Oleh:
BIMBINGAN KELOMPOK
Mengetahui
Lampiran 1
Uraian materi
1. Pengertianroleplay(bermain peran)
Pembelajaran berdasarkan pengalaman yang menyenangkan di antaranya adalah
roleplaying(bermain peran), yakni suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Metode bermain peran atau
roleplayingadalah salah satu proses belajar yang tergolong dalam metode simulasi (Mulyono,
2012).
Metode roleplaying (bermain peran) juga dapat diartikan suatu cara penguasaan bahan-bahan
melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Pengembangan imajinasi dan
penghayatan dilakukan oleh anak didik dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau
benda mati. Dengan kegiatan memerankan ini akan membuat anak didik lebih meresapi
perolehannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode bermain
peran ini adalah penentuan topik, penentuan anggota pemeran, pembuatan lembar kerja
(kalau perlu), latihan singkat dialog (kalau perlu) dan pelaksanaan permainan peran (Syaiful
Bahri, 2010).
Menurut (Mel Silbermal, 2007) Prosedur teknis dari RolePlaying adalah sebagai berikut :
A. Buatlah satu permainan peran dimana guru akan mendemonstraikan perilaku yang
diinginkan.
B. Informasikan kepada kelas bahwa guru akan memainkan peran utama dalam bermain
peran ini. Pekerjaan siswa adalah membantu guru berhubungan dengan situasi.
C. Mintalah relevan siswa untuk bermain peran menjadi orang lain dalam situasi ini.
Guru memberi siswa itu catatan pembukaan untuk dibaca guna membantunya atau
membawa masuk pada peran. Mulailah bermain peran, tetapi berhentilah pada interval
yang sering dan mintalah kelas untuk memberi feedback dan arah seperti kemajuan
skenario. Jangan ragu menyuruh siswa untuk memberikan garis khusus bagi guru
untuk digunakan.
D. Teruskan bermain peran sampai siswa secara meningkat melatih guru dalam
bagaimana menangani situasi. Hal ini memberikan siswa latihan keterampilan ketika
guru melakukan peran yang sebenarnya untuk mereka.
A. Para aktor terus melakukan perannya sepanjang situasi bermain peran, sedangkan para
audience berpartisipasi dalam penugasan awal kepada pemeran.
B. BermainBermain peran khusus berhenti pada titik-titik penting atau apabila terdapat
tingkah laku tertentu yang menuntut dihentikannya permainan tersebut.
C. Keseluruhan kelas selanjutnya berpartisipasi dalam diskusi yang terpusat pada situasi
bermain peran. Masing-masing kelompok audience diberi kesempatan untuk
menyampaikan hasil observasi dan reaksi-reaksinya. Para pemeran juga dilibatkan
dalam diskusi tersebut. diskusi dibimbing oleh guru dengan maksud berkembang
pemahaman tentang pelaksanaan bermain peran serta bermakna langsung bagi hidup
siswa, yang pada gilirannya menumbuhkan pemahaman baru yang berguna untuk
mengamati dan merespons situasi lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
A. Siswa memberikan keterangan, baik secara tertulis maupun dalam kegiatan diskusi
tentang keberhasilan dan hasil-hasil yang dicapai dalam bermain peran. Siswa
diperkenankan memberikan komentar evaluative tentang bermain peran yang telah
dilaksanakan, misalnya tentang makna bermain peran bagi mereka, cara-cara yang
telah dilakukan selama bermain peran, dan cara-cara meningkatkan efektivitas
bermain peran selanjutnya.
B. Guru menilai efektivitas dan keberhasilan bermain peran. Dalam melakukan evaluasi
ini, guru dapat menggunakan komentar evaluatif dari siswa, catatan-catatan yang
dibuat oleh guru selama berlangsungnya bermain peran. Berdasarkan evaluasi
tersebut, selanjutnya guru dapat menentukan tingkat perkembangan pribadi, sosial dan
akademik para siswanya.
C. Guru membuat bermain peran yang telah dilaksanakan dan telah dinilai tersebut
dalam sebuah junal sekolah (kalau ada), atau pada buku catatan guru. Hal ini penting
untuk pelaksanaan bermain peran atau untuk berkaitan bermain peran selanjutnya.
Empati berbeda dengan simpati. Perasaan simpati sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari yang menggambarkan perasaan seseorang kepada orang lain. Bedanya empati dengan
simpati adalah, bahwa empati lebih memusatkan perasaannya pada kondisi orang lain atau
lawan bicaranya dan sudah ada tindakan dari orang tersebut kepada lawan bicaranya.
Sedangkan simpati lebih memusatkan perhatian pada perasaan diri sendiri bagi orang lain,
sementara itu perasaan orang lain atau lawan bicaranya kurang diperhatikan dan tidak ada
tindakan yang dilakukan.
Menurut Asri Budiningsih (2004: 46), empati berasal dari kata pathos (dalam bahasa Yunani)
yang berarti perasaan mendalam. Sedangkan menurut Carkhuff dalam Asri Budiningsih
(2004: 47) mengartikan empati sebagai kemampuan untuk mengenal, mengerti dan
merasakan perasaan orang lain dengan ungkapan verbal dan perilaku, dan
mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain.
Brammer dalam Pangaribuan (1993: 50) mengartikan empati sebagai cara seseorang untuk
memahami persepsi orang lain dari kerangka internalnya. Sedangkan menurut Rogers dalam
Pangaribuan (1993: 50) empati merupakan cara mempersepsi kerangka internal dari referensi
orang lain dengan keakuratan dan komponen emosional, seolah-olah seseorang menjadi
orang lain.
Daniel Goleman (1997: 158) mengemukakan tiga ciri kemampuan empati yang harus dimiliki
antara lain :
Menurut Daniel Goleman (1997: 67) ada beberapa cara untuk meningkatkan empati yaitu:
Menurut T. Safaria (2005: 78) empati memiliki beberapa manfaat diantaranya yaitu:
Proses itu akan membentuk kesadaran diri yang baik, dimanifestasikan dalam sifat optimistis,
fleksibel, dan emosi yang matang. Jadi, konsep diri yang kuat, melalui proses perbandingan
sosial yang terjadi dari pengamatan dan pembandingan diri dengan orang lain, akan
berkembang dengan baik. Dari uraian di atas, dapat di simpulkan beberapa manfaat empati
dalam pembelajaran diantaranya: 1) menghilangkan sikap egois; 2) mengembangkan
kemampuan evaluasi dan kontrol diri; 3) merasakan apa yang dirasakan individu lain; 4)
menghargai pendapat orang lain; dan 5) peka terhadap orang lain.
Menurut Romlah mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik
bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara
optimal sesuai kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan
dalam suasanakelompok. Sedangkan menurut sukardi layanan bimbingan kelompok
dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperolehberbagai bahan
dari narasumber (terutama guru pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari
baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat (Sri Narti,
2019)
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok ialah usaha
yang dilakukan untuk membantu individu menyelesaikan masalah kesulitan pada diri konseli
dan pencegahan masalah guna memperoleh informasi dan membantu konseli dalam
menyusun rencana atau mengambil keputusan yang tepat.
Menurut Amti bahwa tujuan bimbingan kelompok terdiri dari tujuan umum dan khusus.
Secara umum bimbingan kelompok bertujuan untuk membantu para siswa yang mengalami
masalah melalui prosedur kelompok. Selain itu juga mengembangkan pribadi masing-masing
anggota kelompok melalui berbagai suasana yang munul dalam kegiatan itu, baik suasana
yang menyenangkan maupun yang menyedihkan.
(1) Memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan tanggapan
tentang berbagai hal yang terjadi dlingkungan sekitar.
(2) Mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai
hal tentang apa yang mereka bicarakan.
(3) Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan sendiri dan lingkungan mereka
yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.
(4) Menyusunprogran-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap sesuatu
hal yang buruk dan memberikan dukungan terhadap sesuatu hal yang baik.
(5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk membuahkan hasil
sebagaimana apa yang mereka programkan semula.
Ice breaking
Cara permainan
Lampiran II
Riski : Riski adalah siswa yang cerewet posisi ia saat presentasi sebagai moderator (Jundi)
Reza : Reza adalah siswa yang baik, rendah hati dan sabar (Opi)
Kiki : Kiki adalah siswa yang mudah di atur dan pintar (Hikam)
Yuda : Yuda adalah siswa yang nakal namun ia berbakat dalam menghapal (Deo)
Lala : Lala adalah murid yang baik dan rendah hati karena orang tuanya yang kurang mampu
(Elly)
Disuatu hari Bu cece yang mengajar sebagai guru B.indonesia melaksanakan kegiatan belajar
mengajarnya secara daring, ibu Cece pun membuat metode pembelajaran melalui presentasi.
Kemudian ibu Cece membagi murid muridnya dengan kelompok yang beranggotakan 9
peserta didik di dalamnya. Pembelajaran pun mulai dilaksanakan sampai pada suatu hari......
Saat pembelajaran mulai dilaksanakan seorang siswi yang bernama lalakehabisan kuota pada
saat itu, ia pun bingung bagaimana cara untuk ikut belajar bersamadan pada saat itu iapun
harus tampil presentasi, orang tuanya tidak memiliki uang untuk membelinya, Lala pun
berusaha meminjam uang dan meminta bantuan kepada tetangga sekitar untuk membagi
hotspot akan tetapi tetangganya tidak ingin membantunya, Lala pun tidak bisa mengabari
teman temannya karna tidak ada pulsa untuk menelpon. Tidak ada teman yang mengabari lala
saat pembelajaran akan segera di laksanakan, debi menanyakan keberadaan Lala kepada meli
akan tetapi melipun tidak tahu, Debi tidak bisa menghubungi Lala karna Debi hanya
menggunakan kuota internet saja di handphonenya ia tidak memiliki pulsa, meli tidak bisa
menghubungi Lala karna kartu perdana Lala yang berbeda dan takut pulsa meli habis, link
pembelajaran pun di bagikan oleh ibu Cece melalui group.
Ibu Cece : harus oncam semua ya anak-anak tidak boleh ada yang dimatikan kameranya
Meli : belum sepertinya Bu jumlah siswa 30 yang baru masuk Cuma 29 orang ditambah ibu
satu
Ibu Cece : oke, coba ibu absen terlebih dahulu ya ( ibu Cece pun mulai mengabsen murid
muridnya sesampai absen Lala)
Ibu Cece : sudah sudah, apakah ada yang sudah mengabari lala ?
Debi : mohon maaf ibu tadi Debi dan meli mau mencoba tetapi tidak ada pulsa untuk
menelpon selulernya melalui wa pun Lala tidak aktif.
Ibu Cece : Kiki, Yuda, kekey apakah dari kalian ada yang mengabari lala ?
Kiki : saya tidak tau Bu, kirain saya Lala bakal masuk
Yuda : saya juga tidaktaubu.
Ibu Cece : dikelas ini apakah ada yang sudah mengabari lala ?
Ibu Cece : bagaimana kalian ini sesama teman, mengapa tidak saling menjaga komunikasi ?, (
Ibu Cece pun melanjutkan absensinya)
Ibu Cece : Oke dilanjut saja, jadi hari ini kelompok siapa yang melakukan presentasi ?
Ibu Cece : kamu kan ketuanya apa kamu tidak mengabari lala sebelumnya ?
Adi : pas diskusi semalem si masih ada Bu saya gatau kalo Lala bakal gamasuk
Ibu Cece : oke kita batalkan saja presentasi kali ini, jadi gini ya anak anak, saat pandemi ini
sebaiknya kita harus saling mengetahui keadaan teman-teman kita, sekarangkan sudah jaman
canggih kalian bisa memanfaatkannya dengan baik, kita harus saling berkomunikasi dengan
baik melalui media canggih saat ini. Coba Adi sekarang kamu boleh leafdahulu, trus kamu
telpon Lala tanyakan kondisi dan keberadaan.
Ibu Cece : oke anak anak sembari kita menunggu Adi, kalian ibu persilahkan untuk
menyiapkan buku dan pulpen, karna hari ini kita tidak jadi presentasi kita ubah menjadi kuis
dengan materi Minggu lalu
Adipunleafdan mengabari lala melalui telpon selulernya sampai telpon itu tersambung
Adi : iya la, Lala ditanyain ibu Cece kenapa ngga masuk haduuuh padahal skarang harus nya
presentasi
Lala : maaf ya Adi, kuota dan pulsa Lala habis, orang tua Lala tidak mempunyai uang untuk
membelinya, Lala minta bantuan ke tetangga sekitar tetapi tidak ada yang mau membantu,
Lala juga bingung harus bagaimana
Telponpun langsung dimatikan oleh Adi padahal Lala masih ingin berbicara, adipun langsung
masuk kembali kedalam pembelajaran daring
Adi : Bu Lala gapunya paket sama pulsa katanya, orang tuanya tidak punya uang,
tetangganya gamau bantu
Ibu Cece : Adi kan rumahnya dekat, apa Adi tidak mau membantu Lala ?
Ibu Cece : kalo berdua saja dan menerapkan protokol kesehatan insyallahgabakal terjadi apa
apa
Ibu Cece : oke baik, teman satu anggota ini tidak mau ada yang membantu Lala ?
Ibu Cece : anggota kelompok Lala gada yang mau membantu juga nih ?Kekeygimana
Kekey : lah saya kan jauh Bu rumahnya, mana panas saya juga takut kena korona Bu
Kekey : saya males Bu belinya, ini juga pakeWiFi yang ada dirumah
Ibu Cece : oke baik, kalo Kiki, Reza dan Riski gimana
Riski : wah ibu kuota saya aja dikit lagi, mending buat beli kuota saya kalo begitu
Ibu Cece : oke baik kalo tidak ada, yasudah kuis tadi nanti kumpulan ke kekey ya biar nanti
kekey yang mengumpulkan ke ibu lewat email. Untuk kelompok 3 nanti hari Kamis Adi dan
anggota menghadap ibu Gea ya.
Meli : kenapa Bu
Ibu Cece : sudah sudah nanti kalian akan paham untuk teknis itu nanti kalian akan melakukan
pertemuan dengan Gea, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ibu Cece : oke pertemuan kali ini ibu cukupkan, assalamualaikum wr.wb
Ibu Cece pun langsung mengabari ibu Gea guru BK di sekolah, setelah banyaknya
perbincangan antara ibu Cece dan ibu Gea bahma menumbuhkan rasa empati pada siswa itu
sangatlah penting apalagi dalam kondisi saat ini....
3 Hari kemudian
Ketika pagi menjelang ibu Gea dihubungi oleh Adi untuk menanyakan terkait pemanggilan
kelompok belajarnya keruang BK, sebelum menghubungi Bu gea, Adi sudah terlebih dahulu
menghubungi teman temannya di groupWhatsApp, Perbincangan Adi dan ibu Gea pun
berlangsung
Adi : Assalamualaikum wr.wb ibu
Guru BK : waalaikumsallamwr.wb
Guru BK : oh iya Adi apa kabar ? Ada yang bisa ibu bantu ?
Adi : wah baik ibu, jadi gini ibu saya dan teman-teman saya di arahkan untuk menemui oleh
ibu Cece pada tanggal 17 kemarin
Guru BK : oh Adi dan teman-teman dari IPA 2 yang di arahkan untuk menemui ibu oleh ibu
Cece pada tanggal 17 kemarin
Adi : Iyah ibu, trus mau mengadakan pertemuan langsung apa gimana ya Bu ?
Guru BK : Karna kondisi saat ini yang tidak memungkinkan kita buat pertemuan awal ini
melalui googlemeet saja ya Adi, nanti ibu akan searchlinknyakekamu
Guru BK : waalaikumsallamwr.wb
Ibu Gea pun membagi link pertemuan pertama kepada Adi, adipun langsung membagikannya
kepada teman temannya, pertemuan pun dimulai
Adi : belum biar semua hadir dulu tar ibu Gea gwhubunginkaloudah lengkap
Adi pun menghubungi ibu Gea dan mengatakan teman-temannya sudah masuk semua , ibu
Gea pun ikut bergabung
Yuda : eh gw takut ni
Yuda : hehehe
Kelompok 3 : waalaikumsallamibuuuuu
Guru BK : wah bersemangat sekali anak anak ibu, gimana kabarnya nak
Kiki : baik Bu
Guru BK : Jadi Kiki baru bangun yaudah ibu kasih waktu 5 menit buat mandi hehe
Guru BK : oke ibu kasih waktu 7 menit buat cuci muka ya Kiki
Guru BK : gapapa asal tidak mengurangi semangat anak anak ibu semua yaaa
Adi : semangattttdong Bu
Kiki : udahni Bu
Guru BK : seneng ni ibu kalo anak anakudah semangat semua, jadi udah siap belum ni
Guru BK : hehe ibu masa ibu tega menghukum anak anak ibu, jadi tujuan ibu mengumpulkan
anak anak ibu disini untuk melakukan bimbingan Kelompok ya, setelah ibu berdiskusi
dengan ibu Cece perihal temen kalian semua yang memiliki kendala pada pembelajaran
belakangan ini, cukup membuat ibu terkejut juga ya, lalu bagaimana sekarang keadaan Lala
apakah ada yang tau ?
Reza : Iyah bu
Yuda : Iyah bu
Kekey : Iyah bu
Meli : iya bu
Kekey : nggatau Bu
Guru BK : oke baik, anak anakdisini ibu ingin bertanya mengenai pengertian dari empati dan
simpati apakah ada yang tau?
Yuda : Iyah bu
Kekey : Iyah bu
Meli : iya bu
Ibu Gea pun mulai menjelaskan mengenai pengertian empati dan bagaimana cara siswa agar
bisa berempati terhadap sesama teman, bimbingan pun mulai dilaksanakan, dimana ibu Gea
memberikan waktu 5 menit kepada siswa untuk merasakan bagaimana jika ada diposisi Lala,
Guru BK : Empati itu sangat penting sekali kita tanamkan dari dalam diri kita semua,
bagaimanapun dalam kehidupan kita akan merasakan kesulitan itu seperti apa dan arti
pertolongan itu seperti apa, bagaimana rasanya jika kita semua berada diposisi Lala, pasti kita
sangat kebingungan dan merasa sedih sekali, kita merasa tidak ada yang peduli dengan Lala,
merasa ketakutan karna takut di boloskan pada jam pelajaran, merasa takut tertinggal
pelajaran, coba kita renungkan jika kita berada di posisi yang sangat sulit sekali dan tidak ada
orang yang berempati terhadap kita, nah untuk itu kita sebagai teman Lala harus menolong
Lala bagaimanapun caranya agar Lala dapat mengikuti pembelajaran lagi okeee.
Murid : oke ibu (secara bersamaan)
Ibu Gea : apa yang anak anak ibu rasakan jika menjadi Lala ?
Adi : sedih bu
Reza : Iyah bu
Yuda : Iyah bu
Guru BK : buat sekarang jika ada teman yang sedang mengalami kesulitan sebaiknya kita
segera menghubungi dan membantunya, jadi sekarang ada yang mau membantu Lala
Guru BK : Ibu senang sekali melihat anak ibu sangat baik hati dan mau membantu
Kiki : Iyah ibu makasih saya menjadi paham bahwa komunikasi sangat perlu di kondisi saat
ini
Guru BK : betul sekali Kiki jadi jika ada yang kesusahan serta ada teman kalian yang
mengalami kendala segera hubungi ya jangan di biarkan
Murid : waalaikumsallamwr.wb
Selesai.......
Lampiran III
Absensi kehadiran bimbingan kelompok
No Nama Pertemuan ke
1 2 3 4 5
1 Adi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2 Riski ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
3 Reza ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
4 Kiki ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5 Yuda ✓ - - ✓ ✓
6 Lala ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
7 Kekey ✓ ✓ - - ✓
8 Meli ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
9 Debi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Lampiran 4
Identitas
Petunjuk
Serang........................(2021)
___________________
Bimbingan Kelompok
Teknik RolePlaying
Pertemuan ke 5
1. Gina alhikam
2. Qory Febrianto
3. Opi Rianto
4. Jundi Pratama
5. Uca Sekar
6. EllyNurmahlia
7. Resti gita
8. Novi Julianti
9. Wandaafifah
10. Firyal faridah
11. Alya Rahidatul Aisy
12. Ria kurniasari
Tanggal :
Nama praktikan :
NIM praktikan :
Teknik :
Materi
Teknik
Penampilan
RPL
Penilai
Ini tandatangan