Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Praktikum Bimbingan Kelompok

Dosen Pengampu : Alfiandy Warih Handoyo M.Pd

Oleh:

Fitri parlani (2285190006)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


2021

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK

SEMESTER (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN 2020-2021

A Komponen layanan Layanan dasar


B Bidang layanan Sosial
C Fungsi layanan Pengembangan
D Tujuan Mempererat pertemanan di era pandemi dengan
menumbuhkan empati pada siswa
E Topik Empati
F Sasaran layanan kelas XI
G Metode dan teknik Roleplay
H Waktu 1 × 45 menit
I Media/alat Papan nama pemeran, Script drama, memanfaatkan
media
Sosial
J Tanggal pelaksanaan Rabu, 17 Maret 2021
K Sumber baca 1. http://digilib.uinsby.ac.id/1625/4/Bab%202.pdf
2. https://eprints.uny.ac.id/16139/4/3.%20BAB
%20II.pdf
3. http://repository.radenfatah.ac.id/5241/2/BAB
%20II%20SKRIPSI%20FIX%20ACC-
dikonversi.pdf
L Uraian kegiatan
M Tahap awal
Pernyataan tujuan Konselor menyatakan tujuan bimbingan kelompok agar
siswa dapat mengembangkan sikap empati terhadap
orang di sekelilingnya
Penjelasan tentang konselor menjelaskan langkah-langkah kegiatan
langkah-langkah kegiatan kelompok
kelompok yaitu :
- Konselor menjelaskan alur drama yaitu cerita tentang
kegiatan presentasi secara daring/online yang
dilaksanakan kelompok 3 dengan beranggotakan 9
Peserta didik yang terdiri dari 5 siswa yang bernama Adi,
Riski, Reza, Kiki, dan yuda dan 4 siswi yang bernama,
kekey, meli, Lala, dan Debi. Seorang siswi yang bernama
tidak mempunyai kuota untuk ikut belajar bersama, orang
tuanya tidak memiliki uang untuk membelinya, Lala pun
berusaha meminjam uang dan meminta bantuan kepada
tetangga sekitar untuk membagi hotspot akan tetapi
tetangganya tidak ingin membantunya, Lala pun tidak
bisa mengabari teman temannya karna tidak ada pulsa
untuk menelpon. Tidak ada teman yang mengabari lala
saat pembelajaran akan segera di laksanakan, karna tidak
ada yang tahu bahwa Lala memiliki kendala, Lala sangat
sedih dan merasa takut jika gurunya memboloskan Lala.

Mengarahkan kegiatan Konselor mengecek siswa melalui daftar hadir dan


mempersilahkan
peserta didik untuk bersiap melakukan aktifitas
bimbingan
kelompok secara onlinedan melakukan icebreaking
N Tahap peralihan
Guru BK menanyakan  Guru BK menanyakan kesiapan kelompok dalam
Jikaada siswa yang melaksanakan kegiatan kelompok secara online
belum mengerti dan  Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada
memberikan penjelasannya setiap kelompok tentang hal-hal yang belum
(Storming) mereka pahami
 Guru BK menjelaskan kembali secara singkat
tentang tugas dan tanggung jawab peserta dalam
melakukan
Kegiatan
Guru BK menyiapkan  Guru BK menanyakan kesiapan para pesera untuk
siswa untuk melakukan melaksanakan tugas
komitmen tentang kegiatan  Setelah semua siswapeserta menyatakan siap,
yang akan dilakukannya kemudian
(Norming)  Guru BK memulai masuk ke tahap kerja
O Tahap inti/kerja
Proses/kegiatan yang  Peserta didik secara berkelompok dalam waktu 5
dialami peserta didik menit untuk dapat mengidentifikasi tokoh dalam
dalam suatu kegiatan cerita
bimbingan berdasarkan  Menentukan siapa yang akan berperan sesuai
teknik tertentu dengan tokoh yang ada
(Eksperientasi)  Menentukan skenario cerita
 Menampilkan drama
Pengungkapan perasaan, Identifikasi
pemikiran dan pengalaman  Bagaimana perasaan peserta didik saat
tentang aoa yang terjadi memerankan perannya masing-masing?
dalam kegiatan  Bagaimana perasaan peserta didik saat berdiskusi
bimbingan (refleksi) kelompok?
 Apakah peserta didik dapat bekerjasama dengan
baik?
 Apakah peserta didik dapat membedakan antara
simpati dan empati?
Analisis
 Apakah peserta didik memahami pentingnya
empati?
Generalisasi
 Bagaimana langkah-langkah anda untuk
Mengembangkan kemampuan berempati?
P Tahap pengakhiran /
teminasi
Menutup Kegiatan dan  Guru BK memberikan penguatan terhadap aspek-
Tindak Lanjut aspek yang ditemukan oleh peserta dalam suatu
kerja kelompok
 Merencanakan tindak lanjut, yaitu
mengembangkan aspek kerjasama
 Menutup kegiatan layanan secara simpatik
(Framming)
Q Evaluasi
Evaluasi awal  Guru BK terlibat dalam menumbuhkan
antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan
 Guru BK membangun dinamika kelompok
 Guru BK memberikan penguatan dalam membuat
langkah yang akan dilakukannya
Evaluasi akhir  Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengalaman konseli dalam bimbingan kelompok
 Mengamati perubahan perilaku peserta setelah
bimbingan kelompok
 Konseli mengisi instrumen penilaian dari guru
BK

Serang, 17 Maret 2021

Mengetahui

Kepala SMKN Ikhlas multiprogram Guru BP/BK

Alfiandy Warih Handoyo M.Pd Fitrm parlani

Lampiran 1

Uraian materi

1. Pengertianroleplay(bermain peran)
Pembelajaran berdasarkan pengalaman yang menyenangkan di antaranya adalah
roleplaying(bermain peran), yakni suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Metode bermain peran atau
roleplayingadalah salah satu proses belajar yang tergolong dalam metode simulasi (Mulyono,
2012).

Metode roleplaying (bermain peran) juga dapat diartikan suatu cara penguasaan bahan-bahan
melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Pengembangan imajinasi dan
penghayatan dilakukan oleh anak didik dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau
benda mati. Dengan kegiatan memerankan ini akan membuat anak didik lebih meresapi
perolehannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode bermain
peran ini adalah penentuan topik, penentuan anggota pemeran, pembuatan lembar kerja
(kalau perlu), latihan singkat dialog (kalau perlu) dan pelaksanaan permainan peran (Syaiful
Bahri, 2010).

Langkah-langkah Menggunakan Metode RolePlaying (Bermain Peran)

Menurut (Mel Silbermal, 2007) Prosedur teknis dari RolePlaying adalah sebagai berikut :

A. Buatlah satu permainan peran dimana guru akan mendemonstraikan perilaku yang
diinginkan.
B. Informasikan kepada kelas bahwa guru akan memainkan peran utama dalam bermain
peran ini. Pekerjaan siswa adalah membantu guru berhubungan dengan situasi.
C. Mintalah relevan siswa untuk bermain peran menjadi orang lain dalam situasi ini.
Guru memberi siswa itu catatan pembukaan untuk dibaca guna membantunya atau
membawa masuk pada peran. Mulailah bermain peran, tetapi berhentilah pada interval
yang sering dan mintalah kelas untuk memberi feedback dan arah seperti kemajuan
skenario. Jangan ragu menyuruh siswa untuk memberikan garis khusus bagi guru
untuk digunakan.
D. Teruskan bermain peran sampai siswa secara meningkat melatih guru dalam
bagaimana menangani situasi. Hal ini memberikan siswa latihan keterampilan ketika
guru melakukan peran yang sebenarnya untuk mereka.

Dalam menyiapkan suatu situasi RolePlayingdi dalam kelas, guru

OemarHamalik, 2007. langkah-langkah persiapan roleplaying sebagai berikut :

1.Persiapan dan instruksi


A. Guru memiliki situasi bermain peran situasi-situasi masalah yang dipilih harus
menjadi “sosiodrama” yang menitikberatkan pada jenis peran, masalah dan situasi
familier, serta pentingnya bagi siswa. Keseluruhan situasi harus dijelaskan, yang
meliputi deskripsi tentang keadaan peristiwa, individu-individu yang dilibatkan, dan
posisi-posisi dasar yang diambil oleh pelaku khusus. Para pemeran khusus tidak
didasarkan kepada individu nyata di dalam kelas, hindari tipe yang sama pada waktu
merancang pemeran supaya tidak terjadi gangguan hak pribadi secara psikologis dan
merasa aman.
B. Sebelum pelaksanaan bermain peran, siswa harus mengikuti latihan pemanasan,
latihan-latihan ini diikuti oleh semua siswa, baik sebagai partisipasi aktif maupun
sebagai para pengamat aktif. Latihan-latihan ini dirancang untuk menyiapkan siswa,
membantu mereka mengembangkan imajinasinya dan untuk membentuk kekompakan
kelompok dan interaksi. Misalnya latihan pantomim.
C. Guru memberikan intruksi khusus kepada peserta bermain peran setelah memberikan
penjelasan pendahuluan kepada keseluruhan kelas. Penjelasan tersebut meliputi latar
belakang dan karakter-karakter dasar melalui tulisan atau penjelasan lisan. Para
peserta (pemeran) dipilih secara sukarela. Siswa diberi kebebasan untuk
menggariskan suatu peran. Apabila siswa telah pernah mengamati suatu situasi dalam
kehidupan nyata maka situasi tersebut dapat dijadikan sebagai situasi bermain peran.
Peserta bersangkutan diberi kesempatan untuk menunjukkan tindakan /perbuatan
ulang pengalaman. Dalam brifing, kepada pemeran diberikan deskripsi secara rinci
tentang kepribadian, perasaan, dan keyakinan dari para karakter. Hal ini diperlukan
guna membangun masa lampau dari karakter. Dengan demikian dapat dirancang
ruangan dan peralatan yang perlu digunakan dalam bermain peran tersebut.
D. Guru memberitahukan peran-peran yang akan dimainkan serta memberikan instruksi-
instruksi yang bertalian dengan masing-masing peran kepada audience. Para audience
diupayakan mengambil bagian secara aktif dalam bermain peran itu. Untuk itu, kelas
dibagi dua kelompok, yakni kelompok pengamat dan kelompok spekulator, masing-
masing melaksanakan fungsinya. Kelompok I bertindak sebagai pengamat yang
bertugas mengamati: (1) perasaan individu karakter, (2) karakter-karakter khusus
yang diinginkan dalam situasi dan (3) mengapa karakter merespons cara yang mereka
lakukan. Kelompok II bertindak sebagai spekulator yang berupaya menanggapi
bermain peran itu dari tujuan dan analisis pendapat. Tugas kelompok ini mengamati
garis besar rangkaian tindakan yang telah dilakukan oleh karakter-karakter khusus.
2) Tindakan Dramatik dan Diskusi

A. Para aktor terus melakukan perannya sepanjang situasi bermain peran, sedangkan para
audience berpartisipasi dalam penugasan awal kepada pemeran.
B. BermainBermain peran khusus berhenti pada titik-titik penting atau apabila terdapat
tingkah laku tertentu yang menuntut dihentikannya permainan tersebut.
C. Keseluruhan kelas selanjutnya berpartisipasi dalam diskusi yang terpusat pada situasi
bermain peran. Masing-masing kelompok audience diberi kesempatan untuk
menyampaikan hasil observasi dan reaksi-reaksinya. Para pemeran juga dilibatkan
dalam diskusi tersebut. diskusi dibimbing oleh guru dengan maksud berkembang
pemahaman tentang pelaksanaan bermain peran serta bermakna langsung bagi hidup
siswa, yang pada gilirannya menumbuhkan pemahaman baru yang berguna untuk
mengamati dan merespons situasi lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

3) Evaluasi Bermain Peran

A. Siswa memberikan keterangan, baik secara tertulis maupun dalam kegiatan diskusi
tentang keberhasilan dan hasil-hasil yang dicapai dalam bermain peran. Siswa
diperkenankan memberikan komentar evaluative tentang bermain peran yang telah
dilaksanakan, misalnya tentang makna bermain peran bagi mereka, cara-cara yang
telah dilakukan selama bermain peran, dan cara-cara meningkatkan efektivitas
bermain peran selanjutnya.
B. Guru menilai efektivitas dan keberhasilan bermain peran. Dalam melakukan evaluasi
ini, guru dapat menggunakan komentar evaluatif dari siswa, catatan-catatan yang
dibuat oleh guru selama berlangsungnya bermain peran. Berdasarkan evaluasi
tersebut, selanjutnya guru dapat menentukan tingkat perkembangan pribadi, sosial dan
akademik para siswanya.
C. Guru membuat bermain peran yang telah dilaksanakan dan telah dinilai tersebut
dalam sebuah junal sekolah (kalau ada), atau pada buku catatan guru. Hal ini penting
untuk pelaksanaan bermain peran atau untuk berkaitan bermain peran selanjutnya.

Tujuan dari roleplaying ini menurut Oemar Hamalik (2001) diantaranya:

1. Belajar melalui peniruan (imitasi). Para siswa pengamat drama menyamakan


diri dengan pelaku (aktor) dan tingkah laku mereka.
2. Belajar melalui pengkajian, penilaian dan pengulangan. Para peserta dapat
memperbaiki keterampilan-keterampilan mereka dengan mengulanginya
dalampenampilan berikutnya.
3. BelajarBelajar melalui balikan. Para pengamat mengomentari (menanggapi)
perilaku para pemain atau pemegang peran yang telah ditampilkan. Tujuannya
adalah untuk mengembangkan prosedur-prosedur kognitif dan prinsip-prinsip
yang mendasari perilaku keterampilan yang telah didramatisasikan.

2. Pengertian Empati dan simpati

Empati berbeda dengan simpati. Perasaan simpati sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari yang menggambarkan perasaan seseorang kepada orang lain. Bedanya empati dengan
simpati adalah, bahwa empati lebih memusatkan perasaannya pada kondisi orang lain atau
lawan bicaranya dan sudah ada tindakan dari orang tersebut kepada lawan bicaranya.
Sedangkan simpati lebih memusatkan perhatian pada perasaan diri sendiri bagi orang lain,
sementara itu perasaan orang lain atau lawan bicaranya kurang diperhatikan dan tidak ada
tindakan yang dilakukan.

Menurut Asri Budiningsih (2004: 46), empati berasal dari kata pathos (dalam bahasa Yunani)
yang berarti perasaan mendalam. Sedangkan menurut Carkhuff dalam Asri Budiningsih
(2004: 47) mengartikan empati sebagai kemampuan untuk mengenal, mengerti dan
merasakan perasaan orang lain dengan ungkapan verbal dan perilaku, dan
mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain.

Brammer dalam Pangaribuan (1993: 50) mengartikan empati sebagai cara seseorang untuk
memahami persepsi orang lain dari kerangka internalnya. Sedangkan menurut Rogers dalam
Pangaribuan (1993: 50) empati merupakan cara mempersepsi kerangka internal dari referensi
orang lain dengan keakuratan dan komponen emosional, seolah-olah seseorang menjadi
orang lain.

Daniel Goleman (1997: 158) mengemukakan tiga ciri kemampuan empati yang harus dimiliki
antara lain :

1. Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik, artinya individu mampu


memberi perhatian dan menjadi pendengar yang baik dari segala permasalahan yang
di ungkapkan orang lain kepadanya.
2. Menerima sudut pandang orang lain, artinya individu mampu memandang
permasalahan dari titik pandang orang lain sehingga akan menimbulkan toleransi dan
kemampuan menerima perbedaan.
3. PekaPeka terhadap perasaan orang lain, artinya individu mampu membaca perasaan
orang lain dari isyarat verbal dan non verbal seperti nada bicara, ekspresi wajah,
gerak-gerik dan bahasa tubuh lainnya.

Menurut Daniel Goleman (1997: 67) ada beberapa cara untuk meningkatkan empati yaitu:

1. Understandingothers yaitu cepat menangkap perasaan orang lain(Respect), mampu


merasakan dan membaca perasaan orang lailai
2. Service orientationyaitu memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain, artinya
mampu memberikan tindakan terhadap permasalahan yang sedang terjadi.
3. Developingothers yaitu memberikan masukan positif atau membangun, artinya dapat
memberikan solusi.
4. Leveragingdiversity yaitu mengambil manfaat dari perbedaan bukan konflik, mampu
mengambil manfaat dari permasalahan yang terjadi.

Menurut T. Safaria (2005: 78) empati memiliki beberapa manfaat diantaranya yaitu:

1. Menghilangkan sikap egois, orang yang telah mampu mengembangkan kemampuan


empati dapat menghilangkan sikap egois (mementingkan diri sendiri).
2. Menghilangkan kesombongan, salah satu cara mengembangkan empatiadalah
membayangkan apa yang terjadi pada diri orang lain akan terjadi pula pada diri kita.
3. Mengembangkan kemampuan evaluasi dan kontrol diri, pada dasarnya empati adalah
salah satu usaha kita untuk melakukan evaluasi diri sekaligus mengembangkan
kontrol diri yang positif.

Proses itu akan membentuk kesadaran diri yang baik, dimanifestasikan dalam sifat optimistis,
fleksibel, dan emosi yang matang. Jadi, konsep diri yang kuat, melalui proses perbandingan
sosial yang terjadi dari pengamatan dan pembandingan diri dengan orang lain, akan
berkembang dengan baik. Dari uraian di atas, dapat di simpulkan beberapa manfaat empati
dalam pembelajaran diantaranya: 1) menghilangkan sikap egois; 2) mengembangkan
kemampuan evaluasi dan kontrol diri; 3) merasakan apa yang dirasakan individu lain; 4)
menghargai pendapat orang lain; dan 5) peka terhadap orang lain.

3. Pengertian bimbingan kelompok


Prayitno mendefinisikan layanan bimbingan kelompok sebagai kegiatan pemberiaan
informasi dalam suasana kelompok dan adanya penyusunan rencana untuk pengambilan
keputusan yang tepat dengan adanya dinamika kelompok sebagai wahana untuk pencapaian
tujuan kegiatan bimbingan konseling (Ulul Azam,2016).

Menurut Romlah mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik
bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara
optimal sesuai kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan
dalam suasanakelompok. Sedangkan menurut sukardi layanan bimbingan kelompok
dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperolehberbagai bahan
dari narasumber (terutama guru pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari
baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat (Sri Narti,
2019)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok ialah usaha
yang dilakukan untuk membantu individu menyelesaikan masalah kesulitan pada diri konseli
dan pencegahan masalah guna memperoleh informasi dan membantu konseli dalam
menyusun rencana atau mengambil keputusan yang tepat.

A. Tujuan Bimbingan Kelompok

Menurut Amti bahwa tujuan bimbingan kelompok terdiri dari tujuan umum dan khusus.
Secara umum bimbingan kelompok bertujuan untuk membantu para siswa yang mengalami
masalah melalui prosedur kelompok. Selain itu juga mengembangkan pribadi masing-masing
anggota kelompok melalui berbagai suasana yang munul dalam kegiatan itu, baik suasana
yang menyenangkan maupun yang menyedihkan.

Secara khusus bimbingan kelompok bertujuan untuk:

1. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat dihadapan teman-temanya,


2. Melatih siswa dapat bersikap terbuka didalam kelompok,
3. Melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-teman dalam
kelompok khususnya teman diluar kelompok,
4. Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok,
5. Melatih siswa untuk dapat tenggang rasadengan orang lain, (f) Melatih siswa
memperoleh keteramilansocial,
6. Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya dengan
orang lain.

B. Zawanizasmin, 2016. Fungsi dari layanan bimbingan kelompok di antaranya adalah


sebagai berikut :

(1) Memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan tanggapan
tentang berbagai hal yang terjadi dlingkungan sekitar.
(2) Mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai
hal tentang apa yang mereka bicarakan.
(3) Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan sendiri dan lingkungan mereka
yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.
(4) Menyusunprogran-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap sesuatu
hal yang buruk dan memberikan dukungan terhadap sesuatu hal yang baik.
(5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk membuahkan hasil
sebagaimana apa yang mereka programkan semula.

Ice breaking

Judul : icebreaking“ Sambung kata huruf belakang nama buah”

Cara permainan

Langkah 1 : guru BK menjelaskan ketentuan peraturan permainan

Langkah 2 : guru BK memberikan contoh permainan tersebut

Langkah 3 : guru BK memulai icebreaking

Langkah 4 : guru BK mengarahkan siswa kepada topik pembahasan

Lampiran II

Mempererat pertemanan di era pandemi dengan menumbuhkan empati pada siswa


Nama-nama pemeran

Ibu Cece : Guru mata pelajaran B.indonesia (Firyal)

Ibu Gea : Guru BK baik hati (Novi)

Narator : pintar, dan berbakat dalam berbicara (wanda)

Adi : ketua kelompok yang tegas dan pintar (Qory)

Riski : Riski adalah siswa yang cerewet posisi ia saat presentasi sebagai moderator (Jundi)

Reza : Reza adalah siswa yang baik, rendah hati dan sabar (Opi)

Kiki : Kiki adalah siswa yang mudah di atur dan pintar (Hikam)

Yuda : Yuda adalah siswa yang nakal namun ia berbakat dalam menghapal (Deo)

Kekey: kekey adalah anak kepala sekolah (resti)

Meli : meli adalah sahabat kekey murah senyum (ria)

Lala : Lala adalah murid yang baik dan rendah hati karena orang tuanya yang kurang mampu
(Elly)

Debi : Debi adalah murid yang kalem dan rajin (Alya)

(2 orang lainnya menjadi pengamat) (thuca)

Disuatu hari Bu cece yang mengajar sebagai guru B.indonesia melaksanakan kegiatan belajar
mengajarnya secara daring, ibu Cece pun membuat metode pembelajaran melalui presentasi.
Kemudian ibu Cece membagi murid muridnya dengan kelompok yang beranggotakan 9
peserta didik di dalamnya. Pembelajaran pun mulai dilaksanakan sampai pada suatu hari......

kegiatan presentasi secara daring/online yang dilaksanakan kelompok 3 dengan


beranggotakan 9 peserta didik yang terdiri dari 5 siswa yang bernama Adi, Riski, Reza, Kiki,
dan yuda dan 4 siswi yang bernama, kekey, meli, Lala, dan Debi.

Saat pembelajaran mulai dilaksanakan seorang siswi yang bernama lalakehabisan kuota pada
saat itu, ia pun bingung bagaimana cara untuk ikut belajar bersamadan pada saat itu iapun
harus tampil presentasi, orang tuanya tidak memiliki uang untuk membelinya, Lala pun
berusaha meminjam uang dan meminta bantuan kepada tetangga sekitar untuk membagi
hotspot akan tetapi tetangganya tidak ingin membantunya, Lala pun tidak bisa mengabari
teman temannya karna tidak ada pulsa untuk menelpon. Tidak ada teman yang mengabari lala
saat pembelajaran akan segera di laksanakan, debi menanyakan keberadaan Lala kepada meli
akan tetapi melipun tidak tahu, Debi tidak bisa menghubungi Lala karna Debi hanya
menggunakan kuota internet saja di handphonenya ia tidak memiliki pulsa, meli tidak bisa
menghubungi Lala karna kartu perdana Lala yang berbeda dan takut pulsa meli habis, link
pembelajaran pun di bagikan oleh ibu Cece melalui group.

Ibu Cece : Assalamualaikum wr.wb

Murid kelas XI : waalaikumsallamwr.wb (menjawab secara bersamaan)

Ibu Cece : harus oncam semua ya anak-anak tidak boleh ada yang dimatikan kameranya

Murid kelas XI : Iyah baik ibuuuuu (menjawab secara bersamaan)

Ibu Cece :Bagaimana apakah sudah masuk semua ?

Meli : belum sepertinya Bu jumlah siswa 30 yang baru masuk Cuma 29 orang ditambah ibu
satu

Ibu Cece : oke, coba ibu absen terlebih dahulu ya ( ibu Cece pun mulai mengabsen murid
muridnya sesampai absen Lala)

Ibu Cece : Lala ?, Ada yang tau informasi mengenai Lala ?

Reza : ibu Lala ketiduran kali

Meli : heh Reza jangan memberikan informasi sembarangan deh

Adi : iya ni Reza

Ibu Cece : sudah sudah, apakah ada yang sudah mengabari lala ?

Debi : mohon maaf ibu tadi Debi dan meli mau mencoba tetapi tidak ada pulsa untuk
menelpon selulernya melalui wa pun Lala tidak aktif.

Meli : Iyah benar ibu

Ibu Cece : Kiki, Yuda, kekey apakah dari kalian ada yang mengabari lala ?

Kiki : saya tidak tau Bu, kirain saya Lala bakal masuk
Yuda : saya juga tidaktaubu.

Kekey : tidak bu, kirain saya juga Lala bakal masuk

Ibu Cece : dikelas ini apakah ada yang sudah mengabari lala ?

Murid kelas XI : (hening seketika)

Ibu Cece : bagaimana kalian ini sesama teman, mengapa tidak saling menjaga komunikasi ?, (
Ibu Cece pun melanjutkan absensinya)

Ibu Cece : Oke dilanjut saja, jadi hari ini kelompok siapa yang melakukan presentasi ?

Adi : kelompok 3 ibu

Ibu cece : gimana Adi apakah anggota kelompoknya sudah lengkap ?

Adi : ibu Lala kan tadi gaada

Ibu Cece : kamu kan ketuanya apa kamu tidak mengabari lala sebelumnya ?

Adi : pas diskusi semalem si masih ada Bu saya gatau kalo Lala bakal gamasuk

Ibu Cece : oke kita batalkan saja presentasi kali ini, jadi gini ya anak anak, saat pandemi ini
sebaiknya kita harus saling mengetahui keadaan teman-teman kita, sekarangkan sudah jaman
canggih kalian bisa memanfaatkannya dengan baik, kita harus saling berkomunikasi dengan
baik melalui media canggih saat ini. Coba Adi sekarang kamu boleh leafdahulu, trus kamu
telpon Lala tanyakan kondisi dan keberadaan.

Adi : baik Bu..

Ibu Cece : oke anak anak sembari kita menunggu Adi, kalian ibu persilahkan untuk
menyiapkan buku dan pulpen, karna hari ini kita tidak jadi presentasi kita ubah menjadi kuis
dengan materi Minggu lalu

Murid XI : iya ibu....

Adipunleafdan mengabari lala melalui telpon selulernya sampai telpon itu tersambung

Adi : Hallo lala, assalamualaikum

Lala : Hallo Adi, waalaikumsallam, Alhamdulillah Adi nelpon

Adi : iya la, Lala ditanyain ibu Cece kenapa ngga masuk haduuuh padahal skarang harus nya
presentasi
Lala : maaf ya Adi, kuota dan pulsa Lala habis, orang tua Lala tidak mempunyai uang untuk
membelinya, Lala minta bantuan ke tetangga sekitar tetapi tidak ada yang mau membantu,
Lala juga bingung harus bagaimana

Adi : oh gituyaudah nanti Adi kabarin ke ibu Cece

Telponpun langsung dimatikan oleh Adi padahal Lala masih ingin berbicara, adipun langsung
masuk kembali kedalam pembelajaran daring

Ibu Cece : oke Adi sudah kembali gimana kabar lala di ?

Adi : Bu Lala gapunya paket sama pulsa katanya, orang tuanya tidak punya uang,
tetangganya gamau bantu

Ibu Cece : Adi kan rumahnya dekat, apa Adi tidak mau membantu Lala ?

Adi : mau sih tapi kan gaboleh ada kerumunan

Ibu Cece : kalo berdua saja dan menerapkan protokol kesehatan insyallahgabakal terjadi apa
apa

Adi : tapi saya takut Bu

Ibu Cece : oke baik, teman satu anggota ini tidak mau ada yang membantu Lala ?

Semua murid pun terdiam

Ibu Cece : anggota kelompok Lala gada yang mau membantu juga nih ?Kekeygimana

Kekey : lah saya kan jauh Bu rumahnya, mana panas saya juga takut kena korona Bu

Ibu Cece : kan kamu bisa mengirimkan kuota untuk Lala

Kekey : saya males Bu belinya, ini juga pakeWiFi yang ada dirumah

Ibu Cece : oke baik, kalo Kiki, Reza dan Riski gimana

Reza : konternya jauh Bu

Kiki : iya Bu sama konternya jauh

Riski : wah ibu kuota saya aja dikit lagi, mending buat beli kuota saya kalo begitu
Ibu Cece : oke baik kalo tidak ada, yasudah kuis tadi nanti kumpulan ke kekey ya biar nanti
kekey yang mengumpulkan ke ibu lewat email. Untuk kelompok 3 nanti hari Kamis Adi dan
anggota menghadap ibu Gea ya.

Debi : ibu Gea kan guru BK

Meli : ada apabu saya kan tidak berbuat kesalahan

Kekey : meli, sama lah aku juga gabuat kesalahan

Meli : kenapa Bu

Reza : iya Bu kogitu

Adi : kan masalah Lala tadi sudah dikabarin Bu sama saya

Meli : betul itu

Ibu Cece : sudah sudah nanti kalian akan paham untuk teknis itu nanti kalian akan melakukan
pertemuan dengan Gea, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Reza : oke baik Bu

Riski : Reza baik baiktrussss

Meli : Iyah ibu

Ibu Cece : oke pertemuan kali ini ibu cukupkan, assalamualaikum wr.wb

Murid kelas XI : waalaikumsallamwr.wb

Ibu Cece pun langsung mengabari ibu Gea guru BK di sekolah, setelah banyaknya
perbincangan antara ibu Cece dan ibu Gea bahma menumbuhkan rasa empati pada siswa itu
sangatlah penting apalagi dalam kondisi saat ini....

3 Hari kemudian

Ketika pagi menjelang ibu Gea dihubungi oleh Adi untuk menanyakan terkait pemanggilan
kelompok belajarnya keruang BK, sebelum menghubungi Bu gea, Adi sudah terlebih dahulu
menghubungi teman temannya di groupWhatsApp, Perbincangan Adi dan ibu Gea pun
berlangsung
Adi : Assalamualaikum wr.wb ibu

Guru BK : waalaikumsallamwr.wb

Adi : Ibu saya Adi dari kelas XI ipa 2

Guru BK : oh iya Adi apa kabar ? Ada yang bisa ibu bantu ?

Adi : wah baik ibu, jadi gini ibu saya dan teman-teman saya di arahkan untuk menemui oleh
ibu Cece pada tanggal 17 kemarin

Guru BK : oh Adi dan teman-teman dari IPA 2 yang di arahkan untuk menemui ibu oleh ibu
Cece pada tanggal 17 kemarin

Adi : Iyah ibu, trus mau mengadakan pertemuan langsung apa gimana ya Bu ?

Guru BK : Karna kondisi saat ini yang tidak memungkinkan kita buat pertemuan awal ini
melalui googlemeet saja ya Adi, nanti ibu akan searchlinknyakekamu

Adi : Iyah ibu baik terimakasih Bu

Guru BK : Iyah Adi terimakasih sudah menghubungi ibu

Adi : iya Bu, Assalamualaikum Bu

Guru BK : waalaikumsallamwr.wb

Ibu Gea pun membagi link pertemuan pertama kepada Adi, adipun langsung membagikannya
kepada teman temannya, pertemuan pun dimulai

Adi : Weh udah pada masuk belum

Meli : Baru 9 orang di

Reza : udahniudah lengkap boy

Kekey : Weh ibu Gea udah masuk belom

Adi : belum biar semua hadir dulu tar ibu Gea gwhubunginkaloudah lengkap

Meli : niudah lengkap di mulai aja biar cepet kelar

Debi : Iyah di cepethubungin Sono


Adi : oke siap

Adi pun menghubungi ibu Gea dan mengatakan teman-temannya sudah masuk semua , ibu
Gea pun ikut bergabung

Yuda : eh gw takut ni

Reza : lah kenapa takut

Meli : Jeh belum juga apa apa

Kekey : tautuh Yuda gajelas

Guru BK : waaah sudah rame ni anak anak ibu

Reza : eh ibu tuh Bu Yuda

Yuda : apasiReza tuh Bu

Guru BK : Iyah Reza Yuda sudah sudahngga kenapa napa

Yuda : hehehe

Guru BK : baik assalamualaikum wr.wb

Kelompok 3 : waalaikumsallamibuuuuu

Guru BK : wah bersemangat sekali anak anak ibu, gimana kabarnya nak

Adi : Alhamdulillah saya baik ibu

Riski : saya baik bu

Reza : baik dong bu

Kiki : baik Bu

Yuda : saya baik bu

Meli : Alhamdulillah baik bu

Kekey : wah baik dongbu

Meli : baik buuuuuu

Debi : Alhamdulillah saya juga baik Bu

Guru BK : Alhamdulillah kalo semuanya baik, Kiki kenapa lemes amat


Kiki : ngga Bu saya belum mandi soalnya baru bangun haha

Guru BK : Jadi Kiki baru bangun yaudah ibu kasih waktu 5 menit buat mandi hehe

Kiki : yah Bu 5 menit doang mah baru juga jalan

Guru BK : oke ibu kasih waktu 7 menit buat cuci muka ya Kiki

Kiki : nah oke Bu saya ijin cuci muka dulu

Reza : jorohdih Kiki

Yuda : aku juga belum mandi haha

Guru BK : Debi, meli, udah mandi belum tuh

Debi : udah doang saya mah Bu

Meli : udah Bu cuci muka doang

Guru BK : gapapa asal tidak mengurangi semangat anak anak ibu semua yaaa

Kekey : Iyah dong ibu pasti semangatttt

Adi : semangattttdong Bu

Kiki : udahni Bu

Guru BK : udah Adi gimana semangat kan

Kiki : semangattttdong ibu

Guru BK : seneng ni ibu kalo anak anakudah semangat semua, jadi udah siap belum ni

Kekey : siap apa Bu saya gasiap dihukum haha

Yuda : sama ni Bu saya gamau dihukum

Guru BK : hehe ibu masa ibu tega menghukum anak anak ibu, jadi tujuan ibu mengumpulkan
anak anak ibu disini untuk melakukan bimbingan Kelompok ya, setelah ibu berdiskusi
dengan ibu Cece perihal temen kalian semua yang memiliki kendala pada pembelajaran
belakangan ini, cukup membuat ibu terkejut juga ya, lalu bagaimana sekarang keadaan Lala
apakah ada yang tau ?

Adi : terakhir saya kabarkan itu Bu dia titak punya paket


Riski : iya Bu orang tuanya gapunya uang

Reza : Iyah bu

Kiki : Iyah Bu bener

Yuda : Iyah bu

Kekey : Iyah bu

Meli : iya bu

Guru BK : kekey sama Debi apaMelikahtau sekarang keadaan Lala

Meli : saya tidak tau ibu

Kekey : nggatau Bu

Debi : kurang tau ibu

Guru BK : oke baik, anak anakdisini ibu ingin bertanya mengenai pengertian dari empati dan
simpati apakah ada yang tau?

Kiki : menunjukan kepedulian kali Bu

Yuda : Iyah bu

Kekey : Iyah bu

Meli : iya bu

Ibu Gea pun mulai menjelaskan mengenai pengertian empati dan bagaimana cara siswa agar
bisa berempati terhadap sesama teman, bimbingan pun mulai dilaksanakan, dimana ibu Gea
memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk merasakan bagaimana jika ada diposisi Lala,

Guru BK : Empati itu sangat penting sekali kita tanamkan dari dalam diri kita semua,
bagaimanapun dalam kehidupan kita akan merasakan kesulitan itu seperti apa dan arti
pertolongan itu seperti apa, bagaimana rasanya jika kita semua berada diposisi Lala, pasti kita
sangat kebingungan dan merasa sedih sekali, kita merasa tidak ada yang peduli dengan Lala,
merasa ketakutan karna takut di boloskan pada jam pelajaran, merasa takut tertinggal
pelajaran, coba kita renungkan jika kita berada di posisi yang sangat sulit sekali dan tidak ada
orang yang berempati terhadap kita, nah untuk itu kita sebagai teman Lala harus menolong
Lala bagaimanapun caranya agar Lala dapat mengikuti pembelajaran lagi okeee.
Murid : oke ibu (secara bersamaan)

Ibu Gea : apa yang anak anak ibu rasakan jika menjadi Lala ?

Adi : sedih bu

Riski : bingung Bu sedih

Reza : Iyah bu

Kiki : Iyah Bu bener

Yuda : Iyah bu

Kekey : sedih banget

Meli : iya bu sedih banget

Guru BK : buat sekarang jika ada teman yang sedang mengalami kesulitan sebaiknya kita
segera menghubungi dan membantunya, jadi sekarang ada yang mau membantu Lala

Kekey : siap Bu saya akan membantu Lala

Guru BK : Ibu senang sekali melihat anak ibu sangat baik hati dan mau membantu

Kiki : Iyah ibu makasih saya menjadi paham bahwa komunikasi sangat perlu di kondisi saat
ini

Guru BK : betul sekali Kiki jadi jika ada yang kesusahan serta ada teman kalian yang
mengalami kendala segera hubungi ya jangan di biarkan

Meli : Iyah ibu siap

Guru BK : ada yang belum dipahami

Adi : saya si udah paham ibu

Yuda saya juga Bu

Guru BK : oke jadi semuanya sudah paham ya

Adi : sudah ibu

Murid : sudah ibu


Guru BK : baik ibu cukupkan saja tetap jaga komunikasi dan rasa peduli pada diri anak anak,
semangat terus belajarnya, jika membutuhkan sesuatu atau perlu sesuatu yang di ceritakan
bisa langsung hubungi ibu, insyallah ibu akan bisa membantu

Keykey : siap ibu

Murid : oke ibu

Guru BK : oke siap, selamat beraktifitas, wassalamualaikumwr.wb

Murid : waalaikumsallamwr.wb

Selesai.......

Lampiran III
Absensi kehadiran bimbingan kelompok

No Nama Pertemuan ke
1 2 3 4 5
1 Adi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 Riski ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
3 Reza ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
4 Kiki ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5 Yuda ✓ - - ✓ ✓
6 Lala ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
7 Kekey ✓ ✓ - - ✓
8 Meli ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
9 Debi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Lampiran 4

KEPUASAN SISWA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

Identitas

Nama siswa : siswa kelas XI


Kelas : XI

Nama guru BK : Fitri parlani

Petunjuk

1. Bacalah secara teliti


2. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia
3. Skor untuk masingmasing pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
- Skor 3 = Sangat Memuaskan
- Skor 2 = Memuaskan
- Skor 1 = Kurang Memuaskan

No Apa yang dinilai Sangat Memuaskan Kurang


memuaskan memuaskan
1 Penerimaan anda terhadap
guru
bimbingan dan konseling
dikelas.
2 Waktu yang disediakan untuk
bimbingan kelompok.
3 Kesempatan yang diberikan
guru
bimbingan dan konseling
terhadap peserta didik untuk
menyampaikan pendapat.
4 Penilaian anda terhadap guru
bimbingan dan konseling
terhadap layanan bimbingan
kelompok.
5 Hasil yang diperoleh dari
layanan bimbingan kelompok.
6 Kenyamanan dalam
pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok.

Serang........................(2021)

Siswa yang mengisi

___________________
Bimbingan Kelompok

Teknik RolePlaying

Pertemuan ke 5

Tempat : Dilaksanakan secara daring


Waktu : 19.00-20.25 WIB

Guru BK : Fitri parlani

Anggota Kelompok : Kelas XI SMA

1. Gina alhikam
2. Qory Febrianto
3. Opi Rianto
4. Jundi Pratama
5. Uca Sekar
6. EllyNurmahlia
7. Resti gita
8. Novi Julianti
9. Wandaafifah
10. Firyal faridah
11. Alya Rahidatul Aisy
12. Ria kurniasari

Tanggal :
Nama praktikan :
NIM praktikan :
Teknik :

Materi
Teknik

Penampilan

RPL

Penilai

Ini tandatangan

Anda mungkin juga menyukai