Nomor : /SK-Dir/RSB-A/VIII/2014
Tanggal : Agustus 2014
TAHUN 2014
Jl. Jend. A. Yani No. 52, Telp. (0725) 49200, Fax. (0725) 41928
Kota Metro, Kode Pos 34111
PEMBERLAKUAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT GAWAT DARURAT (UGD)
DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH METRO
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Pedoman Pengorganisasian Unit Gawat Darurat (UGD) di
Rumah Sakit Bersalin (RSB) Asih;
KEDUA : Memberlakukan Pedoman Pengorganisasian Unit Gawat Darurat
(UGD) di RSB ASIH dimaksut dictum kesatu sebagaimana
terlampir pada lampiran keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Metro
Pada Tanggal : Agustus 2014
Tembusan :
1. Wakil Direktur RSB ASIH
2. Kepala Bidang Pelayanan medik & Keperawatan RSB ASIH
3. Ketua Komite Medik RSB ASIH
4. Ketua Komite Keperawatan RSB ASIH
DAFTAR ISI
Halaman
SK Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian UGD .................... i
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... ii
BAB II ORGANISASI .......................................................................... 1
A. Riwayat RSB ASIH.............................................................. 2
B. Rencana Strategis / RENSTRA .......................................... 3
C. Kinerja Yang Telah Dicapai ................................................. 4
1. Program Pelayanan Peningkatan Kesehatan ................. 4
2. Program peningkatan Manajemen Pelayanan ............... 4
3. Program Pemantapan sebagai rumah sakit rujukan ...... 6
4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana ................ 7
5. Pragram Rutin ................................................................. 7
6. Program Manajemen&Kebijakan Pembangunan Kesehatan 9
BAB III VISI, MISI DAN TUJUAN RSB ASIH....................................... 11
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSB ASIH.................................... 12
BAB V VISI MISI FALSAFAH DAN TUJUAN UGD ............................. 14
BAB VI STRUKTUR ORGANISASI UGD............................................. 15
BAB VII URAIAN JABATAN .................................................................. 16
BAB VIII TATA HUBUNGAN KERJA ...................................................... 29
BAB IX POLA DAN KUALIFIKASI DI UGD........................................... 33
BAB X PROGRAM ORIENTASI ......................................................... 36
A. Sasaran ............................................................................... 36
B. Tujuan dan Manfaat ............................................................ 36
C. Pelaksanaan dan Alokasi Waktu ........................................ 37
BAB XI PENILAIAN KERJA
A. Tujuan .................................................................................. 38
B. Macam Penilaian ................................................................. 38
BAB XII PERTEMUAN RAPAT ............................................................. 43
BAB XIII PELAPORAN ........................................................................... 45
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan gawat darurat merupakan bentuk pelayanan yang bertujuan untuk
menyelamatkan kehidupan penderita, mencegah kerusakan sebelum
tindakan/perawatan selanjutnya dan menyembuhkan penderita pada kondisi
yang berguna bagi kehidupan. Karena sifat pelayanan gawat darurat yang
cepat dan tepat, maka sering dimanfaatkan untuk memperoleh pelayanan
pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan bagi penderita dan
keluarga yang menginginkan pelayanan secara cepat. Oleh karena itu
diperlukan perawat yang mempunyai kemampuan yang bagus dalam
mengaplikasikan asuhan keperawatan gawat darurat untuk mengatasi berbagai
permasalahan kesehatan baik aktual atau potensial mengancam kehidupan
tanpa atau terjadinya secara mendadak atau tidak di perkirakan tanpa atau
disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.
Sistem triase mulai dikembangkan mulai pada akhir tahun 1950an seiring
jumlah kunjungan UGD yang melampaui kemampuan sumber daya yang ada
untuk melakukan penanganan segera, dimana tujuan dari triase adalah memilih
dan menggolongkan semua pasien yang datang ke UGD dan menetapkan
prioritas penanganannya dan disaat pertama menilai pasien perawatan juga
melakukan tindakan diagnostik, sehingga waktu yang diperlukan untuk menilai
dan menstabilkan pasien tidak terlalu lama.
Melalui buku pedoman ini kami harapkan pembaca bisa melihat sekilas
gambaran tentang RSB Asih dan lebih spesifik lagi tentang tata organisasi di
unit gawat darurat Rumah Sakit Bersalin (RSB) Asih Kota Metro.
1. TUJUAN UMUM
a. Untuk meningkatkan sistem pelayanan kegawatdauratan dengan
cepat, tepat agar penangan pasien lebih optimal dan terarah.
b. Menganalisis kelengkapan fasilitas pelayanan dan alat-alat
kesehatan di Unit Gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Bersalin (RSB)
Asih.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mengidentifikasi sistem pelayanan keperawatan di UGD RSB Asih.
b. Mengetahui kelengkapan fasilitas pelayanan dan alat-alat kesehatan
di UGD RSB Asih.
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Pedoman pengorganisasian ini berlaku untuk seluruh perawat pelaksana
UGD di RSB Asih, guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien dengan tepat
dan cepat.
2. Pedoman pengorganisasina ini sebagai masukan dan acuan bagi rumah
sakit agar dapat menyediakan kelengkapan dan kelayakan fasilitas seta
sarana dan prasarana yang diperlukan di UGD RSB Asih.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 44 Tahun 2003 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 1796/Menkes/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Medik;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standard Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
1. Gawat darurat adalah kejadian yang mendadak atau kejadian yang tidak
disangka-sangka seperti suatu kecelakaan dan lain-lain.
2. Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan
suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia,
peralatan serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih
atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan
menetapkan prioritas penangannya.
3. Triage adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan
tingkat kegawatdarurat trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan
prioritas penanganan dan sumber daya yanga ada.
4. Triage adalah suatu sistem pembagian atau klasifikasi prioritas klien
berdasarkan berat ringannya kondisi klien yang memerlukan tindakan
segera.
5. PASIEN MENINGGAL
Adalah pasien yang datang sudah dalam kondisi meninggal. Biasanya
dilambangkan dengan label hitam.
Kematian penderita gawat darurat akan terjadi dalam waktu singkat (4-6 menit)
bila terdapat kerusakan pada sistem susunan saraf pusat, pernafasan,
kardiovaskuler dan hipoglikemi. Sedangkan kegagalan system / organ yang lain
dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih lama. Keberhasilan
penanggulangan penderita gawat darurat (PPGD) dalam mencegah kematian
dan cacat ditentukan oleh :
1) Kecepatan ditemukan penderita
2) Kecepatan meminta pertolongan
3) Kecepatan dalam kualitas pertolongan yang diberikan untuk
menyelamatkannya.
3. PENGJKAJIAN CIRCULATION
BAB III
GAMBARAN UMUM RSB ASIH
Luas lahan yang dimiliki RSB ASIH: Luas tanah : 1.198 M2, Luas bangunan : 1.090
M2, Meliputi :
Pelayanan IRJA seluas : .... M2
Pelayanan IRNA seluas : .... M2
Lain-lain seluas : .... M2
B. Rencana Strategis/RENSTRA
Upaya pembangunan kesehatan di RSB ASIH telah dilakukan secara
bertahap dan berkesinambungan melalui arah kebijakan pembangunan
kesehatan dijabarkan dalam pola operasional serta terkendali yaitu :
1. Program Upaya Kesehatan Perorangan
a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
b. Peningkatan Manajemen Pelayanan
c. Pemantapan sebagai rumah sakit rujukan
d. Peningkatan Sarana dan Prasarana
e. Program Rutin Rumah Sakit
2. Program manejemen dan kebijakan pembengunan kesehatan
a. Penataan Sistem
b. Penataan keuangan dan Akuntansi
c. Diklat sumber daya manusia
d. Evaluasi Pelaksanaan / Implementasi ISO dan Akreditasi
Hasil kinerja hingga tahun 2010 sesuai dengan Renstra rumah sakit tersebut
adalah sebagai berikut :
5. Program Rutin
a) Pemeliharaan dan Pengadaan alat
1) Pemeliharaan Fisik gedung untuk meningkatkan penampilan fisik
dan meningkatkan fungsi sarana dan prasarana rumah sakit.
2) Pemenuhan bahan dan alat operasional rumah sakit.
3) Pemantauan dan pemeliharaan peralatan medis, non medis
serta taman dan lingkungan.
6. Penataan sistem
a) Penataan Administrasi / keuangan dan akutansi.
b) Penataan sistem keuangan yang accountable.
c) Adanya sistem akuntansi & biling sistem yang computerized.
d) Penataan Administrasi.
e) Relokasi tenaga medis, para medis dan Administrasi.
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN RSB ASIH METRO
RSB ASIH adalah rumah sakit milik swasta yang diklasifikasikan sebagai
rumah sakit kelas C yang mempunyai fasilitas dan kemampuan medis spesialistik
dan sub spesialistik terbatas. RSB ASIH juga merupakan rumah sakit rujukan untuk
wilayah Metro dan sekitarnya.
KOORDINATOR UGD
Ns. DEVI YUANA, S.Kep UNIT PENUNJANG
.................................
SIE. ADMIN DAN SDM SIE. OBAT DAN ALKES SIE. SARANA DAN PRASARANA
MELIANA WIBOWO, AMd.Kep --------- SITI RAHMAWATI, AMd.Kep -------- NURLALA IVAKURNIA, AMd.Kep
C. FALSAFAH
Kecepatan dan ketepatan pertolongan pada pasien gawat darurat tanpa
membedakan latar belakang sosial, ekonomi, agama dan suku
bangsa.
D. TUJUAN
1. Memberikan pelayanan yang profesional dengan menjunjung tinggi
etika untuk mencegah kematian dan kecacatan pada pasien gawat
darurat sehingga dapat hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Memberikan pelayanan spesialistik kebidanan dan penyakit kandungan
yang profesional dan modern.
3. Memberikan pelayanan rumah sakit dengan ramah, sopan dan
mengedepankan pasien.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UGD
Unit Gawat Darurat merupakan salah satu unit pelayanan yang dalam struktur
organisasi merupakan bagian dari UGD dikepalai oleh seorang Kepala Unit. Kepala unit
dalam menjalankan tugas dibantu oleh Koordinator Keperawatan dan didukung oleh
tiga orang seksi serta Perawat UGD. Dalam menjalankan tugasnya Perawat UGD
bertanggung jawab kepada Koordinator Keperawatan UGD. Keberadaan Organisasi
UGD dituangkan dalam SK Direktur Nomor : / SK-Dir/RSB-A/VIII/2014
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH METRO
NOMOR : /SK-Dir/RSB-A/VIII/2014
TENTANG
Ditetapkan di : Metro
Pada Tanggal : Agustus 2014
Uraian Jabatan 1
NAMA JABATAN : KEPALA UNIT
UNIT KERJA : UGD
KOMPETENSI JABATAN : Dokter Spesialis , Dokter Umum
PENGALAMAN KERJA : 2 Tahun / 3 Tahun
HASIL KERJA :
1. Kinerja Unit
2. Mutu Pelayanan
3. Usulan RKBU
4. Laporan Tahunan
5. Usulan SOP
Uraian Tugas :
1. Melakukan Supervisi berupa bimbingan, arahan, pengawasan dan evaluasi pada
staf di bawah.
2. Membuat usulan/revisi
3. Menyusun rencana pengembangan unit
4. Membuat rencana kebutuhan barang unit (RKBU)
5. Memimpin rapat koordinasi di Unit
6. Memimpin kegiatan audit internal unit
7. Menyusun buku laporan tahuanan
8. Membuat laporan yang bersifat insidentil
9. Membuat usulan penilaian kinerja staf
10. Memimpin koordinasi di UGD dalam keadaan kejadian luar biasa
11. Mengusulkan/merencanakan pengembangan SDM
12. Menghadiri rapat mewakili unit
13. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan di atasnya.
Tanggung Jawab :
1. Kelancaran kegiatan Pelayanan
1. Alur
2. Kecepatan respon time
2. Menjamin mutu pelayanan
1. Ketepatan terapi
2. Ketepatan diagnosa
3. Ketertiban menjalankan prosedur
4. Menanggapi komplain
3. Komunikasi
1. Tersampaikannya kebijakan Manajemen kepada staf
2. Menjawab komplain baik intern maupun extern
3. Akomodir terhadap masukan
4. Menjamin Kesiapan dan ketersediaan sarana dan prasarana
5. Menjaga suasana kerja yang harmonis
6. Mengupayakan kesejahteraan staf
Wewenang
1. Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi bawahan di bagian rekam
medis.
2. Meminta arahan dari atasan
3. Menjalankan tugas untuk mewakili atasan langsung
4. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
5. Memaraf surat, nota dinas dan laporan
6. Menandatangani surat nota dinas
URAIAN JABATAN 2
Uraian Tugas :
1. Melakukan supervisi kepada penanggung jawab seksi dan technical meeting
2. Supervisi terhadap pelaksanaan Protap bidang keperawatan dan administrasi
3. Memberikan usulan dalam pembuatan rencana kebutuhan barang unit
4. Membuat usulan penilaian kinerja staf
5. Mengusulkan/merencanakan pengembangan SDM khususnya staf
keperawatan
6. Menghadiri rapat koordinasi bidang perawatan
7. Mengajukan surat perintah kerja perbaikan sarana dan prasarana
8. Mengajukan permintaan barang kebutuhan rutin/cito
9. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan di atasnya
Tanggung Jawab :
1. Kelancaran kegiatan pelayanan keperawatan di UGD
2. Menjaga mutu Pelayanan (penampilan, etika dan keterampilan tindakan)
3. Menjamin kedisiplinan pelaksanaan Protap
Wewenang :
1. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga
lain yang akan bekerja diruang rawat.
2. Memberikan pengarahan, membimbing, mengevaluasi, menegur, dan
memotivasi staf yang berada di bawahnya sesuai dengan ketentuan atau
standar
3. Membagi tugas yang bersifat insidentil
4. Meminta arahan dari atasan
5. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
7. Menandatangani formulir :
BON barang obat
URAIAN JABATAN 3
Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
2. Melaksanakan tugas limpah
3. mengecek dan menyampaikan formulir-formulir untuk keperluan dipelayan
UGD setiap hari.
4. Membuat Bon keperluan alat tulis kantor
5. Membuat Bon kebutuhan rumah tangga
6. Menyimpan berkas-berkas kepegawaian
7. Menyusun jadwal Dinas
8. Membuat dan melaporkan daftar hadir pegawai
9. Ikut memberikan usulan rencana pengembangan SDM
Tanggung Jawab :
1. Menjamin ketersediaan formulir-formulir dan ATK untuk pelayanan di UGD
2. Menjamin ketersediaan tenaga di tiap sip jaga
Wewenang :
1. Menyusun jadwal dinas sesuai kebutuhan
2. Meminta berkas kepegawaian untuk keperluan insidentil kepada staf
3. Mengajukan usulan pemberian cuti
4. Menunjuk staf untuk mengganti staf yang berhalangan
5. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
URAIAN JABATAN 4
Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
2. Melaksanakan tugas limpah
3. Mengecek ketersediaan obat-obatan dan barang habis pakai di UGD
4. Menyusun daftar Bon dan barang habis pakai untuk keperluan UGD ke
Instalasi Farmasi
5. Menghadiri undangan rapat yang bersifat koordinasi dibidang pengelolaan
obat dan barang habis pakai
6. Melakukan kontrol dan laporan penggunaan rutin obat di Unit.
7. Memberikan usulan untuk menyusun rencana kebutuhan obat tahunan.
Tanggung Jawab :
1. Menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan habis pakai
Wewenang :
1. Mengatur Volume Stok Obat
2. Mengajukan usulan kebutuhan obat
3. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang berkait
4. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
URAIAN JABATAN 5
Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
2. Melaksanakan tugas limpah
3. Mengecek fungsi alat-alat setiap hari
4. Menulis pengajuan untuk perbaikan Sarana dan Prasarana di Unit.
5. Memberikan masukan usulan rencana kebutuhan barang
6. Membuat laporan inventarisasi barang tiap tahun
Tanggung Jawab :
1. Menjaga kesiapan alat-alat medis dan rumah tangga untuk dapat
digunakan setiap saat.
Wewenang :
1. Mengatur penempatan alat-alat kesehatan
2. Mengajukan usulan kebutuhan sarana
3. Meminta masukan dari TIM untuk pengajuan barang
URAIAN JABATAN 6
Uraian Tugas :
1. Menerima pasien baru dan meng anamnese serta mengakaji kebutuhan
pasien secara komprehensif.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode
keperawatan
3. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
4. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas
5. Melaporkan pasien yang perlu dirujuk ke RS rujukan kepada dokter
6. Membantu memeriksa dan melakukan pengobatan pasien atas superfisi
dokter
7. Memberikan obat kepada pasien, menyuntik, memasang infus, memeriksa
TTV sesuai dengan kebutuhan pasien
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
9. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang meliputi perawatan
darurat, serta bekerjasama dengan dokter dan TIM dalam program
pengobatan
10. Memelihara hubungan yang harmonis dengan bawahan dan instalasi RS yang
terkait.
11. Menghadiri rapat koordinasi
12. Memelihara kebersihan dan kerapihan di dalam ruangan
13. Melaksanakan operan pasien deng perawat dinas sore / malam / pagi
Tanggung Jawab :
1. Perawat bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam pengambilan
persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan
padanya
2. Perawat bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan dari
yang sederhana sampai yang kompleks kepada individu, keluarga, kelompok
atau masyakarakat.
3. Menentukan kebutuhan kesehatan pasien dan mendorong pasien untuk
berperan serta di dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya
4. Menjaga mutu pelayanan keperawatan
Wewenang :
1. Melaksanakan tindakan sesuai kode etik keperawatan
2. Menggunakan, menjaga dan merawat inventaris ruangan
3. Selalu menjaga penampilan, profesional dalam menjalankan tugas serta
menjunjung tinggi etika
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
RUMAH
FARMASI UGD TANGGA
Dengan Laboraturium
Permintaan Pemeriksaan
Dengan IRJA
Mengirimkan pasien yang memerlukan follow up rawat jalan
Konsul ke spesialis
Dengan IRNA
Mengirim Pasien
Menerima konsulan pasien yang memerlukan penanganan gawat darurat
Dengan Farmasi
Mengajukan Bon permintaan kebutuhan obat rutin
Mengajukan Bon obat isidentil
Menerima kunjungan pengawasan penyediaan
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM Unit Gawat Darurat mengacu pada buku
Pedoman Pelayanan Gawat Darurat Departemen Kesehatan RI tahun 1995, secara
rinci disajikan pada tabel dibawah ini :
NAMA JUMLAH YANG
PENDIDIKAN SERTIFIKASI KET
JABATAN K.BUTUH ADA
Dokter
ACLS/BTLS/G
Ka.Unit Spesialis /
ELS/PPGD
dokter umum
BTLS/GLS/PP
Dokter Jaga Dokter umum
GD
PPGD/Manaj
Koord.Kep. S1. Perawat
Kep.
Seksi Admin
D3. Perawat PPGD
dan SDM
Seksi Obat
D3. Perawat PPGD
dan Alkes
Seksi Sarana
D3. Perawat PPGD
Prasarana
Rumus
= Juml pasien rata-rata perhari x jumlah jam perawatan + (Loss day X kebutuhan
tenaga)
Jam efektif
...... (.....)
= +
..... .....
= .. + ..
= ...
Dalam melaksanakan tugasnya karyawan UGD harus mampu bekerja secara cepat,
tepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan terhadap kasus-kasus kegawat
daruratan di UGD. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas di UGD karyawan yang
ditugaskan harus mengetahui sarana dan prasarana yang ada dan memahami tata
laksana dan teori dasar pelayanan gawat darurat.
A. Sasaran
1. Tenaga baru rumah sakit yang melakukan orientasi di UGD
2. Tenaga baru yang ditempatkan di UGD baik yang sudah maupun belum
mempunyai sertifikat PPGD
3. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit lain
Tujuan Umum :
Setelah orientasi dilakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai tugas dan
fungsinya.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan orientasi pada petugas baru di UGD diharapkan dapat:
1. Mengetahui alur pelayanan di UGD
2. Mengetahui struktur organisasi di UGD
3. Mengetahui manajemen kepegawaian di UGD
4. Mengetahui pengelolaan obat dan alat
5. Mengetahui tata laksana dan kerja TIM di UGD
C. Pelaksanaan dan Alokasi waktu
Rapat rutin :
Rapat Insidentil :
Waktu : Sewaktu-waktu
Jam : Jam kerja
Tempat : Ruang Pertemuan
Pimpinan : Ka.IRD/Ka.UGD/Ka.Kep.IRD
Peserta : Terbatas sesuai undangan
Materi : Pembahasan masalah urgen
Penyampaian kebijakan urgen
BAB XII
PELAPORAN
D. Laporan Tahunan
Berisi data tentang
Data SDM
Data Inventaris alat
Data hasil kegiatan
Evaluasi Pelayanan
E. Laporan Insidentil
Laporan pelayanan Hari Besar
Laporan pelayanan Kejadian Luar Biasa
BAB XIII
PENUTUP
Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Organisasi UGD Rumah Sakit Bersalin
(RSB) ASIH ini, harapan kami semoga dapat dijadikan sebagai pegangan bagi seluruh
staf di UGD. Untuk pemerhati diluar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu
mengenal sisi pengorganisasian di UGD Rumah Sakit Bersalin (RSB) ASIH secara
singkat.
Cetakan pertama ini kami harapkan sebagai pijakan awal dan tentunya harus
senantiasa diperbaiki. Saran dan masukan dari pemerhati buku ini sangat kami
nantikan.
Contoh-contoh form Pelaporan
TANGGAL : ..
SHIFT/DINAS : ..
DOKTER JAGA : ..
KUNJUNGAN PASIEN :
OBGIN : .. MRS : .. PL : ............
OBSTETRI : .. MRS : .. PL : ..
JUMLAH :
OBAT-OBATAN
LEMARI 1 : Lengkap/Kurang Keterangan :
LEMARI 2 : Lengkap/Kurang Keterangan :
LEMARI 3 : Lengkap/Kurang Keterangan :
LEMARI 4 : Lengkap/Kurang Keterangan :
LEMARI 5 : Lengkap/Kurang Keterangan :
LEMARI 6 : Lengkap/Kurang Keterangan :
ALAT-ALAT :
NAMA
NO JML L K KET NO NAMA ALAT JML L K KET
ALAMAT
Bengkok Lampu 4
3
1 23 tindakan
2 Standat infus 5 24 Pijakan kaki 5
Standat infus Collar brace 5
4
3 brancat 25
4 Bancart 10 26 Wash lap 1
5 Kursi roda 4 27 Tabung O2 3
Termometer Lampu EMG 1
1
6 axila 28
Termometer Lurup Jenazah 1
1
7 rectul 29
8 Ambu bag 1 30 Selimut 2
9 Mayo tube 2
10 Tensimeter 2
11 EKG 1
12 Stetoscope 2
13 Suction 2
14 WSD 1
15 DC Shock 1
16 Ventilator 1
17 Nebulizer 1
18 Senter 1
19 Head lamp 1
20 Otoscope 1
21 Mini THT set 1
22 Optivision 1
ISI KETERANGAN
NAMA ALAT STE ON
JML L K
RIL
HECTING SET 1
HECTING SET 2
HECTING SET 3
HECTING SET 4
HECTING SET 5
HECTING SET 6
HECTING SET 7
VENA SECTIVE 13
Lain-lain :
(..) (..)
2. Laporan Harian
Kasus : .. (OBGIN/OBSTETRI)
Bulan : ..
K.
A NA
RUJUK M TER INSI
P P-
AN D LAMB DEN
S ZA
TGL BARU LAMA MRS T
P RS B M K H
K
M
..
..
JML
3. Laporan Bulanan
Kunjungan Bulan :
RUJUKA
JENIS JUMLAH
MR RAWAT PULAN MENIN N
PENYAK KUNJUNG KET
S JALAN G APS GGAL PK R
IT AN
M S
JUMLAH