................................................................... 11
B. Asumsi Negatif ................................................................................................... 11

BAB VI ORGANISASI ............................................................................................. 12


A. Struktur ............................................................................................................... 12
B. Tugas panitia ....................................................................................................... 12

BAB VII JADWAL KEGIATAN .............................................................................. 13

BAB VIII PLAN OF ACTION .................................................................................. 14


A. Urutan Kegiatan ................................................................................................. 14
B. Rangkaian Kegiatan .......................................................................................... 14

BAB IX NETWORK PLANNING ............................................................................ 16

BAB X RENCANA PENILAIAN ............................................................................. 17

BAB XI RENCANA TINDAK LANJUT ................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA

1
2

BAB I
PENDAHULUAN

D. Latar Belakang
Anemia adalah sebuah kondisi dimana kadar hemoglobin seseorang
kurang dari 11g/dl pada trimester pertama dan ke tiga, dan kurang dari 10,5
g/dl pada trimester kedua. Hemoglobin merupakan zat warna yang terdapat
dalam sel darah merah dan berguna untuk mengangkut oksigen dan karbon
dioksida dalam tubuh , hemoglobin adalah ikatan protein, garam besi, zat
warna. Sebagian besar ibu hamil akan mengalami beberapa tingkat anemia
karena zat besi di butuhkan untuk menghasilkan sel darah merah pada janin.
Anemia bisa muncul selama kehamilan karena kekurangan asam folat. Saat
kehamilan, anemia dapat di cegah dan di obati dengan menggunakan zat besi
dan suplemen asam folat (Winarsih, 2018)
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,
dan merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan
murah.Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.Menurut
WHO, kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20 dan 89% dengan
menetapkan Hb 11 g% (g/dl) sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di
Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo swie tjiong menemukan
angka anemia kehamilan 3,8% pada trimester 1,13,6% trimester II, dan 24,8%
pada trimester III. (Luh Seri, 2018)
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu,
baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya.
Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia, seperti :Abortus, Partus
prematurus, Partus lama karena inertia uteri, Perdarahan post partum karena
atonia uteri, Syok, Infeksi, baik intrapartum maupun postpartum;Anemia
yang sangat berat dengan HB kurang dari 4 g/100 ml dapat menyebabkan
dekompensasi kordis (Proverawati, 2017).
3

Bahaya anemia terhadap janin, sekalipun janin nampak mampu


menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan
mengurangi kemampuan metabolism sehingga menggangu pertumbuhan dan
perkembangan ajanin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan
dalam bentuk: abortus, kematian intrauterine, persalinan prematuritas tinggi,
berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat
bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sam pai kematian perinatal, dan
inteligensi rendah (Manuaba, 2014).
Namun demikian, jika anemia menjadi parah dan berlangsung lama,
maka jumlah darah untuk membawa oksigen menurun, akibatnya, janin tidak
bisa mendapatkan cukup oksigen yang di butuhkan untuk pertumbuhan
normal,kususnya pada otak. Ibu hamil yang mengalami anemia berat akan
timbul gejala seperti rasa lelah yang berlebihan, nafas tersengal-sengal, nyeri
kepala, dan mata berkunang-kunang. Risoko preterem meningkat saat
persalinan. Dalam masyarakat yang pola makan sehari-hari sebagaian besar
dari sumber nabati, adanya penyakit infeksi maupun investasi parasit sangat
berperan terhadap anemia besi. Rendahnya kadar zat besi yang terkandung
dalam sumber nabati hanya merupakan sebagaian dari alasan tingginya angka
prevalensi anemia gizi di indonesia (Winarsih, 2018).
Berdasarkan data WHO 2015 Anemia merupakan salah satu faktor
penyebab tidak langsung kematian ibu hamil. Berdasarkan WHO Prevalensi
anemia ibu hamil di dunia berkisar rata-rata 14 %, di negara industri 56% dan
di negara berkembang antara 35%-75% . secara gelobal, sebesar 52% wanita
hamil di negara-negara berkembang mengalami anemia. Angka ini lebih
besar di bandingkan dengan angka anemia pada wanita hamil di negara-
negara industri yang hanya sebesar 20%. Negara dengan prevalensi anemia
pada wanita hamil tertinggi adalah india ( 88 % ), di ikuti oleh afrika (50%),
dan karibia (30%). Berdasarkan WHO tahun 2008 prevalensi anemia ibu
hamil di asia tenggara 48,2%. Menurut encyclopedis of national indonesia
berada di peringkat ke-58 dengan prevalensi anemia pada ibu hamil sebanyak
44,3%. (WHO, 2015).
4

Berdasarkan data Riskesdas 2018, angka anemia ibu hamil sebanyak


48,9%, anemia berdasarkan umur 15-24 tahun sebanyak 84,6%, 25-34 tahun
sebanyak 33,7%, 35-44 tahun sebanyak 33,6% dan umur 45-55 tahun
sebanyak 24%. Sedangkan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah
sebesar 73,2 % dan yang tidak mendapatkan tablet tambah darah sebesar
26,8% (Riskesdas, 2018).
Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung tahun 2017
menunjukan data bahwa dari 24733 ibu hamil yang terdapat di kota Bandar
Lampung sebanyak 21771 (88%) mendapat Fe1 dan 21259 (85,9%)
mendapat Fe3 dan jumlah ibu hamil yang diperiksa Hb berjumlah 23160 jiwa
atau sekitar 93%. Ibu hamil yang mengalami anemia berjumlah 8435 (36,4%)
dengan kadar Hb 8-11 gr/dl dan 810 ibu hamil atau (3,4%) dengan kadar Hb
< 8gr/dl. (Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2017).
Berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Metro, 2017 data Anemia Ibu
Hamil di Dinas Kesehatan Kota Metro pada tahun 2016 terdapat 393 orang
ibu hamil dengan anemia dan mengalami peningkatan pada tahun 2017
sebesar 411 orang ibu hamil dengan anemia, dan prevalensi tertinggi terdapat
pada puskesmas iring mulyo sebesar 88 orang (21,1%) tahun 2016 sedangkan
pada tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi 108 orang (26,3%) (Dinas
Kesehatan Kota Metro, 2017).
Menurut Dinas Kesehatan Kota Metro, 2017 data Anemia Ibu Hamil
di Puskesmas Iring Mulyo pada tahun 2016 sebesar 88 orang (22,1%), dan
mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar sebesar 108 orang (26,3%),
Prevalensi anemia di indonesia 40-50% dan anemia defisiasi besi
menempati peringkat pertama, apabila prevalensi kadar hemoglobin 2 standar
deviasi di bawah rata-rata lebih dari 5% anemia defisiasi besi dapat dikatakan
sebagai masalah kesehatan masyarakat. Faktor penyebab anemia pada ibu
hamil pada penelitian ini adalah faktor kepatuhan konsumsi tablet fe,
konsumsi vit C, pola makan, umur kehamilan, Aktifitas Fisik. Penelitian
Anemia ibu hamil sudah banayak di lakukan penelitian setiap tahunya, tetapi
angka anemia di indinesia setiap tahunya tetap mengalami peningkatan dan
5

variabel yang di ambil kebanyakan tentang usia, status ekonomi, pendidikan,


yang mana variabel tersebut tidak dapat di rubah, Maka penulis tertarik
menggunakan variabel kepatuhan konsumsi tablet fekonsumsi vit C, pola
makan, umur kehamilan, aktifitas fisik, di harapkan variabel yang di ambil
peneliti dapat merubah atau memperbaiki kejaian anemia pada ibu hamil.
Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam upaya perbaikan status
anemia gizi adalah keterbatasan jumlah tenaga gizi baik dari segi kuantitas
maupun kualitas sesuai dengan kompetensi yang ada dalam setiap unit
pelayanan kesehatan masyarakat, baik dirumah sakit maupun di sarana
pelayanan kesehatan lainnya.
Jurusan gizi Politeknik Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam
sebagai institusi yang melahirkan tenaga ahli gizi program studi D-IV yang
salah satu bidang peminatannya adalah gizi masyarakat. Beberapa kompetensi
lulusan D-IV gizi harus dicapai dalam bentuk kegiatan yang dilakukan di
Puskesmas. Kompetensi ahli gizi sebagai pelaksana gizi di masyarakat di
institusi, maka dalam proses belajar mengajar mahasiswa diwajibkan
mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam manajemen pelayanan gizi di
Puskesmas yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu kegiatan
surveilens, screening gizi, diklat gizi dan asuhan gizi.
Salah satu kompetensi lain yang diharapkan adalah kegiatan advokasi
berupa rangkaian kegiatan dari mulai sosialisasi hingga pendampingan
kegiatan pada stackholder terkait. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mendukung berjalannya program dengan kesinambungan dan meminimalisir
kendala yang timbul.

E. Prioritas Masalah
Pada kegiatan surveilens dan screening di Puskesmas Kota Metro,
advokasi dilakukan kepada Kepala Puskesmas selaku preseptor juga tenaga
pelaksana gizi selaku CI. Hal ini disampaikan meliputi lama kegiatan, macam
dan ragam kegiatan serta dukungan yang diperlukan. Berkaitan dengan
kegiatan surveilens berupa pengumpulan data sekunder Puskesmas.
6

Karenanya izin kepala Puskemas selaku pimpinan institusi sangatlah penting


seraya menjelaskan bahwa dari rangkaian data tersebut dapat diketahui
persoalan yang berpotensi muncul.
Kegiatan screening lebih menfokuskan kegiatan outdoor antara lain
berpartisipasi dalam kegiatan dipuskesmas dimaksudkan untuk pengumpulan
data ibu hamil yang anemia.
Jika dalam interpretasi data pada kegiatan surveilans dan screening
gizi terdapat masalah, maka tindak lanjut dalam mengatasi hal ini yaitu
membuat pendidikan dan pelatihan sesuai dengan masalah yang terdapat
diwilayah kerja Puskesmas Kota Metro.

F. Rencana Persiapan
a. Bahan dan Alat Penyuluhan
- Materi Anemia
- LCD
- Flipchart
- Spidol
- Kertas
b. Data
- Prevalensi Anemia di Indonesia
- Prevalensi Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Metro
c. Tenaga
Narasumber kepala Kesehatan Masyarakat, Pengawai Dinas Kesahatan.
d. Biaya
Biaya akan di ambil dari biaya program Puskesmas Kota Metro.
e. Surveilen Gizi buruk
Pelaksanaan pemantauan wilayah kerja puskesmas Kota Metro.
f. Advokasi dan sosialisasi penanggulangan Anemia.
g. Manajemen program dan pelatihan petugas.
7
8

BAB II
TUJUAN ADVOKASI

C. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan advokasi pada pimpinan institusi.
terhadap rencana praktek kegizian yang akan dilakukan, dapat menambah
pengalaman untuk melakukan advokasi selanjutnya, serta dapat menurunkan
angka prevalensi anemia di puskesmas Kota Metro.

D. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan cakupan deteksi dini anemia melalui pemeriksaan di
Puskesmas.
2. Meningkatkan cakupan dan kualitas tatalaksana anemia di puskesmas
3. Menyediakan Tablet besi kepada ibu hamil yang anemia.
4. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang makanan sumber zat besi
yang bagus untuk di konsumsi.
9

BAB III
MANFAAT HASIL YANG AKAN DICAPAI

Adapun manfaat hasil yang diharapkan anatar lain :


1. Setelah dilaksanakan advokasi maka hasil yang akan diperoleh adalah dapat
menurunkan angka prevalensi anemia.
2. Revitalisasi posyandu untuk mendukung pemantauan status anemia ibu hamil.
3. Dapat meningkatkan keterampilan tatalaksana terhadap anemia.
4. Dapat meningkatkan kewaspadaan dini terhadap masalah anemia.
5. Dapat memberikan konseling terhadap masalah anemia.
6. Dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan setelah diperoleh
komitmen dengan pihak institusi.
7. Pihak Puskesmas dapat mendukung secara penuh dengan cara berpartisipasi
dalam kegiatan
10

BAB IV
PELAKSANAAN ADVOKASI

C. Tinjauan Program
Seluruh rangkaian praktek kerja lapangan di advokasi kepada
preseptor secara sistematis. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan sampaikan
antara lain yang berbentuk mengarah kepada dukungan perbaikan
penaggulangan masalah gizi buruk. Karenanya peran supervisor dari
akademik menjadi hal yang sangat penting.
Pelaksanaan Program yang menjadi prioritas meliputi :
1. Pelaksanaan Surveilans gizi, yaitu melihat data sekunder yang ada di
arsip puskesmas. Kemudian di peresentasekan untuk medapatkan hasil
interpretasi data.
2. Pelaksanaan screening gizi dengan sasaran pada ibu hamil.
3. Pelaksanaan penanggulangan kepada ibu hamil yang anemia.
4. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan anemia diwilayah kerja Puskesmas
Kota Metro.

D. Pelaksanaan Program
Langkah-langkah kegiatan pelaksanaan program di Puskesmas Kota
Metro yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan advokasi tentang program penanggulangan kasus anemia
pada ibu hamil yang akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kota
Metro.
2. Melaksanakan surveilans dengan acuan data sekunder dari arsip
puskesmas.
3. Melakukan screening gizi terhadap ibu hamil dengan melakukan
pemerikaan status anemia ibu hamil setiap bulan di posyandu.
4. Dari hasil surveilans dan screening gizi, ditemukan masalah. Untuk
memperkecil atau menghilangkan masalah dilakukan intervesi dengan
cara melakukan asuhan gizi dan diklat (pendidikan dan pelatihan).
11

5. Untuk dapat melakukan semua program tersebut, perlu adanya advokasi


yang baik kepada semua mitra agar program dapat dijalankan dengan
baik.
12

BAB V
ASUMSI ADVOKASI

C. Asumsi Positif
- Mahasiswa bisa melakukan advokasi kepada Kepala Puskesmas dan
mempersiapkan laporan advokasi serta intervensi.
- Terjalinnya kerja sama yang baik dengan semua mitra terkait sehingga
diperoleh komitmen yang baik yang dapat menujang kegiatan.

D. Asumsi Negatif
- Adanya kesalahan dan perbedaan persepsi terhadap permasalahan yang
timbul.
- Belum terciptanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan mitra
di wilayah kerja puskesmas Batoh dikarenakan kurangnya komunikasi
awal sebelum advokasi dilaksanakan.
- Terbatasnya waktu pelaksanaan advokasi dikarenakan minimnya waktu
pembimbing, CI dan peserta advokasi.
13

BAB VI
ORGANISASI

C. Struktur
- Ketua panitia : Ni Made Ari S
- Anggotta : Ani

D. Tugas panitia
No Tugas Nama
1. Moderator Ani
2. Presentator Ni Made Ai S
3. Seksi persiapan Nita
14

BAB VII
JADWAL KEGIATAN

Kegiatan advokasi dilaksanakan selama 1 minggu yaitu disetiap


kegiatan dilakukan advokasi.

No Kegiatan Waktu Penanggung jawab Keterangan


Persiapan Ani Persiapan
1
advokasi
Pelaksanaan Nita Pelaksanaan
2
program
Evaluasi pelaksanaan Rita Penulisan
3
laporan laporan
15

BAB VIII
PLAN OF ACTION

C. Urutan Kegiatan

Coacing peserta Persiapan materi Kegiatan


khususnya tentang yang akan advokasi
advokasi diadvokasikan

D. Rangkaian Kegiatan
No Kegiatan I II III IV V VI
1. Pembukaan
2. Advokasi I
3. Sceening Gizi
4. Advokasi II
5. Surveilans gizi
6. Advokasi III
7. Rencana Diklat
8. Advokasi IV
9. Diklat Gizi
10. Advokasi V
11. Penanggulangan Anemia
12. Penutupan

E. Rincian Kegiatan
No Kegiatan Lokasi Sasaran target Waktu Penanggung
pelaksanaan jawab
1 Melakukan Puskesmas Kepala 100% Minggu Mahasiswi
Advokasi pusksesmas tercapai pertama
dengan Kepala sampai
Puskesmas minggu
16

terakhir
2 Pengumpulan Puskesmas Ibu hamil 100% Minggu Mahasiswi
data screening /posyandu tercapai pertama
ibu hamil dan minggu
Pengumpulan kedua
data surveilans
3 Mengolah data Puskesmas Ibu hamil 100% Minggu Mahasiswi
screening dan tercapai pertama
surveilans dan minggu
kedua
4 Melakukan Desa Ibu hamil 100% Minggu Mahasiswi
penanggulangan yang tercapai kedua
anemia anemia sampai
dengan
minggu
ketiga
5 Melakukan Puskesmas TPG, 100% Minggu Mahasiswi
diklat gizi Kader, tercapai kedua
masyarakat sampai
minggu tiga
6 Membuat - Peserta/ 100% Minggu Mahasiswi
laporan PKL Mahasiswa tercapai pertama
sampai
minggu
ketiga
17

BAB IX
NETWORK PLANNING

Organisasi atau institusi yang direncanakan akan dijadikan network


planning :
1. Kepala Puskesmas Kota Metro, dalam hal ini bekerja sama yang bertujuan
untuk mendapatkan dukungan moril maupun materil.
2. Kepala Tata Usaha Puskesmas Kota Metro sebagai pusat data sekunder serta
penanggung jawab laporan SP2TP.
3. Mitra kerja di Puskesmas Kota Metro dalam hal ini perawat, bidan
koordinator, bidan desa dan kader koordinator saling bekerjasama dalam
kegiatan advokasi.
4. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kota Metro yang menjadi sasaran
atau target, dapat berpartisipasi dalam program kegiatan.
18

BAB X
RENCANA PENILAIAN

No Input Proses Target/sasaran Indicator


keberhasilan
1. Rencana Pelaksanaan Ka. PKM, TPG Adanya komitmen
advokasi advokasi dan mitra terkait tentang
pelaksanaan
kegiatan
selanjutnya
2. Rencana Pelaksanaan Ibu Hamil Adanya hasil
screening screening screening bayi dan
balita
3. Rencana Pelaksanaan TPG PKM Adanya
surveilans surveilans kesepakatan
tentang
pelaksanaan
surveilans
4. Rencana Pelaksanaan Ibu Hamil Terlaksanya asuhan
Penanggulangan Penanggulangan gizi sesuai dengan
Anemia Anemia perencanaan
5. Rencana diklat Pelaksanaan TPG, Kader dan Terlaksananya
diklat masyarakat diklat sesuai
dengan
perencanaan.
6. Partisipasi Mengundang Ka. PKM, TPG Semua yang
dalam kegiatan sasaran yang PKM dan peserta diundang hadir
akan diajak lainnya pada kegiatan
berpartisipasi
19

7. Kesepakatan Advokasi dan Ka. PKM, TPG Tercapainya


komunnikasi PKM dan mitra kesepakatan
terkait terhadap kegiatan-
kegiatan yang akan
dilakukan
20

BAB XI
RENCANA TINDAK LANJUT

Berdasarkan hasil data screening gizi data surveilance gizi akan diolah
secara manual menggunakan excel dan hasil tersebut akan direncanakan
membuat kegiatan tindak lanjut berdasarkan permasalahan yang didapat
dalam wilayah kerja Puskesmas Kota Metro seperti asuhan gizi individu dan
diklat.
21

DAFTAR PUSTAKA

Fahonah Siti, 2016. Gizi & kesehatan untuk ibu hamil kajian teori dan
aplikasinya. Semarang: Erlangga
KemenkesRI, 2018. Pedoman pencegahan dan penanggulangan anemia pada
remaja putri dan wnaita usia subur (WUS). Jakarta: KemenkesRI
Luh Seri, 2018. Buku saku anemia defisiensi besi masa prahamil & hamil.
Jakarta: EGC
Proverawati, Atikah. 2017. Anemia dan anemia kehamilan.Yogyakarta : Nuha
Medika
Winarsih, 2018. Pengantar ilmu gizi dalam kebidanan. Yogyakarta:
Pustakabarupress

Anda mungkin juga menyukai