Disusun oleh :
Fitri parlani 2285190006
Kelas : 5A
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memeberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Tugas Praktikum Psikologi teknik
tes tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk memenuhi
tugas dari pada matakuliah Praktikum Psikologi teknik tes. Selain itu laporan ini juga
bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dialami oleh klien.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Putri Dian Dia Conia, M.Psi., Psikolog,
dosen matakuliah Praktikum Psikologi teknik tes yang telah memberikan tugas ini sehingga
saya dapat menambah pengetahuan dan bisa membantu klien dengan masalah yang sedang
dihadapinya. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya sehingga saya dapat
menyelasaikan laporan ini. Saya menyadari, bahwa tugas saya ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun motivasi saya demi
kesempurnaan laporan ini.
Fitri parlani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
BAB I IDENTITAS
1.1 Tabel permasalahan konseli .......................................................................
1.2 anak ...........................................................................................................
1.3 Identitas orang tua ......................................................................................
1.4 Urutan sodara kandung ..............................................................................
1.5 Riwayat pendidikan ...................................................................................
BAB II OBSERVASI
2.1 Observasi penampilan fisik ...................................................................................
2.2 Observasi perkembangan sosioemosional .................................................
BAB III TEORI
3.1 Pengertian konseling individu ...............................................................................
3.2 Pengertian perkembangan remaja ..........................................................................
3.3 Mengenal sifat bossy ..............................................................................................
3.4 Komunikasi Interpersonal ......................................................................................
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................
Kesimpulan ...................................................................................................................
Saran ..............................................................................................................................
Lampiran .......................................................................................................................
BAB I
IDENTITAS
Menurut Anda, apakah konselee ini harus Pada konseling pertama M diberikan arahan
melanjutkan konseling atau tidak? Berikan untuk melakukan pilihan atas keputusan
alasannya: yang M lakukan, selanjutnya pada sesi kedua
solusi yang M pilih sudah membantu dan
kondisi sudah membaik, M mencukupkan
konseling pada sesi kedua ini, sehingga
proses konseling berakhir disesi dua, akan
tetapi konselor menawarkan kembali jika
nanti suatu saat M memiliki permasalahan,
dan M pun menyetujuinya.
M adalah anak perempuan, M anak ke dua dari 3 bersaudara, usia M 19 tahun, Anak
yang pertama dengan jenis kelamin perempuan sedang menempuh pendidikan tinggi negri
yang berusia 20 tahun, dengan umur beda 1 tahun dengan M dan seringkali orang-orang
dilingkungan sekitar menyapanya dengan anak kembar karna dari postur tubuh dan tinggi
badan yang sama, dan anak ketiga yang berumur 3 bulan yang berjenis kelamin laki-laki
sedang dalam masa pertumbuhan.
OBSERVASI
M memiliki badan yang cukup ideal diusianya dengan tinggi badan 155cm dan berat
badan 39Kg, serta memiliki pipi yang bulan dan tailalat dibagian bibirnya, matanya yang sipit
dan bulu alis yang tipis, dengan kulit berwarna sawo matang, serta jari jari yang
lentik.Kukunya yang terpotong rapih serta kulit tangannya yang mulus, dan bibirnya agak
sedikit pecah pecah berwarna pink, kulit wajahnya yang sedikit berbintik serta pipinya yang
agak sedikit cabi.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan mengenai perkembangan sosioemosional, ketika
M menceritakan hal yang membuat M sedih ia matanya terlihat berkaca kaca dan suaranya
yang sedikit pelan, ketika menceritakan hal biasa raut mukanya pun kembali biasa dan bola
matanya yang menandakan kejujuran, dapat dilihat dari cara M menyampaikan yang menjadi
keluh kesahnya iya terkadang menunduk sambil mengepal ngepalkan tangannya, M selalu
mendapatkan peraturan-pertauran yang diberikan oleh pasangannya yang membuat M
menjadi merasa tidak nyaman dan gerak M menjadi terbatas ketika menyampaikan hal
tersebut M berkaca kaca dan suaranya aga sedikit pelan, sehingga M ini merasa tidak nyaman
dengan perilaku pasangannya yang selalu membatasi M untuk bersosialisasi dengan teman
lakilakinya, M juga menceritakan bahwa hubungannya telah lama berakhir akan tetapi
pasangannya selalu mengikut campuri urusan pribadinya, tidak hanya mengganggu M
pasangannya juga seringkali mengganggu keluarganya, sehingga M merasa tidak nyaman
dengan posisinya saat ini, dan M pun menunduk.
BAB III
PEMBAHASAN TEORITIS
PENUTUP
Kesimpulan
Pacaran memiliki berbagai risiko bagi remaja dan terlebih bagi usia sebelum remaja.
Risiko yang paling terlihat adalah remaja dapat mengalami penurunan prestasi akademik dan
terlibat dalam perilaku nakal (Berk, 2014). Hal ini yang membuat M harus dapat menerima
resiko ketika menjalin hubungan, apalagi dengan usia M yang masih terbilang sangat remaja,
hal ini yang menimbulkan banyak terjadi masalah diantara keduanya, serta ego yang belum
bisa dikendalikan masing-masing, sehingga bisa saja dari salah satu di antara mereka yang
mengalami penurunan nilai akademik yang terjadi akibat adanya konflik dalam hubungannya,
sehingga kurang fokus terhadap pelajaran, belum lagi terlibat dalam prilaku buruk, seperti
selalu mengancam jika keinginan ia tidak diikuti, langkah selanjutnya M akan melakukan
konseling kembali.
Pada proses konseling juga konselor memberikan teknik kursi kosong yang bertujuan
untuk melatih komunikasi interpersonal pada konseli.
Saran
1) Semoga praktikum assessment psikologi teknik tes ini dapat dilakukan secara
langsung dengan pembimbing
2) Semoga proses konseling kedepannya dapat membuat konselor lebih terlatih dan tidak
gugup lagi
3) Semoga observer dapat berkonsentrasi dengan baik walaupun proses konseling
diadakan secara daring
LAMPIRAN
Kalo boleh tau,hal apa saja Cuma nengok keluarganya M pergi kerumah mantan
yang dilakukan saat terakhir yang lagi sakit pasangannya untuk
bertemu ? menjenguk keluarga mantan
pasangannya yang sedang
sakit
Oke baik apakah ada hal Ada cuman kan orang tua M juga menceritan
yang anda ceritakan pengennya yang terbaik aja mengenai permasalahan
terhadap keluarga mantan yang ngikutin apa yang yang M alami, respon dari
pasangan anda, mengenai diinginkan oleh anak keluarga mantan pasangan
permasalahan yang anda ini menginginkan yang
alami ? terbaik untuk anaknya
Baik, Terus ketika hubungan Menceritakan gimana M cerita mengenai apa yang
kalian sudah baik Anda maunya, saya nggak mau M inginkan kepada mantan
menceritakan hal apa saja diatur, saya ngga mau pasangannya
kepada mantan pasangan dikekang
anda ?
Lalu saat solusi yang saya Saya ngobrol sama dia ya Hal pertama yang M
berikan kepada Anda hal terus terang, sebenarnya dia lakukan adalah
yang pertama yang anda nggak mau masih pengen membicarakan
lakukan itu apa ? tetep kekeh kaya gitu ya, permasalahannya secara
cuman kan udah gede juga terus terang, M juga terus
udah dewasa, cuman kan menerus menjelaskan apa
harus ngerti juga kan, kita yang M rasakan sehingga
kan punya kepribadian mantan pasangannya dikit
masing-masing ya jadi demi sedikit mengerti apa
menurut saya ngga harus yang diinginkan oleh M,
mengatur juga kan, dia juga mantan pasangan M mulai
ngomong tadinya dia merasa kasihan dengan M
gaterima cuman kan dia sehingga mantan
dikit demi sedikit bisa ngerti pasangannya mencoba
apa yang saya mau, cuma menuruti apa yang menjadi
kan awal awal susah ya saya keinginan M, M juga
juga kan terus-terusan mengerti tentang perasaan
ngomongnya, terus dia juga mantan pasangannya ini.
mungkin kasian sama saya
jadi dia mau untuk
mengikuti keinginan saya,
cuman kalo buat dia
walaupun saya bukan siapa-
siapanya lagi dia belum bisa
ngelerain banget, saya juga
ngerti sih mungkin sulit, tapi
saya sih tetep, terus terusan
ngituin dia, tapi ya selagi dia
baik ke saya ya its oke
Oke baik jadikan mantan Respon dia ya dia ngomong Respon mantan pasangan M
pasangan Anda sempat tidak apa sih kayak gitu, jalanin ini meminta M untuk
menerima yah, lalu ketika aja terus dia juga, ya dia menjalan hubungann, M
mantan pasangan tidak mungkin awalnya sempat menganggap mantan
menerimanya bagaimana nggak suka sama cara saya, pasangannya ini tidak
respon dia apakah dia jadikan saya juga di sini menyukai dengan cara yang
menunjukkan kembali sifat menjalankan solusi yang M lakukan, M menjalankan
dia yang suka marah-marah Anda berikan jadi saya solusi terus menerus
atau gimana nih kepada sedikit demi sedikit walaupun respon mantan
anda, ketika anda menjalani melakukan solusi tersebut, pasangannya tadinya tidak
solusi yang saya berikan ? terus saya juga jelaskan menerima namun sedikit
kepada dia biar ngerasa demi sedikit terdapat
sama-sama nyaman aja gitu perubahan.
nggak satu pihak itu merasa
dirugikan, ya udah saya
jalanin walaupun dia nggak
ini banget tapi ada
perubahan lah
Perubahannya itu dari segi Dari segi sikap terus dari Mantan pasangannya
mana aja ? cara dia, terus dari cara perlahan memiliki
bicara dia, sama keluarga perubahan dari mulai sikap,
saya sih tetap ya tetap baik dari cara memperlakukan M
banget
Apakah sebelum anda Ada ia mulai ngejauh gitu Adanya konflik antara M
menyampaikan hal yang ceritanya mah kayaknya sih dengan mantan
anda ingin sampaikan marah gitu ya, bagi saya sih pasangannya, dengan
sebelumnya itu ada konflik oke itu sih awal ya pertama mantannya ini mulai
terlebih dahulu tidak ? saya maklumin terus saya menjauhi M,
juga gak mau memaksakan
sama mantan pesanan saya
apa yang saya mau juga kan,
jadi saya juga harus ngertiin
dia juga jadi enggak
selamanya apa yang saya
bicarakan dan apa yang saya
mau dia juga bisa menerima
kan, jadi awalnya kan
mungkin dia itu nggak bisa
dia juga nggak nerima gitu
loh
Oke baik jadi selanjutnya Melalui telepon
ketika mantan pasangan
anda sudah mulai menerima
apa yang anda inginkan itu
melalui telepon atau
komunikasi langsung ?
DAFTAR PUSTAKA
Inc.
Gerald Corey, Teori dan Praktik konseling dan Psikoterapi, (Bandung:PT ERESCO,2001),
hal. 134.
Hafied Canggara, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, hal:
31 3
Hellen, Bimbingan Dan Konseling (Jakarta, Quantum Teaching, 2005) hal : 84
https://www-sehatq-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.sehatq.com/artikel/bossy-artinya-suka-
mengatur-demi-tujuan-tertentu-kenali-ciri-dan-cara menghadapinya/amp?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16387741030191&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.sehatq.com%2Fartikel%2Fbossy-
artinya-suka-mengatur-demi-tujuan-tertentu-kenali-ciri-dan-cara-menghadapinya
Santrock, J. W. (2013). Life-Span Development (14th ed.). New York: McGraw- Hill.
Onong U Effendy, 1986, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal: 9-10
Triantoro Safaria, Terapi dan Konseling Gestalt, (Yogjakarta: Graha Ilmu, 2004), hal. 113.
Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling (Jakarta, Rineka Cipta, 1994)
hal : 105