Penilaian
Penilaian Proses Guru melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses keaktifan
peserta didik selama mengikuti layanan klasikal
Melakukan Refleksi hasil materi “kematangan emosi”, setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan bimbingan klasikal
Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya.
Mengamati cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru tentang kematangan emosi
Penilaian Hasil Merasakan pemahaman baru mendapatkan pengetahuan
tentang kematangan emosi
Merasakan perasaan positif tentang topik yang dibahas dan
cara Guru menyampaikan : mudah dipahami/tidak
mudah/sulit dipahami.
Merencanakan kegiatan setelah mendapatkan materi
kematangan emosi
Tindak Lanjut Memonitoring jurnal praktik penerapan kematangan emosi
Mengetahui,
Pamong Guru BK/Konselor
Kematangan Emosi
Emosi adalah keadaan yang ditimbulkan oleh seseorang atau situasi tertentu yang
ditunjukkan melalui ekspresi. Jenis-jenis emosi : marah, takut, jijik, cemas, kaget, / terkejut,
dan sedih.
Seorang remaja dapat dikatakan matang secara emosi apabika ketika dihadapkan pada
suatu masalah, remaja tersebut cenderung tidak tergesa-gesa dalam melampiaskan emosinya,
dan mampu mengontrol emosinya.
Menurut rintyastini (2014) aspek pertama kemampuan emosi adalah kesadaran diri
atau penilaian dan ungkapan emosi seseorang. Hal ini mengacu pada kemampuan seseorang
untuk memahami jenis-jenis emosi yang dialami, kemampuan untuk mengakuinya, dan
kemampuan untuk mengungkapkannya secara positif.
Aspek kedua adalah kesadaran terhadap orang lain atau penilaian dan pengenalan
emosi orang lain. kesadaran ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali dan
memahami emosi yang dirasakan orang lain.
Aspek ketiga adalah pengaturan emosi yang mengacu pada kemampuan untuk
memulihkan kondisi emosi secara cepat dari kondisi emosi tertentu yang mengendalikan
tindakan agar tidak melulu dikontrol oleh emosi.
b. Emosi takut
Kebanyakan emosi takut yang terjadi di kalangan remaja menyangkut hal-hal
seperti Ujian, kurang berprestasi, tidak mendapat atau kehilangan teman,
kesepian, memikirkan kelemahan diri dan lain sebagainya.
c. Emosi cinta
Emosi cinta sudah ada sejak bayi dan akan terus berkembang sesuai dengan
tahap perkembangannya
Pendapat lain dari Heider (1990) dalam gramedia.com menyatakan
bahwa Emosi yang menggambarkan perasaan sedih, kaget, marah, dan
gembira merupakan emosi yang mendekati kesamaan yang lebih universal
atau umum. Akan tetapi perasaan emosi, takut, cinta, muak, dan jijik,
merupakan emosi yang lebih bersifat khas atau khusus dan hal ini tergantung
budaya.
Sebenarnya secara keseluruhan emosi digolongkan dalam dua
golongan, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif ini seperti
perasaan bahagia, gembira, senang, dan cinta. Berbanding terbalik dengan
emosi negatif, yang seperti perasaan takut, sedih, cemas, dan marah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja
Menurut Rintyastini (2014) usia remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanan
ke masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan yang pesat menuju
kematangan fisik, sosial, dan emosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
emosi adalah :
a. Perubahan jasmani
Pertumbuhan remaja yang sangat cepat selama masa puber menyebabkan keadaan
tubuh menjadi tidak seimbang, hal ini mempengaruhi kondisi psikis remaja
b. Perubahan pola interaksi dengan orang tua
Menghadapi anaknya yang sedang beranjang dewasa, orang tua terkadang
mendidik dengan cara yang mereka anggap baik, namun seringkali menimbulkan
ketegangan antara orangtua dan anak yang tentunya mempengaruhi perkembangan
emosi remaja
c. Perubahan interaksi dengan teman sebaya
Pada awal masa remaja, biasanya individu cenderung membangun interaksi positif
dengan teman sebaya dengan tujuan yang positif, namun ketika masa remaja
tengah maupun akhir menjadi kebalikannya, seringkali hubungan cinta terhadap
lawan jenis menimbulkan masalah dengan orangtua , karena kekhawatiran
terhadap hal yang mungkin dilakukan diluar batas
d. Perubahan pandangan luar
Asumsi terhadap remaja terkadang dirasa tidak konsisten. Ada kalanya remaja
dianggap sudah dewasa dan diharapkan mampu menunjukkan sikap yang matang,
namun kadang juga remaja dinilai seperti anak kecil, hal ini menjadikan
kejengkelan pada diri remaja
e. Perubahan interaksi dengan sekolah
Remaja sering terbentur pada nilai-nilai yang tidak dapat mereka terima. Dalam
kondisi ini, pola pendidikan seperti teguran keras dapat menambah rangsangan
negatif bagi perkembangan emosi anak. Akibatnya, mereka merasa kecewa dan
ingin mengubah lingkungannya. Idealisme yang bersumber dari kekecewaan .
Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi
saya rusak, kan saya yang rugi sendiri. Dengan melakukan perenungan, kerap kali maka
kita akan mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi
aktif maka logika kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita
melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau
keinginan kita akan menurun
Cara keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi
naik, turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi
bergejolak sadari bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi.
Referensi:
Rintyastini, yulita. charlotte S suzy yulia. 2014. Bimbingan dan konseling untuk SMP kelas
VIII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Nandy. 2021. Pengertian emosi, macam emosi dan emosi positif negatif.
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-emosi/.
LAMPIRAN 1 MIND MAPING
MIND MAPPING
diri sendiri
Kel : …Nama
Anggota Kelompok
LAMPIRAN 2
emosi
LAMPIRAN 3
LEMBAR EVALUASI PROSES
EVALUASI PROSES
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
KONSENTRASI BELAJAR
Indentitas:
Nama peserta didik :
Kelas :
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan penilaian anda.
SKOR
NO PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Peserta didik terlibat aktif
Jumlah skor
Keterangan :
- 1 = Kurang baik
- 2 = Cukup baik
- 3 = Baik
- 4 = Sangat baik
Skor minimal yang dicapai adalah 1x8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4x8 = 32
Kategori Hasil:
Rentangan Persentase Kategori
28 – 32 100% Sangat baik
23 – 27 75% Baik
22 – 26 50% Cukup baik
21 25% Kurang baik
Neni Elvira. Z
LAMPIRAN 4
LEMBAR EVALUASI HASIL EVALUASI HASIL
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (V) pada kolom skor setiap item sesuai hasil penilaian Anda.
2. Jumlahkan seluruh skor yang Anda diperoleh.
3. Tentukan kategori yang Anda sesuai kriteria.
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Siswa dapat menguraikan pengertian kematangan
emosi
2 Siswa dapat menyimpulkan karakteristik emosi
pada remaja
Keterangan:
- 1 = Kurang Sesuai
- 2 = Cukup Sesuai
- 3 = Sesuai
- 4 = Sangat Sesuai
Skor minimal yang dicapai 1x6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
Kategori Hasil :
a. Sangat Sesuai : 21 – 24
b. Sesuai : 17 – 20
c. Cukup Sesuai : 13 – 16
d. Kurang Sesuai : - 12
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian : Silahkan ditulis sesuai dengan kegiatan yang mencerminkan penerapan
konsentrasi belajarmu di tabel yang sudah disediakan.