Disusun oleh :
Niken Cristiani
Novita Dewi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya
tidak berdaya.
B. Rumusan Masalah
b. Apa faktor penyebab konflik antara anak dan orang tua terjadi?
PEMBAHASAN
Konflik ini sering terjadi dalam rumah tangga antara anak dan
orang tua. Misalnya karena tidak adanya rasa saling mengerti. Ketika anak
menginginkan sesuatu orang tua menentangnya karena ada ketakutan
anaknya sakah arah, sedangkan anak menganggap orang tua tidak
mendukung pilihannya. Konflik ini bisa disebabkan karena kurangnya
komunikasi dalam keluarga. Kurangnya komunikasi antara anak dan orang
tua bisa disebabkan oleh beberapa hal, sperti orang tua yang sibuk dengan
pekerjaan sehingga tidak ada waktu buat anak untuk berbicara, atau orang
tua yang harus tinggal di luar kota, luar negeri untuk waktu yang lama oleh
karena tugas dan pekerjaan kantor.1[3] Pada keluarga dengan anak berusia
remaja, antara orang tua dengan anak memang sangat mudah terpicu. Hal
ini salah satunya dpengaruhi oleh adanya jarak psikologis yang sering
disebut dengan generation gap (jurang generasi), yakni adanya jarak atau
perbedaan cara berpikir antara anak dan orang tua yang kemudian berujung
pada konflik-konflik tertentu. Generation gap juga dapat terjadi karena
adanya perbedaan acuan, misalnya orang tua memiliki pemikiran tertentu
karena didasarkan pada aturan, norma, baik buruk, atau pemikiran
mendalam. Sementara remaja sering kali berpikir lebih sederhana dan
praktis, melakukan sesuatu berdasarkan apa yang disukai atau tidak disukai,
atau berdasarkan keinginan sesaat. Pola konflik pun beraneka ragam, ada
yang justru terjadi antara orang tua dan anak yang sesama jenis (misalnya:
ayah dengan anak laki-laki; ibu dengan anak perempuan) atau antara anak
dan orang tua yang berlainan jenis (misalnya: anak laki-laki menjadi
sangat memusuhi ibunya, atau anak perempuan menjadi sangat memusuhi
ayahnya). Untuk dapat meminimalkan munculnya generation gap dan
konflik antara orang tua dengan anak remaja, langkah awal yang perlu
dilakukan adalah mengenali apa yang menjadi penyebab suatu konflik atau
perbedaan pendapat.
- Perbedaan kepentingan
- Perbedaan individu
- Karena tidak ada komunikasi antara anak dan orang tuanya sehingga
anak salah memilih pergaulan dan akhirnya terjadilah pergaulan bebas.
- Karena orang tua yang tidak peduli dengan kesehatan anak, maka
banyak terjadi gizi buruk yang terdapat pada anak.
- Orang tua yang menjual anaknya kepada orang lain karena krisis
ekonomi bisa berdampak pada anak, anak bisa menjadi budak
terhafdap orang dewasa tanpa dibayar dan anak sering dipukul bosnya
karena tidak mendapatkan uang banyak yang akan diberikan kepada
bosnya.
f. Solusi / Penyelesaian
Solusi untuk menanggulangi konflik antara anak dan orang tua yaitu kita
harus melihat profesi pada seorang anak. Apakah si anak itu mempunyai bakat
menjadi artis apa tidak? Kemudian, untuk menjdi seorang petani apakah si anak
mempunyai bakat? Kalau si anak itu bakatya pada bidang artis, si anak harus bisa
membuktikan pada orang tuanya kalau dia layak menjadi seorang artis.
Kemudian untuk profesi petani, bisa dilimpahkan kepada orang lain dengan
perjanjian bagi hasil. Selain itu, antara si anak dan orang tua harus sering-sering
komunikasi agar orang tua mengetahui sejauh mana si anak mendalami profesi
sebagai artis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konflik antara anak dan orang tua itu terjadi dengan perselisihan karena
pihak anak tidak sependapat dengan pihak orang tua. Dalam konflik itu
dapat terselesaikan jika pihak orang tua mau mengalah dengan pihak anak,
karena tak baik jika pihak orang tua terlalu memaksakan si anak untuk
mengikuti profesi yang diinginkan pihak orang tua sedangkan si anak tidak
mempunyai bakat di bidang itu.
B. Saran