0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
311 tayangan2 halaman
Studi ini meneliti hubungan antara efektivitas fungsi bimbingan dan konseling dengan persepsi siswa terhadap layanan tersebut di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan ada hubungan positif antara kedua variabel, dengan efektivitas fungsi bimbingan dan konseling memberikan kontribusi sebesar 45,9% terhadap persepsi siswa. Siswa kelas IX memiliki persepsi paling positif karena interaksinya yang lebih ser
Studi ini meneliti hubungan antara efektivitas fungsi bimbingan dan konseling dengan persepsi siswa terhadap layanan tersebut di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan ada hubungan positif antara kedua variabel, dengan efektivitas fungsi bimbingan dan konseling memberikan kontribusi sebesar 45,9% terhadap persepsi siswa. Siswa kelas IX memiliki persepsi paling positif karena interaksinya yang lebih ser
Studi ini meneliti hubungan antara efektivitas fungsi bimbingan dan konseling dengan persepsi siswa terhadap layanan tersebut di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan ada hubungan positif antara kedua variabel, dengan efektivitas fungsi bimbingan dan konseling memberikan kontribusi sebesar 45,9% terhadap persepsi siswa. Siswa kelas IX memiliki persepsi paling positif karena interaksinya yang lebih ser
Hubungan Antara Efektivitas Fungsi Bimbingan dan Konseling
Dengan Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Stella Duce I Yogyakarta
Judul Hubungan Antara Efektivitas Fungsi Bimbingan dan Konseling
Dengan Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Stella Duce I Yogyakarta Jurnal Journal Psikologi Volume & Vol. 36, Hal. 18 – 34 Halaman Tahun 2009 Penulis Kristianto Batuadji, Nuryati Atamimi, dan Rasimin B. Sanmustari Reviewer Annisa Abdillah Zuhair Deyon (D29185018) Tanggal 5 Oktober 2019
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah efektivitas
Penelitian fungsi bimbingan konseling berpengaruh terhadap persepsi siswa terhadap bimbingan konseling. Masalah Layanan bimbingan konseling secara praktis baru diberikan di Penelitian Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal itu menjadikan persepsi siswa terhadap BK pertama kali dibentuk ketika SMP dan atas dasar itulah penelitian ini dilakukan di SMP. Afiatin dan Atamimi (2004) menemukan bahwa persepsi siswa terhadap BK cenderung buruk. Istilah “Polisi Sekolah” menjadi umum ditujukan kepada BK. Banyak siswa menjadi enggan untuk datang kepada konselor meskipun mereka bermasalah, jikapun konselor mengharuskan datang, mereka datang dengan berat hati dan rasa takut serta malu. Hal itulah yang kemudian menjadi pokok penelitian untuk dapat mengurangi persepsi buruk siswa terhadap BK. Hipotesa Terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap BK dengan efektivitas fungsi bimbingan dan konseling. Metode Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian adalah skala yang mengacu pada metode summated rating sehingga terdapat empat respon yang harus dipilih yaitu SS, S, TS, STS. Uji perbedaan efektivitas menggunakan teknik oneway ANOVA, pengujian terhadap perbedaan efektivitas BK dan persepsi terhadap BK berdasarkan jenis kelamin, menggunakan independent sample T-Test dalam aplikasi SPSS 10.0 for windows, Sedangkan metode analisis data adalah teknik korelasi product moment dari Pearson yang dilakukan menggunakan analisis data SPSS 10.0 for windows Subjek Subjek penelitian ini adalah siswa laki-laki dan perempuan kelas Penelitian VII, VIII, dan IX SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Jumlah Jumlah subjek adalah 1 kelas paralel untuk setiap tingkat kelas, Subjek yang yaitu siswa kelas VII Gambus, VIII Mamberamo, dan IX Diteliti Tanggamus. Variabel H Persepsi siswa SMP Stella Duce Yogyakarta 1 terhadap bimbingan Dependen dan konseling (Terikat) Variabel K Efektivitas fungsi bimbingan konseling Independen (Bebas) Hasil Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dengan teknik kolerasi Penelitian product moment dari Pearson menggunakan SPSS 10.0 for windows didapatkan bahwa terdapat hubungan positif antara efektivitas fungsi bimbingan konseling dengan persepsi siswa terhadap bimbingan konseling. Dan didapatkan variabel efektifitas bimbingan konseling memberikan sumbangan efektif sebesar 45,9% pada variabel persepsi terhadap bimbingan konseling. Hasil penghitungan menggunakan teknis Univariate Analysis of Varience, dalam tingkat kelas, efektivitas BK memberikan pengaruh 12,1 % untuk persepsi siswa terhadap BK. Diskusi Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap BK dengan efektivitas fungsi BK dapat diterima. Faktor efektivitas BK terhadap persepsi siswa terhadap BK adalah 45,9% artinya masih terdapat 54,1% lagi faktor yang lain dan 12,1% nya merupakan faktor tingkat kelas dan didapatkan bahwa siswa kelas IX memiliki persepsi paling positif diantara para siswa kelas VII dan VIII karena siswa kelas IX memiliki interaksi yang lebih sering dengan BK daripada kelas VII dan VIII. Kesimpulan Efektivitas fungsi BK memiliki pengaruh positiv pada persepsi siswa terhadap BK, sehingga semakin positif efektivitas fungsi BK, semakin siswa mengenal BK dengan baik, maka semakin positif pula persepsi siswa terhadap BK.