Anda di halaman 1dari 18

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH PARIAMAN SELATAN


MTsS MUHAMMADIYAH KURAI TAJI
Jln. Samaun Bakri, Desa Kurai Taji, Kec. Pariaman Selatan
NSM: 121213770001 NPSN: 60727786 Kode Pos: 25531

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN AJARAN 2023/ 2024

Kelas/ semester VIII/ Ganjil


Alokasi waktu 1 JP (1 x 40 Menit)
Topik / Materi Kematangan Emosi
1. Pengertian Kematangan Emosi
2. Karakteristik Emosi pada Remaja
3. Cara mengendalikan emosi
Bidang Layanan Belajar, Pribadi
Strategi Layanan Bimbingan Klasikal (Layanan Penguasaan Konten)
Tugas Perkembangan Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan
pelajaran dan/atau mempersiapkan karier serta berperan dalam
kehidupan masyarakat
Aspek Kematangan Intelektual, Kematangan Emosional
Perkembangan /
SKKPD
Model, Metode dan Model : Problem Based Learning
Moda Metode : Diskusi Kelompok, Permainan besar kecil
Moda : Luring
Media dan Alat Video, Kertas warna, Power point, LCD, Laptop, mind mapping dan
LKPD
Tujuan Umum Agar peserta didik mampu mengendalikan emosi
Layanan
Tujuan Khusus Adapun tujuan yang akan dicapai setelah pemberian layanan dengan
Layanan tema sopan santun ialah:

1. Peserta didik dapat menguraikan pengertian kematangan emosi


2. Peserta didik dapat menganalisis karakteristik emosi pada remaja
3. Peserta didik dapat merencanakan cara mengendalikan emosi
4. Peserta didik dapat melatihkan cara mengendalikan emosi.
Langkah Kegiatan
Kegiatan Awal a. Guru mengucapkan salam, berdoa, meminta peserta didik mengisi
daftar hadir
b. Guru menyampaikan tujuan layanan, menjelaskan langkah
kegiatan
c. Guru mengarahkan kegiatan yang akan dilakukan

Kegiatan Inti 1. Menerapkan Model probLem Based learning (PBL) (Pedagogic


Knowledge)
a. Orientasi peserta didik kepada masalah
 Peserta didik diajak bermain game besar kecil melalui
PPT (Technology Knowledge)
 Peserta didik ditayangkan video berkaitan dengan
kematangan emosi.
 Peserta didik diberikan tanya jawab tentang masalah
emosi yang sering dialami (Pedagogic Knowledge)
 Curah pendapat tentang pengertian kematangan emosi,
karakteristik emosi pada remaja dan dikaitkan dengan
dirinya saat ini (Pedagogic Knowledge)
b. Mengorganisasikan peserta didik
 Guru membagikan kertas warna dan peserta didik
berkelompok sesuai warna yang diberikan oleh guru
(Collabo-ration)
 Guru menjelaskan tugas masing-masing kelompok
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
 Guru membagikan LKPD kepada peserta didik (Content
Knowledge)
 Peserta didik mengerjakan lembar kerja ( LKPD) tentang
faktor yang mempengaruhi kematangan emosi (Critical
Thinking)
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik membuat Mind mapping tentang gejala
siswa yang sudah matang emosinya, karakteristik emosi
pada remaja yang dikaitkan dengan dirinya saat ini dan
cara mengendalikan emosi (Creativity)
e. Menganalisis dan evaluasi proses pemecahan
masalah
 Masing-masing kelompok mempresentasikan mind
mappingnya kemudian kelompok lain memberi masukan
dan penilaian. (Communi-cation)
 Masing-masing kelompok berlatih untuk mengendalikan
emosi
Kegiatan Penutup a. Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
b. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan
c. Guru memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
d. Guru menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik
bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam

Penilaian
Penilaian Proses Guru melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses keaktifan
peserta didik selama mengikuti layanan klasikal
 Melakukan Refleksi hasil materi “kematangan emosi”, setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
 Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan bimbingan klasikal
 Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya.
 Mengamati cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru tentang kematangan emosi
Penilaian Hasil  Merasakan pemahaman baru mendapatkan pengetahuan
tentang kematangan emosi
 Merasakan perasaan positif tentang topik yang dibahas dan
cara Guru menyampaikan : mudah dipahami/tidak
mudah/sulit dipahami.
 Merencanakan kegiatan setelah mendapatkan materi
kematangan emosi
Tindak Lanjut Memonitoring jurnal praktik penerapan kematangan emosi

Pariaman, September 2023

Mengetahui,
Pamong Guru BK/Konselor

Yellia Forna Sari, S.Pd Neni Elvira. Z


NIP. -
MATERI LAYANAN

Kematangan Emosi

Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, dimana masa remaja memiliki


perkembangan emosi yang tinggi. Sehingga pada masa remaja, seorang remaja harus
mendapatkan perhatian dari orang tuanya, bimbingan dari guru dan lingkungan yang baik agar
emosi remaja dapat terkontrol.

Emosi adalah keadaan yang ditimbulkan oleh seseorang atau situasi tertentu yang
ditunjukkan melalui ekspresi. Jenis-jenis emosi : marah, takut, jijik, cemas, kaget, / terkejut,
dan sedih.

Seorang remaja dapat dikatakan matang secara emosi apabika ketika dihadapkan pada
suatu masalah, remaja tersebut cenderung tidak tergesa-gesa dalam melampiaskan emosinya,
dan mampu mengontrol emosinya.

Kematanga remaja adalah kemampuan dan kesanggupan individu untuk memberikan


tanggapan emosi dengan baik dalam menghadapi tantangan hidup yang ringan dan berat serta
mampu menyelesaikan masalah, mampu mengendalikan luapan emosi dan mampu
mengantisipasi secara kritis situasi yang dihadapi.

Menurut rintyastini (2014) aspek pertama kemampuan emosi adalah kesadaran diri
atau penilaian dan ungkapan emosi seseorang. Hal ini mengacu pada kemampuan seseorang
untuk memahami jenis-jenis emosi yang dialami, kemampuan untuk mengakuinya, dan
kemampuan untuk mengungkapkannya secara positif.

Aspek kedua adalah kesadaran terhadap orang lain atau penilaian dan pengenalan
emosi orang lain. kesadaran ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali dan
memahami emosi yang dirasakan orang lain.

Aspek ketiga adalah pengaturan emosi yang mengacu pada kemampuan untuk
memulihkan kondisi emosi secara cepat dari kondisi emosi tertentu yang mengendalikan
tindakan agar tidak melulu dikontrol oleh emosi.

Aspek yang terakhir adalah penggunaan emosi mencerminkan kemampuan seseorang


memanfaatkan emosi dan menggunakannya untuk meningkatkan kesempatan untuk menjadi
sukses dalam hal apa saja yang dilakukan.

Gambar : macam – macam emosi


(https://images.app.goo.gl/WtwK7NRK2GycTCCAA)

Karakteristik emosi pada remaja


Menurut Luella Cole dalam buku bimbingan konseling untuk SMP kelas VIII
mengungkapkan tiga jenis suasana emosi yang snagat menguasai remaja.
a. Emosi marah
Dalam diri remaja, emosi marah lebih sering muncul dibandingkan emosi lainnya.
Seorang remaja seringkali merasa marah ketika direndahkan, dipermalukan,
dihina, atau dipojokkan di depan teman-teman sebaya. Remaja yang matang
secara emosional tidak lagi mengekspresikan kemarahannya lewat kontak fisik,
tetapi dengan cara yang lebih sopan, seperti tetap diam atau melakukan aktivitas
lain.
Gambar : contoh meredam emosi marah
(https://images.app.goo.gl/HuvDMqz8xVpoLzFf6)

b. Emosi takut
Kebanyakan emosi takut yang terjadi di kalangan remaja menyangkut hal-hal
seperti Ujian, kurang berprestasi, tidak mendapat atau kehilangan teman,
kesepian, memikirkan kelemahan diri dan lain sebagainya.
c. Emosi cinta
Emosi cinta sudah ada sejak bayi dan akan terus berkembang sesuai dengan
tahap perkembangannya
Pendapat lain dari Heider (1990) dalam gramedia.com menyatakan
bahwa Emosi yang menggambarkan perasaan sedih, kaget, marah, dan
gembira merupakan emosi yang mendekati kesamaan yang lebih universal
atau umum. Akan tetapi perasaan emosi, takut, cinta, muak, dan jijik,
merupakan emosi yang lebih bersifat khas atau khusus dan hal ini tergantung
budaya.
Sebenarnya secara keseluruhan emosi digolongkan dalam dua
golongan, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif ini seperti
perasaan bahagia, gembira, senang, dan cinta. Berbanding terbalik dengan
emosi negatif, yang seperti perasaan takut, sedih, cemas, dan marah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja
Menurut Rintyastini (2014) usia remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanan
ke masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan yang pesat menuju
kematangan fisik, sosial, dan emosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
emosi adalah :
a. Perubahan jasmani
Pertumbuhan remaja yang sangat cepat selama masa puber menyebabkan keadaan
tubuh menjadi tidak seimbang, hal ini mempengaruhi kondisi psikis remaja
b. Perubahan pola interaksi dengan orang tua
Menghadapi anaknya yang sedang beranjang dewasa, orang tua terkadang
mendidik dengan cara yang mereka anggap baik, namun seringkali menimbulkan
ketegangan antara orangtua dan anak yang tentunya mempengaruhi perkembangan
emosi remaja
c. Perubahan interaksi dengan teman sebaya
Pada awal masa remaja, biasanya individu cenderung membangun interaksi positif
dengan teman sebaya dengan tujuan yang positif, namun ketika masa remaja
tengah maupun akhir menjadi kebalikannya, seringkali hubungan cinta terhadap
lawan jenis menimbulkan masalah dengan orangtua , karena kekhawatiran
terhadap hal yang mungkin dilakukan diluar batas
d. Perubahan pandangan luar
Asumsi terhadap remaja terkadang dirasa tidak konsisten. Ada kalanya remaja
dianggap sudah dewasa dan diharapkan mampu menunjukkan sikap yang matang,
namun kadang juga remaja dinilai seperti anak kecil, hal ini menjadikan
kejengkelan pada diri remaja
e. Perubahan interaksi dengan sekolah
Remaja sering terbentur pada nilai-nilai yang tidak dapat mereka terima. Dalam
kondisi ini, pola pendidikan seperti teguran keras dapat menambah rangsangan
negatif bagi perkembangan emosi anak. Akibatnya, mereka merasa kecewa dan
ingin mengubah lingkungannya. Idealisme yang bersumber dari kekecewaan .

Cara mengendalikan diri


Pengendalian diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar
baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku.
Mengendalikan diri tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat. Sebelum lanjut
ke penjelasan mengenai cara-cara pengendalian diri yang dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Berikut adalah cara-caranya :
Cara pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan.
Seperti menjaga sikap, ucapan, maupun menjaga dari pikiran-pikiran negative terhadap
apapun yang dihadapi. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak
mencuri, tidak membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak
melakukan tindakan asusila. Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang
negatif, coba larikan ke rambu-rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan
atau bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama?
Cara kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar
saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak
mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka
langsung lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya, seseorang
menghina atau menyinggung kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar atau waspada
maka saat emosi marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai
kemarahan ini. Jika kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi marah ini
muncul. Kita akan tahu saat emosi ini mulai mencengkeram dan menguasai diri kita.
Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita
lakukan. Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan
pengaruhnya. Kalau masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri,
larikan pikiran kita pada prinsip moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan
diri. Bagaimana jika sudah melakukan jurus satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran,
ternyata kita tetap sulit mengendalikan diri? Lakukan cara ketiga!
Cara ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan, mau
”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan.
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:
d. Apa sih untungnya saya marah?
e. Apakah benar reaksi saya seperti ini?
f. Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?

Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi
saya rusak, kan saya yang rugi sendiri. Dengan melakukan perenungan, kerap kali maka
kita akan mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi
aktif maka logika kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita
melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau
keinginan kita akan menurun
Cara keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi
naik, turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi
bergejolak sadari bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi.

Referensi:

Rintyastini, yulita. charlotte S suzy yulia. 2014. Bimbingan dan konseling untuk SMP kelas
VIII. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Nandy. 2021. Pengertian emosi, macam emosi dan emosi positif negatif.
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-emosi/.
LAMPIRAN 1 MIND MAPING
MIND MAPPING

Gejala yang nampak saat kesulitan mengendalikan emosi

Kel: …Nama Anggota Kelompok


MIND MAPPING

Karakteristik emosi pada

remaja dikaitkan dengan

diri sendiri

Kel: …Nama Anggota Kelompok


MING MAPPING

Cara Mengendalikan Emosi

Kel : …Nama
Anggota Kelompok
LAMPIRAN 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Berdasarkan gambar diatas tentukan dan analisislah faktor yang mempengaruhi

emosi
LAMPIRAN 3
LEMBAR EVALUASI PROSES
EVALUASI PROSES
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
KONSENTRASI BELAJAR
Indentitas:
Nama peserta didik :
Kelas :

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan penilaian anda.
SKOR
NO PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Peserta didik terlibat aktif

2 Peserta didik terlihat antusias dalam


mengikuti kegiatan
3 Peserta didik keratif
4 Peserta didik saling menghargai

5 Peserta didik saling mengeluarkan


pendapat
6 Peserta didik berargumentasi
mempertahankan pendapat masing-masing
7 Layanan terselenggara dengan
menyenangkan
8 Layanan sesuai alokasi waktu

Jumlah skor

Keterangan :
- 1 = Kurang baik
- 2 = Cukup baik
- 3 = Baik
- 4 = Sangat baik
Skor minimal yang dicapai adalah 1x8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4x8 = 32

Kategori Hasil:
Rentangan Persentase Kategori
28 – 32 100% Sangat baik
23 – 27 75% Baik
22 – 26 50% Cukup baik
21 25% Kurang baik

Pariaman, September 2023


Guru BK/Konselor

Neni Elvira. Z
LAMPIRAN 4
LEMBAR EVALUASI HASIL EVALUASI HASIL
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Topik : Kematangan Emosi


Nama peserta didik :
Kelas/No Presensi :
Waktu pelaksanaan :

Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (V) pada kolom skor setiap item sesuai hasil penilaian Anda.
2. Jumlahkan seluruh skor yang Anda diperoleh.
3. Tentukan kategori yang Anda sesuai kriteria.

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Siswa dapat menguraikan pengertian kematangan
emosi
2 Siswa dapat menyimpulkan karakteristik emosi
pada remaja

3 Saya dapat merancang cara mengendalikan


emosi
4 Peserta didik/konseli dapat memilih strategi agar
dapat mengendalikan emosi
5 Peserta didik/konseli dapat menerapkan strategi
mengendalikan emosi
Jumlah Skor

Keterangan:
- 1 = Kurang Sesuai
- 2 = Cukup Sesuai
- 3 = Sesuai
- 4 = Sangat Sesuai
Skor minimal yang dicapai 1x6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
Kategori Hasil :
a. Sangat Sesuai : 21 – 24
b. Sesuai : 17 – 20
c. Cukup Sesuai : 13 – 16
d. Kurang Sesuai : - 12

Pariaman, September 2023


Peserta didik
LAMPIRAN 5

JURNAL PENERAPAN KEMATANGAN EMOSI SISWA

Nama :

Kelas :

Petunjuk pengisian : Silahkan ditulis sesuai dengan kegiatan yang mencerminkan penerapan
konsentrasi belajarmu di tabel yang sudah disediakan.

No Hari/tanggal Kegiatan yang mencerminkan KET


kematangan emosi

Anda mungkin juga menyukai