Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS DRAMA KOREA “IT’S OKAY TO NOT BE OKAY”

PADA PEMERAN TOKOH UTAMA YANG MEMILIKI GANGGUAN KEPRIBADIAN


(PERSONALITY) DAN GANGGUAN MENTAL (MENTAL DISORDER)
(TEORI PSIKOANALISA DAN BUTTERFLY HUG THERAPY : IGNACIO NACHO
JARERO)

Rizka Namira1 dan Rudy Haryadi2

1
Bimbingan Konseling,86201,FKIP,Universitas Islam Kalimantan MAB
2
Bimbingan Konseling,86201,FKIP,Universitas Islam Kalimantan MAB
haryadi413@gmail.com

ABSTRAK
Kepribadian oleh Freud mencakup struktur kepribadian yaitu, Id, Ego dan Super-ego, Gangguan kepribadian,
serta Gangguan kepribadian antisosial. Yang digunakan untuk menganalisa penggambaran karakter yang
menderita anti-sosial pada film drama Korea yang berjudul It’s Okay to Not Be Okay, Freud membahas id
sebagai realitas psikis sejati. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi film its okay to not be okay lebih
dalam dengan fokus pada analisis gangguan kepribadian yang ada pada tokoh film drama It’s okay to not be
okay dengan kajian psikoanalisis, serta menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan mental dan
kepribadian. Dalam menganalisis drama tersebut akan menggunakan teori Psikoanalisa dalam tokoh karakter
utama. Dalam adegan drama pun ada saat dimana pemeran utama Go Moon Young (yang diperankan oleh Seo
Ye Ji) yang merasakan sangat marah dan ingin melukai orang lain. Namun rasa amarah itu bisa ditenangkan
oleh Moon Gang Tae (yang diperankan oleh Kim Soo Hyun) yang menyuruhnya untuk memeluk dirinya sendiri.
Dan dalam penelitian akan menjelaskan apa itu butterfly hug terapi, cara bagaimana melakukan butterfly hug,
manfaat butterfly hug terapi.

Kata kunci : kepribadian, drama Korea, gangguan mental, butterfly hug terapi, teori psikoanalisa

ABSTRACT
Personality by Freud includes personality structures, namely, the Id, Ego and Super-ego, Personality disorders,
and Antisocial personality disorders. Used to analyze the portrayal of characters suffering from anti-social
behavior in the Korean drama film It's Okay to Not Be Okay, Freud discusses the id as a true psychic reality.
This study aims to explore the film its okay to not be okay more deeply by focusing on the analysis of personality
disorders in the drama film character It's okay to not be okay with psychoanalytic studies, as well as analyzing
the factors that cause mental and personality disorders. In analyzing the drama, psychoanalytic theory will be
used in the main characters. In the drama scene there is also a time where the main character Go Moon Young
(played by Seo Ye Ji) feels very angry and wants to hurt others. But the anger can be calmed by Moon Gang
Tae (played by Kim Soo Hyun) who tells him to hug himself. And in this research, we will explain what butterfly
hug therapy is, how to do a butterfly hug, the benefits of butterfly hug therapy.

Keywords: personality, Korean drama, mental disorder, butterfly hug therapy, psychoanalytic theory

National Conference on Education


Teaching and Learning in the 21st Century: challenges and Opportunities for educators
PENDAHULUAN
Film adalah sesuatu bentuk komunikasi yang berupa media audio visual yang mampu menampilkan
kata-kata, bunyi, dan kombinasinya. Film juga merupakan bentuk komunikasi modern kedua yang muncul dari
dulu hingga saat ini, genre film pada masa sekarang ini sudah banyak berkembang dikarenakan semakin
majunya teknologi. Genre-genre film sudah ada dan sudah popular sejak awal perkembangan era 1900-an
hingga 1930-an. Seperti Film Aksi, Drama, Sejarah, Fantasi, Horor, Komedi, Kriminal, Musikal, Petualangan,
dan Perang.
Film Drama merupakan genre yang banyak diproduksi karena cerita yang ditampilkan sangan menarik
dan luas. Film-film drama memiliki kaitan dengan seting, tema cerita, karakter, suasana seperti dikehidupan
nyata, dan konflik dalam drama bisa dibentuk dari lingkungan, diri sendiri, maupun alam. Kisah dalam drama
sering kali membangkitkan emosi, dramatis, dan mampu membuat penonton menangis.
Drama dapat disebut sebagai pertunjukan yang berisi tentang kehidupan maupun karakter seseorang
atau lebih yang diperankan oleh pemeran atau pemain yang melibatkan konflik dan emosi (Morissan 2011).
Pendapat lain dari Anne (2002) drama merupakan sebuah kisah yang disajikan dan disampaikan melalui kata-
kata dan gerakan. Drama yang akan kita bahas pada saat ini adalah drama Korea, drama korea merupakan mini
seri acara televisi yang berdurasi sekitar 45 menit atau dan memiliki 16/32 episode per season nya.
Pada awal tahun 2000an drama korea mulai meningkat popularitasnya di kalangan masyarakat
Indonesia. Ketika masyarakat yang mulai jenuh akan jumlah episode dari sinetron Indonesia yang sangat banyak
dan alur cerita yang berbelit – belit dan tidak masuk akal, datanglah drama korea yang hadir dengan cerita yang
fresh dan episode yang tidak begitu banyak dan alur cerita yang menghibur. Drama korea yang hadir pada awal
dan populer adalah Winter Sonata, Princess hours , Naughty kiss, dll . Drama Korea memiliki banyak macam
genre diantaranya yaitu ada : melodrama, komedi romantis, thriller , fantasy, horror, historical drama (saeguk),
action .
Pada awalnya drama Korea hanya menyentuh sedikit hati dari masyarakat Indonesia, kebanyakan pada
saat itu yang menonton drama Korea ialah para fans dari boygroup Korea, namun saat pandemi terjadi dan
adanya keterbatasan untuk melakukan aktivitas diluar rumah, Drama korea mulai menjadi hiburan yang
dinikmati oleh setiap lapisan masyarakat. Ketika pandemi banyak orang yang awalnya tidak tertarik terhadap
drama Korea menjadi penikmat drama Korea karena ceritanya yang menghibur dan terkadang out of the box
hingga membuat orang penasaran akan episode selanjutnya dan mulai menebak-nebak teori yang ada pada
dalam cerita drama tersebut.
Maraknya Korea Serial Drama di Indonesia, membuat masyarakat gemar menikmati Film dari Korea Selatan.
Serial Dramanya identic dengan sesuatu yang baru dan fresh, tema yang ditawarkan pun menarik, seperti
misteri, keluarga, kepolisian, psikologis, dan hiburan.
Drama Korea yang berjudul It’s Okay to Not Be Okay membawa pesan penting untuk bisa lebih
menerima diri sendiri. Secara garis besar drama ini masih mengangkat cerita cinta seperti kebanyakan drama
Korea lainnya, namun isu kesehatan mental yang juga menjadi tema besar dalam drama ini menjadi nilai lebih
di film It’s Okay to Not Be Okay sehingga terasa lebih menarik.
Hal yang paling menarik dan yang membuat para wanita sangat menggemari drama Korea adalah outfit
atau pakaian yang digunakan oleh pemeran sangat menarik dan trendy mengikuti zamannya, latar tempat
syuting drama juga selalu menarik dan mampu membuat penonton tertarik untuk mengunjungi maupun mencari
info tentang latar tempat tersebut. Di drama korea juga banyak ilmu pengetahuan karena di setiap adegan nya
dilakukan dengan benar, tidak asal dan menurut sesuai ilmu pengetahuan, seperti adegan dan percakapan pada
drama Hospital Playlist yang dimana para aktor dan artisnya berperan seperti tenaga medis profesional dan tidak
asal. Pada drama Korea juga banyak hal yang dapat dipelajari dan diambil hikmahnya, karena relate terhadap
kehidupan sehari-hari dan memiliki makna yang mendalam pada prolog, monolog, dialog maupun epilog nya.
Seperti drama Korea yang akan kita ulik pada penelitian kali ini yaitu drama Korea yang berjudul It’s
Okay to Not Be Okay . Karya sastra ini dapat kita pelajari dan kita ulik psikologis tokoh-tokohnya
menggunakan teori psikoanalisis. Film drama Korea ini diproduksi oleh TvN.
Drama yang mengusung genre komedi romantis ini menceritakan tentang sepasang manusia dengan
luka masa lalu yang berbeda, keduanya memiliki kondisi sulit untuk dapat mencintai orang lain. Berbeda dari
drama lainnya, drama ini mengandung unsur tema healing romance yang menggabungkan cerita komedi
romance dengan topik terkait kesehatan mental. Naskah drama ini ditulis oleh Jo Young, yang sebelumnya
menuliskan drama hits 'Jugglers' dan disutradarai oleh Park Shin-woo yang sebelumnya sudah malang melintang
menyutradarai drama populer 'Encounter'. Jo Yong sang penulis naskah mengatakan bahwa “Drama ini dimulai
dengan kisah cintaku dengan seorang pria yang memiliki gangguan kepribadian.”Drama ini menceritakan kisah
cinta antara Moon Gang-tae (Kim Soo-hyun) yang merupakan seorang perawat di bangsal psikiatri yang
memiliki kakak seorang penderita autisme Moon Sang-tae (Oh Jung-se), dan Ko Moon-young (Seo Ye Ji)
seorang penulis dongeng yang memiliki kepribadian antisosial akibat trauma di masa lalu. Disepanjang serinya,
hal lain juga mulai terungkap tentang masa lalu mereka yang telah menghantui hidup mereka. Meski plot drama
ini bercerita tentang dua karakter tersebut, tapi ada satu peran yang tak kalah penting, yakni kakak laki-laki

National Conference on Education


Teaching and Learning in the 21st Century: challenges and Opportunities for educators
Kang-tae yang mengidap Autisme Moon Sang-tae (Oh Jung-se). Keseluruhan drama ini bergerak disekitar
kehidupan ketiga tokoh tersebut mereka saling mengisi, menemukan penghiburan satu sama lain, dan
menyembuhkan luka psikologis serta emosional.
Drama Korea ini memiliki cerita yang menarik dan terdapat pembelajaran pengetahuan yang dapat kita
pelajari dan nikmati. Dalam penelitian ini , rumusan masalahnya berkait dengan bagaimana kepribadian tokoh
utama dan tokoh pembantu yang memiliki gangguan mental dalam menjalani kehidupan sehari – hari nya di
sebuah latar tempat dalam drama tersebut yang merupakan rumah sakit jiwa. Alasan untuk mengkaji masalah
kepribadian yang ada dalam film drama Korea It’s Okay to Not Be Okay adalah karena ingin menganalisis dan
lebih mendalami masalah kepribadian yang terjadi pada tokoh – tokoh tersebut karena adanya peran dan
pengaruh lingkungan keluarga ataupun lingkungan sekitar, maupun adanya suatu hal yang terjadi di masa lalu.
Dan untuk memberi beberapa cara untuk membantu trauma healing.

METODE PENELITIAN
Dalam kajian artikel ini ,metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dimana pengkajian
dilakukan berdasar pada dimana pengkajian dilakukan berdasar pada fakta dimana unsur-unsur pada sebuah
karya dianalisis dan dicatat seperti apa adanya, sesuai dengan analisa penulis, kajian ini dilakukan untuk
mendalami sebab-akibat ataupun hal mendalam tentang kepribadian dalam penokohan film drama It’s Okay to
Not Be Okay. Menurut sugiono (2010:9), penelitian kualitatif adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
secara penggabungan dan analisis data bersifat induktif. Dengan teknik analisis deskriptif ini digunakan dengan
prosedur analisis data yaitu : 1. Menonton film drama It’s Okay to Not Be Okay. 2. Menganalisis gangguan
kepribadian yang ada dalam penokohan film drama It’s okay to not be okay dengan kajian psikoanalisis. 3.
Menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan mental dan kepribadian. 4.Mengetahui tentang terapi
yang digunakan dalam drama tersebut. 5. Membuat simpulan hasil analisis.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Psikoanalisis Sigmund Freud
Freud mengatakan bahwa psikoanalisis berada di bawah tema psikologi. Yang ia maksud adalah
psikoanalisis sebagai teori yang mancakup tentang kepribadian individu dan memiliki sisi lain sebagai sebuah
metode psiko-terapi. Keinginan Freud hanyalah meluaskan pandangan dunia ilmiah terhadap studi tentang
manusia Dasar teori psikoanalisis Freud adalah Struktur kepribadian, Tingkat kehidupan mental, Wilayah
pikiran, Dinamika Kepribadian. Menurut Sigmund Freud kepribadian mencakup pada Id, Ego, dan Super-ego.
Tiga hal tersebut yang akan digunakan untuk menganalisa atau menggambarkan karakter penderita antisosial,
atau penderita gangguan mental lain pada film drama It’s Okay to Not Be Okay.

Id
Freud mengatakan Id berperan sebagai realitas psikis sejati. Ia merupakan sistem kepribadian yang
paling mendasar. Yang dimaksud dalam hal ini adalah id sebagai realitas subjektif primer, yang merupakan
dunia batiniah yang ada sebelum manusia mengalami atau menjalani dunia eksternal. Endapan – endapan atau
keinginan yang dibuat dalam id sepanjang hidup seseorang merupakan hasil dari mekanisme represi atau bisa
disebut sebagai perkembangan yang terjadi pada kepribadian. Id juga berisi unsur – unsur biologis yang
mengandung insting – insting seseorang. Id tidak berpikir tetapi hanya menginginkan sesuatu atau bertindak
sesuai keinginannya. Karena itulah manusia dapat bertindak impulsif jika hanya mengikuti id nya. Id biasa
dipandang sebagai produk perkembangan yang merepresentasi psikologis individu dari pewarisan biologis
individu tersebut.

Ego
Pada orang yang menyesuaikan dengan baik, ego dapat disebut sebagai aparatus eksekutif pada
kepribadian seseorang, ego bekerja dengan cara mengatur maupun mengontrol id dan mengontrol super-ego.
Ego juga berfungsi untuk membangun hubungan dengan dunia luar untuk kepentingan kerpibadian beserta
kebutuhan jangka panjangnya . Jika ego berfungsi dengan baik , maka semua akan menjadi harmonis . Namun
jika ego kalah terhadap id dan super-ego maka akan terjadi hal yang tidak beraturan. Ego juga dapat bekerja
pada alam ketidaksadaran guna untuk melindungi individu agar tidak mengalami gangguan kecemasan yang
merupakan hasil dari tuntutan id dan super-ego.

Super-ego
Super-ego dapat disebut sebagai sebuah sistem kepribadian yang mengandung nilai moral yang bersifat
evaluatif atau dapat membedakan mana hal yang baik dan buruk. Ia mendorong pikiran untuk berbuat hal hal
yang moralistis alih – alih kenikmatan maupun realitas. Ia dapat membantau menghalau tindakan yang impulsif
yang ditentang oleh masyarakat, maupun menjadi sarana bagi tradisi kultural. Ego yang terbentuk di luar id dan

National Conference on Education


Teaching and Learning in the 21st Century: challenges and Opportunities for educators
super-ego yang terbentuk diluar ego.Mereka terus berinteraksi dan bercampur satu sama lainnya sepanjang
hidup individu tersebut.

Ansietas
Ansietas ialah salah satu konsep yang sangat berarti dalam psikoanalisis. Ansietas ialah signifikasi
sentral dalam teori freud tentang neurosis serta psikosis serta dalam perawatan atas keadaan patologis ini.
Ansietas merupakan pengalaman emosional yang menyakitkan yang dihasilkan lewat eksitasi- eksitasi dalam
organ internal badan. Ansietas dibedakan dari keadaan- keadaan menyakitkan yang lain, semacam misalnya
ketegangan, rasa sakit, serta melankoli oleh sebagian mutu tertentu pemahaman. Ansietas itu persamaan
kata(sinonim) dengan emosi ketakutan. Freud memilah term ansietas (anxiety) dari pada ketakutan (fear).
Ansietas ada 3 macam yaitu, ansietas kenyataan ataupun objektif, ansietas neurotik, serta ansietas moral. Guna
salah satunya ansietas merupakan buat berperan sewaktu sesuatu ancaman berikan sinyal kepada ego, sehingga
ego siuman serta menyusun langkah- langkah buat berurusan dengan ancaman tersebut.

Butterfly hug
Butterfly hug atau pelukan kupu-kupu merupakan bentuk stimulasi mandiri untuk meredam rasa cemas
dan membuat diri menjadi lebih tenang. Metode ini dikembangkan oleh Lucina Artigas dan Ignacio Jarero
ketika menolong para korban yang selamat dari badai besar di Acapulco, Meksiko pada tahun 1998.
Kini, metode butterfly hug menjadi salah satu pengobatan alternatif sekaligus metode
stimulasi bilateral yang wajib dilakukan oleh dokter saat menangani korban bencana alam. Terutama
bagi para keluarga korban untuk mengurangi trauma berkepanjangan setelah terjadi bencana alam.
Dalam metode Butterfly hug ini ada cara untuk melakukan nya dan apa manfaatnya dalam metode ini yakni :
- Manfaat Melakukan Butterfly Hug
Ketika sedang dilanda kecemasan, seseorang umumnya akan menjadi ragu-ragu, takut, sulit
berkonsentrasi dan mengambil keputusan, gugup, bahkan marah. Nah, teknik butterfly hug bisa menjadi
pertolongan pertama ketika seseorang mengalami perasaan yang meluap ini.
Teknik ini dapat membuat pikiran menjadi tenang dan tubuh menjadi rileks, sehingga rasa cemas dan
khawatir bisa bengasur-angsur mereda, begitu juga dengan gejala-gejala gangguan kecemasan lainnya.
Butterfly hug juga diketahui mampu mengatasi kecemasan pada seseorang yang mengalami PTSD atau
gangguan stres pascatrauma ketika ingatan terhadap peristiwa traumatis hadir dalam pikirannya dan
menyebabkan ia tertekan secara emosional. Teknik ini juga diketahui efektif untuk meredakan gejala PTSD
pada anak yang menderita kanker.
Dalam penelitian lain juga disebutkan bahwa teknik butterfly hug yang diterapkan secara rutin dapat
membuat anak yang tadinya kurang mampu memahami dan mengendalikan emosinya menjadi lebih piawai
dalam memahami emosi diri sendiri dan temannya, menoleransi dan menolong orang lain, serta bekerja sama.
- Cara melakukan Terapi Butterfly Hug
Metode butterfly hug ini juga tak boleh dilakukan dengan asal-asalan. Berikut ini beberapa
langkah yang harus diperhatikan saat mempraktikkan butterfly hug.

1. Kosongkan pikiran sembari menyilangkan tangan di bagian dada.


2. Pastikan ujung jari tengah masing-masing tangan berada di bawah klavikula atau tulang
selangka (pundak) dengan posisi vertikal.
3. Tekuk ibu jari ke dalam tangan sehingga empat jari lainnya seperti membentuk saya kupu-
kupu.
4. Tutup mata atau boleh membuka mata asal fokuskan diri melihat satu titik di pangkal hidung.
5. Gerakkan jari seperti kepakan sayap kupu-kupu (menepuk-nepuk).
6. Tarik dan buang napas secara perlahan menggunakan teknik pernapasan perut.
7. Amati dan rasakan yang terjadi pada tubuh, pikiran, gambar, bau, suara, perasaan, dan sensasi
fisik lainnya. Biarkan hal-hal yang menghampiri tubuh, pikiran dan perasaan menjadikan diri
lebih rileks.
8. Berhentilah ketika Moms merasa tubuh menjadi lebih tenang dan rileks. Turunkan tangan ke
paha lalu bernapas secara perlahan.

butterfly hug ini dipraktikkan pada anak-anak, remaja, hingga dewasa untuk memproses memori
patogen. Metode ini juga bisa membantu mereka merasakan rasa aman saat memproses memori
patogen. Dokter EMDR menyebut bahwa metode ini digunakan untuk klien yang memiliki ketidak
stabilan emosi atau pengendalian diri yang lemah.

National Conference on Education


Teaching and Learning in the 21st Century: challenges and Opportunities for educators
Psikologi Sosial
Studi tentang interaksi manusia (Watson, 1966). Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
indivdu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial (Shaw & Costanzo, 1970). Ilmu pengetahuan yang
berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi
oleh kehadiran orang lain, baik secara secara nyata atau aktual, dalam bayangan, imajinasi, dan dalam kehadiran
yang tidak langsung (Allport, 1985). Ilmu yang berusaha secara sistematis untuk memahami perilaku sosial;
mengenai bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi sosial, bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita,
bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi sosial (Sears, 1994). Bidang ilmu yang mencari pemahaman tentang
asal mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi sosial (Baron & Byrne,
2006).

- Ko moon young
1. Saat suster memberikan selembaran kertas yang bertuliskan program terapi kelompok, dan Ko moon
young bertanya kepada sang direktur rumah sakit selembaran apa yang diberikan oleh sag suster dan
direktur menjelaskan setelah selesai Ko moon young pergi dan merobek selembaran kertas tersebut.
seperti menurut (Allport, 1985).

- Moon gang tae


1. Saat Moon gang tae berganti baju dan ada seseorang yang masuk ke ruangan tersebut yang Moon gang
tae mengira itu rekannya namun nyatanya Ko moon young, dan Moon gang tae berbicara sangat ketus
kepada Ko moon young bahwa selain perawat dilarang masuk sambal menyingkirkan tangan Ko moon
young yang menyentuh perutnya dan berusaha mendorong Ko moon young untuk keluar dari ruangan
tersebut. seperti menurut (Allport, 1985).

- Moon sang tae


1. Saat bertemu direktur Moon sang tae menunjukkan buku kesukaannya, jeli kesukaannya, dan
memberitahu bahwa suka rasa apel serta menyukai warna hijau. Dan memberi tahu topi yang dipakai
saat menggambar. Moon sang tae bilang dia bisa menggambarkan wajah direktur, satu lembar nya
10.000 won tidak perlu memesan pizza. Seperti menurut (Sears, 1994).

Psikologi Klinis
Psikologi klinis adalah bidang psikologi yang berhubungan dengan aplikasi ilmu psikologi
terhadap asesmen dan perlakuan pada individu-individu yang mengalami masalah-masalah gangguan
kejiwaan (Oltmann & Emery, 2007). Masalah-masalah psikologis yang ada dalam diri individu
misalnya adalah masalah berpikir, masalah emosional, dan masalah berperilaku yang berhubungan erat
dengan kondisi kesehatan mental seseorang. Ada 3 tokoh dalam drama ini yang berhubungan dengan
psikologi klinis, yaitu :

Go Dae Hwan : Ayah dari Go Moon Young ini mengalami demensia, yaitu penurunan setidaknya dua
fungsi otak, seperti hilangnya memori dan kemampuan menilai. Namun disini selain ia kehilangan
memori, ia juga mengalami halusinasi, ketakutan tanpa alasan dan bicara yang melantur.

Moon Sang Tae : Kakak dari Moon Gang Tae ini mengalami autisme, yaitu gejala gangguan sistem
saraf pada rentang perkembangan anak-anak. Biasanya penyandang autisme mengalami masalah dalam
berkomunikasi, interaksi sosial dan melakukan perilaku berulang dan juga memiliki kondisi penyerta
(komorbid) seperti kecemasan, depresi, bipolar dan epilepsi. Di episode ini Moon Sang Tae berkata
bahwa baginya keluarga adalah orang asing terdekat.

Kwon Gil Dong : Anak dari seorang calon gubernur di kota Seongjin ini mengalami manic disorder,
yaitu gangguan mental yang membuatnya ingin menunjukkan bagian privatnya pada orang lain. Ia
disembunyikan oleh ayahnya karena ayahnya malu mempunyai anak yang mengalami gangguan
mental. Dalam episode 3 ini diketahui penyebab ia mengalami gangguan mental adalah karena trauma.
Ia tidak sepintar kakak-kakaknya sehingga ketika ia mendapatkan nilai rendah, ia selalu dipukul dan
akhirnya ia tidak dianggap ada oleh keluarganya.

Psikologi Perkembangan
Menurut Jhon W. Santrock adalah Pola gerakan atau perubahan yang berlangsung sepanjang
masa hidup.

National Conference on Education


Teaching and Learning in the 21st Century: challenges and Opportunities for educators
Pemeran Pembantu: Kwon Gi-do dan Kwon Man-su.
Anak bungsu dari Kwon Man-su yang menjadi kandidat nomer yaitu Kwon Gi-do, Kwon Gi-do dia
adalah pasien gangguan jiwa. Ayah, ibu, kakak, keponakan mereka semua lulus Univeritas ternama
dengan jurusan hukum dan hanya Kwon Gi-do yang kurang dikeluarganya, dipukul karena nilai buruk,
diabaikan karena tak pandai belajar, dikurung karena membuat masalah. tapi Kwon Gi-do seperti tidak
dianggap anak padahal ia hanya butuh perhatian, ia ingin ayah dan ibunya memperhatikannya. Dan dia
melakukan hal gila demi mendapatkan perhatian. Karena hal tersebut mental Kwon Gi-do menjadi
bener benar terganggu.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari Tokoh utama di atas tersebut yang lebih banyak mengalami perubahan emosi yaitu Ko moon
young karena Ko moon young inti dari setiap masalah karena yang dia tau ibu nya sudah meninggal
terbunuh oleh ayahnya, yang membuat ayahnya mempunyai penyakit kejiwaan dan membuat Ko moon
young berhalusinasi bahwa ibunya yang menghantuinya. Dari perubahan Moon gang tae sebelum kenal
dengan Ko moon young memiliki sifat emosi yang bisa menahan akan tetapi setelah mengenal Ko
moon young dia lebih bisa mengekspresikan dirinya. Sedangkan Moon sang tae sudah bisa
mengendalikan emosinya disaat panik dan dia jadi bisa bersikap layaknya seorang kakak yang ingin
menafkahi adiknya dengan cara bekerja di restoran pizza dengan menggambar karikatur.

SARAN
Dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat. Khususnya pada diri kita sendiri agar lebih
bisa mengekspresikan diri mengendalikan emosi tanpa harus mengeluarkan denga cara menyakiti. Dari
drama tersebut Ko Moo Young dan Moon Gang Tae kita dapat belajar untuk bagaimana
mengekspresikan diri agar tidak dipendam, menahan amarah dan tidak menggebu-gebu.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2021). Psikologi sastra. Surabaya: Unesa university press.

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Pratama ,A .2019 . Psikologi freud : sebuah bacaan awal. Yogyakarta : IRCiSoD

Suryabrata, Sumadi. 1982.Psikologi Kepribadian. Jakarta:Raja Grafindo Pustaka.

MENEMBUS BATAS BAHASA DAN BUDAYA:(MELO)DRAMA KOREA DI INDONESIA Eva Latifah


Program Studi Bahasa dan Budaya Korea FIB UI eva.latifah@ui.a.id

Ahmad, A. (1991), Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka cippta.

Arifin Nur Septiawan, Tedy Setiadi. 2013. Aplikasi Pengenalan Huruf Hangeul Berbasis Multimedia Interaktif.
Jurnal Sarjana Teknik informatika, 1(1), 349.

The EMDR Therapy Butterfly Hug Method for Self-Administered Bilateral Stimulation By Ignacio Jarero &
Lucina Artigas. Iberoamerican Journal of Psychotrauma and Dissociation Revista Iberoamericana de
Psicotraumatología y Disociación Volumen 11, Number 1.

Sugiyono, 2011 : Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Alfabeta.

Lolita, Dina Vionetta : Kesehatan Orami, https://www.orami.co.id/magazine/metode-butterfly-hug-di-drama-its-


okay-not-be-okay/ 30 Juli 2020, di akes 9 Desember 2021.

Dr. Meva Nareza, Alodokter. https://www.alodokter.com/mengenal-butterfly-hug-teknik-untuk-menjaga-


kestabilan-emosi , 15 September 2020. Diakses 9 Desember 2021.

National Conference on Education


Teaching and Learning in the 21st Century: challenges and Opportunities for educators
National Conference on Education
Teaching and Learning in the 21st Century: challenges and Opportunities for educators

Anda mungkin juga menyukai