Disusun Oleh:
Npm : 185130027
FAKULTAS KESEHATAN
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada sayai, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah tentang “EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR PADA
CAMPAK”.Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa yamg saya
gunakan. Oleh karena itu, dengan senang hati saya menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari penyakit campak?
2. Bagaimana epidemiologi penyakit campak?
3. Bagaimana etiologi penyakit campak?
4. Bagaimana gejala klinis penyakit campak?
5. Bagaimana patogenesis penyakit campak?
6. Bagaimana patofisiologi penyakit campak?
7. Bagimana cara penularan penyakit campak?
8. Bagaimana cara pemberantasan penyakit campak?
9. Bagaimana cara pengobatan penyakit campak?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahuipengertian dari penyakit campak
2. Untuk mengetahui epidemiologi penyakit campak
3. Untuk mengetahui etiologi penyakit campak
4. Untuk mengetahui gejala klinis penyakit campak
5. Untuk mengetahui patogenesis penyakit campak
6. Untuk mengetahuipatofisiologi penyakit campak
7. Untuk mengetahui cara penularan penyakit campak
8. Untuk mengetahui cara pemberantasan penyakit campak
9. Untuk mengetahuicara pengobatan penyakit campak
1.4 MANFAAT
1. Dapat menjadi referensi dan literatul bagi semua kalangan yang
membutuhkan
2. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
3. Dapat membantu masyarakat agar lebih paham dengan penyebab, serta
cara menangani Penyakit Campak
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Campak atau morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai
dengan 3 stadium yaitu stadium prodromal (kataral), stadium erupsi dan
stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam,
konjungtivitis dan bercak koplik (ilmu kesehatan anak edisi 2, th 1991.
FKUI
b. Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai
dengan gejala-gejala utama ringan, seperi ruam serupa dengan campak
ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi (ilmu
kesehatan anak vol 2, Nelson, EGC, 2000)
c. Campak adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute udara dari
seseorang yang teinfeksi ke orang lain yang rentan (brunner dan suddart,
vol 3, 2001).
3
2.2 EPIDEMIOLOGI
4
dengan kelompok tertinggi pada usia 2 tahun (20,3%), diikuti bayi (17,6%),
anak usia 1 tahun (15,2%), usia 3 tahun (12,3%), dan usia 4 tahun (8,2%).
Virus berbentuk bulat dengan tepi kasar dan bergaris tengah 140nm
dan dibungkus oleh selubung luar yang terdiri dari lemak dan protein.
Didalamnya terdapat nukleokapasid yang bulat, lonjong terdiri dari bagian
protein yang mengelilingi asam Nukleat (RNA) merupakan struktur heliks
nucleoprotein dari myxovirus. Selubung luar sering menunjukkan tonjolan
pendek, satu protein yang berada diselubung luar muncul sebagai
hemaglutinin.
5
2. Stadium masa prodromal, yaitu munculnya demam ringan sampai
sedang, batuk yang makin berat, koriza, peradangan mata, dan munculnya
enantema atau bercak koplik yang khas pada campak yaitu bercak putih
pada mukosa pipi.
3. Stadium akhir, ditandai demam tinggi dan timbulnya ruam-ruam kulit
kemerahan yang dimulai dari belakang telinga dan kemudian menyebar ke
leher, muka, tubuh, dan anggota gerak.
Dua hari kemudian biasanya suhu akan menurun dan gejala penyakit
mereda. Ruam kulit akan mengalami hiperpigmentasi (berubah warna
menjadi lebih gelap) dan mungkin mengelupas. Penderita akan tampak sehat
bila tidak disertai komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi adalah
konjungtivitis, bronkopneumonia, radang telinga tengah, dan peradangan
otak.
2.5 PATOGENESIS
Tahap ini meliputi 4 sub-tahap yaitu :
1. Tahap inkubasi
Masa inkubasi dari penyakit campak adalah 10-20 hari. Pada tahap ini
individu masih belum merasakan bahwa dirinya sakit.
2. Tahap dini
Mulai timbulnya gejala dalam waktu 7-14 hari setelah infeksi, yaitu
berupa:
a. Panas badan
b. Nyeri tenggorokan
c. Hidung meler (coryza)
d. Batuk (cough)
e. Bercak koplik
f. Nyeri otot
g. Mata merah (conjungtivitis)
3. Tahap lanjut
6
Munculnya ruam-ruam kulit yang berwarna merah bata dari mulai
kecil-kecil dan jarang kemudian menjadi banyak dan menyatu seperti
pulai-pulau. Ruam umumnya muncul pertama dari daerah wajah dan
tengkuk, dan segera menjalar menuju dada, punggung, perut serta terakhir
kaki-tangan. Pada saat ruam ini muncul, panas si anak mencapai
puncaknya (bisa mencapai 40Oc), ingus semakin banyak, hidung semakin
mampat, tenggorokan semakin sakit dan batuk-batuk kering dan juga
disertai mata merah.
2.6 PATOFISIOLOGI
Penularan terjadi secara droplet dan kontak virus ini melalui saluran
pernapasan dan masuk ke sistem retikulo endothetail, berkembangbiak dan
selanjutnya menyebar keseluruh tubuh. Hal tersebut akan menimbulkan gejala
pada saluran pernafasan, saluran cerna, konjungtivita dan disusul dengan
gejala patoknomi berupa bercak koplik dan ruam kulit. Antibodi yang
terbentuk berperan dalam timbulnya ruam pada kulit dan netralisasi pada
virus dalam sirkulasi mekanisme imunologi seluler juga ikut berperan dalam
eliminasi virus.
7
2.7CARA PENULARAN CAMPAK
Cara penularan penyakit ini adalah melalui droplet dan kontak, yakni
karena menghirup percikan ludah (droplet) dari hidung, maupun mulut
tenggorokan penderita morbili atau campak. Artinya seseorang dapat tertular
campak bila menghirup virus morbili, bisa ditempat umum, dikendaraan atau
dimana saja. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari
sebelum timbulnya ruan kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi
adalah 10-12 hari sebelum gejala muncul.
8
c. Remaja dan dewasa muda yang belum pernah mendapatkan umunisasi
kedua.
1. Tahap Reduksi
Tahap ini dibagi dalam 2 tahap, yaitu:
a. Tahap Pengendalian Campak
Pada tahap ini ditandai dengan upaya peningkatan cakupan imunisasi
campak rutin dan upaya imunisasi tambahan di daerah dengan morbitas
campak yang tinggi. Daerah ini masih merupakan daerah endemis campak,
tetapi telah terjadi penurunan insiden dan kematian, dengan pola
epidemiologi kasus campak menunjukkan 2 puncak setiap tahun.
b. Tahap Pengendalian KLB
Cakupan imunisasi dapat dipertahankan tinggi > 80% dan merata,
terjadi penurunan tajam kasus dan kematian, insiden campak telah
bergeser kepada umur yang lebih tua, dengan interval KLB antara 4-8
tahun.
2. Tahap Eliminasi
Cakupan eliminasi sangat tinggi > 95% dan daerah-daerah dengan
cakupan imunisasi rendah sudah sangat kecil jumlahnya, kasus campak
sudah dangat jarang dan KLB hampir tidak pernah terjadi. Anak-anak
yang dicurigai rentan (tidak terlindung) harus diselidiki dan diberikan
imunisasi campak.
9
3. Tahap eradikasi
Cakupan imunisasi sangat tinggi dan merata, serta kasus campak
sudah tidak ditemukan. Straegi operasional yang dilakukan ditingkat
puskesmas untuk mencapai reduksi campak tersebut adalah:
a. Imunisasi rutin pada bayi 9-11 bulan
b. Imunisasi tambahan (suplemen)
2.9 PENGOBATAN PENYAKIT CAMPAK
Pengobatan campak berupa perawatan umum seperti pemberian cairan
dan kalori yang cukup. Obat simtomatik yang perlu diberikan antara lain:
1. Antidemam
2. Antibatuk
3. Vitamin A
4. Antibiotik diberikan bila ada indikasi, misalnya jika campak disertai
dengan komplikasi.
5. Serta memerlukan istirahat ditempat tidur
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
11
3.2 SARAN
Di jaman sekarang ini Kita harus menerapkan pola hidup sehat atau
PHBS, utamanya untuk anak dan balita perlu mendapatkan asupan gizi yang
cukup sehingga status gizi anak pun menjadi lebih baik. Selalu menjaga
kebersihan dengan selalu mencuci tangan anak sebelum makan.
Untuk para orangtua jangan mengabaikan vaksinasi untuk anak karena
anak atau balita yang tidak mendapat imunisasi campak memiliki resiko 5
kali lebih besar untuk terkena penyakit campak dibanding dengan anak atau
balita yang mendapat imunisasi. Terus selalu antisipasi dalam segala penyakit
yang selalu menyerang pada anak, karena semua penyakit yang dapat
menyerang manusia tidak boleh kita anggap biasa-biasa saja.
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku EPIDEMIOLOGI Prof. DR. Nur Nasari Noor, M.Ph. November tahun 2014
Widoyono.2005.Penyakit Tropis
Epidemiologi,Penularan,Pencegahandanpemberantasannya.Semarang.Penerbiterl
angga.
13