Anda di halaman 1dari 5

PELAKSANAAN PENGAMATAN

16 MEI 2018

15.00 WIB

DI GEDUNG D 3.3
A. TEORI GROUP THINK

 Pengertian Kelompok

Menurut Mulyana , kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan


bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut. ( 2005 : 61 )

 Pengambilan Keputusan dalam Kelompok

Keputusan dalam kelompok merupakan pemecahan masalah yang dihadapi oleh


semua anggota kelompok. Pertanyaan yang muncul biasanya berkaitan dengan “
apa yang harus dilakukan ? “ dan seterusnya. Selain itu keputusan sesungguhnya
merupakan hasil proses pemikiran berupa pemilihan satu diantara beberapa
alternatif. Terry (2002) mendefenisikan pengambilan keputusan sebagai pemilihan
alternative perilaku dari dua alternatif atau lebih.

 Defenisi Group Think

West dan Turner (2008 : 274) mendefinisikan bahwa pemikiran kelompok (group
think) sebagai suatu cara pertimbangan yang digunakan anggota kelompok ketika
keinginan mereka akan kesepakatan melampaui motivasi mereka untuk menilai
semua rencana tindakan yang ada. Jadi, group think merupakan proses
pengambilan keputusan yang terjadi pada kelompok yang sangat kohesif, dimana
anggota-anggota berusaha mempertahankan konsensus kelompok sehingga
kemampuan kritisnya tidak efektif lagi.

Anggota-anggota kelompok sering kali terlibat di dalam sebuah gaya


pertimbangan dimana pencarian konsensus lebih diutamakan dibandingkan
dengan pertimbangan akal sehat. Anda mungkin pernah berpartisipasi di dalam
sebuah kelompok dimana keinginan untuk mencapai satu tujuan atau tugas lebih
penting daripada menghasilkan pemecahan masalah yang masuk akal. Kelompok
yang memiliki kemiripan antaranggotanya dan memiliki hubungan baik satu sama
lain, cenderung gagal menyadari akan adanya pendapat yang berlawanan. Mereka
menekan konflik hanya agar mereka dapat bergaul dengan baik, atau ketika
anggota kelompok tidak sepenuhnya mempertimbangkan semua solusi yang ada,
mereka rentan dalam group think.

1
Dari sini, group think meninggalkan cara berpikir individu dan menekankan pada
proses kelompok. Sehingga pengkajian atas fenomena kelompok lebih spesifik
terletak pada proses pembuatan keputusan yang kurang baik, serta besar
kemungkinannya akan menghasilkan keputusan yang buruk dengan akibat yang
sangat merugikan kelompok. Janis juga menegaskan bahwa kelompok yang
sangat kompak dimungkinkan karena terlalu banyak menyimpan energi untuk
memelihara niat baik dalam kelompok ini, sehingga mengorbankan proses
keputusan yang baik dari proses tersebut.

 Gejala Group Think di dalam Kelompok

Kondisi yang telah ada sebelumnya menuntun kelompok untuk melakukan


pencarian persetujuan. Pencarian persetujuan terjadi ketika kelompok berusaha
untuk mencapai kesepakatan bersama dalam keputusan akhir mereka. Lihat
interpretasi mengenai pencarian kesepakatan bersama dari Andrea Hollingshead
dan koleganya (2005): “Tim-tim group think memberikan prioritas yang tinggi
terhadap memberikan dukungan secara emosional terhadap satu sama lain” (hal.
30). Ketika pencarian persetujuan telah berlanjut terlampau jauh, Janis
berpendapat bahwa hal ini menimbulkan gejala group think. Janis (1982)
mengamati bahwa terdapat tiga kategori gejala dari group think: penilaian yang
berlebihan mengenai kelompok, ketutupan pikiran, dan tekanan untuk mencapai
keseragaman. Gejala group think dalam kelompok, yaitu:

1. Penilaian Berlebihan terhadap Kelompok

Ada keyakinan yang keliru bahwa suatu kelompok lebih dari dirinya yang
sebenarnya.

a. Ilusi akan Kerentanan


Keyakinan yang dimiliki bahwa mereka cukup istimewa dan bisa dapat
mengatasi rintangan-rintangan.
b. Keyakinan akan Moralitas yang Tertanam dalam Kelompok
Setiap anggota kelompok merasa bahwa mereka memiliki sifat bijaksana
dan baik. Hal ini tentu saja akan menghasilkan keputusan yang baik pula.

2. Ketertutupan Pikiran

Ketersediaan suatu kelompok tidak mengindahkan adanya perbedaan diantara


anggota kelompok. dan peringatan mengenai keputusan kelompok yang kurang
baik.

a. Stereotip Kelompok Luar


Menganggap bahwa kelompok yang ada di luar mereka sebagai musuh
atau kompetitor.
b. Rasionalisasi Kolektif

2
Mengandung makna bahwa anggota-anggota kelompok tidak
mengindahkan peringatan yang diberikan atas keputusan yang telah
diambil.

3. Tekanan untuk Mencapai Keseragaman

Semua anggota kelompok berusaha menjaga hubungan baik antar anggota


sehingga mereka cenderung untuk melakukan suara yang bulat dalam mengambil
putusan.

a. Sensor Diri
Para anggota kelompok berusaha untuk meminimalkan keraguan personal
dan adanya argumen-argumen yang menentang.
b. Ilusi akan Adanya Kebulatan Suara
Keyakinan bahwa diam berarti setuju.
c. Self-Appointed Mindguards
Individu-individu yang menjaga kelompok dari informasi yang tidak
mendukung.
d. Tekanan terhadap Para Penentang
Pengaruh langsung terhadap anggota-anggota kelompok yang
menyumbangkan pendapat berlawanan dengan kelompok.

B. PROSES PENGAMATAN

Pada saat mata kuliah Crative Thinking, dosen mata kuliah tersebut
menginstruksikan semua kelompok untuk mengerjakan suatu topik. Topik tersebut
berkaitan dengan mencari orang yang sudah berhasil menciptakan sesuaatu. Setiap
anggota memberikan diberikan kesempatan untuk memberikan idenya. Saya pun
memberikan ide tentang topik yang ada di pikiran saya. Tetapi, ide saya tersebut
tidak dipilih untuk dijadikan topik dari kelompok kami karena ide tersebut tidak
banyak diketahui oleh teman-teman saya. Akhirnya, kami pun memilih ide yang
kami ketahui.

C. HASIL PENGAMATAN DATA KELOMPOK

- DATA KELOMPOK
Natasia Fregina Bangun
Juanda Elisabeth
Yutiana Br. Tarigan
Yudha Yustiasa
Syarifah Raisa Allya

- FENOMENA DAN GEJALA GROUP THINK

Dalam menentukan ide siapa yang akan dipilih, saya ingin ide yang saya ajukan
agar dipilih oleh kelompok tetapi anggota kelompok lebih setuju dengan terhadap

3
ide yang lainnya. Adanya keinginan saya untuk mempertahankan ide yang saya
ajukan tidak dapat saya lakukan karena adanya tekanan untuk mencapai
keseragaman. Gejala dalam group think yang saya alami berhubungan dengan
ilusi adanya kebulatan suara. Dalam pengambilan keputusan, saya hanya diam dan
mereka menganggap saya setuju dengan ide yang telah dipilih.

D. KESIMPULAN

Dalam pengambilan keputusan dalam suatu kelompok, terkadang menyebabkan


adanya gejala-gejala group think. Dengan munculnya gejala-gejala tersebut
diharapkan setiap anggota dapat mengambil tindakan dengan bijak agar ide-ide
yang ada dapat di proses dalam pemecahan masalah yang dihadapi.

E. REFERENSI

https://mazdalifahjalil.wordpress.com/2014/04/03/groupthink-dalam-komunikasi-
kelompok-kajian-teoritis-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari/

4
http://yasir.staff.unri.ac.id/2012/03/14/teori-pemikiran-kelompok-groupthink-
theory/

West, Richard. Pengantar Teori Komunikasi “ Analisis dan Aplikasi”. Jakarta:


Salemba Humanika, 2013.

Anda mungkin juga menyukai