Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER

PERILAKU ORGANISASI

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

Nama : Jesica Rouli Hutauruk

Nim : 190502053

DOSEN : Dr.YENI ABSAH, SE, M.Si

1. a. Beri penjelasan upaya yang Anda lakukan agar kelompok kerja Anda selalu
kohesive. Apa saja Unsur pokok dalam kelompok !

Jawaban :

a. upaya yang saya lakukan agar kelompok kerja saya selalu kohesive adalah sebagai
berikut :

• meningkatkan interaksi yang baik terhadap rekan kelompok yang didominasi pada kerja
sama dan bukan persaingan.

• membuat ketertarikan (daya tarik) antarpribadi, saling memuji , hal ini barangkali akan
membentuk relasi yang menguatkan kelompok. selain itu kita juga harus saling
mendukung antara anggota yang satu dengan yang lainnya.hal ini demi mencapai tujuan
kelompok yang sesungguhnya.

• Menciptakan tujuan bersama dan nasib bersama, serta mempunyai komitmen yang tinggi
dari setiap anggota terhadap kelompok.

• Ikut berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan kelompok / acara yang diselenggaraan


bersama agar terlihat kompak selalu.
Unsur pokok dalam kelompok, yaitu sebagai berikut :

• Setiap anggota harus sadar bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok yang
bersangkutan.

• ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dan anggota yang lainnya dalam
kelompok itu.

• ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah erat

b. Jelaskan lima model pembentukan kelompok

Jawaban :

5 ( lima ) Model Pembentukan kelompok

1. Tahap 1 – Forming

Pada tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung
untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling
mengenal dan belum bisa saling percaya. Waktu banyak dihabiskan untuk merencanakan,
mengumpulkan infomasi dan mendekatkan diri satu sama lain.

2. Tahap 2 – Storming (konflik)

Pada tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas yang mereka
hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah apa yang harus mereka selesaikan,
bagaimana fungsi mereka masing-masing dan model kepemimpinan seperti apa yang dapat
mereka terima. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasikan ide-ide dan perspektif
mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula
beberapa kelompok yang mandek pada tahap ini. Tahap storming sangatlah penting untuk
perkembangan suatu kelompok. Tahap ini bisa saja menyakitkan bagi anggota kelompok yang
menghindari konflik. Anggota kelompok harus memiliki toleransi terhadap perbedaan yang ada.
3. Tahap 3 – Norming

Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab
telah jelas. Kelompok mulai menemukan harmoni seiring dengan kesepakatan yang mereka buat
mengenai aturan-aturan dan nilai-nilai yang digunakan. Pada tahap ini, anggota kelompok mulai
dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi penting masing-
masing anggota untuk kelmpok.

4. Tahap 4 – Performing

Kelompok pada tahap ini dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan
efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling
tergantung satu sama lainnya dan mereka saling respek dalam berkomunikasi. Supervisor dari
kelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan penting justru banyak diambil oleh kelompok.

5. Tahap 5 – Adjourning dan Transforming

Ini adalah tahap yang terakhir dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri.
Kelompok bisa saja kembali pada tahap manapun ketika mereka mengalami perubahan
(transforming). Misalnya jika ada review mengenai goal ataupun ada perubahan anggota
kelompok.

2. a. Ceritakan satu organisasi dimana Anda ikut sebagai anggota/pengurusnya. Jelaskan


budaya organisasi yang ada dan bagaimana para anggotanya memahami budaya
tersebut!

Jawaban :

Saya mengikuti organisasi UKM KMK USU sebagai anggota . Budaya yang terdapat pada
organisasi yang saya ikuti adalah diterapkannya kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, patuh
pada aturan, dans aling menghormati serta saling mengasihi. Anggota – anggota yang ada di
dalam organisasi tersebut termasuk saya itu mengikuti budaya organisasi yang telah ditentukan .
b. Anda adalah pendiri perusahaan kecil berbasis teknologi yang sedang berkembang.
Budaya organisasi seperti apa yang akan anda bangun di perusahaan tersebut.

Jawaban :

Budaya organisasi yang akan saya bangun di perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

 Memiliki kejelasan dan tanggungjawab untuk setiap tugas yang diberikan.


 Suasana perusahaan kecil tersebut antik, wangi, bersih sehingga membuat karyawan
nyaman. Namun kenyamanan yang dimaksud adalah supaya saat bekerja itu dengan
penuh semangat dan ceria, bukan membuat nyaman supaya tertidur.
 Tatanan peralatan dan perlengkapan semestinya disusun secara detail dan secara
berurutan dari segi produksinya. Serta disusun rapi dan tidak berantakan.
 Budaya menciptakan produk yang bermutu dan berkualitas.
 Budaya hidup sehat antar karyawan, manajer dan elemen – elemen penting di dalamnya.

3. Jelaskan pendapat Anda, seberapa penting menguasai kemampuan berpolitik di


organisasi. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara kekuasaan dan politik dalam
organisasi.

Jawaban : menurut saya menguasai kemampuan berpolitik itu penting. Keterkaitan antara
kekuasaan dan politik dalam organisasi adalah untuk membantu mencapai tujuan dari organisasi
tersebut. Contohnya kekuatan berupa jabatan, terdapat bentuk usaha yang mempenagruhi agar
tercipta tujuan yang ingin dicapai serta cara yang digunakan utk mengambil keputusan.

Namun ada juga beberapa orang yang masih berpendapat bahwa perilaku politik organisasi ini
juga bisa menimbulkan dampak-dampak negatif dalam organisasi. Contohnya penyalahgunaan
kekuasaan berupa jabatan dalam organisasi berupa memiliki jabatan hanya untuk tebar pesona
kesana kemari yang berujung memanfaatkan kekuasaanya untuk kepentingan diri sendiri.
Ataupun kekuasaan itu digunakan dalam bentuk memenuhi kebutuhan kelompok tersendiri dan
tidak untuk kesejahteraan menyeluruh dengan menjadikan jabatan untuk mengendalikan sumber
daya organisasi demi mencapai apa yang diharapkan oleh pihak tertentu.
Semua dampak dari perilaku politik organisasi tersebut adalah berawal dari maksud dan tujuan
awal si pengguna politik di dalam organisasi. Maka dari semua politik organisasi yang kita sudah
lakukan harus juga mengingat resiko yang akan kita terima nantinya. Perilaku politik organisasi
haruslah pada kesejahteraan anggota, kemajuan perkembangan organisasi tersebut, serta untuk
mencapai tujuan organisasi yang kita jalan kan tadi, tujuan bersama dan bukan untuk konsumsi
pribadi kita.

4. Beri penjelasan mengenai pengalaman konflik dan manajemen konflik pada


organisasi yang Anda ikuti. Bagaimana anggota dan pimpinan organisasi menghadapi
konflik tersebut dan mengatasinya. Menurut Anda, apakah konflik selalu negative?
jelaskan argument Anda.

Jawaban :

• Saya pernah mengikuti organisasi “Karang Taruna” di daerah saya. Nah contoh
konflik yang pernah terjadi dalam organisasi saya adalah

a. perpedaan pendapat : sering menjadi konflik bagi saya dan teman organisasi saya.
b. Kemudian ketidak sesuaian jadwal waktu antara saya dengan anggota lainnya,
sering memicu konflik kecil jika ada rapat organisasi.
c. Adanya anggota biasa yang bersifat seakan – akan seperti pemimpin dalam
organisasi tersebut bahkan ia terkadang marah tanpa sebab hanya untuk menyindir
saya karan slalu memiliki jadwal yg bertabrakan dengan jadwal rapat organisasi.

• Bagaimana anggota dan pimpinan organisasi menghadapi konflik tersebut dan


mengatasinya adalah

a. kita bermusyaawarah kembali supaya menemukan jalan keluar dari permasalahan


tersebut. Cara anggota adalah tetap mengeluarkan pendapat, namun sebisa mungkin
tidak dengan emosi sedangkan cara pemimpin adalah mengambil keputusan dengan
suara terbanyak.
b. Barangkali bersikap lebih berusaha menerima pendapat setiap anggota.
c. Berusaha lebih untuk saling bekerja sama dan berfikir bahwa ini adalah hal bersama
untuk mencapai tujuan bersama juga.

• Menurut saya konflik itu tidak selalu berdampak negatif. “Karena barangkali ketika
terjadi konflik maka akan menimbulkan rasa kesatuan (solidaritas) yang tinggi bagi
anggota kelompok. Dengan adanya konflik maka akan timbul perbedaan - perbedaan
pendapat antar anggota yang digunakan untuk pemecahan persoalan/masalah yang terjadi
dalam kelompok. Namun, konflik tidak bisa dibenarkan adanya, ketika konflik itu
berujung pada hal – hal yang negatif. Misalnya konflik yang berakhir pada pertengkaran,
sebaiknya jangan. Alangkah baiknya jika konflik itu digunakan untuk saling membangun
sehingga tugas kelompok dapat diselesaikan dengan baik”

Anda mungkin juga menyukai