Anda di halaman 1dari 10

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi.5

oleh G SATYA TRISANDYA WEDHA 045238517 - Senin, 8 Mei 2023, 12:15


selamat siang bapak/ibu mohon izin untuk menanggapi diskusi kali ini

menurut saya
1. konflik antar kelompok bisa terjadi dikarenakan adanya hubungan negatif diantara 2
individu yg berasal dari 2 kelompok yang berbeda yg berimbas terjadinya konflik antar
kelompok, akar dari permasalah tersebut adalah timbul dari pikiran dari masing-masing
anggota kelompok yg menganggap bahwa kelompok mereka paling unggul, hebat dan
segalanya sehingga tidak dapat menghargai terhadap kelompok lainnya

2. cara mengatasi konflik antar kelompok adalah dengan melakukan banyak interaksi antar
kelompok dengan cara contact hypothesis, cara ini memaparkan dimana semakin kelompok
dapat berinteraksi dengan kelompok lain makan potensi terjadinya konflik dari
antarkelompok akan semakin rendah, jadi tujuan contact hypothesis dapat mengurangi
pandangan negatif kepada kelompok lainnya

Sobirin, Ahmad. 2022. Perilaku Organisasi.Tangerang Selatan : Penerbit Universitas Terbuka


PPT Universitas Terbuka EKMA4158/Modul 6
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan G SATYA TRISANDYA WEDHA 045238517


Re: Diskusi.5

oleh AFRIJAL 03002175 - Rabu, 10 Mei 2023, 11:52


JAWABAN TELAH DITERIMA, SALAM SUKSES
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh MONA AGITA HARYANTI 044545817 - Senin, 8 Mei 2023, 13:21


Assalamualikum wr wb
Selamat siang

Mohon izin menjawab

Konflik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sebuah organisasi. Artinya selama ada
organisasi dan didalamnya terjadi interaksi, baik interaksi internal, yakni interaksi
antarindividu atau interaksi antarkelompok / departemen / unit organisasi maupun interaksi
eksternal, yakni interaksi antarorganisasi, selama itu pula konflik tidak bisa dihindarkan.
Konflik dengan demikian merupakan fenomena organisasi yang selalu hadir menyertai
kehidupan organisasi. Oleh karena itu, konflik sesungguhnya tidak perlu dihindari, apalagi
konflik tidak selamanya berdampak buruk bagi organisasi.

1. Konflik tidak hanya terjadi antarindividu, tetapi juga antarkelompok. Konflik


antarkelompok kerja, tim kerja atau antardepartemen kadang - kadang tidak hanya bersifat
fungsional, tetapi juga mengancam daya kompetisi organisasi. Diantara penyebabnya adalah
rebutan sumber daya yang terbatas jumlahnya. Disamping itu, bibit konflik yang paling
sering justru tingkat kohesivitas kelompok atau tim.

Sebagaimana kita ketahui, kohesivitas kelompok atau tim sangat baik bagi mulusnya kerja
kelompok atau tim. Namun perasaan "kekitaan" yang berlebihan menyebabkan timbulnya
groupthink- pikiran kelompok yang menganggap bahwa kelompoknya yang paling benar,
paling hebat, dan paling segalanya sehingga tidak sensitif terhadap kelompok lain.

Akibatnya, kelompok tersebut juga cenderung resisten ketika kelompok lain mengkritiknya.
Cara berpikir kelompok seperti inilah yang menyebabkan konflik antarkelompok semakin
merebak karena semakin kohesif sebuah kelompok semakin menganggap kelompok lain
kurang bermakna.

Secara umum, semakin kohesif sebuah kelompok perilaku kelompok berikut akan muncul:

A. Anggota kelompok memandang dirinya sebagai kelompok yang memiliki karakter


sementara kelompok lain dianggap biasa - biasa saja.

B. Anggota kelompok memandang dirinya secara positif dan benar secara moral dan
memandang anggota kelompok lain secara negatif dan immoral.

C. Sebuah kelompok menganggap kelompok lain sebagai ancaman.

D. Anggota kelompok biasanya membesar - besarkan perbedaan antara kelompoknya dengan


kelompok lain meski kenyataan belum tentu demikian. Semua ini karena adanya persepsi
terdistorsi.

2. Para manajer harus memberi perhatian ekstra terhadap masalah antarkelompok ini sebab
kalau tidak kinerja organisasi hampir pasti terganggu. Bahwa manajer tidak bisa
menghilangkan sama sekali cara berpikir kelompok boleh jadi benar, tetapi seorang manajer
tidak boleh mengabaikan cara berpikir kelompok ketika sedang menangani konflik
antarkelompok.

Salah satu cara untuk menangani konflik antarkelompok adalah dengan memperbanyak
interaksi antarkelompok. Cara ini disebut contact hypothesis. Cara ini menjelaskan bahwa
semakin kelompok berinteraksi dengan kelompok lain semakin rendah kemungkinan
terjadinya konflik antarkelompok. Dengan tingginya interaksi tersebut diharapkan masing -
masing kelompok semakin memahami kelompok lain dan terjalin saling percaya sehingga
anggapan anggapan negatif terhadap kelompok lain semakin berkurang. Jadi, inti dari contact
hypothesis adalah meminimalisasi persepsi negatif terhadap kelompok lain.
Bagi manajer yang menangani konflik antarkelompok, dengan demikian, prioritas utamanya
adalah mengidentifikasi akar penyebab hubungan negatif kedua kelompok sebab konflik
antarkelompok tidak jarang disebabkan hubungan negatif antardua individu dari dua
kelompok berbeda yang kemudian mereka menjadi konflik antarkelompok.

Sumber:
EKMA4158 MODUL 6
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan MONA AGITA HARYANTI 044545817


Re: Diskusi.5

oleh AFRIJAL 03002175 - Rabu, 10 Mei 2023, 11:52


JAWABAN TELAH DITERIMA, SALAM SUKSES
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh EKA WURI ASTUTIK 042131567 - Selasa, 9 Mei 2023, 16:27


1. Konflik terjadi antar dua kelompok disebabkan oleh perbedaan pendapat, kepentingan atau
tujuan antara dua atau lebih pihak yang mempunyai obyek yang sama. Konflik juga bisa
terjadi terjadi karena adanya ketidaksesuaia antara harapan dengan realita. Konflik antar
kelompok adalah pertentangan yang terjadi antara dua kelompok atau lebih yang disebabkan
oleh kepentingan yang sama. Penyebab konflik dapat berasal dari faktor internal dan
eksternal kelompok. Konflik antar kelompok memiliki dampak bagi kelompok, baik yang
menang maupun kalah. Bagi yang menang dapat meningkatkan loyalitas dan identitas sosial
dan bagi yang kalah dapat menimbulkan perpecahan dalam kelompok. Untuk mengurangi
konflik, ada beberapa langkah, yaitu melakukan kontak (komunikasi), berunding, menerima
dan melakukan hasil kesepakatan bersama dan melakukan evaluasi.
2. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik yang terjadi antar
kelompok:
• Komunikasi
Dengan melakukan komunikasi yang lancar antar anggota dapat mengatasi konflik yang
dapat bersumber dari kesalahpahaman. Hal ini juga bisa untuk mempermudah dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi.
• Bersikap proaktif
Dalam menyelesaikan konflik atau masalah setiap anggota kelompok harus aktif dan ikut
andil dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
• Cari tahu akar konflik
Kelompok harus mencari tahu dahulu sumber atau akar dari terjadinya konflik agar nanti
dapat mengatasi dan mencari jalan keluar terbaik untuk permasalahan yang sedang terjadi.
• Sifat keterbukaan
Setiap anggota dari kelompok haruslah saling terbuka akan konflik agar permasalahan ini
tidak terus berlarut-larut dan kemudian dapat diselesaikan dengan baik.
• Adil
Adil disini memiliki arti bahwa setiap anggota harus menempatkan diri dengan netral agar
tidak memihak satu pihak dengan pihak yang lainnya atau malah memperkeruh suasana.

Sumber referensi : BMP EKMA4158 , https://mamikos.com/info/cara-mengatasi-konflik-pljr/


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan EKA WURI ASTUTIK 042131567


Re: Diskusi.5

oleh AFRIJAL 03002175 - Rabu, 10 Mei 2023, 11:53


JAWABAN TELAH DITERIMA, SALAM SUKSES
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh BENEDIKTUS BRIAN RUSTANDAR 044825685 - Selasa, 9 Mei 2023, 21:05


Selamat malam, mohon izin untuk menjawab pertanyaan tersebut
Konflik pada dasarnya ialah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan suatu manusia
ataupun sebuah organisasi dan selama ada organisasi dan di dalamnya terdapat interaksi baik
itu interaksi internal seperti interaksi antar individu ataupun kelompok dan interaksi antar
eksternal seperti antar organisasi. Maka konflik dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketika
terdapatnya dua pandangan, kepercayaan, keinginan, kepentingan, dan kebutuhan yang
berbeda, tidak selaras, dan tidak sejalan dengan tujuan untuk mendapatkan pengakuan juga
keuntungan. Konflik pun memiliki beberapa tipe sebagai berikut ini yaitu: Konflik
kepribadian, konflik antarkelompok, dan konflik lintas budaya
1. Konflik antarkelompok
Dalam suatu organisasi tentu tidak hanya terjadi konflik antar individu tetapi juga antar
kelompok seperti antar kelompok kerja, tim, ataupun departemen dan kadang tidak hanya
bersifat fungsional, tetapi juga mengancam daya kompetisi organisasi. Penyebab dari konflik
ini diantaranya yaitu rebutan sumber daya yang terbatas jumlahnya, dan disamping itu juga
terdapat kohesivitas kelompok/tim yang mana seperti yang kita ketahui kohesivitas dalam
suatu tim sangat baik bagi mulusnya kinerja tim, namun perasaan "kekitaan" yang berlebihan
dapat menyebabkan timbulnya groupthink atau pikiran suatu kelompok yang selalu
menganggap bahwa kelompoknya paling benar, juga hebat daripada kelompok-kelompok
lainnya sehingga kelompok tersebut cenderung bersifat resisten apabila kelompok lain
mengkritiknya. Cara berpikir ini akan membuat merebaknya konflik antarkelompok karena
semakin kohesifnya suatu kelompok, maka akan semakin menganggap kelompok lain kurang
bermakna, dan semakin kohesif suatu kelompok perilaku kelompok berikut akan muncul:
-Anggota kelompok yang memandang dirinya berkarakter dibandingkan kelompok yang lain
dianggapnya biasa-biasa saja
-anggota kelompok memandang dirinya secara postif & benar secara moral dibandingkan
dengan kelompok-kelompok lainnya
-menganggap kelompok lainnya sebagai sebuah ancaman
-Adanya persepsi distorsi yang mana anggot kelompok membesar-besarkan perbedaan antara
kelompoknya dengan kelompk lain meski belum tentu benar

2. Berbeda dengan konflik kepribadian yang dampaknya terhadap organisasi lebih mudah
dilokalisir, konflik antarkelompok pada umumnya melibatkan lebih banyak individu yang
dampaknya terhadap daya kompetitif organisasi, oleh karena itu manajer haruslah
memberikan perhatian lebih kepada masalah ini apabila menginginkan kinerja organisasi
tidak tergganggu. Salah satu cara untuk mengani konflik ini yaitu dengan memperbanyak
interaksi antarkelompok . Cara ini disebut dengan contact hypothesis, cara ini menjelaskan
bahwa semakin kelompok berinteraksi dengan kelompok lain semakin kecil
kemungkingannya untuk terjadi suatu konflik antarkelompok dan dengan harapan agar
masing-masing kelompok semakin percaya dan memahami kelompok-kelompok lain, maka
inti dari contact hypotesis adalah meminimalisasi persepsi negatif terhadap kelompok lain.
Bagi seorang manajer yang menangani konflik antarkelompok, dengan demikian, prioritas
utamanya adalah mengidentifikasi akar penyebab hubungan negatif kedua kelompok sebab
konflik antarkelompok tidak jarang dimulai oleh hubungan negatif antar dua individu dari
dua kelompok berbeda yang kemudian menjadi konflik antarkelompok.
Kesimpulan: Konflik adalah sesuatu kondisi yang terjadi kepada dua orang/lebih yang
memiliki pemikiran yang berbeda-beda yang pastinya saling berlawanan, memiliki perbedaan
kebutuhan juga kepentingan dengan tujuan untuk memperjuangkan pemikirannya sehingga
diterima dan diakui oleh orang lain terutama lawannya, konflik terdiri dari 3 jenis yaitu
konflik antar individu, kelompok, dan lintas budaya. Dalam menangani konflik ini tentu
dibutuhkan strategi yang berbeda, maka dari itu seorang manajer haruslah menggunakan
strategi yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut. Demikian dan terima kasih.

Referensi:
-BMP Perilaku Organisasi Edisi 2 EKMA 4158 Modul 6 KB 2 Halaman 6.42 dan 6.53-6.54
-https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konflik/
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan BENEDIKTUS BRIAN RUSTANDAR 044825685


Re: Diskusi.5

oleh AFRIJAL 03002175 - Rabu, 10 Mei 2023, 11:54


JAWABAN TELAH DITERIMA, SALAM SUKSES
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5

oleh ALFI MUSTIKA FAHMI 048140412 - Rabu, 10 Mei 2023, 19:28


1. Konflik antar kelompok bisa terjadi dalam bentuk konflik antar ras atau suku bangsa.
Konflik bisa terjadi karena ada perbedaan pada ras atau suku bangsa.
Konflik antar kelompok juga bisa terjadi antar kelas sosial. Konflik macam ini terutama
terjadi pada saat sub-sub sistem di masyarakat tidak menjalankan fungsi secara adil dan
proporsional yang mengakibatkan kelompok masyarakat tertentu merasa diabaikan.
Konflik antar kelompok tidak hanya terjadi dalam masyarakat, namun terjadi juga dalam
sebuah organisasi. Konflik dalam organisasi tidak bisa dihindari. Persoalan-persoalan yang
dihadapi ada beragam seperti persoalan individu, staf, antar divisi, atau persoalan organisasi
secara keseluruhan.
Contoh Konflik Antar Kelompok

2. Melakukan Diskusi.
Prioritaskan Hubungan yang Baik.
Menjadi Pendengar yang Baik.
Jangan Menyalahkan Orang Lain.
Memahami Keinginan Orang yang Terlibat Konflik.
Bernegosiasi.
Menyampaikan Pesan dengan Tepat.
Fokus dengan Konflik.

sumber : BMP MODUL EKMA4158.185


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh APRIANI SAPITRI 044815487 - Rabu, 10 Mei 2023, 20:39


konflik akan muncul jika seseorang atau pihak "menganggap"orang lain atau pihak lain
menghalangi dirinya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Penjelasan ini menyiratkan
bahwa konflik terjadi bila dua pihak memiliki tujuan yang bersifat mutually exclusive dan
interaksi keduanya sengaja dimaksudkan untuk mengalahkan, menekan atau mengakibatkan
kerugian bagi pihak lain. Perhatikan situasi-situasi organisasi berikut ini yang menjadi
konflik organisasi merupakan sebuah keniscaya.
1. Terus menerus terjadi perubahan.
2. Semakin beragamnya komposisi karyawan.
3. semakin banyak aktivitas organisasi yang dikerjakan berbasis tim kerja baik yang bersifat
virtual maupun self -managed team.
4. semakin sering digunakannya komunikasi tidak langsung, khususnya komunikasi melalui
internet.
5. semakin tingginya globalisasi yang mengakibatkan terjadinya transaksi lintas budaya.

1. konflik antar kelompok bisa terjadi diantara penyebabnya adalah rebutan sumber daya
yang terbatas jumlahnya. Secara umum, semakin kohesif sebuah kelompok tersebut perilaku
kelompok berikut akan muncul :
1. Anggota kelompok memandang dirinya sebagai kelompok yang memiliki karakter
sementara kelompoklain dianggap biasa-biasa saja.
2. Anggota kelompok memandang dirinya secara positif dan benar secara moral dan
memandang anggota kelompok lain secara negatif dan immoral.
3. sebuah kelompok menganggap kelompok lain sebagai ancaman.
4. anggota kelompok biasanya membesar-besarkan perbedaan antara kelompoknya dengan
kelompok lain meski kenyataan belum tentu demikian. semua ini karena adanya persepsi
terdistorsi.

2.cara mengatasi konflik Antar Kelompok salah satunya dengan caranya menangani konflik
antarkelompok adalah dengan memperberbanyak interaksi kelompok. cara ini disebut contact
hypothesis. cara ini menjelaskan bahwa semakin kelompok berinteraksi dengan kelompok
lain semakin rendah konflik antar kelompok. dengan tingginya interaksi tersebut diharapkan
masing-masing kelompok semakin memahami kelompok lain dan terjalin semakin percaya
sehingga anggapan negatif terhadap kelompok lain semakin berkurang.

referensi : BMP MODUL EKMA4158


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh ELISABETH APRILIA PASKA 045129229 - Kamis, 11 Mei 2023, 11:06


Selamat siang, izin menjawab pertanyaan diskusi pada sesi ini

1. Mengapa konflik antar kelompok bisa terjadi? Jelaskan!


Konflik tidak hanya terjadi antarindividu, tetapi juga antarkelompok. Konflik antarkelompok
kerja, tim kerja atau antardepartemen kadang-kadang tidak hanya bersifat fungsional, tetapi
juga mengancam daya kompetisi organisasi. Diantara penyebabnya adalah rebutan sumber
daya yang terbatas jumlahnya. Disamping itu, bibit konflik yang paling serius justru tingkat
kohesivitas kelompok atau tim. Sebagaimana kita ketahui, kohesivitas kelompok atau tim
sangat baik bagi mulusnya kerja kelompok atau tim. Namun, perasaan "kekitaan" yang
berlebihan menyebabkan timbulnya groupthink (pikiran kelompok yang menganggap bahwa
kelompoknya yang paling benar, paling hebat, dan paling segalanya sehingga tidak sensitif
terhadap kelompok lain.) Akibatnya, kelompok tersebut juga cenderung resisten ketika
kelompok lain mengkritiknya. Cara berpikir kelompok seperti inilah yang menyebabkan
konflik antarkelompok semakin merebak karena semakin kohesif sebuah kelompok semakin
menganggap kelompok lain kurang bermakna. Secara umum, semakin kohesif sebuah
kelompok perilaku kelompok berikut akan muncul:

 Anggota kelompok memandang dirinya sebagai kelompok yang memiliki


karakter sementara kelompok lain dianggap biasa-biasa saja.
 Anggota kelompok memandang dirinya secara positif dan benar secara moral dan
memandang anggota kelompok lain secara negatif dan immoral.
 Sebuah kelompok menganggap kelompok lain sebagai ancaman.
 Anggota kelompok biasanya membesar-besarkan perbedaan antara kelompoknya
dengan kelompok lain meski kenyataan belum tentu demikian. Semua ini karena
adanya persepsi terdistorsi.

2. Bagaimana cara mengatasi konflik Antar Kelompok? Jelaskan!

 Integrasi. Gaya ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki kepentingan yang


tinggi untuk memenuhi tujuannya, tetapi pada saat bersamaan ia juga bersedia
membantu orang lain memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, ia bersedia
secara kooperatif untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan masalah,
menemukan dan mengajukan alternatif solusi, dan memilih solusi terbaik.
 Akomodasi. Akomodasi berarti seseorang mengabaikan kepentingan dirinya
demi untuk memenuhi kepentingan pihak lain. Jika konflik diselesaikan dengan
pendekatan ini mau tidak mau seseorang harus bekerja sama dengan pihak lain.
 Dominasi. Gaya ini sangat cocok untuk mengimplementasikan penyelesaian
masalah yang tidak populer, isu yang dibahas hanya bersifat minor atau
penyelesaian masalah harus segera dilakukan.
 Menghindar. Taktik yang bisa dilakukan adalah menghindari konflik. Baik
dengan cara menarik diri dari semua persoalan secara pasif maupun dengan cara
menekan isu secara aktif. Cara ini cukup efektif untuk mengatasi isu-isu sepele
atau jika berkonfrontasi langsung persoalan malah menjadi semakin buruk.
 Kompromi. Sering disebut sebagai take-and-give-approach karena kedua belah
pihak hanya secara moderat mempedulikan dirinya dan mempedulikan pihak lain.
Cara ini cocok digunakan jika kedua belah pihak memiliki kekuatan yang
seimbang atau memiliki tujuan yang saling berlawanan.
 Memperbanyak Interaksi Antarkelompok. Cara ini disebut contact
hypothesis. Cara ini menjelaskan bahwa semakin rendah kemungkinan terjadinya
konflik antarkelompok. Dengan tingginya interaksi tersebut diharapkan masing-
masing kelompok semakin memahami kelompok lain dan terjalin saling percaya
sehingga anggapan-anggapan negatif terhadap kelompok lain semakin berkurang.

Demikian jawaban saya dari pertanyaan diskusi ini, sekian dan terima kasih.

Sumber :

 BMP EKMA4158 - Perilaku Organisasi (MODUL 6, halaman 6.53 - 6.54 dan


6.58 - 6.60).
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5

oleh RONNY AGUSTIYAR TULAS 042177809 - Kamis, 11 Mei 2023, 12:04


Izin menjawab.

1. Mengapa konflik antar kelompok bisa terjadi? Jelaskan!


Menurut saya,Konflik antar kelompok di masyarakat bisa terjadi karena buruknya
komunikasi atau tidak efektifnya proses komunikasi diantara mereka. Ada empat hambatan
yang mempengaruhi efektifitas komunikasi.
a. Proses Komunikasi.
Beberapa elemen penghambat dalam berkomunikasi adalah faktor pengirim pesan. Misalnya
seseorang yang baru berada dikelompok tersebut,namun masih minim pengalaman sehingga
tidak memahami karakter kelompok tersebut dan kelompok lain.
b. Pelaku komunikasi
Tidak memiliki kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif,terutama cara seseorang
dalam memproses dan menintepretasikan komunikasi secara efektif.Hal lainnya juga
tergantung pada tingkat egoism masing-masing individu.
c. Faktor fisik
Tempat atau keberadaan yangf saling berjauhan antara satu kelompok dengan yang lain juga
menjadi salah satu penghambat komunikasi.Hal ini akan mendistorsi kejelasan pesan yang
disampaikan.
d. Semantik.
Adalah pemahaman dalam pengucapan lafad kata juga bisa menjadi mispersepsi dalam
berkomunikasi. Contoh penggunaan kata GAUI dengan rangkaian kata DIGAULI. Hal ini
bisa memicu kesalahpahaman di masing-masing kelompok.

2. Bagaimana cara mengatasi konflik Antar Kelompok? Jelaskan!


Cara mengatasi konflik antar kelompok bisa dengan melakukan beberapa hal berikut ini.
- Membuka seluas-luasnya ruang komunikasi.
Komunikasi yang terbuka akan saling mudah memahami maksud dan tujuan masing-masing.
Keterbukaan menjadi penting untuk menghindari terjadinya misintepretasi.
- Bersikap proaktif dan tidak memihak.
Sikap proaktif dan membuka diri akan berperan penting dalam menyelesaikan konflik .
Keterlibatan semua pihak dalam membahas perbedaan persepsi akan memberikan persepsi
yang sama terkait sebuah permasalahan.

- Mencari akar permasalahan perselisihan.


Bersama-sama mencari akar permasalahan penyebab terjadinya kesalahpahaman maupun
konflik . Jika akar permasalahan sudah ditemukan,maka hal berikutnya adalah mencarikan
solusi secarea bersama-sama.
- Terbuka.
Kedua kelompok harus saling terbuka,transparan agar permasalahan bisa ditangani dan
diselesaikan secara bersama-sama.

- Tidak ada keberpihakan


Mulai dibangun kesadaran bahwa semua harus berada dalam satu persepsi dan tidak ada yang
ada dalam posisi diuntungkan atau dirugikan. Semua memiliki hak yang sama dan kewajiban
serta tanggungawab yang sama.

Sumber referensi :
- Buku Materi Pokok EKMA 4158 MODUL 6
- MATERI PENGAYAAN.
Tautan permanenTampilkan indukBalas
◄ Hubungan Antar kelompok

Anda mungkin juga menyukai