0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
93 tayangan2 halaman
Tugas ini adalah persepsi pribadi dari penulis mengenai perlukah konflik dalam penyelesaian tugas kelompok, dampak dari konflik yang pernah terjadi secara pribadi, dan bagaimana sikap penulis dalam menghadapi konflik tersebut.
Tugas ini adalah persepsi pribadi dari penulis mengenai perlukah konflik dalam penyelesaian tugas kelompok, dampak dari konflik yang pernah terjadi secara pribadi, dan bagaimana sikap penulis dalam menghadapi konflik tersebut.
Tugas ini adalah persepsi pribadi dari penulis mengenai perlukah konflik dalam penyelesaian tugas kelompok, dampak dari konflik yang pernah terjadi secara pribadi, dan bagaimana sikap penulis dalam menghadapi konflik tersebut.
Tugas Konflik dan Mengelola Konflik (Teori Organisasi Umum)
1. Menurut teman-teman perlukah konflik di dalam penyelesaian tugas kelompok saudara,
berikan alasannya. Jawab: Perlu sebab munculnya konflik dalam organisasi tidak selalu bersifat negatif. Konflik bisa dijadikan alasan untuk mengadakan perubahan di dalam kelompok. Berikut beberapa alasan yang dapat menjadi pertimbangan kelompok dalam mengelola konflik. a) Pembaharuan Ide: Konflik dapat memunculkan ide-ide baru dan juga solusi terbaik karena setiap anggota kelompok pasti memiliki perspektif yang berbeda. b) Peningkatan Kreativitas: Saat terjadi konflik, kita dapat mendorong anggota kelompok untuk berpikir secara out of the box untuk menemukan solusi yang kreatif. c) Pengembangan Keterampilan Dalam Komunikasi: Memecahkan konflik memerlukan komunikasi yang baik. Ini dapat membantu anggota kelompok dalam mengembangkan keterampilan atau kemampuan komunikasi dan negoisasi. 2. Berikan contoh konflik yang pernah teman-teman alami dalam kerja kelompok, kehidupan keluarga, dan kehidupan sosial. Jawab: 1) Kerja Kelompok: Pembagian tugas yang kerap menjadi soal, sebab akan ada satu atau dua anggota yang lalai dalam tanggung jawabnya. 2) Kehidupan Keluarga: Perbedaan pendapat yang terjadi antara saya dan keluarga. 3) Kehidupan Sosial: Perbedaan pandangan dengan teman dalam hal politik bahkan agama. 3. Bagaimana upaya yang selama ini teman-teman lakukan dalam menyelesaikan konflik tersebut. Jawab: Banyak sekali upaya yang saya coba untuk menyelesaikan konflik-konflik tersebut, yaitu: yang pertama saya lakukan adalah mengajak pihak-pihak yang terlibat untuk melakukan komunikasi secara terbuka, mendengarkan alasan, dan perasaan mereka akan konflik yang terjadi lalu kemudian mengajak mereka untuk menemukan solusi yang terbaik secara bersama. Dan yang lebih penting adalah menahan dan mengendalikan emosi sebab jika sudah dikuasai emosi tentu akan menghambat upaya dalam menemukan solusi. 4. Apa dampak buruk konflik yang pernah teman-teman alami tersebut. Jawab: Dampak buruk yang pernah saya alami adalah stress, pemicunya karena perbedaan pendapat dengan mama terkait jurusan kuliah yang harus saya ambil. Itu merupakan fase di mana saya kehilangan kesempatan dan mimpi untuk menjadi apa yang saya inginkan. Pemikiran-pemikiran buruk mulai berkelindan di otak saya, apakah saya bisa bertahan dengan jurusan pilihan orang tua saya? Kalau saya tidak mampu bagaimana? Pasti mama kecewa dan kenapa saya tidak bisa memilih apa yang saya inginkan? Percayalah itu fase di mana saya merasa tertekan karena harus menjalani apa yang tidak pernah saya impikan. 5. Apabila dalam kehidupan di kampus atau di keluarga, teman-teman melihat ada konflik dan teman-teman berusaha menjadi penengah. Upaya apa yang akan saudara lakukan untuk mengelola konflik tersebut. Jawab: Sebagai penengah mungkin saya akan mengajak mereka untuk membuka sesi komunikasi, di situ mereka harus berbicara secara terbuka dan jujur apa yang mereka rasakan, lalu saya akan mencoba memahami perspektif dari semua pihak yang terlibat dan tidak menyalahkan mereka dalam konflik tersebut. Kemudian saya akan mengajak mereka untuk menemukan solusi terbaik secara bersama-sama.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik