Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH TUGAS AKHIR SEMESTER

PENGANTAR MANAJEMEN

KONFLIK

DOSEN: Panji Pramuditha S.Sos M.M

Oleh :

Aam Abdul Salam


1111171001

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANGGA BUANA


BANDUNG
2018
TUGAS!

A. Menurut saudara perlukah konflik di dalam penyelesaian tugas kelompok saudara, berikan
alasannya?
B. Berikan contoh konflik yang pernah saudara alami dalam kerja kelompok, kehidupan keluarga
dan kehidupan sosial?
C. Bagaimana upaya yang selama ini saudara lakukan dalam menyelesaikan konflik tersebut?
D. Apa dampak buruk konflik yang pernah saudara alami tersebut?
E. Apabila dalam kehidupan di kampus atau di keluarga, saudara malihat ada konflik dan saudara
berusaha menjadi penengah. Upaya apa yang akan saudara lakukan untuk mengelola konflik
tersebut?

JAWABAN

A. Perlu, karena bila ditinjau dari perspektif saya, konflik tidak hanya hal-hal yang berbau negative
saja, apalagi dalam menyelesaikan suatu tugas kelompok, tentunya konflik harus ada. Disini saya
merinci beberapa manfaat dengan adanya konflik dalam penyelesaian tugas kelompok:

 Munculnya masalah – masalah yang tersembunyi ke permukaan, sehingga ada


kemungkinan untuk diselesaikan.
 Mendorong orang untuk mencari pendekatan yang lebih tepat agar memperoleh hasil
yang lebih baik. Situasi konflik mendorong orang – orang menjadi lebih kreatif dan
memunculkan gagasan – gagasan baru dan segar.
 Meningkatkan kesadaran diri dan kesadaran terhadap orang lain dan masalah –
masalah yang mereka hadapi. Konflik dapat mengarah pada pertukaran informasi
secara jujur dan terbuka, yang dapat menciptakan dasar yang lebih baik untuk
berkomunikasi di masa mendatang.
 Menyempurnakan proses pengambilan keputusan. Dalam sebuah organisasi, sering
lahir keputusan yang buruk karena orang – orang terlalu cepat setuju pada sebuah
pemecahan masalah. Dengan adanya konflik, masalah dapat ditelaah secara lebih
seksama dari berbagai sudut pndang, sehingga cenderung menghasilan keputusan
yang lebih baik.
 Menyebabkan perubahan – perubahan. Konflik bisa terjadi karena perbedaan cara
pandang. Bila cara pandang baru ini dinilai lebih baik, maka akan muncul dorongan
untuk melakukan perubahan ke arah solusi atau alternatif yang lebih baik.
 Mengurangi kebosanan. Melakukan sesuatu dengan cara yang sama untuk masa yang
panjang, bisa menimbulkan kejenuhan. Ketika cara lama ini “ditantang” oleh
pandangan atau pendekatan baru dan beragam kebosanan bisa dikurangi. Kekayaan
perspektif dari banyak orang juga dapat membawa kita keluar dari rutinitas yang
membelenggu ke suasana yang lebih menyegarkan.
B. Baik saya akan memberikan contoh konflik yang pernah saya alami.
 Dalam kerja kelompok, mungkin bagi saya konflik tersebutlah yang sering saya
dapatkan, karena saya seorang mahasiswa sekaligus pekerja. Didalam menyelesaikan
suatu tugas secara berkelompok sering sekali konflik itu muncul, dengan alasan
perbedaan pendapat, pola pikir mahasiswa yang sangat kritis dan mungkin pengalaman
bagi setiap orangnya berbeda.
 Dalam kehidupan keluarga, mungkin konflik tersebut sudah jarang saya rasakan,
mengingat saya hidup sendiri sebagai anak rantau, bukan berarti hidup sebagai anak
rantau tidak memiliki konflik di dalam kehidupan keluarga, tetap konflik terbesar
seorang anak perantau ialah jauhnya keeratan hubungan dengan orang tua.
 Dalam kehidupan sosial, ini merupakan konflik yang jarang sekali saya temukan, karena
lagi-lagi saya akan membahas kehidupan saya sebagai anak rantau yang berkediaman di
rumah kost (anak kost) lingkungan rumah kost menurut saya adalah lingkungan yang
apatis, mengapa demikian, karena setiap orangnya mempunyai waktu yang berbeda,
jadi sikap tegur sapa itu tidak saya temukan didalam dunia anak kost, karena bertemu
dengan anak kost lainpun sudah jarang sekali. Untuk itu jarang sekali konflik yang saya
dapat dalam kehidupan sosial.
C. Disini saya akan menguraikan upaya penyelesaian konflik yang saya alami tersebut di atas.
 Didalam kerja kelompok, saya selalu berupaya menjadi penengah antar pihak yang
berkonflik. Dengan cara menggunakan pengalaman, pola pikir dewasa dan tentunya titik
dimana saya harus mendorong antar pihak kedalam titik kesepakatan.
 Didalam kehidupan keluarga, saya selalu berupaya menghubungi keluarga saya melalui
telepon minimal 1 minggu sekali atau maksimal 1bln sekali. Itu merupakan upaya saya
meminimalisir konflik dalam kehidupan keluarga supaya keeratan hubungan tetap
terjalin mengingat dengan posisi saya sekarang sebagai anak rantau.
 Didalam kehidupan sosial, saya sebagai anak kost selalu mencoba menciptakan konflik
dengan cara: saya meminjam peralatan masak kemudian tidak saya cuci kembali, itu
sengaja saya lakukan agar terjadinya konflik yang kedapnnya meniciptakan keeratan
hubungan dengan sesama anak kost.
D. Dampak buruk dari konflik yang saya pernah rasakan tersebut di atas.
 Mungkin didalam pelaksanaan tugas kelompok, saya pernah mengalami konflik buruk
berupa, perbedaan pendapat dengan salah satu teman saya, yang mengakibatkan
terjadi permusuhan yang akhirnya tidak bertegur sapa selama beberapa hari. Namun hal
tersebut terjadi ketika saya duduk di bangku kelas 1 SMP, mungikin pada waktu itu sifat
kedewasaan belum melekat kepada saya ataupun teman saya.
 Dampak buruk konflik yang pernah saya alami di dalam keluarga, mungkin ini
merupakan konflik lumayan besar yaitu terpisahnya keadua hubungan orang tua saya
(cerai) itu terjadi ketika saya duduk dibangku kelas 3 SMP, namun peristiwa tersebut
tidak sedikitpun mengurangi rasa semangat pada diri saya untuk memperjuangkan masa
depan saya, demi mebahagiakan mereka.
 Dampak buruk konflik dari kehidupan sosial, itu tadi saya susah bertemu dan mengenali
satu persatu watak teman-teman saya dikosan.
E. Seperti tadi sudah saya jelaskan di jawaban soal B poin pertama, jika saya menjadi penengah
didalam suatu konflik, entah itu konflik di kampus maupun di ruang lingkup keluarga. Saya akan
mengelola konflik itu dengan sangat berhati-hati, karena orang-orang yang saya hadapi
merupakan orang-orang yang secara pemikirannya sudah matang namun tertutupi oleh adanya
masalah sehingga terjadinya konflik yang menimpa meraka. Tetap saya akan menggunakan
prinsip saya yaitu saya akan bersifat netral dan menggunakan alasan-alasan yang masuk akal
dalam menyelesaikan konflik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai