Anda di halaman 1dari 2

Fadhlan Hanief Sabili (1505015039) INVESTIGASI WABAH

The Flu
Flu adalah virus yang tergolong cepat dalam penularannya. Dalam keseharian saja kita bisa
dengan cepatnya terserang flu hanya karena berinteraksi dengan orang yang sedang
mengidapnya. Namun ternyata virus flu bisa juga berdampak besar hingga membuat kekacauan
disebuah negara. Berawal dari sebuah box container berisi sekelompok mayat imigran yang
diselundupkan dari Filipina, Bundang salah satu kota di Seoul tiba-tiba saja terserang wabah
H5N1 atau flu burung. Virus ini bermutasi menjadi virus yang sangat mematikan dan dengan
cepat menularkan virus ke seisi kota Bundang melalui udara setelah satu-satunya imigran yang
masih hidup berhasil lolos dari container

Bisa ditebak kelolosan dari sang survivor mengakibatkan efek besar bagi kota Bundang. Hanya
dari satu orang yang melakukan interaksi, kemudian virus itu merembet ke orang lainnya.
Kurang dari 24 jam virus itupun menyebar dengan cepatnya, bahkan bisa menewaskan 1000
orang dalam kurun waktu satu jam. Orang yang tertular kondisi tubuhnya langsung melemah,
kemudian batuk berdarah, lalu tiba-tiba saja roboh saat melakukan aktivitasnya. Mengerikan
apa yang disuguhkan oleh Kim Sung-Su, sebuah disaster movie tentang virus mematikan tapi
benar-benar di buat dengan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi dikehidupan nyata

Dibuka dengan sentuhan komedi khas korea, cerita terus digeber sampai pertengahan film.
Cerita kemudian berfokus pada wabah yang menimbulkan kekacauan tersebut. Yang paling
menyenangkan Kim memompa ketegangan dengan sangat intens. Kebanyakan film korea terlalu
berbelit-belit dan lambat dalam eksekusinya, tapi beda ketika menonton The Flu ini. Perlahan
Kim mulai mengaduk emosi kita dari awal film ketika si tokoh utama mengalami kecelakaan. Ia
seolah ingin mengajak kita pemanasan sejenak sebelum pada akhirnya ia membawa kita pada
ketegangan yang sebenarnya. Dan setelah permasalahan utama dipaparkan kitapun telah siap
untuk ikut merasakan kegentingan yang terjadi, ikut merasakan dampak dari wabah flu yang
menyebar dengan cepat secepat tempo film ini dalam menggambarkan kekacauannya

The Flu tentu saja tidak hanya berfokus pada disaster movie, bukan film korea namanya kalau
tidak mengusung unsur drama. Sorotan utama film ini adalah si petugas pemadam kebakaran Ji
goo (Jang Hyuk) dan si dokter muda nan cantik In-Hae (Soo-Ae). Keduanya pernah bertemu di
awal film ini saat Ji Goo menyelamatkan In-Hae ketika ia mengalami kecelakaan mobil, In-
Hae mempunyai seorang putri yang lucu dan sangat menggemaskan yaitu Kim Mi Reu (Park
Min Ha) yang karena suatu hal menjadi dekat juga dengan Ji Goo.

Bicara masalah akting, chemistry mereka bertiga sangat-sangat klik. Keterikatan emosi diantara
mereka juga sangat terlihat terutama antara In-Hae dan Mi-Reu. Akting luar biasa juga
diperlihatkan Park Min Ha (Mi-Reu) yang tanpa disangka bisa sebegitu pintarnya memerankan
seorang anak kecil yang mampu menggambarkan ketakutan-ketakutannya. Ia mampu
mengekspresikan seorang anak yang selalu ingin dekat dengan sang ibu ketika terpisah. Segala
ekspresi, terutama tangisan Mi Reu juga pastinya membuat kita iba dan juga kagum, karena
anak sekecil itu bisa sangat pandai mengolah mimiknya. Juga kepolosan, celetukan dan
keimutannya juga bikin gemes banget :3
Film ini tidak hanya membuat kita tegang dan ikut merasakan kehebohan yang terjadi di kota
Bundang, tidak hanya menggambarkan betapa ricuhnya situasi korea dengan segala keputusan
pemerintah yang harus diambil, berikut tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk
menekan angka kematian yang semakin bertambah. Ditengah segala kekacauannya diselipkan
juga keharuan khas film korea dengan segala adegan yang berpotensi membuat kita mewek,
minimal berkaca-kaca.

Mungkin bagi sebagian orang yang tidak terlalu suka dengan sentuhan melodrama akan merasa
film ini terlalu mendramatisir suasana dibeberapa bagiannya. Tapi buatku tidak terlalu
mengganggu sih sentuhan-sentuhan melow yang dihadirkan. Malah menjadikan film ini terasa
lebih komplit karena tidak melulu mengusung tema bencana tapi juga diselipkan perihal
hubungan ibu dan anak . Adanya romansa cinta antara Ji Goo dan In Hae sedikit banyak juga
melengkapi cerita melodrama yang sudah dipaparkan sejak awal, memberi sedikit penyegaran
untuk penonton yang dari tadi dibuat stres sepanjang film. Kalaupun ada sedikit kekurangan,
mungkin hanya dibagian akhir saja. Agak terlalu lama waktu yang dibutuhkan sampai akhirnya
dibawa menuju klimaks.

The Flu overall sangat memuaskan. Film yang mungkin dengan cepat juga akan berpotensi
meninggalkan sebuah trauma kecil saat mendengar orang batuk-batuk, yang jika itu terjadi
berarti film ini telah berhasil membawa penonton masuk dalam ceritanya. Sebuah disaster
movie berbalut drama dengan segala kegentingannya yang maksimal, dengan segala
melodramanya juga yang mengharu biru tapi gak lebay, semuanya digarap dengan meyakinkan
sehingga The Flu pada ahirnya tetap terlihat manusiawi dan real.

Anda mungkin juga menyukai