Re: Diskusi.5
menurut saya
1. konflik antar kelompok bisa terjadi dikarenakan adanya hubungan negatif diantara 2
individu yg berasal dari 2 kelompok yang berbeda yg berimbas terjadinya konflik antar
kelompok, akar dari permasalah tersebut adalah timbul dari pikiran dari masing-masing
anggota kelompok yg menganggap bahwa kelompok mereka paling unggul, hebat dan
segalanya sehingga tidak dapat menghargai terhadap kelompok lainnya
2. cara mengatasi konflik antar kelompok adalah dengan melakukan banyak interaksi antar
kelompok dengan cara contact hypothesis, cara ini memaparkan dimana semakin kelompok
dapat berinteraksi dengan kelompok lain makan potensi terjadinya konflik dari
antarkelompok akan semakin rendah, jadi tujuan contact hypothesis dapat mengurangi
pandangan negatif kepada kelompok lainnya
Konflik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sebuah organisasi. Artinya selama ada
organisasi dan didalamnya terjadi interaksi, baik interaksi internal, yakni interaksi
antarindividu atau interaksi antarkelompok / departemen / unit organisasi maupun interaksi
eksternal, yakni interaksi antarorganisasi, selama itu pula konflik tidak bisa dihindarkan.
Konflik dengan demikian merupakan fenomena organisasi yang selalu hadir menyertai
kehidupan organisasi. Oleh karena itu, konflik sesungguhnya tidak perlu dihindari, apalagi
konflik tidak selamanya berdampak buruk bagi organisasi.
Sebagaimana kita ketahui, kohesivitas kelompok atau tim sangat baik bagi mulusnya kerja
kelompok atau tim. Namun perasaan "kekitaan" yang berlebihan menyebabkan timbulnya
groupthink- pikiran kelompok yang menganggap bahwa kelompoknya yang paling benar,
paling hebat, dan paling segalanya sehingga tidak sensitif terhadap kelompok lain.
Akibatnya, kelompok tersebut juga cenderung resisten ketika kelompok lain mengkritiknya.
Cara berpikir kelompok seperti inilah yang menyebabkan konflik antarkelompok semakin
merebak karena semakin kohesif sebuah kelompok semakin menganggap kelompok lain
kurang bermakna.
Secara umum, semakin kohesif sebuah kelompok perilaku kelompok berikut akan muncul:
B. Anggota kelompok memandang dirinya secara positif dan benar secara moral dan
memandang anggota kelompok lain secara negatif dan immoral.
2. Para manajer harus memberi perhatian ekstra terhadap masalah antarkelompok ini sebab
kalau tidak kinerja organisasi hampir pasti terganggu. Bahwa manajer tidak bisa
menghilangkan sama sekali cara berpikir kelompok boleh jadi benar, tetapi seorang manajer
tidak boleh mengabaikan cara berpikir kelompok ketika sedang menangani konflik
antarkelompok.
Salah satu cara untuk menangani konflik antarkelompok adalah dengan memperbanyak
interaksi antarkelompok. Cara ini disebut contact hypothesis. Cara ini menjelaskan bahwa
semakin kelompok berinteraksi dengan kelompok lain semakin rendah kemungkinan
terjadinya konflik antarkelompok. Dengan tingginya interaksi tersebut diharapkan masing -
masing kelompok semakin memahami kelompok lain dan terjalin saling percaya sehingga
anggapan anggapan negatif terhadap kelompok lain semakin berkurang. Jadi, inti dari contact
hypothesis adalah meminimalisasi persepsi negatif terhadap kelompok lain.
Bagi manajer yang menangani konflik antarkelompok, dengan demikian, prioritas utamanya
adalah mengidentifikasi akar penyebab hubungan negatif kedua kelompok sebab konflik
antarkelompok tidak jarang disebabkan hubungan negatif antardua individu dari dua
kelompok berbeda yang kemudian mereka menjadi konflik antarkelompok.
Sumber:
EKMA4158 MODUL 6
Tautan permanenTampilkan indukBalas
2. Berbeda dengan konflik kepribadian yang dampaknya terhadap organisasi lebih mudah
dilokalisir, konflik antarkelompok pada umumnya melibatkan lebih banyak individu yang
dampaknya terhadap daya kompetitif organisasi, oleh karena itu manajer haruslah
memberikan perhatian lebih kepada masalah ini apabila menginginkan kinerja organisasi
tidak tergganggu. Salah satu cara untuk mengani konflik ini yaitu dengan memperbanyak
interaksi antarkelompok . Cara ini disebut dengan contact hypothesis, cara ini menjelaskan
bahwa semakin kelompok berinteraksi dengan kelompok lain semakin kecil
kemungkingannya untuk terjadi suatu konflik antarkelompok dan dengan harapan agar
masing-masing kelompok semakin percaya dan memahami kelompok-kelompok lain, maka
inti dari contact hypotesis adalah meminimalisasi persepsi negatif terhadap kelompok lain.
Bagi seorang manajer yang menangani konflik antarkelompok, dengan demikian, prioritas
utamanya adalah mengidentifikasi akar penyebab hubungan negatif kedua kelompok sebab
konflik antarkelompok tidak jarang dimulai oleh hubungan negatif antar dua individu dari
dua kelompok berbeda yang kemudian menjadi konflik antarkelompok.
Kesimpulan: Konflik adalah sesuatu kondisi yang terjadi kepada dua orang/lebih yang
memiliki pemikiran yang berbeda-beda yang pastinya saling berlawanan, memiliki perbedaan
kebutuhan juga kepentingan dengan tujuan untuk memperjuangkan pemikirannya sehingga
diterima dan diakui oleh orang lain terutama lawannya, konflik terdiri dari 3 jenis yaitu
konflik antar individu, kelompok, dan lintas budaya. Dalam menangani konflik ini tentu
dibutuhkan strategi yang berbeda, maka dari itu seorang manajer haruslah menggunakan
strategi yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut. Demikian dan terima kasih.
Referensi:
-BMP Perilaku Organisasi Edisi 2 EKMA 4158 Modul 6 KB 2 Halaman 6.42 dan 6.53-6.54
-https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konflik/
Tautan permanenTampilkan indukBalas
2. Melakukan Diskusi.
Prioritaskan Hubungan yang Baik.
Menjadi Pendengar yang Baik.
Jangan Menyalahkan Orang Lain.
Memahami Keinginan Orang yang Terlibat Konflik.
Bernegosiasi.
Menyampaikan Pesan dengan Tepat.
Fokus dengan Konflik.
1. konflik antar kelompok bisa terjadi diantara penyebabnya adalah rebutan sumber daya
yang terbatas jumlahnya. Secara umum, semakin kohesif sebuah kelompok tersebut perilaku
kelompok berikut akan muncul :
1. Anggota kelompok memandang dirinya sebagai kelompok yang memiliki karakter
sementara kelompoklain dianggap biasa-biasa saja.
2. Anggota kelompok memandang dirinya secara positif dan benar secara moral dan
memandang anggota kelompok lain secara negatif dan immoral.
3. sebuah kelompok menganggap kelompok lain sebagai ancaman.
4. anggota kelompok biasanya membesar-besarkan perbedaan antara kelompoknya dengan
kelompok lain meski kenyataan belum tentu demikian. semua ini karena adanya persepsi
terdistorsi.
2.cara mengatasi konflik Antar Kelompok salah satunya dengan caranya menangani konflik
antarkelompok adalah dengan memperberbanyak interaksi kelompok. cara ini disebut contact
hypothesis. cara ini menjelaskan bahwa semakin kelompok berinteraksi dengan kelompok
lain semakin rendah konflik antar kelompok. dengan tingginya interaksi tersebut diharapkan
masing-masing kelompok semakin memahami kelompok lain dan terjalin semakin percaya
sehingga anggapan negatif terhadap kelompok lain semakin berkurang.
Demikian jawaban saya dari pertanyaan diskusi ini, sekian dan terima kasih.
Sumber :
Sumber referensi :
- Buku Materi Pokok EKMA 4158 MODUL 6
- MATERI PENGAYAAN.
Tautan permanenTampilkan indukBalas
◄ Hubungan Antar kelompok